View Single Post
Old 3rd January 2018, 19:52
#1  
kaptenDF
Mania Member
kaptenDF is offline

kaptenDF's Avatar

Join Date: Oct 2011
Posts: 1,849
kaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabe

Default Posting Video Mayat Bunuh Diri, YouTuber ini Dikecam

Quote:
Video Mayat Bunuh Diri Jadi Alarm Bahaya untuk YouTube

Jakarta - Salah satu YouTuber ternama Logan Paul beberapa waktu lalu membuat geger netizen karena telah mengunggah video penampakkan jasad korban bunuh diri di hutan Aokigahara, Jepang. Buntut dari video tersebut, Paul mendapat kecaman dari sana-sini.

Meski dalam konteks ini Paul memang terbukti salah karena telah memunculkan penampakkan jasad yang tewas karena gantung diri, ditambah dengan komentar bercandaan terkait korban, muncul pendapat bahwa kesalahan ini tidak serta merta sepenuhnya menjadi tanggung jawab YouTuber berusia 22 tahun itu. Baik ia maupun sang kakak, yakni Jake Paul yang juga seorang YouTuber mencari penghidupan dari YouTube.

"Aku rasa setiap analisa yang terus berfokus pada insiden dengan mengaah pada si pencipta konten hanya benar-benar mencakup sebagian dari masalah struktural," ujar Sarah T. Roberts, seorang asisten profesor studi informasi di UCLA.

"Tentu saja YouTube terlibat dalam masalah seperti ini, dalam artian bahwa keseluruhan model ekonomi mereka, seluruh model penghasil pendapatan mereka secara fundamental diciptakan oleh orang-orang seperti Logan Paul," tambahnya seperti dikutip detikINET dari Wired, Rabu (3/1/2018).

Sekadar informasi, YouTube mengambil 45% dari uang iklan yang dihasilkan oleh Paul dan setiap pencipta konten video. Menurut SocialBlade, sebuah perusahaan analisis yang melacak estimasi pendapatan dari channel YouTube, Paul sanggup membuat USD 14 juta dalam setahun.

Walaupun YouTube mungkin bukanlah pihak yang mendorong Paul untuk melakukan hal-hal yang gila, tetap ia mendapat keuntungan finansial ketika Paul dan aktor serupa mendapatan jutaan view dari setiap episode yang ditayangkan.

YouTube sendiri hadir sebagai platform yang demokrasi. Setiap orang bisa mengunggah dan berkontribusi. Namun, sekaligus memperlakukan kreator populer seperti Paul secara berbeda, karena orang-orang ini memiliki banyak massa. (mag/mag)
Kasus di atas mungkin menjadi gambaran bahwa begitu gampangnya seseorang mengupload sebuah gambar atau video yang sebenarnya di masyarakata masih dianggap melanggar etika atau tabu.

Itu contoh di atas adalah video mayat yang gantung diri. Jelas itu melanggar etika jurnalis meski postingan itu bukan termasuk berita jurnalis. Sebagai warga net, kode etik tetap berlaku.

Masalahnya adalah seseorang itu memposting hal tersebut hanya untuk mencari duit semata tanpa memikirkan dampak bagi yang melihat video tersebut.

Setuju, pihak youtube harusnya juga ikut bertanggung jawab. Tak hanya postingan di atas tapi juga postingan porno, SARA. Karena tiap negara memiliki latar budaya berbeda. Harus ada kantor cabang youtube di setiap negara untuk menghindari itu semua.
Reply With Quote