View Single Post
Old 30th October 2017, 21:21
#1  
mantap007ajah
Addict Member
mantap007ajah is offline

Join Date: Jul 2011
Posts: 550
mantap007ajah is a divo/diva wannabemantap007ajah is a divo/diva wannabemantap007ajah is a divo/diva wannabemantap007ajah is a divo/diva wannabemantap007ajah is a divo/diva wannabe

Default Sumpah Pemuda, Bela Negara dan Pesantren

Dalam momen peringatan Hari Sumpah Pemuda, sekitar 100 ulama dan cendikiawan mengikuti pembukaan Halaqah Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara tahap II di Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, Ahad (29/10) malam. Dalam halaqah kali ini, banyak kiai muda yang hadir bersama para ulama pesantren dan cendikiawan se-Nusantara.

"Ini adalah kelanjutan dari acara yang digagas almarhum KH Hasyim Muzadi. Kalau sebelumnya, yang hadir para Ulama atau Kiai sepuh, nah sekarang yang hadir kebanyakan kiai muda atau Gus," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Muhammad Yusron Shidqi, Ahad (29/10/2017).

Gus Yusron menuturkan, Halaqah ini merupakan bagian dari silaturahmi dengan kiai muda atau pengurus pesantren dalam momentum Sumpah Pemuda sebagai ajang kaderisasi gerakan Aswaja Bela Negara. Menurut dia, keutuhan dan kuatnya NKRI ada di tangan pemuda.

Penting sekali bagi Pesantren dan ulama memberikan pemahaman yang mendalam bagi santrinya tentang Bela Negara. Ini merupakan pondasi awal yang bisa menjadi penggerak masyarakat. Bilamana kita mencermati pentingnya memahami dan mendalami arti dari peranan pemuda. Dan moment Hari Sumpah Pemuda adalah moment yang sangat penting untuk dimaknai artinya.

Ini adalah sesuatu yang penting. Bilamana ada 100 ulama dan cendekiawan berperan aktif dalam pemahaman Bela Negara. Dan kita sebagai masyarakat tentunya akan memberikan dukungan penuh bagi ulama dan cendekiawan yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Pemahaman ini harus terus digemakan sehingga santri, masyarakat Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia bisa memahami arti penting Bela Negara.

Saya terus terang sangat memberikan apresiasi akan Silaturahim kiai muda dan pengurus pesantren dalam momentum Sumpah Pemuda dan sebagai ajang kaderisasi gerakan Aswaja Bela Negara. Bila kita cermati bahwasanya Bela Negara tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dan justru dalam Islam mengajarkan agar setiap umat dan seluruh bangsa membela bangsa dan negara. Ini juga yang menjadi pondasi awal agar peranan pesantren bisa memupuk semangat untuk terus memperjuangkan Bela Negara.

Kita tentunya harus terus menggemakan kader Bela Negara 100 juta. Ini merupakan ambisi yang positif dan tentunya kita meyakini bahwasanya kader 100 Bela Negara akan segera terealisasi.

Apalagi bila kita lihat berita-berita positif dan banyaknya apresiasi dari publik tentang pemberitaan Bela Negara. Setiap aksi, tindakan, tulisan, dan juga kata-kata yang ada mendukung 100 persen upaya pemerintah dalam menggalakkan Bela Negara.

Selama ini kita melihat tidak ada berita yang negatif terkait Bela Negara. Bila kita lihat baik pemuda, partai politik, Organisasi kepemudaan, mahasiswa, dosen, Kementerian/Lembaga, Ormas Islam, LSM, dan perusahaan swasta banyak yang mendukung penuh program Bela Negara.

Bela Negara ada dalam jati diri bangsa. Karena itulah kita harus selalu mendukung penuh Program Bela Negara Kementerian Pertahanan.
Ayo...
Reply With Quote