View Single Post
Old 10th November 2017, 11:44
#1  
nurfitriaprilia
Addict Member
nurfitriaprilia is offline

Join Date: Mar 2017
Posts: 626
nurfitriaprilia has becoma a maestronurfitriaprilia has becoma a maestronurfitriaprilia has becoma a maestronurfitriaprilia has becoma a maestronurfitriaprilia has becoma a maestronurfitriaprilia has becoma a maestronurfitriaprilia has becoma a maestronurfitriaprilia has becoma a maestro

Default Mengenal Dekat 4 Tokoh yang Jadi Pahlawan Nasional Baru, Selamat Hari Pahlawan!





Selamat hari pahlawan!


Tepat kemarin, 9 November 2017. Presiden kita Joko Widodo menganugerahi gelar pahlawan (terbaru) kepada 4 orang tokoh Nasional. 4 Tokoh ini dianggap berjasa kepada Negeri tercinta Indonesia. Jadi total pahlawan kita saat ini 173 orang ya, wan! jangan lupa loh..

Nah tapi, ane yakin pasti masih banyak yang enggak tau juga siapa keempat tokoh yang baru aja dapet gelar pahlawan ini, iya kan? Yuk kita kenalan, setidaknya dan semestinya kita sebagai warga negara yang bijak dan taat pajak harus taulah siapa aja pahlawan kita hehehe

"Mereka yang menyandang gelar pahlawan nasional tidak hanya yang berjasa di medan perang tapi juga di bidang lain yang gaung dan manfaatnya dirasakan secara nasional," kata Khofifah

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Hartono Laras, mengatakan ada syarat umum dan syarat khusus yang harus dipenuhi sebelum akhirnya tokoh tersebut diputuskan memperoleh gelar pahlawan nasional oleh presiden. Dikatakan, empat tokoh yang memperoleh anugerah tahun ini telah memenuhi semua persyaratan.

Berikut adalah penjelasan masing-masing pahlawan nasional yang baru ditetapkan pemerintah:



1. TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid



Lahir di Nusa Tenggara Barat 19 April 1908 dan wafat pada 21 Oktober 1997. Beliau merupakan seorang nasionalis pejuang kemerdekaan, dai, ulama, dan tokoh pendidikan emansipatoris. Ia merupakan pendiri organisasi Islam Nahdatul Wathan.

Organisasi ini menjadi organisasi Islam terbesar di Lombok yang memberikan perhatian kepada pendidikan dan agama.

2. Laksamana Malahayati



Merupakan tokoh pejuang asal Nanggroe Aceh Darussalam. Malahayati lahir pada tahun 1550 dan wafat pada 1615 dimakamkan di Krueng Raya, Aceh Besar. Malahayati adalah laksamana perempuan pertama dari Aceh. Ia membentuk pasukan "Inong Balee" yang berisi para janda prajurit Aceh yang mahir menembakkan meriam dan menunggang kuda.

Tahun 1559 Malahayati memimpin armada laut berperang melawan Belanda dan berhasil menewaskan Cornelis De Houtman. Di Tahun 1606, Malahayati bersama Darmawangsa Tun Pangkat (Sultan Iskandar Muda) berhasil mengalahkan armada laut Portugis.

Sebelumnya nama Malahayati telah diabadikan sebagai nama kapal perang jenis perusak kawal berpeluru kendali kelas Fatahillah milik TNI AL dengan nomor lambung 362.

3. Sultan Mahmud Riayat Syah



Pahlawan ini berasal Kepulauan Riau. Sultan Mahmud lahir di Sulu Sungai Riau Agustus 1760 silam dan wafat pada 12 Januari 1812. Pada rentang tahun 1782 hingga 1784, Sultan berhasil mengalahkan Belanda yang ingin menanamkan pengaruhnya di Riau dalam Perang Riau I. Kapal Komando Belanda Malaka's Walvaren berhasil diledakkan.

Pada tahun 1784, Sultan kembali memimpin perang melawan Belanda yang dipimpin Pieter Jacob van Braam di Tanjung Pinang. Sultan Mahmud menolak ajakan Belanda untuk berdamai dan menerapkan startegi gerilya laut untuk mengacaukan perdagangan Belanda di Selat Melaka dan Kepulauan Riau.

Tahun 1811 Sultan Mahmud mengirimkan bantuan kapal perang lengkap guna melawan ekspansi Belanda ke Sumatera Timur, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.

4. Lafran Pane



Ia adalah tokoh asal Yogyakarta. Lafran Pane lahir di Sipirok 12 April 1923 dan wafat di Yogyakarta 24 Januari 1991. Lafran Pane dikenal sebagai tokoh pergerakan pemuda dan memprakarsasi pembentukan Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947.

Dalam perjalanannya, HMI secara konsisten menolak gagasan Negara Islam yang digagas oleh Maridjan Kartosoewiryo pendiri gerakan Darul Islam. Lafran Pane menjadi salah satu tokoh utama penentang pergantian ideologi negara dari Pancasila menjadi komunisme.




Rasanya emang pantas banget kok mereka dijadiin pahlawan Nasional, melihat sepak terjangnya untuk Indonesia, apalagi Laksamana Malahayati!! wah Panutan banget semangat dan keberaniannya buat para perempuan milenials masa kini tuh!

Selamat Hari Pahlawan Saudara Setanah Air!!!

Last edited by nurfitriaprilia; 10th November 2017 at 11:46..
Reply With Quote