HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/04/20 08:59 WIB
Sah! Putri DA Resmi Menikah dengan Anak Bos Batu Bara
-
Minggu, 2024/04/18 11:55 WIB
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Minggu, 2024/04/18 11:48 WIB
Ogah Disebut Nganggur, Ferry Irawan Ngaku Ada Proyek Film dan Dicalonkan Jadi Bupati
-
Sabtu, 2024/04/17 14:39 WIB
Melody Prima Baru Ungkap Alasan Bercerai Setelah Setahun Berlalu
-
Selasa, 2024/04/14 11:47 WIB
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Keluarga Lakukan Hal Ini
-
Jumat, 2024/04/16 14:20 WIB
Olivia Nathania, Anak Nia Daniaty Bebas dari Penjara Kasus CPNS Bodong
|
Thread Tools |
21st March 2010, 11:34 |
#25
|
Mania Member
|
The Road (2009) The Man: " ...... Each day is more gray than the one before. Each night is darker - beyond darkness. The world gets colder week by week as the world slowly dies. No animals have survived. All the crops are long gone. Someday all the trees in the world will have fallen. ......." Story: Berawal dari sebuah peristiwa maha dahsyat (yang tidak dijelaskan apa dan kenapa bisa terjadi), dunia beserta isinya mengalami kehancuran luar biasa (baca:kiamat). Hewan dan tumbuhan mati, tanah menjadi gersang, dan sinar matahari pun tidak mampu menembus pekatnya awan kelabu yang menyelimuti bumi. Peradaban manusia pun nyaris punah dengan menyisakan hanya segelintir orang yang mampu bertahan hidup ditengah ganasnya alam yang tidak lagi bersahabat. Diantara para survivor itu terdapat seorang ayah (Viggo Mortensen) dan putranya (Kodi Smit-McPhee) yang sudah sekian tahun berjuang dengan susah payah menyusuri jalan-jalan sepi dan berdebu untuk menuju ke selatan dengan harapan mereka akan menemukan tempat lebih hangat dan aman. Dengan hanya berbekal pakian dan jaket yang menempel di badan mereka serta sebuah pistol yang hanya berisi 2 peluru mereka harus menjalani perjalanan yang jelas bukan perkara mudah. Selain harus menghadapi ganasnya alam dan dinginnya cuaca yang menusuk tulang serta rasa lapar yang luar biasa karena susahnya mencari makanan, kedua ayah-anak ini juga harus selalu waspada dengan kehadiran para kanibal yang tidak segan2 memakan mereka hidup-hidup. Hari demi hari mereka jalani penuh bahaya penderitaan dan ketidakpastian terhadap perjalanan yang sepertinya tidak berujung, kematian karena keputusasaan seolah sudah menunggu mereka dalam hitungan detik. Review: Tidak seperti film2 bertema post-apocalyptic kebanyakan, kali ini kita tidak akan menemukan serbuan zombie-zombie ganas akibat virus misterius, kemunculan cybernetic robot masa depan yang siap menguasai dunia. Ya, The Road lebih memilih melakukan pendekatan personal terhadap karakter2nya dalam usaha mereka secara mental maupun fisik untuk bertahan hidup di tengah situasi yang serba sulit paska kiamat. Jadi jangan terlalu berharap film yang diadaptasi dari novel pemenang Pulitzer berjudul sama karya John Hillcoat ini akan dipenuhi dengan adegan2 aksi menegangkan atau dimeriahkan dengan efek2 kiamat full CGI ala 2012, karena semua yang ditampikan disini lebih condong ke arah drama, walaupun masih ada juga sedikit unsur2 thrillernya. Dibuka dengan narasi parau sang Ayah yang menceritakan keadaan dunia yang ia tinggali, film yang disutradarai John Hillcoat mengalir dengan baik sepanjang 111 menit, kisahnya yang sesuram dan sekelam dunianya membuat emosi kita terhanyut melihat perjuangan ayah-anak yang karakternya tidak bernama ini menjalani hidup mereka ditengah kondisi serba kekurangan. Dengan beberapa adegan flashback, penonton juga diajak melihat kejadian2 sebelum terjadinya kehancuran itu. Tidak perlu terlalu kecewa dengan tidak adanya penjelasan tentang bagaimana asal muasal terjadinya kiamat misterius itu, karena memang film ini sengaja lebih memfokuskan konfliknya kepada 2 karakter utamanya dalam menghadapi dunia yang penuh ketidak pastian dan keputusasaan. Penampilan Viggo Mortensen disini sedikit banyak mengingatkan kita pada karakter Christian Bale dalam The Machinist dimana ia tampil juga sangat kurus sampai tulang2 rusuknya kelihatan jelas. Belum lagi penampilannya yang berjenggot lebat, lusuh dan kotor semakin membuat karakater yang dibawakannya menjadi sangat meyakinkan. Film yang 'hanya' berbudjet 20 juta dollar ini berhasil menampilkan setting sebuah dunia paska kehancuran yang