Quote:
Originally Posted by mimolie
Memang betul RS yg menerima BPJS pelayanannya SUPER NGANTRI harus datang subuh hanya untuk ambil nomer urut, sakit itu mahal banget, (kisah nyata, Tetanggaku harus pasang 8 ring jantung itu semua di cover BPJS, klo bayar sendiri bisa ratusan juta,adalagi kena Stroke bolak balik RS pake BPJS. Jangan anggap rendah BPJS) janganlah terlalu apa2 salahin pemerintah. Terkadang orangnya juga terlalu sombong bilang males ngantri, alesan ini itu, berasa bangga habis bayar RS sekian puluh juta. Kalau memang mampu ya silahkan saja mau pakai pelayanan VVIP di stiap RS.
|
Tugas pemerintah adalah memudahkan rakyat. Bukan menyusahkan rakyat. Percuma bikin program begini kalau rakyat masih harus melewati prosedur administrasi yang ribet, apalagi di zaman serba online seperti ini.
Quote:
Originally Posted by mimolie
Pemerintah Indonesia yg sekarang mencoba untuk memperbaiki sistem kesehatan, pendidikan dll untuk lebih baik. Janganlah selalu membanding -bandingkan.
|
Kalo gak membandingkan, lalu gimana kita mau belajar? Apa kita harus selalu berpikir bahwa Indonesia pasti yang paling hebat, paling bagus, sehingga kita "jumawa" dan gak mau belajar?
Sudah jelas di negara tetangga yang berbatasan langsung dengan kita, yg namanya rawat inap itu cuma puluhan ribu rupiah. Operasi usus buntu cuma ratusan ribu rupiah. Sudah banyak kesaksian di DF ini terutama dari rekan kita ibunengsih yg memang tinggal di sana dan nikah dgn orang sana.
Kenapa di sini biaya kesehatan mahal? 2 penyebabnya adalah:
1) pajak alat2 kesehatan yang tinggi, kalau di Malaysia alat2 gini dibebasin pajak loh, lha di sini? pemerintahnya kayaknya berambisi banget mengeruk pendapatan dari pajak
2) biaya sekolah kedokteran yang tinggi, kalau di Singapore dokter itu harus sarjana dulu baru bisa kuliah kedokteran, gak boleh lulus SMA langsung belajar kedokteran, makanya dokter2 di sana profesional banget, perawatnya juga serius, di sini petugas kesehatan dari dokter sampai perawat semua ogah-ogahan, gak serius, magabut