View Single Post
Old 1st June 2009, 20:33
#1  
azka
Banned
azka is offline

Join Date: Oct 2007
Location: di antara orang2 tercinta
Posts: 4,180
azka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legend

Default Hati-hati Dengan Dokter Medan Terutama Rs.gleni Internasional !!!

Dapat dari milis motherandbabyclub

HATI-HATI DENGAN DOKTER MEDAN TERUTAMA RS.GLENI INTERNASIONAL !!!
>
>
>
> Hati2 dengan dokter dimedan & pelayanan dirs.gleni internasional
>
> Kejadian ini menimpa anak perempuan saya yg berumur 2 tahun 3 bulan.
>
> Tanggal 12-04-2009 anak saya muntah2 dan lemas, kami bawa ke RS. Gleni.
> Kami minta dr.johannus wibisono.spa untuk periksa. Katanya anak saya
> kurang cairan & mungkin ada infeksi pencernaan, jadi harus diinfus.
> Disamping itu kami selaku orang tua diminta untuk segera selesaikan
> administrasinya dulu baru bisa berobat. Benar-benar bingung dan kesal…
> Tapi apa boleh buat segera kami selesaikan administrasi-nya agar anak
> kami segera dapat dirawat.
>
> Sebelum diinfus anak saya masih bisa sadar dan juga masih bisa meminta
> tolong ama kami. “Papa, tolong…” karena kebetulan saat itu yang berada
> paling dekat adalah papanya. Dan saat itu juga dia bilang gak mau
> dokter (mungkin juga dia mempunyai firasat). Setelah anak saya diinfus
> gak berselang berapa menit, anak saya kejang & terus berangsur tak
> sadarkan diri. Kami pun bertanya kepada perawat disana kok dia kejang
> dan nampaknya tertidur? Kata perawat biar dia istirahat saja dan kejang
> itu gejala biasa… (kebetulan dokter telah meninggalkan ruangan dengan
> meminta perawat untuk mengambil sample darah). Tapi tak lama dia kejang
> lagi sampai matanya belalakan dan mulut-nya mulai menggigit, buru-buru
> tangan saya dimasukkan agar tidak tergigit lidah-nya, kesusahan
> bernafas. Tetapi suster2 diruangan diam saja, sampai mertua saya
> berteriak baru dilakukan tindakan memompa secara manual. Karena tidak
> bisa maka akan dipasang alat, tetapi suster disana tidak bisa membuka
> alatnya, sampai suami saya yang membantu membuka.
>
> Bagaimana kinerja kerja & profesionalisme petugas medis dirs.gleni yang
> terkenal & termahal dikota medan ??? Mengapa anak saya menjadi koma
> setelah diinfus??? Karena anak saya koma, maka dimasukkan ke ruang ICU.
>
>
>
> Sebelum dibawa ke ruang ICU, anak saya dianjurkan untuk diambil sample
> darah dan dict scan kepala-nya, tapi untuk ct scan pun kita menunggu
> lama sekali (waktu ditanya ke perawat katanya masih ada pasien yang
> lagi ct-scan, padahal sebenarnya menunggu petugas-nya yang gak
> ditempat), padahal anak saya keadaan sudah kritis.
>
> Karena anak saya masuk keruang icu, dr.johannus meminta dr.chairul yoel
> untuk mengecek anak saya. Tgl 13/04/2009 dilakukan rontgen paru2 anak
> saya. Oleh dr.chairul yoel dikatakan hasilnya bagus, tetapi ada
> kesalahan pemasangan selang katanya akan dilakukan perbaikan. Ternyata
> selama 8 hari anak saya dirawat dirs.gleni sama sekali tidak dilakukan
> perbaikan pemasangan selang, yang menyebabkan 1 paru2 anak saya tidak
> berfungsi, dimana paru2 tersebut penuh dengan sekret, susu basi yang
> tidak dibersihkan.(yang akhirnya dilakukan perbaikan oleh dokter
> disingapura) Dimana tanggung jawab seorang dokter spesialis anak yang
> terkenal dikota medan???
>
>
>
> Kami pun meminta dokter syaraf untuk mengecek anak saya dan karena
> dimedan yang terkenal adalah dr.tonam sps maka kami pun meminta ia
> datang. Tapi apa kata dr.johannus, dengan gaya arogan ia marah dengan
> kami ia tidak mau campur tangan lagi dengan urusan ini & meminta kami
> melihat prosedur. Seharusnya seorang dokter memilih menyelamatkan nyawa
