JagoGocek.com – Wacana ‘
Dashboard Message’ Banyak Rider Menolak. Ada-ada saja kelakuan perkembangan teknologi yang ingin ditunjukan berbagai perusahaan. Salah satunya adalah para pengembang motoGP atau F1. Nah, mereka berencana memberikan dashboard message yang bisa menyampaikan pesan terhadap para ridernya ketika sedang balapan, namun nyatanya hal ini ditolak mentah-mentah oleh para rider.
Pada saat ini rider memang dapat menerima pesan serupa di dashboard motornya, walaupun baru sekadar informasi sederhana yang mendasar seperti mengingatkan adanya kejadian bendera merah atau bendera hitam, atau ketika rider bersangkutan dijatuhi ride-through penalty.
“Itu sesuatu yang sedang kami bahas. Saya sendiri menganggapnya tidak perlu,” kata Marquez dalam sesi tanya jawab dengan wartawan di sirkuit Sentul, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016).
“Di dashboard, kami cuma butuh pesan terkait safety. Jika ada pesan seperti itu maka Anda jadi tahu ada masalah safety. Jika pesannya terlalu banyak di dashboard maka bisa membingungkan dan juga berbahaya karena pebalap mestinya fokus pada lajunya , bukan pada (dashboard) motornya,” Sebut Marquez dengan jelas. Walaupun masih wacana, namun sejumlah pebalap dikabarkan sudah mencoba teknologi baru ini pada beberapa balapan. Seperti kemunculan teknologi atau aturan baru, ada rider yang sepakat sementara yang lain menolak.
Sama halnya dengan Marquez, Crutchlow yang memperkuat LCR Honda, pun mengkritik keras ide operator MotoGP itu.
“Saya tidak suka, itu sangat bodoh. Kami tidak perlu melihat itu. Saat ini kami butuh sesuatu yang lebih aman. Tapi, ketika Anda menempatkan alat di dashboard motor, lalu harus melihat ke bawah, ke atas, ke bawah, dan ke atas dalam kecepatan 345 km/jam, menekan tombol-tombol serta rem, maka itu akan sangat sulit,” kata Crutchlow
“Tapi, itu opini saya, mungkin banyak yang setuju dengan opini saya. Mungkin hanya beberapa pebalap yang suka. Jika Anda ingin memasangnya, silakan saja. Tapi, beberapa pebalap diuntungkan, beberapa tidak. Maka saya pikir aturan ini perlu dipelajari lagi,” tegasnya. Karena banyak yang menolak mungkin alasan itu juga yang menjadikan dashboard masih wacana hingga saat ini.
Follow akun social media di :
