|
|
7th April 2009, 10:29
|
|
Mania Member
Join Date: Feb 2008
Posts: 9,381
|
Hahahaha...
Bisa saya maklumi, Standar kemampuan anak buah SBY ...
Telpon Sigit deh...biar sampeyan ngebantu, biar gk malu maluin gitu
|
|
BERSAMA TUHAN YME, 2013 KAMI DATANG
|
7th April 2009, 10:39
|
|
Mania Member
Join Date: Jul 2008
Posts: 1,941
|
|
|
|
7th April 2009, 11:01
|
|
Mania Member
Join Date: Feb 2008
Posts: 1,700
|
Quote:
Originally Posted by zetya1
Hahahaha...
Bisa saya maklumi, Standar kemampuan anak buah SBY ...
Telpon Sigit deh...biar sampeyan ngebantu, biar gk malu maluin gitu
|
Malu maluin? Mmm... siapa tuh? Siapa yah yang malu maluin?
|
|
|
7th April 2009, 11:07
|
|
Mania Member
Join Date: Feb 2008
Posts: 9,381
|
Quote:
Originally Posted by ventriloquist
Malu maluin? Mmm... siapa tuh? Siapa yah yang malu maluin?
|
Hahahaha...
anda bisa kasih argumen sebagai antitesis terhadap artikel yang pertama
jika tidak punya, mending sampeyan muleh ngarit aja mas
|
|
BERSAMA TUHAN YME, 2013 KAMI DATANG
|
7th April 2009, 11:09
|
|
Mania Member
Join Date: Feb 2008
Posts: 9,381
|
Quote:
Originally Posted by pronejadh
|
Pronejad.....
pro ahmadinejad
qiqiqiqi
ID lu tengil banget, tapi lu dukung PKS yang koalisi ama SBY yang didukung Tommy Winata yang diduga bisnis judi (biasanya sih deket bisnis lendir juga) ...
Tapi mungkin cucok sih kan PKS deket ama panti pijat gitu looohhhh
|
|
BERSAMA TUHAN YME, 2013 KAMI DATANG
|
7th April 2009, 11:17
|
|
Mania Member
Join Date: Nov 2008
Location: Jakarta....the
city that never
sleep
Posts: 1,359
|
|
|
"Hsl perolehan suara Partai Demokrat tsb bkn mrpkn kemenangan tp merupakan kenaikan kepercayaan konstituen thdp Partai Demokrat, bisa dikatakan menang jk pemerintahannya berhasil"
|
7th April 2009, 11:31
|
|
Mania Member
Join Date: Feb 2008
Posts: 9,381
|
Quote:
Originally Posted by mukegile.return
|
Hahahaha....
ABS
ASli Bego SBY
|
|
BERSAMA TUHAN YME, 2013 KAMI DATANG
|
7th April 2009, 11:31
|
|
Mania Member
Join Date: Feb 2008
Posts: 9,381
|
Quote:
Originally Posted by zetya1
Pronejad.....
pro ahmadinejad
qiqiqiqi
ID lu tengil banget, tapi lu dukung PKS yang koalisi ama SBY yang didukung Tommy Winata yang diduga bisnis judi (biasanya sih deket bisnis lendir juga) ...
Tapi mungkin cucok sih kan PKS deket ama panti pijat gitu looohhhh
|
Gimana neh....
Pemuja SBY
sampeyan sudah mingkep semua.....
|
|
BERSAMA TUHAN YME, 2013 KAMI DATANG
|
7th April 2009, 14:17
|
|
Addict Member
Join Date: Nov 2008
Posts: 295
|
back 2 topic yuk yak yuk...
Quote:
Originally Posted by zetya1
Kemarin saya liat di metro TV (economic challenge) tanggal 6 April 2009, ada daftar pengusaha penyumbang partai Demokrat, salah satunya adalah Tommy Winata.
Siapakah Tommy Winata?
Sumber : kompas Senin, 22 April 2002
Banyak orang kenal nama, tapi tak kenal siapa sebenarnya sosok lelaki berumur 43 tahun bernama Tommy Winata ini? Benarkah taipan muda dan digdaya ini sukses berkait dukungan bisnis remang-remang: dari judi, obat bius, hingga penyelundupan? Benarkah ia merupakan salah satu 'Mr Big' dari "Gang of Nine?"- sekelompok orang yang menguasai bisnis remang-remang?