> bukan melalui prosedur yang bertele2 dan mengikuti gengsinya.
> Seharusnya seorang dokter bisa bekerja sama dengan dokter yang lebih
> berkepentingan untuk menyelamatkan nyawa pasien.
>
>
>
> Dari hasil ct scan diketahui anak saya mempunyai tumor disebelah otak
> kanan yg cukup besar. Kami pun berkonsultasi dengan dr.tonam sps &
> dr.govar spbs. Dan kata semua dokter2 tersebut anak saya tidak bisa
> ditolong lagi.
>
>
>
> Tgl 14/4 2009 kami berencana untuk membawa anak saya kesingapura dan
> semua telah disiapkan termasuk pesawat yang khusus untuk membawa
> pasien koma. Dari pihak dokter singapura sudah ok. Tgl 15/4 2009
> paginya singapura dibilang tidak jadi karena anak saya belum stabil.
> Dan yang memberi resume ke dokter singapura adalah dr.tonam sps. Apa
> yang ditulis dalam resume itu???? Karena dari keterangan suster (kami
> bertanya kesuster) anak saya keadaan stabil, layak terbang dan yang
> kami carter adalah pesawat khusus. Detak jantung anak saya pada tgl
> 14/4 102 dan pada tgl 15/4 82, memang menurun diangka 82 tapi ternyata
> angka 82 itu adalah normal (itu baru kami ketahui pada tgl 19/4,dari
> seorang teman yg pernah mengalami koma & dibawa kesingapura). Jadi,
> mengapa anak kami ditahan?????? Apakah karena gengsi tidak bisa
> menyembuhkan anak saya atau karena uang? Karena ternyata dari kabar
> yang saya dengar kalo seorang pasien diopname dirs.gleni dan apabila
> akan dibawa keluar pasti dibilang tidak stabil, ditahan dengan
> bermacam-macam alasan. Apakah seorang pasien itu dianggap pohon
> uang,jadi ditahan. Dimana kode etik seorang dokter yang telah diminta
> sumpahnya????
>
>
>
> Tgl 15/4 anak saya dilakukan MRI untuk melihat secara jelas tumor
> otaknya,dan pelaksanaan MRI memakan waktu hampir 2 jam lebih????
>
>
>
> Tgl 18/4 kami meminta dr.iskandar japardy spbs untuk melihat anak kami
> (rekomendasi dari dokter singapura), katanya dilihat dari perkembangan
> anak saya tumor otaknya jinak dan dapat dilakukan operasi dimedan,gak
> perlu sampe keluar negeri,operasi cuma makan waktu 2 jam katanya. Dan
> yang melakukan operasi dr.govar dan kalau diminta ia pun mau membantu.
> Jadi kami diminta diskusi apakah mau dilakukan operasi. Tetapi apa yang
> dikatakan dr.iskandar japardy spbs kepada dokter singapura? Katanya
> anak saya kena kanker,gak bisa ditolong lagi. jadi,apa maksud
> perkataannya kepada kami ia bisa operasi,tapi yang dikatakannya ke
> dokter singapura dibilang tidak bisa lagi?????
>
> Sorenya anak kami dilakukan tes EEG, padahal menurut teman kami yg
> sebelumnya pernah koma, seharusnya dari awal tes tersebut telah
> dilakukan. Jadi bisa tau langsung apakah otak anak saya masih berfungsi
> atau tidak. Dan pada saat anak kami dilakukan tes EEG petugasnya
> mungkin tidak bisa, hal ini diketahui dari teman saya yg masuk keruang
> icu untuk melihat ibunya yang kebetulan disebelah kamar anak saya.
> Katanya petugas angkat hp dan keluar bicara, padahal saat peralatan
> belum dijalankan kami yang sebelumnya diruang icu memakai hp diusir
> katanya radiasi, tapi kenapa petugas memakai hp dan menurut si teman
> saat melakukan tes EEG disingapura petugas sama sekali tidak boleh
> keluar. Dan kami menunggu pelaksanaan tes ini selama lebih kurang 1
> jam, sedang disingapura cuma ˝ jam saja.
>
>
>
> Tgl 19/4 karena kami sudah tidak tahan lagi, maka kami memaksa untuk
> membawa anak kami kesingapura. Kami mencari dokter lain dari singapura,
> dan katanya pesawat yang membawa anak saya menjamin tidak akan terjadi
> masalah karena pesawat sudah seperti ruang icu.(kata dokter medan tidak
> bisa dibawa terbang???)
>
>
Reply With Quote