View Single Post
Old 29th September 2017, 04:04
#45  
avivsta
Registered Member
Maleavivsta is offline

Join Date: Sep 2017
Location: indonesia
Posts: 8
avivsta is a new comer

Default

Saya juga pernah berfikiran seperti TS sejak 2000an atau pasca reformasi tentunya...jadi negatif thinking saya saat itu ya berdasarkan logika saya 'yang asal-asalan saja', nggak tau faktanya seperti apa...

Jadi logika sederhana saya waktu itu ya, kenapa beliau sendiri dengan pangkat cukup tinggi yang masih hidup...sedangkan perwira berpengaruh lainnya tewas (kecuali Nasution namun sudah cukup tua), jadi saya malah berpikiran negatif kalau Soharto 'diam-diam dan rahasia' bekerja sama dengan PKI untuk menghabisi perwira tinggi paling berpengaruh di AD.

Kedua, setelah bekerja sama dengan PKI untuk menghabisi para perwira tinggi AD, Soeharto kemudian balik bekerja sama dengan TNI AD untuk menghabisi PKI. Kok semudah dan secepat itu? ya, tentu saja, beliau sudah paham dimana markas-markas besarnya(ketika menjalin kerjasama dengan PKI). Sehingga dalam sekejap saja PKI musnah. Tujuan kembali kerja sama dengan TNI (yang juga dilakukan secara rahasia) adalah untuk mempermudah beliau duduk di kursi presiden, setelah 'seolah-olah berjasa' memberantas PKI. Kenapa kok Soeharto tidak meneruskan kerjasamanya dengan PKI, kan beliau tetap bisa jadi Presiden, jika PKI berkuasa?. Ya kalau kerjasamanya diteruskan akan menjadi bumerang atau masalah besar bagi beliau sendiri, karena waktu itu ada dukungan dari USA yang notabene anti komunis. Selain itu, terang saja masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim akan menolak PKI berkuasa, dan juga akan jadi gejolak yang luar biasa di Indonesia (misalnya bisa membangkitkan lagi gerakan DI/TII ). Makanya, setelah para petinggi AD yang berpengaruh sudah habis, giliran Soharto kembali merapat ke pangkuan TNI, untuk menghabisi Aidit dan para petinggi PKI yang berpengaruh itu dan juga menghabisi siapapun yang pernah terlibat dengan PKI.

Pikiran negatif saya begitu tambah kuat (kebenarannya) ketika tahun 2000an saya baca buku ada pembantaian massal warga PKI di suatu daerah (saya lupa nama daerahnya) dan menghabisi siapapun keluarga yang pernah terlibat PKI. Wajar saja, hal ini dilakukan Soeharto untuk membungkam siapapun yang terlibat dengan PKI agar kedok Soeharto tidak terlacak, bahwa dalang dibalik G30s itu Soeharto. Ditambah lagi dengan adanya berita setelah era Reformasi kalau Supersemar itu tidak pernah ada.

Jadi itulah pikiran negatif saya waktu itu, apakah hingga kini saya masih menyimpan logika tersebut...ya tentu saja saya yang tau jawabannya...wong logika asal-asalan ini juga gak pernah saya ceritain ke teman-teman, tetangga, dan keluarga saya...dan baru kali ini saya bercerita di forum ini...
Reply With Quote