Tak mudah menjawab pertanyaan ini. Yang jelas, sebagai pengusaha,
Tommy termasuk punya kisah sukses. Lelaki berumur 43 tahun kelahiran
Pontianak ini termasuk ulet dan tekun, merangkak dari bawah.
Meskipun, ia kerap dituding menyumbang bagian yang akut dalam krisis
ekonomi dan politik di tanah air. Terutama dalam perselingkuhan
bisnis dan kekuatan senjata yang bisa menghasilkan banyak uang secara
mudah.
Ketekunannya memang membuahkan. Lewat Grup Artha Graha ("Rumah
Uang"), Tommy Winata terbilang mumpuni. Dalam tempo 10 tahun, Tommy
bisa mengembangkan imperium bisnisnya.
Pilar bisnisnya adalah properti dan keuangan. Di bawah payung PT
Danayasa Arthatama, imperium bisnisnya menjadi jaring bisnis yang
terdiri atas 16 perusahaan.
Bos Grup Artha Graha ini punya tiga kunci sukses: uang, kekuasaan dan
militer. Perpaduan yang menghasilkan power apa saja dan menghasilkan
apa saja.
Karena itu, soal kedekatan Tommy dengan kalangan militer, bukan
rahasia lagi. Laporan yang disusun Data Consult mengindikasikan bahwa
ekspansi bisnis grup ini memperoleh dukungan dana besar dari yayasan
milik tentara-khususnya Yayasan Kartika Eka Paksi.
Dari kantornya yang megah di kawasan bisnis Sudirman itu, Tewe-
demikian panggilan akrab taipan ini, dengan mudah bisa menghubungi
hampir semua panglima kodam di seluruh Indonesia-antara lain karena
aktivitasnya di Yayasan Kartika Eka Paksi milik Angkatan Darat.
Kedekatan Tommy dengan militer sudah terjadi sejak 1972, saat ia
berusia 15 tahun. Mulanya,ia diperkenalkan oleh seorang seniornya
kepada sebuah instansi militer di Singkawang, Kalimantan Barat. Di
sana, Tommy membangun sebuah mess tentara dengan biaya Rp 60 juta.
Hubungan itu kemudian dibina. Selain mess, ia membangun barak,
sekolah tentara, menyalurkan barang-barang ke markas tentara di Irian
Jaya. Hingga akhirnya di era tahun 1970 -an, ia menjadi seorang
kontraktor yang andal dan membangun proyek militer di Irian Jaya,
Ujung Pandang sampai Ambon.
Seperti Liem yang bertemu Soeharto atau Bob bertemu Gatot Soebroto,
Tommy, anak miskin yatim piatu itu beruntung mengenal Jenderal Tiopan
Bernard (T.B.) Silalahi, mantan Sekjen Departemen
Pertambangan dan Energi serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dalam Kabinet Pembangunan VI Soeharto.
Berkait Silalahi-yang hingga kini menjadi tokoh kunci dalam Grup
Artha Graha-Tommy memulai bisnis dengan memperoleh order pembangunan
barak-barak asrama militer di Irianjaya, ketika dia berusia 15 tahun.
Di Irian itu pula dia berkenalan dengan Yorrys Raweyai, Ketua Pemuda
Pancasila-sebuah organisasi yang dikenal memiliki hubungan khusus
dengan militer.
Sejak mengenal Yayasan Kartika Eka Paksi, lewat PT Danayasa Arthatama
yang didirikannya pada tahun 1989, masa keemasan Tommy pun tiba.
Proyek raksasa kawasan Bisnis Sudirman yang dilahirkan Tommy dengan
memakan investasi US $ 3,25 miliar itu bakal menjadi kawasan paling
canggih dan diduga bakal meraup untung miliran juta dollar. Tommy pun
merambah ke bisnis perdagagan, konstruks, properti, perhotelan,
perbankan, transportasi, telekomunikasi sampai real estate.
Akibat kesuksesan kongsi inilah, Tommy andalan militer dalam hal cari
dana. Bisnis Kartika Eka Paksi yang bertalian dengan Artha Graha
menghasilkan keuntungan tak sedikit yang antara lain untuk menghidupi
barak tentar di seluruh negeri dan kegiatan operasi militer.
Kisah kedigdayaan Tommy menuai kontroversi. Sejumlah patner dan
pesaing bisnisnya, menuding Tommy memanfaatkan militer untuk
memudahkannya berbisnis. Seperti dituding Effendi Ongko dari Bank
Umum Majapahit Jaya atau kisah Hartono, muncikari keals nasional
dalam proyek Planet Bali adalah kisah bagaimana cara Tommy mematahkan
lawan bisnisnya.
Belakangan, terdengar kabar, bisnis remang-remang- sebutlah perjudian
di sejumlah sudut di Jakarta- ataupun di sejumlah pulau di kawasan
pulau seribu, terkait dengan Tommy Winata. Bisnis sampingan Tommy:
perjudian, obat bius, dan penyelundupan sebagaimana dilansir sumber
TEMPO di tahun 1999, mengatakan bahwa Tommy adalah satu dari sembilan
tokoh ("Gang of Nine") dalam bisnis gelap itu-bisnis yang ada bahkan
merajalela, tanpa aparat keamanan pernah bisa memberantasnya. Tokoh
lain dalam bisnis ini, menurut sumber-sumber tadi, meliputi nama-nama
seperti Yorrys sendiri, Edi "Porkas" Winata, dan Arie Sigit Soeharto.
Namun kepada TEMPO saat itu, Tommy menolak dengan tegas disebut
Mafia. Ia juga menolak disebut-sebut sebagai tulang punggung kelompok
ini.
Mantan presiden Abdurrahman Wahid pun dalam sebuah diskusi publik
dengan terang-terangan menyebut bahwa Tommy adalah cukong dari bisnis
perjudian di kawasan Pulau Ayer (di Kepulauan Seribu). Malah dirinya
telah memerintahkan Kapolri saat itu Rusdihardjo dan Jaksa Agung
Marzuki Darusman untuk menutup pulau itu dan menyita kapal pesiar
yang digunakan untuk perjudian ditahan.
"Begitu juga saya dengar, di dekat situ ada kapal laut yang dipakai
untuk berjudi. Lagi-lagi ini melanggar hukum, karena ada cukongnya,
yaitu Saudara Tommy Winata. Saya minta kepada Jaksa Agung untuk
menyita kapal itu dan menangkap Tommy Winata, karena ia melanggar
hukum. " demikian Gus Dur.
Meski kepada Koran Tempo ia membantah membicarakan soal ini, namun
toh pertanyaan publik tetap saja bakal menganggu. Kenapa pertemuan
digelar di saat sejumlah investor - sebut Bupati Abdul Kadir telah
melirik bisnis ini?
|
Quote:
JEJAK REKAM PARA CAPRES DI BIDANG LINGKUNGAN & PILIHAN BAGI GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA
Oleh George Junus Aditjondro(1)
PENGANTAR:
Mana partai yang paling punya jejak rekam peduli lingkungan?
Mana capres & cawapres yang punya jejak rekam peduli lingkungan?
Dari mana para capres & cawapres membiayai kampanye mereka: dari hasil pembalakan liar, konsesi hutan, perkebunan kelapa sawit, perkebunan pulp dan kertas, pertambangan batubara, atau mana dan
dari siapa?
JEJAK REKAM SBY, CAPRES PARTAI DEMOKRAT:
Jejak rekam SBY di bidang lingkungan sangat tersembunyi, sebab SBY ‘hanya’ berperan sebagai pelindung berbagai kelompok bisnis besar, terutama kelompok Artha Graha (AG). T.B. Silalahi, penasehat presiden di bidang pertahanan, juga eksekutif kelompok AG milik Tomy Winata. Melalui mitra bisnisnya di Sumut, AG mengelola perkebunan kelapa sawit PT First Mujur Plantation di Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu.
Artha Graha juga milik Sugianto Kusuma (‘Aguan’), pemilik PT Agung Sedayu Permai, holding company Agung Sedayu Group.
Artha Graha dan Agung Sedayu Permai banyak membangun gedung perkantoran & perumahan elit, yang tiap hari diiklankan di layar televisi.
Kurang disadari dampak lingkungan properti-properti mewah itu, yaitu:
(a) pembukaan lahannya menggusur rakyat kecil yang terpaksa bermukim di pinggir kali yang sangat tidak sehat;
(b) sangat rakus air tanah (membuat rakyat kecil tergantung pada air kemasan); dan
(c) ikut menyemburkan udara panas yang menaikkan suhu udara kota Jakarta.
Berlindung di balik nama SBY ada dua yayasan, yakni (1) Yayasan Puri Cikeas & (2) Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam.
Orang-orang dekat SBY menjadid pembina atau pengawas yayasan-yayasan itu. Ketua Dewan Pembina Yayasan Puri Cikeas = Jero Wacik, Menteri Pariwisata dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Ketua Pengawas Yayasan Nurussalam = Brigjen Kurdi Mustofa, Sekpri SBY.
Adik ipar (Hartanto Eddie Wibowo) dan anak bungsu SBY (Eddy Baskoro Yudhoyono) menjadi fungsionaris Yayasan Nurussalam. Hartanto, bendahara, Baskoro, sekretaris.
Sejumlah pengusaha era Orde Baru menjadi fungsionaris kedua yayasan itu, seperti Sukamdhani dan putera mahkotanya, Hariadi Sukamdani (Sahid Group), serta Tanri Abeng dan anaknya, Emil Abeng, serta Aziz Mochdar (Bimantara). Sukamdhani dan Tanri Abeng di Yayasan Cikeas, sedangkan Aziz Mochdar (ipar Yayuk Habibie, adik bungsu BJ Habibie) di Yayasan Nurusalam.
Ada juga pengusaha yang berlindung di balik fungsionaris Yayasan Nurussalam, seperti Gunawan Yusuf (Makindo), kompetitor Salim Group dalam perkebunan tebu di Lampung.
Menteri Lingkungan era SBY-JK, Rachmat Witoelar, memberikan label hijau kepada beberapa konglomerat perusak lingkungan, yakni RGM, Sinar Mas, dan Freeport Indonesia, Inc.
Ekspansi konglomerat-
konglomerat yang dekat dengan JK (pernah sama-sama jadi penggalang dana Golkar, seperti Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Hartati Murdaya) ikut berekspansi di era SBY-JK, walaupun di tahun-tahun pertama kejatuhan Soeharto mereka masih berhutang besar pada bank-bank negara.
Kelompok Medco yang 60% milik keluarga Arifin Panigoro (40% milik Mitsui & Mitsubishi) berkembang dari migas (Sulteng, Aceh), PLT panas bumi di Sarulla (Sumut), kelapa sawit (Kalteng, Papua), paper dan pulp di Merauke (Papua), s/d rencana PLTN di Jepara (Jateng).
Namun blunder terbesar kroni-kroni JK adalah ekspansi bisnis keluarga Bakrie di bidang energi (Mega Energi Persada, Bumi Resources, Kondur Petroleum) yang mengakibatkan tragedi Lapindo bagi rakyat Jawa Timur, malapetaka lingkungan paling kurang ajar selama rezim SBY-JK!!
|
smakin terbuka, ORBA mmelihara TOMMY WINATA, anak ORBA si SBY jg mmelihara TOMMY WINATA!
|
|
|
7th April 2009, 16:59
|
|
Mania Member
Join Date: Mar 2008
Location: Kampung
Liverpool
Posts: 5,835
|
Quote:
Originally Posted by elbi-nasa
|
Terbentang sudah jalan menuju kehancuran lingkungan,kalau sdh hancur mereka tinggal angkat kaki pindah kenegara lain tinggal menikmati deposito ,soal negara mau hancur masa bodoh,mau rakyat jungkir balik kepalanya sebodo teung,mungkinkah negara kita yang kita cintai bisa menjadi zimbabwe asia tenggara ?
|
|
You'll Never Walk Alone
|
detikNews
........
|