Judul film yang akan di review :
Filosofi Kopi
Review film :
Kisah berawal saat Ben dan Jody membuka sebuah kedai kopi. Setiap hari, kedainya itu selalu ramai dikunjungi oleh pembeli. Di kedainya itu, Ben dikenal sebagai barista yang handal. Dia berhasil menciptakan sebuah racikan kopi yang menurutnya adalah yang terenak. Suatu hari, salah satu pembeli mengatakan bahwa racikannya itu masih kalah dengan sebuah kopi bernama Tiwus. Disaat itu Ben, yang merasa penasaran dengan kopi itu langsung mengajak Jody untuk mencari Kopi Tiwus. Setelah berhasil mencicipi kopi Tiwus, Ben akhirnya menyadari bahwa racikannya itu benar-benar tidak bisa mengalahkan kenikmatan kopi tersebut. Selain rasa, kopi Tiwus juga memiliki filosofi yang menarik.
Sejak saat itu Ben merasa putus asa dan mengaku gagal sebagai barista. Melihat temannya terpuruk, Jody segera menghibur dan mengembalikan semangat Ben. Sejak itu Ben akhirnya menyadari bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna.
Alasan memilih film tersebut :
-Bukan hanya mementingkan nilai komersial, tapi mulai terasa menunjukan passion dan budaya dari film tanah air. Filosofi Kopi yang diangkat dari novel karya Dewi Lestari jadi satu pilihan yang sangat kompeten untuk semua kriteria tersebut.
-Alur cerita Filosofi Kopi dalam film, berkesan sederhana tapi menyampaikan banyak hal. Terutama jika anda pecinta kopi, film ini akan punya nilai tersendiri.
-Filosofi tidak hanya mendewasakan film itu sendiri, tapi juga para audiencenya. Kita tahu penonton tanah air secara mayoritas masih kurang begitu suka dengan adegan banyak dialog, dan plot flashback yang memaksa penonton mengambil kesimpulan dari keseluruhan tayangan. Justru Filosofi Kopi melatih kita untuk memahami bahwa drama tak selamanya membosankan, tapi justru nilai tertinggi dalam film.
Twitter kamu :
@niaakanedy