View Single Post
Old 7th January 2018, 10:34
#1  
gundalasatria
Addict Member
gundalasatria is offline

Join Date: Sep 2013
Posts: 789
gundalasatria is a new comer

Default Canggihnya Apache Buatan AS Untuk Skuadron TNI AD

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah memesan delapan unit helikopter Apache buatan Amerika Serikat. Tiga unit sudah tiba akhir Desember lalu dan lima unit akan tiba tahun 2018 ini. Helikopter AH-64 Apache adalah sebuah helikopter tempur yang sesuai untuk semua keadaan cuaca.
Heli ini dikendalikan oleh dua awak dan persenjataan utamanya adalah sebuah meriam rantai M230 30 mm yang terletak di bawah moncongnya.
Helikopter ini juga bisa membawa kombinasi persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 empat tenggekan pada pilon pangkal sayap. AH-64 Apache adalah helikopter serbu untuk Angkatan Darat Amerika Serikat dan merupakan pengganti dari helikopter serbu AH-1 Cobra.

Apache dirancang oleh perusahaan Hughes Helicopters untuk merespon program Helikopter Serbu (HPT) Angkatan Darat AS. Firma McDonnell Douglas kemudian membeli Hughes Helicopters dan melanjutkan pembangunan helikopter ini. Pembangunan helikopter ini telah menghasilkan helikopter AH-64D Apache Longbow yang kini dikeluarkan oleh Boeing Integrated Defense Systems.

Helikopter-helikopter AH-64 milik Angkatan Darat AS ini pernah beraksi dalam operasi-operasi di invasi Amerika Serikat ke Panama 1989, Perang Teluk, Afghanistan, dan Iraq. Apache mulai pertama kalinya digunakan dalam pertempuran selama invasi ke Panama pada 1989 dalam Operasi Just Cause. Apache dan Apache Longbow telah memainkan peran penting dalam beberapa perang di Timur Tengah, termasuk Perang Teluk, Operasi Enduring Freedom di Afghanistan, dan Operasi Pembebasan Irak di Irak. Apache telah membuktikan kecermalangannya dalam memburu tank dan juga menghapus ratusan kendaraan berperisai Angkatan Darat Irak.

Helikopter ini dipersenjatai dengan meriam rantai M230 berkaliber 30 mm yang boleh disambungkan kepada paparan lekapan helmet penembak, yang ditetapkan pada kedudukan terkunci menembak ke hadapan, atai dikawal melalui Sistem Penandaan dan Perolehan Sasaran (TADS). Apache membawa beberapa kombinasi persenjataan pada pilon di pangkal sayapnya, biasanya gabungan rudal anti tank AGM-114 Hellfire, roket kegunaan am tanpa panduan 70 mm (2.75 in) Hydra 70 dan rudal udara ke udara AIM-92 Stinger untuk mempertahankan diri. Jika terjadi darurat, titik beban pada pilon juga dapat digunakan untuk mentransfer anggota.

Apache dirancang untuk bertahan dalam lingkungan garis depan dan digunakan pada waktu siang atau malam, dan dalam cuaca buruk dengan menggunakan avionik dan elektronik seperti Sistem Penandaan dan Perolehan Sasaran, Sistem Penglihatan Malam Juruterbang (TADS/PNVS), pertahanan diri pasif inframerah, (GPS), dan Sistem Paparan Bidikan dan Helmet Terpadu (IHADSS).

Delapan helikopter Apache yang dipesan Kemhan akan melengkapi kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Skuadron 11/ Serbu, Semarang, Jawa-Tengah.Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi skuadron yang berlokasi di Pangkalan Udara Utama TNI Angkatan Darat Ahmad Yani, Semarang, Kamis, (4/1/2018). Penambahan heli tempur buatan Amerika Serikat tersebut adalah bagian dari peremajaan alutsista TNI AD.
Reply With Quote