Tingginya impor barang konsumsi bisa menjadi tanda bahwa daya beli masyarakat sudah pulih. Tahun lalu, harus diakui daya beli turun akibat terpaan pencabutan subsidi listrik golongan 900 VA.
Mengingat konsumsi membentuk lebih dari 50% perekonomian Indonesia, maka kuatnya impor barang konsumsi pada bulan lalu dapat menjadi modal yang baik bagi pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%. Akhirnya, defisit neraca perdagangan pun dapat dilihat sebagai sesuatu yang positif bagi perekonomian Indonesia.
|