View Single Post
Old 11th November 2013, 02:17
#109  
jeungnoir
Addict Member
jeungnoir is offline

jeungnoir's Avatar

Join Date: Oct 2013
Posts: 689
jeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legendjeungnoir is a legend

Default

Nih selebriti dua ajaib banget. Daripada pamer gelar mendingan adu intelek, makin pamer gelar makin orang curigation kalo dia pada beli ijazah kali. Dan "keelebihan" disertasinya juga sebenernya bukan kelebihan. Gw mau share aja, nih, ja:
  1. Kalo kuliah di luaran (misalnya di Belanda), tesis (untuk S2) biasanya dikasih page limit, lho. Misalnya dalam kasus gw, tesis gw nggak boleh melebihi 70 halaman. Jadi tantangannya justru kita harus bisa menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan dalam tesis itu dengan singkat, padat, dan jelas. Dan kita harus pinter memilah mana yang paling relevan dan data/argumentasi mana yang paling kuat, etc. Di Indonesia, orang bangga dengan tulisan yang berbunga-bunga itu bagus, di luar itu malu-maluin.
  2. Di ujian masuk PBB (UN Young Professionals Programme, yang dulunya UN NCRE), ujian dibagi dalam 3 bagian. Bagian pertama adalah "précis writing"/summary, di mana kita diberi teks panjang (~1000 kata) dan tugas kita adalah meringkas teks itu menjadi 300-400 kata tanpa mengurangi substansi. Kalo bagian pertama ini nggak lolos, kita didiskualifikasi dan bagian kedua dan ketiga (sebagus apapun jawaban loe) nggak akan diperiksa. Karena nantinya kalo kerja di PBB, tulisan loe harus singkat, padat, jelas DAN kalo bisa tetep luwes kalo diterjemahkan ke bahasa PBB lainnya.

Jadi menulis dengan singkat/padat itu adalah keterampilan kerja yang menjual. Gw aja malu banget ini postingan gw panjang gilak.

Anyway, gw nggak ngebelain yang satu atau yang lain, ja. Dua-duanya oon berantem soal beginian. Gw cuman ngejelasin biar orang nggak terpengaruh sama public figure yang salah kaprah begini. CAPE, DEH.

Quote:
Originally Posted by syahrintul2 View Post
Dia mengungkapkan, pendidikan yang ditempuhnya merupakan pendidikan resmi, bukan ijazah palsu.
Sedih banget sih kita orang Endonesah, urusan begini sampe jadi masalah dan disebut, gitu. Kalo di luaran, orang sampe nggak kepikiran kali saking absurdnya.
Reply With Quote