Dear Mr. President,
Suatu saat.... di dalam kemegahan Istana... di antara pilar-pilar, lukisan bersejarah, benda seni, dan jendela-jendela yang tinggi tempat kehangatan mentari menerawang menyentuh lantai marmer yang bening....
Entah apa yang ada di benakmu bila meluangkan waktu membaca surat-surat yang tersebar di thread ini, dari mulai halaman pertama sampai seterusnya.
Akankah kau marah?
Akankah kau terharu?
Akankah kau bahagia?
Ataukah kau hanya membacanya sambil lalu tanpa merasakan sesuatu?
Semua terserah padamu, karena beginilah kami adanya. Beginilah ungkapan rasa yang selama ini mungkin terpendam, dan baru saat ini tersalurkan.
Beberapa mendukungmu. Beberapa mengkritikmu. Beberapa mempertanyakan kebijakanmu.
Aku hanya bisa berpesan, bahwa detail apapun yang kau baca di sini, adalah anugerah, karena karena dengan menyempatkan diri menuliskan surat untukmu berarti sebagian rakyat masih memperhatikanmu.
anakinskywalker