Quote:
Originally Posted by fortunadew
|
- Video1 : Mengenai sang "Ustadz Khalid Basalamah" ( Mungkin tepatnya Ustadz Khalid Bermasalah )
Pernah menuding orang tua Rasulallah kafir
http://beritajatim.com/peristiwa/291...basalamah.html
http://www.moslemtoday.com/video-tab...r-di-sidoarjo/
Rasanya ana nggak perlu komentar panjang soal ustadz yg satu ini, yg lain bisa simpulkan sendiri
- Video 2 : Mengenai ceramah "Ustadz Said Aqil Siradj" bicara secara umum soal sistem perbudakan dan rampasan perang ( Harta, Senjata ) dan POW ( Prisoner Of War ) seseorang atau individu yg terlibat langsung atau tidak langsung dalam suatu peperangan melawan kaum muslim lantas kemudian kalah. Mungkin Pak Said penyampaiannya cenderung cablak, bagi orang yg ukurannya morality kekinian atau zaman now agak susah cerna
Yg harus perlu dipahami
1. Jangan kata walau berjenis kelamin wanita yg lantas menjadi tawanan perang ( POW ) pada saat itu tidak ikut berpedang dan melakukan agresi ketika berperang melawan kaum muslim, mereka juga combatan ( Bukan yg lagi enak enak nongkrong dirumah gendong anak lalu ditangkap )
2. Adalah ketika seorang wanita "Hind bint Utbah" istri "Abu Sufyan" diperang Badar melawan kaum muslim ... memutilasi paman Rasulullah "Hamzah" sehabis tewas ditombak .. yg kemudian dimaafkan oleh Nabi Muhammad.
Sebut saja para wanita yg ikut berperang bersama Rasulullah dan kaum muslim
Umm Ammara aka Nusaybah binti Ka'ab ( Perang Uhud )
Khawla binti al-Azwar ( Perang Yarmuk )
Nggak kebayang kalau kaum muslim kalah perang dan mereka itu wanita ditangkap oleh pihak lawan.
Begitu juga kisah lain seperti "Joan of Arc" etc
3. Jadi apapun jenis kelaminnya mau laki atau wanita yg lantas menjadi POW itu sudah pasti terlibat dalam perperangan langsung atau tidak langsung
4. Budak Seks atau Sex Slavery itu nggak ada tempat dalam ajaran Islam juga "Concubines" ( Selir / Harem ) adapun harem praktek nya sudah ada sebelum Islam.
Yg jelas haram berzinah dalam ajaran Islam apalagi prilaku perkosaan yg kalau terjadi di Iran atau Arab pelakunya bakal bisa dipisahkan kepala dan badan. Adapun segala bentuk yg tertulis didalam Hadist yg berseberangan dgn Quran bisa di ignore karena the best hadist hanya dari Allah yaitu Quran :
Allah has sent down the best HADITHS : a consistent Book wherein is reiteration. The skins shiver therefrom of those who fear their Lord; then their skins and their hearts relax at the remembrance of Allah. That is the guidance of Allah by which He guides whom He wills. And one whom Allah leaves astray - for him there is no guide ( Quran 39:23 )
Adapun ayat dalam Quran yg mengatakan kalimat "Ma malakat aymanykum" yg kemudian ditranslate menjadi Right Hand Possess atau Budak / Hamba Sahaya tidak merefer hanya dalam satu gender itu bisa female atau male
"And those who guard their chastity ( private parts); Except from their wives or (the captives and slaves) that their right hands possess, for then, they are free from blame" ( Quran 23:5-6 )
"Ma malakat aymanykum" atau "Right Hand Possess / Budak ( dari POW ataupun tidak )"
Pengertiannya jauh dari arti Budak Seks atau Sex Slavery. Itu artinya agar bisa juga sbg Nurses ( Seorang Budak / Pekerja terhadap tuan nya dan kemudian bisa juga merawatnya). Atau seseorang yg kemudian merawat seseorang ( Tuan nya ) tidak berdaya yg harus dimandikan, dibersihkan ketika sudah tidak mampu membuang kotoran sendiri. Kenyataannya saat ini banyak perawat wanita di RS bersihin pasien yg tidak berdaya bahkan memasukan kateter ke belalai para pria xD .... kan sakit
-------------------------------------------------------------------------------------
- Ustadz Said Aqil Siradj menyebut soal "Juwayriyya bint al-Harith" yg merupakan putri dari "Al-Harith ibnu Abi Dirar" pentolan Bani Mustaliq yg berperang melawan Rasulullah dan kaum muslim yg kemudian kalah, maka pilihan atau option :
1. Menjadi budak karena merupakan POW status yg tidak gampang dihilangkan dan bisa diperjual belikan sbg hamba sahaya ( Waktu itu / Zaman itu )
2. Dibebaskan tapi tidak bisa dijamin keselamatannya ketika bebas, bisa kemudian dibunuh oleh orang yg dendam atas saudaranya yg terbunuh dimedan perang karena sang Ayah atau dia sendiri ikut terlibat didalam peperangan tersebut. Perkataan Rasulullah mungkin dipandang tidak terlalu cukup pada zaman itu .. penghianatan disana sini.
3. Dinikahi, maka terbebas dari status POW dan nggak bakal menjadi budak mendapat status terhormat. Maka dinikahilah dia oleh Rasulullah ( Baca : bukan menjadi selir ). Barang siapa kemudian malanggar atau menyakiti dari apa seseorang yg sudah dekat dgn Rasulullah akan menjadi lawan Nabi Muhammad dan kaum muslim seluruhnya.
Juga soal "Mariah al-Qibthiyah" seorang kristen koptik,
yg sudah dari awal berstatus sbg seorang budak dari Mesir dibawah pemerintahan Kerajaan Bizantium sebelum dipertemukan oleh Nabi Muhammad SAW yg juga kemudian dinikahi.
Keduanya "Juwayriyya" dan "Mariah" meninggal dimakamkan di "Al-Baqi" Yatrib Medina.
Mungkin bagi para femin akan berpikir, kenapa tidak dibebaskan saja atas perintah Rasulullah maka orang akan merasa segan. Kita tidak tahu atau tidak pernah mengalami perang ketika menang boleh lega tapi ketika kalah ketakutan yg mereka hadapi, dan ancaman yg luar biasa, terutama bagi para wanita. Kita hanya membaca semua kisah perang via website sambil ngopi .. barangkali.
It is narrated by Ibn 'Umar that a woman was found killed in one of these battles; so the Messenger of Allah (Peace be upon him)
forbade the killing of women and children. ( Muslim 1744 b
Sahih Muslim Volume 4, Book 19, Hadith 4320 )
God does
not prohibit you from showing kindness and being just with those who do not fight you nor have driven you out of your homes. Indeed God loves those who are just. (Quran 60: 8)
And if one of the disbelievers surrenders and pleads mercy,
then show mercy so that they can hear the words of Allah, and
then allow him to go back to his place of safety. (Quran 9: 5)
- Memri TV ... LMAO
Quote:
|
From fortunadew :Jadi stop menyama nyamakan agama Islam dengan agama lain
|
Benar !!!!
Si "Doobedoh" ngutip itu semua verse dari BIBLE/ Al Kitab ...... bukan dari Quran