Quote:
Originally Posted by theflyingblade
Tanah Abang ricuh? Sebenarnya cocok karena dari daerah ini juga si preman tanag abang lulung bisa terpilih jadi anggota DPR RI. Jadi gak usaha heran kala tenabang sekarang kembali semrawut dibawah gabener dan terlepas dari kontrol UU Ketertiban Umum. Karena yang berlaku disini adalah hukumnya preman, kelompok parasit yang menurut gabener wajib diberikan dana langsung dari APBD. Jadi fungsi ormas preman sekarang bertambah, selain memalak rakyat dan pedagang di jalan-jalan, mengutip parkir di jalan-jalan, mereka punya lahan baru: membancak langsung APBD, yang katanya akan dimulai dari sekitar 20% kas daerah.
Tepuk tangan buat gabener [yang lagi makan sushi di jepang] dan jajarannya, serta TGUPP nya yang jago makan gaji buta.
Polisi ke Massa yang Bikin Ricuh: Sudah Cukup, Sahur... Sahur...
Jl Wahid Hasyim Jakpus Masih Mencekam, Massa Lempar Batu dan Bakar Barang
TNI Ikut Terjun Kendalikan Massa yang Ricuh di Tanah Abang
Kalau nantinya ada terjadi hal-hal yang diluar kontrol dan memakan korban, tinggal tangkepin saja pentolan pentolan kaum kampret penghasut "people power", masuk kan langsung ke bui.
Udah kalah hampir 17 juta suara kok masih ngotot menang 62% [eh..., 54%]. Beneran kelakuan layaknya pengangguran bayarannya kampret ber-aroma "setan gundul" asal tanah arab...
|
Sebenernya sangat mudah mengidentifikasi kelompok massa ini dibekingi oleh sapa dengan cukup melihat ke arah mana kelompok massa ini lari dan bertahan.
Orang bekasi atau bogor atau rawamangun atau tanjung priok yg ikutan demo gak bakalan lari ke arah tanah abang saat dilakukan pembubaran massa atau berkonsentrasi utk bertahan di tanah abang..
Jd kelompok massa dari mana yang bertahan di tanah abang? Ya orang2 yg biasa beroperasi di tanah abang. Mereka tau dimana tempat utk berkumpul dan bersembunyi atau lari. Dan terlihat jelas dari cara mereka memprovokasi aparat dengan berbagai lemparan benda ke arah aparat dan pembakaran bbrp benda utk memancing aparat bergerak ke arah mereka...jelas sekali kok.
Untung aparat sepertinya udh tau hal ini juga makanya dijaga jarak yg terkendali dan tdk masuk terlalu dalam ke wilayah pertahanan mereka. Tapi klo dalam perkembangannya massa ini tetap sulit dikendalikan, ane sepenuhnya mendukung aparat untuk bertindak tegas dan terukur thd kelompok massa ini.
Bravo Polri
Bravo TNI