Gigi adalah bagian tubuh yang punya andil besar dalam proses awal pencernaan manusia. Kalo kita pengen pencernaan kita sehat, tentunya kita juga harus merawat gigi kita dengan baik supaya tetap sehat.
Sebagai gerbang awal proses pencernaan, penyakit yang muncul di gigi bisa berdampak buruk pada sistem pencernaan kita. Buat kalian yang pernah sakit gigi pasti tau kan gimana rasanya? Huft.. Makan sakit, ngomong susah. Pokoknya gak banget deh.
Kalo kita ngomongin kesehatan gigi, pastinya hal ini akan berhubungan dengan bagaimana cara kita merawat gigi. Cara paling mudah untuk merawat gigi yang bisa dilakukan adalah sikat gigi dan berkumur secara rutin dengan cara yang tepat dan waktu yang tepat juga.
Disini gue bakal jelasin tentang beberapa hal tentang pasta gigi yang mungkin masih banyak diantara kita yang belum tau, padahal ini penting banget buat dipahami sama semua orang. Langsung aja nih, berikut ini adalah beberapa hal tentang pasta gigi yang harus kita tau:
1. Gunakan pasta gigi berlisensi
Penting buat kita tau apakah pasta gigi yang kita pake itu berlisensi atau tidak. Dengan pasta gigi yang berlisensi kita gak perlu lagi khawatir soal keefektifan dan keamanan dari pasta gigi tersebut karena udah melewati penelitian dari organisasi profesi dokter terpercaya seperti PDGI atau Persatuan Dokter Gigi Indonesia.
Cara mengetahuinya adalah dengan melihat gambar lisensi pada kemasan atau dengan membaca deskripsinya.
2. Cara menyikat gigi yang benar
Pengen gigi dan mulut tetep sehat? Perhatikan dulu cara sikat giginya udah bener belom. Cara kita menyikat gigi akan mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi kita.
Menurut Clifford Whall (Direktur American Dental Association (ADA) Seal Acceptance Program) sikat gigi yang benar adalah dengan memposisikan sikat gigi pada sudut 45 derajat, agar kita bisa meletakkan beberapa bulu sikat gigi di antara gigi dan gusi. Dia juga menyarankan untuk menggerak-gerakkan sikat di area tersebut, lalu dilanjutkan ke seluruh gigi. Menyikat gigi yang baik hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit.
Nah, kalo mau hasilnya efektif, silakan lakukan cara ini secara rutin setiap menyikat gigi supaya hasilnya maksimal.
3. Detergen sebagai bahan pembuatan pasta gigi
Hampir semua orang kalo sikat gigi pasti pake pasta gigi yang bisa menghasilkan busa. Kebanyakan diantara mereka bilang kalo sikat gigi gak ada busanya itu rasanya aneh. Padahal, tau gak kalian kalo kebanyakan pasta gigi yang beredar dipasaran itu mengandung SLS (Sodium lauryl sulfate) yaitu detergen yang biasa dipakai sebagai bahan pembuatan shampoo atau sabun. Coba kalian cek di kemasan pasta giginya, kalau di ingridients/komposisinya ada Sodium Lauryl Sulfat berarti pasta giginya mengandung detergen.
Pasta gigi yang menghasilkan busa mungkin menurut kalian lebih menyenangkan tapi resiko dari penggunaan pasta gigi yang mengandung SLS inipun gak bisa kita abaikan. SLS beresiko menyebabkan sariawan berulang dan juga menyebabkan penurunan fungsi pengembalian mineral gigi oleh fluor, sehingga fluor tidak dapat mencegah gigi berlubang secara optimal. Menurut gue sih solusinya untuk menghindari resiko tersebut adalah dengan mengganti pasta gigi ke pasta gigi tanpa detergen.
Gue udah sejak sebulan yang lalu mulai pake pasta gigi yang bebas detergen dari enzim. Kenapa gue pilih enzim? Karena.. Gue dapet rekomendasi bagus dari beberapa temen yang pake enzim juga. Selain itu, pasta gigi enzim ini rasanya lebih seger dan gak bikin iritasi di mulut. Bahan-bahannya juga berasal dari bahan yang termasuk kedalam kategori food grade. Kalo gue sih demi kesehatan gak pikir panjang buat ganti. Apa lagi ini tentang mulut dan gigi yang sensitif banget kondisinya.
4. Jangan lengah! Cek BPOM-nya!
Ketika kita mau milih pasta gigi buat gigi kita, jangan cuma liat dari harganya yang murah lah atau rasanya yang enak lah. Pastiin juga pasta gigi pilihan kita udah lulus uji di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) supaya keamanan pemakaian produknya lebih terjamin.
5. Kenali pasta gigi kebutuhan keluarga
Hal ini juga penting untuk diperhatikan, karena setiap anggota keluarga pasti usia dan kondisi giginya berbeda-beda kan. Ada yang udah usia lanjut, ada yang balita, ada yang pake behel/kawat gigi lah. Sebaiknya jangan menggunakan pasta gigi yang sama untuk anggota keluarga yang punya kebutuhan khusus untuk perawatan giginya.
Contoh yang gue tau nih buat orang tua yang usianya udah diatas 40 tahun ada enzim 40 plus, atau buat yang giginya pake behel/kawat gigi ada enzim orthodontic yang diciptakan khusus buat mereka para pengguna behel.
Untuk balita hindari pasta gigi yang mint ya, karena gigi mereka masih belom terlalu kuat buat nerima rasa mint tersebut.
Itulah beberapa hal yang harus kita perhatikan dari pasta gigi. Kalo ada tambahkan silahkan reply di kolom komentar ya guys..