Dalam budaya Jawa, "kejatuhan cicak" memang dianggap dan dikategorikan sbg salah satu pertanda atau firasat.
Firasat/pertanda ini memang banyak sekali ragamnya; misalnya: arti dari mimpi, kedutan dsb.
Dalam rangka menterjemahkan arti dari firasat yg diterima, biasanya dipakai kitab yg sdh dipakemkan yaitu kitab primbon, yaitu kitab yg memuat pengalaman2 dari leluhur yg sdh diakui kebenarannya selama ratusan tahun.
Sebagian kalangan menganggap, firasat itu merupakan bagian dari wahyu/ilham yg dianugerahkan oleh Tuhan kpd manusia, sehingga manusia dapat memprediksi sesuatu yg bakal terjadi pada dirinya.
Hikmahnya, bagi yg mengetahui dgn tepat makna dari firasat yg diterima, maka : Jika firasat itu megandung arti pertanda buruk, maka yg bersangkutan harus berdo'a agar firasat yg diterima tidak menjadi kenyataan; karena, ternyata do'a terbukti ampuh dpt menetralisir pertanda buruk ini, sekaligus menenteramkan hati.
|