View Single Post
Old 29th December 2010, 13:04
#15  
hasankr
Addict Member
hasankr is offline

Join Date: Dec 2010
Posts: 481
hasankr is a new comer

Default

Sistem penambangan menggunakan metode
pengupasan (strip mine) secara kering. Hal ini
berbeda dengan yang dilakukan PT Antam Tbk. pada
tambang pasir besi Cilacap dan Kutoarjo yang
menggunakan monitor air dengan menerapkan
metode tambang semprot. Pengolahan dan
peleburannya akan menerapkan teknologi
Outokumpu seperti yang dilakukan di New Zealand
Steel dan menjadi yang pertama di Indonesia.
Penambangan dilakukan per blok, dengan umur
tambang per blok 8-12 bulan. Oleh karena itu,
penambangan dapat berpindah ke blok selanjutnya
apabila blok sebelumnya telah selesai ditambang
dan direklamasi. Kedalaman penggalian kurang lebih
6 m dengan total penurunan lahan maksimal 80 cm
(PT. JMM, 2007).
Untuk mendapatkan produk pig iron sekitar 1 juta
ton per tahun, maka setiap tahun perlu dilakukan
penambangan pada areal sejauh 200-400 m dari bibir
pantai pada batas pasang tertinggi dengan kedalaman
sekitar 6 m.
Pasir besi yang digali akan diangkut dan dimasukkan
dalam proses pencucian dan penyaringan, dengan
menggunakan air laut atau air tawar sebagai bahan
pencuci. Melalui proses penyaringan dan pemisahan
gaya berat (gravity concentration) akan diperoleh
20% pre-konsentrat mineral besi, sedangkan sisanya
sebanyak 80% berupa pasir halus akan dikembalikan
lagi ke lokasi galian tambang sebagai bagian dari proses
reklamasi. Pre-konsentrat mineral besi (20%) akan
diangkut dan kemudian diproses di pabrik konsentrat,
dengan alat pemisah magnetik, menghasilkan mineral
besi/logam yang terpisahkan dari pasir halus,
sehingga beratnya menjadi hanya 10% dari total
galian pasir besi dan sisanya akan dikembalikan lagi
ke lokasi galian tambang sebagai bahan reklamasi.
Pada tahun kedua setelah penambangan, daerah
bekas area penambangan akan dapat ditanami
kembali dengan produk agrikultur yang lebih bernilai
ekonomis. Berdasarkan wawancara langsung dengan
Tejoyuwono Notohadiprawiro Dosen Ilmu Tanah
UGM, menyatakan bahwa area lahan pasir besi bukan
lahan yang bernilai pertanian. Dengan dihilangkan
kandungan logamnya, dan ditambah dengan tanah
dan dipupuk, maka daerah reklamasi akan menjadi
lebih subur dan bernilai pertanian.
Rencana pembangunan pabrik pengolahan pasir besi
terpola dalam kerangka industri baja terpadu, yaitu
industri baja yang dimulai dari proses penambangan
pasir besi sampai dengan proses pembuatan pig iron
sebagai bahan baku utama baja, sebagaimana
ditunjukkan oleh bagan alir pada Gambar 6 dan 7.
Reply With Quote