sangat suram dan kelam dengan sangat meyakinkan. Alih2 menggunakan CGI berlebihan, Hillcoat lebih memilih lokasi sesungguhnya, yaitu di berlokasi di sebagian New Orleans yang memang benar2 mengalami kerusakan parah akibat diterjang badai Katrina sehingga susasana yang ditampilkan benar2 terasa sangat realistis. Overall, Berbekal dari kisah novelnya yang menarik, The Road terbilang berhasil menghadirkan sebuah post-apocalyptic drama yang berbeda dan terbilang fresh dari film2 bertema sama kebanyakan. Pesan yang kuat tentang ketegaran dan perjuangan hidup juga berhasil disampaikan dengan baik oleh film yang juga dibintangi Charlize Theron ini. 7,8/10 |
19th December 2010, 23:26 |
#27
|
Registered Member
|
Kasih Ayah Sepanjang Jalan
Cormac McCarthy punya nama harum di jagat sastra dunia. Karya-karyanya mencengangkan, punya kedalaman namun juga punya kelemahan. Bahwa karyanya tak mudah untuk diadaptasi, antara lain ke dalam bahasa filmis. Tak ada yang berani mencobanya hingga The Coen Brothers menerjemahkan novel No Country for Old Men dan sukses. Dan The Road menjadi salah satu karyanya yang sulit dibayangkan untuk ditransfer ke dalam bahasa gambar dan laku. Karena ia banyak mengungkap prosa disana. Jadinya susah menyaring maksud, tujuan dan inti cerita. Roger Ebert, salah satu kritikus film terkemuka juga mengakui hal itu. Ia tak bisa membayangkan novel seperti The Road bisa difilmkan. Ia yang menggemari novel-novel McCarthy mahfum jika tak banyak yang berani mencoba karena bayangan kegagalan ada di depan mata. Namun Ebert akhirnya mengangkat jempol pada keberanian John Hillcoat dan Joe Penhall yang menulis skenario mengangkat material ini ke layar perak. Seperti juga bukunya, jelas sekali The Road bukan tontonan menyenangkan. Bukan dalam pengertian jelek tentu saja. Karena ia membahas banyak hal substansial ketika bumi porak poranda. Ia membahas tentang kehilangan, kematian, isolasi hingga batas tipis antara kebaikan dan kejahatan, juga antara manusia dan binatang. Dengan materi ’semengerikan’ ini, tugas berat sudah menanti Hillcoat. Yaitu bagaimana cara agar membuat penonton tak sedepresi yang diharapkan, seperti yang terbaca dari novelnya. Karena The Road membahas perjalanan panjang tak bertepi antara seorang ayah dan anaknya. Perjalanan tanpa henti demi bertahan hidup, tanpa tujuan, tanpa arah dan tanpa harapan untuk menemukan kehidupan yang lebih baik. Walaupun sang ayah berkali-kali mengingatkan sang anak agar percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, namun kita, penonton, tentu saja tahu bahwa semuanya tidak akan baik-baik saja. Karena Hillcoat memberi kita pemandangan menakjubkan secara sinematik namun mengerikan jika akhirnya harus kita hadapi. Lihatlah kegersangan melanda, kelaparan merajalela, cuaca yang tak pernah cerah sedikitpun dengan langit yang selalu abu-abu tersaput kabut tebal dan semuanya luluh lantak. Untungnya memang The Road diarahkan Hillcoat tak sekedar sebagai kisah ’survival’. Justru lebih menarik melihat film ini sebagai potret kisah seorang ayah yang begitu sayang pada putranya. Seorang ayah yang rela melakukan apapun demi anak tercinta. Bagian inilah yang membuat penonton rela bertahan dua jam lamanya meski didera gambar demi gambar yang menekan dan musik yang terdengar pilu di telinga. Ebert yang sudah membaca novel The Road berkali-kali awalnya larut membandingkan antara novel dengan filmnya. Diakuinya sebagai keterlibatan dirinya dengan bacaan yang disenanginya. Namun pada akhirnya ketika berhasil memisahkan diri antara dirinya sebagai penggemar McCarthy dan dirinya sebagai kritikus, ia tahu bahwa The Road bukan karya sembarangan. Dan memang The Road bukan karya serampangan, walau ia tak renyah dikunyah. Selain penyutradaraan yang efisien, dua jempol juga harus diberikan pada permainan padu dua aktor beda generasi : Viggo Mortensen dan Kodi-Smith McPhee. Ini bukan peran mudah karena selain menuntut ekstra emosi dengan spektrum yang jauh lebih besar dari biasanya, peran ini juga menuntut fisik yang meyakinkan. Dan keduanya memang sama hebatnya. THE ROAD Director : John Hillcoat Cast : Viggo Mortensen, Kodi-Smith McPhee, Charlize Theron Script Writer : Joe Penhall http://movieguide101.wordpress.com/2...panjang-jalan/ |
detikHot
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer