HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 12:57 WIB
Pacari Putri Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Akui Banyak Hujatan
-
Sabtu, 2024/04/23 13:07 WIB
Kabar Calonkan Diri Jadi Bupati Bantul Soimah Beri Klarifikasi
-
Sabtu, 2024/04/23 13:02 WIB
Reaksi Nassar Diminta Jadian dengan Irish Bella Saat Hadir di Acara Ultah
-
Sabtu, 2024/04/23 14:26 WIB
Rumah Via Vallen Digeruduk Massa Aliansi Arek Sidoarjo
-
Sabtu, 2024/04/23 13:13 WIB
CSB Divonis 2,5 Tahun Atas Penipuan Terhadap Jessica Iskandar
-
Jumat, 2024/04/22 15:00 WIB
Unggahan Natasha Rizki di Hari Anniversary Pernikahan dengan Desta Jadi Sorotan
|
Thread Tools |
20th December 2010, 10:30 |
#922
|
Groupie Member
|
EASY A
casts : emma stone, amanda bynes film ini berkisah tentang seorang gadis sma bernama olive yang ga sengaja berbohong mengenai cara dia menghabiskan akhir minggunya. dia melakukan itu karena ogah diajak camping ama keluarga sobatnya yg bernama rhianon. tak disangka kebohongannya itu akhirnya tersebar luas ke seluruh sekolah gara2 seorang gadis "puritan" bernama marianne. well, surprised surprised.. gw ntn film ini 2x berturut2 loh.. hari sabtu malem gara2 ga ada kerjaan, dan kemaren malem gara2 nemenin dd gw. tetep film ini bikin gw ga beranjak gara2 kelucuannya, dialog2 yg cerdas, lagu2 yg enak, akting2 pemaennya yg okeh, dan juga storyline nya yg ga ngebosenin. buat gw ini film teenage terbaik taun ini yg cerdas, ga cuman ringan, tapi juga berbobot. "i got a pocket, got a pocketful of sunshine.. i got a love and i know that it's all mine, ohhh ohhh ohh.. " rating : 8/10 |
Love you to the bits!!
|
20th December 2010, 10:43 |
#923
|
Groupie Member
|
SKYLINE
Berkisah tentang 6 orang yang berada disebuah apartement. Mereka tertidur sehabis merayakan pesta ulang tahun sang tuan rumah. Tiba-tiba ada cahaya dari luar yang menyebabkan mereka terbangun. Ketika membuka tirai tampak sinar menyilaukan menimpa mereka, cahaya tersebut membuat salah satu dari mereka terhipnotis berjalan mendekati cahaya tersebut dan seketika dia menghilang. Cerita kemudian berlanjut dengan kepanikan dan serangan alien yang mengejar mereka satu persatu. Lumayan menghibur sebenarnya kalo sang sutradara sedikit memberi prolog atau penjelasan bagai mana alien itu datang ke bumi. Atau setidaknya melalui tayangan TV bisa digambarkan bagai mana respon masyarakat dunia/pemerintah dan hiruk pikuk penyelamatan diri dari serangan alien tersebut. Disini kota mendadak sunyi senyap seolah telah dilumpuhkan dalam beberapa jam saja, serangan balasan dari manusia hanya muncul pada akhir film saja. Secara setingnya LA harusnya ada pertempuran seru antara pemerintah AS dengan sang Alien. Kalo memang tujuannya ingin fokus pada 6 orang tersebut cukuplah ditayangkan dalam kilasan2 berita/pergerakan2 diluar apartement. Nilai plus dari film ini adalah visualisasi alien yang lumayan bagus dan terutama pemandangan kota yang diserang alien dari atas ketinggian lumayan kerenlah menurut gw. Dengan ending yang menggantung mungkin kita bisa berharap akan sedikit penjelasan tentang film ini pada sequelnya nanti .... nilai : 6/10 |
Well I'm going home, Back to the place where I belong, And where your love has always been enough for me. |
20th December 2010, 13:02 |
#924
|
Honorary Citizen
|
FEAR (1996) Sinopsis: Seorang gadis remaja usia 16 tahun, Nicole (Reese Whiterspoon) terpikat oleh seorang pemuda tampan, baik dan sopan, David (Mark Walberg), tidak perlu waktu lama bagi gadis tersebut untuk dekat dan akrab dengan pria tersebut, namun sisi lain pria tersebut mulai terbuka setelah secara membabi buta pria tersebut menghajar teman dekat Nicole, dari sana hubungan keduanya menjadi renggang, dan Nicole mulai menjauhi David. Tapi tak semudah itu bagi Nicole untuk lepas dari pelukan David, David berubah menjadi obsesif dan berusaha dengan berbagai macam cara untuk kembali memiliki Nicole, meskipun dengan cara menakutkan sekalipun... Koment: Film Thriller remaja pertengahan tahun 90an, Mark Walberg mulai menjadi peran utama disini, dimana ditahun sebelumnya dia sempat muncul di film Leonardo diCaprio, The Basketball Diaries, Walberg berperan sebagai seorang remaja Psycho yang mempunya sikap obsesif, kasar, dan tak segan2 untuk melukai siapa saja yang menurutnya memang harus disingkirkan, sebagai salah satu cara untuk memiliki dan mempertahankan wanita yang ia cintai. Reese Whiterspoon masih cantik dan segar disini, sebagai Nicole gadis berusia 16 th ia sangat cute, manja, khas remaja usia belasan tahun. Cukup menarik melihat kedua bintang tersebut tampil di sebuah film remaja sebelum mereka menjelma menjadi bintang papan atas Hollywood saat ini.. Untuk film nya sendiri, masuk dalam kategori Lumayan dan cukup menarik untuk disaksikan dikala senggang.. 7/10 |
20th December 2010, 14:53 |
#925
|
|
Groupie Member
|
Quote:
so.. baek yg mecat.. sama yg dipecat.. sama2 gak enak tohh... |
|
|
20th December 2010, 14:53 |
#926
|
Groupie Member
|
The Elephant Man (1980) Frederick Treves, seorang dokter bedah di London, bertemu dg seorang penderita penyakit kelainan bentuk tubuh yang parah atau sekarang lazimnya disebut Elephant Man yang bernama John Merrick. Lewat perjanjian dg "pemilik" John Merrick, Treves mengungkapkan kepada konsili kedokteran Inggris ttg penyakit yang diidap Merick. Jdlah Merick mendapat perawatan dari rumah sakit tempat Treves bekerja. Dalam perawatan tersebut Treves tidak hanya mengobservasi penyakit yang diderita oleh Merick tp juga belajar bagaimana menjalani hidup dengan baik, betapa pun sulitnya kehidupan ini berjalan. The Elephant Man adalah novel yang ditulis oleh Frederick Treves. Seorang dokter bedah Inggris pd zaman Victorian yang mengisahkan kehidupan pasiennya yang bernama John Merrick (nama John adalah kesalahan penulisan Treves dalam novelnya tsb, Joseph adalah nama sesungguhnya) yang menderita penyakit aneh saat itu di mana struktur tubuhnya tidak berkembang sebagaimana mestinya. Penyakit yang diderita John/Joseph Merrick tsb adalah Elephant Man. Kekuatan dr film ini sesungguhnya ada 2, pertama adalah kelihaian Lynch sebagai sutradara yang sanggup mengaduk2 emosi penonton saat menyaksikan film ini. Kita bs dibuat merasa nelangsa melihat keadaan fisik Merrick tp kemudian dibawa lagi kpd situasi menggembirakan ketika melihat Merrick tidak idiot seperti yang diungkapkan oleh "pemiliknya". Ya, sepanjang film kita akan dibawa kepada suasana yang naik turun... senang... kembali sedih..kembali senang... kembali sedih...Hal yang kedua adalah sinematografi yang dikelola dg baik. Pemilihan gambar hitam putih pun mendukung suasana zaman victorian di Inggris. Walaupun begitu kualitas gambarnya tetap terjaga dengan baik. Walaupun begitu, film ini sejujurnya penuh dengan beberapa kesalahan. Gw ga tau apakah ini diketahui oleh sutradara atau memang bnar2 murni utk menyesuaikan arah yang mau dituju oleh film ini. Dalam film, Merrick dengan lancar mengutip Mazmur 23 dengan lancar dan tanpa harus membaca langsung. Ia juga mengucapkan dialog Romeo n Juliet. Aslinya, Merrick harus dioperasi terlebih dahulu agar ia bs berbicara walaupun tidak maksimal. dalam film Merrick digambarkan sebagai seorang yang tegar dan memandang positif hidupnya. Aslinya memang Merrick seperti itu, tegar dalam menghadapi penyakitnya, tetapi jg menyimpan sedikit suasana psikologis yang muram. Dan ada beberapa kesalahan2 lainnya. Film ini seakan-akan hendak menunjukkan kepada penontonnya bhw Merrick adalah manusia yang terhormat dan elegan di balik fisik tubuhnya yang mengerikan. Ia adalah seperti makhluk ciptaan Frakenstein yang nyata, mengerikan tetapi hatinya baik dan agung. Ending film ini menegaskan premis ini di mana Merrick yang setelah mendapatkan standing applaus setelah menonton opera merasa puas bhw ia tahu bahwa dirinya dicintai oleh masyarakat tanpa menghiraukan keadaan fisik tubuhnya dan kemudian ingin mewujudkan harapannya agar dapat tidur dengan membaringkan tubuhnya selayaknya manusia normal lainnya. Suatu hal yang pd kenyataannya tidak seperti itu. Merrick meninggal pd usia muda, 27 tahun, akibat lehernya terkilir berat. Kematian inilah yang menghembuskan isu bhw Merrick sesungguhnya bunuh diri karena tidak tahan dg penderitaan fisiknya. 7/10 |
SIG HEIL
|
20th December 2010, 16:38 |
#927
|
|
Groupie Member
|
Quote:
liat ekspresi orang2 yang dipecat gitu, menyadarkan gw klo gw ga cocok jadi HRD..*jiahhhh * dia ga tau klo itu bini orang buu......kan dari awal perjanjiannya itu no string attached |
|
20th December 2010, 20:59 |
#928
|
|
Gold Member
|
Quote:
|
|
Babe,.... |
21st December 2010, 03:02 |
#929
|
Mania Member
|
Black Swan (2010) Nina: " I had the craziest dream last night about a girl who has turned into a swan, but her prince falls for the wrong girl and she kills herself " Story: Bagi seorang Nina Sayers (Natalie Portman) menjadi ballerina professional adalah impiannya, cita-citanya, dan juga obsesi terbesarnya. Di besarkan oleh seorang ibu yang mantan ballerina yang tidak kalah obsesifnya secara tidak langsung membentuk kepribadian Nina. Ia tumbuh menjadi seseorang yang perfeksionis namun juga tertutup disaat bersamaan, Ia adalah seorang anti-sosial dan kurang membuka dirinya. Memang sebagai balerina Nina sanggup menari dan membawakan semua gerakan-gerakan balet yang rumit dengan indah dan sempurna namun sayang tidak ada jiwa di setiap gerakan gemulainya itu kata Thomas Leroy (Vincent Cassel), seorang sutradara pementasan yang menunjuknya sebagai Swan Queen, tokoh utama dari pementasan Swan Lake menggantikan sang prima ballerina, Beth MacIntyre (Winona Ryder) yang 'terpaksa' pensiun. Membawakan peran sebagai Swan Queen jelas bukan perkara mudah. Peran rumit tersebut menuntut Nina untuk tidak hanya mengeluarkan segala kemampuan menarinya dengan baik namun juga mengharuskannya untuk menampilkan dua sisi emosi yang berbeda. Sebagai White Swan yang penuh pesona dan kepolosan, ya, ia mampu, namun tidak sebagai Black Swan, sebuah karakter yang bertolak belakang, karakter gelap dan menggoda yang ternyata kesulitan untuk di keluarkan oleh Nina yang introvert, apalagi kedatangan balerina baru, Lili (Milla Kunis) yang mampu membawakan karakter Black Swan dengan baik membuat persaingan menjadi panas dan dengan cepat juga menjadi awal sebuah rivalitas mengerikan. Review: Obesesi yang menghancurkan tampaknya menjadi tema kegemaran seorang Darren Aronofsky untuk selalu dituangkan dalam setiap karya-karyanya. Lihat saja dalam debut filmnya, Pi, yang menceritakan seorang yang terobsesi akan teori matematika, Requiem for a Dream, para junkies yang mengharapkan hidup yang lebih baik dengan cara yang salah, The Fountain, seorang ilmuwan yang ingin menaklukan ruang dan waktu untuk menemukan kekasih hatinya, atau The Wrestler, mantan pegulat professional yang tidak pernah ingin berhenti berkarier. Nah, kini dalam karya terbarunya, Black Swan, Aronofsky membawa tema favoritnya ini ke level yang lebih tinggi. Dilihat sepintas mungkin Black Swan hanya bercerita tetang rivalitas dua orang balerina dalam memperebutkan sebuah peran prestisius, Swan Queen. Namun bukan Darren Aronofsky namanya jika tidak mampu membuat tema yang sebenarnya sederhana ini menjadi sebuah sajian yang kompleks, berat dan penuh dengan intrik-intrik psikologis kelas atas namun juga sangat menarik untuk ditonton. Ya, Black Swan adalah sebuah thriller psikologis yang sangat kompleks, absurd, sensual, gelap, erotis dan juga dihiasi dengan banyak adegan-adegan simbolis yang berselimutkan aroma horror yang mengerikan, walaupun jelas ini bukan sebuah film horror, atau bisa dibilang menyaksikan Black Swan sama sensasinya seperti menyaksikan gabungan film-film seperti Rosemary's Baby, All About Eve dan The Red Shoes yang di-mix menjadi satu kesatuan. Layaknya pementasan Black Swan itu sendiri, film berdurasi 108 menit ini ibarat adalah panggung pertunjukan berjudul sama yang mengisahkan pencarian jati diri seorang Nina dimana secara perlahan-lahan namun pasti bertransformasi dari karakter 'White Swan' menjadi 'Black Swan' yang ditunjukan dalam rangkaian horrific moments nan absurd yang secara tidak langsung menuntut para penontonnya untuk berpikir keras untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi pada karakter Nina, apakah ini hanya mimpi atau kenyataan?. Bisa dibilang hampir sepertiga film ini menghadirkan sebuah studi karakter yang dibangun dengan sangat apik oleh seorang Natalie Portman. Ya, inilah peran terbaik artis 29 tahun setelah Mathida dalam debut aktingnya di Léon: The Professional 16 tahun lalu. Portman sukses menyelami karakter Nina, tidak hanya berakting dengan sangat baik, namun Ia juga mampu menari sempurna sebagai seorang ballerina disaat bersamaan, mencuri perhatian penonton sepanjang film, bahkan kehadiran seorang Vincent Cassel dan Mila Kunis pun sepertinya tidak mampu menandingi pesona seorang Natalie Portman, bahkan sepertinya patung emas Oscar pun terasa sangat pantas untuk diberikan kepadanya setelah melihat performanya disini. Setelah selama 1 jam pertama Aronofsky mencoba memberi gambaran tentang karkater Nina dengan segala konfliknya dengan alur yang sedikit pelan, di 30 menit terakhir bisa dibilang adalah puncak dari segalanya. Dengan balutan teknik kamera yang dinamis, sinematografi yang indah, koreografi yang mempesona, sebuah persembahan penutup dari pementasan teror balet 'Angsa Hitam" ini berhsil ditutup dengan klimaks puncak yang sanggup membuat saya merinding melihatnya. Sebuah penutupan yang super dramatis dan membekas seperti yang sering ditunjukan Aronofsky dalam film-filmnya. Darren Aronofsky did it again!. Black Swan bisa saya bilang adalah salah satu karya terjeniusnya, mungkin yang terbaik setelah Requiem for a Dream. Hampir semua aspek baik teknis maupun non teknis sukses digarap dengan sempurna oleh sutradara 41 tahun ini, menyajikan sebuah pengalaman dan sensasi sinematik unik yang tidak terlupakan, mengerikan dan menakutkan namun juga emosional disaat bersamaan plus akting fantastis dari Natalie Portman menjadikan segalanya terasa luar biasa. Yes, Black Swan is a beautiful and nightmarish masterpiece, definitely one of the best this year. 8,5/10 |
visit my blog
|
21st December 2010, 09:10 |
#930
|
Banned
Join Date: Dec 2008
Location: ALS no. 388
Route:
Medan-Sby-Malang
Chassis: M-Benz
OH1526 Body:
Tentrem Scorpion
X
Posts: 27,312
|
CITIZEN DOG (2004) Ma Nakhon (หมานคร) [IMG]http://1.bp.********.com/_f1iE9nrhHng/SmLMpz3N2cI/AAAAAAAAAGU/Bt8UDXZN0xg/s400/Citizendog.jpg[/IMG] CERITA : Pod adalah seorang pemuda desa yg merantau ke Bangkok untuk mencari pekerjaan. Sebelum berangkat, neneknya berpesan kalau sudah di Bangkok nanti ia akan punya ekor. Ternyata ia tidak punya. Awalnya ia bekerja di pabrik pengalengan ikan. Ketika bekerja di sana, jarinya putus. Ia mencari jarinya ke sana-sini, dan ia menemukannya di kaleng ikan yg dijual di warung. Ternyata itu bukan jari dia, tapi jari orang lain yg bernama Yod. Pod pun bersahabat baik dgn Yod, dan mereka berdua pun memutuskan untuk keluar dari pabrik itu, takut jari mereka putus lagi. Ia ganti pekerjaan, sebagai seorang satpam di sebuah kantor. Di kantor itu ada seorang maid bernama Jin. Jin adalah seorang gadis yg aneh. Ia selalu membaca buku misterius yg ia tidak mengerti. Buku itu jatuh dari pesawat, dan ia mengira buku itu membawa pesan khusus kepadanya. Awalnya ia mengira buku itu berbahasa Inggris, dan agar ia bisa mengerti isi buku tersebut, ia pun ikut kursus bahasa Inggris. Tetap saja ia tak mengerti. Jin senang curhat dgn Pod, dan akhirnya Pod mulai menyukai Jin. Ditambah lagi Jin sama dgn Pod, sama-sama tidak punya ekor. Jin bilang, yg punya ekor adalah orang-orang sukses. Orang dgn gaji rendah seperti Pod dan Jin tidak akan punya. Sudah lama Pod tak bertemu Yod, tiba-tiba Yod datang ke rumah Pod dgn membawa pacar barunya yg bernama Mui. Mui adalah seorang gadis keturunan China, dan katanya masih ada darah kaisar. Mereka berdua bertemu di bis yg sesak, dan di dalam bis yg sesak itu mereka bisa "ehem-ehem". Yod bilang, kalau mau lebih mesra dgn pacar, ajak dia naik bis. Pod pun mengajak Jin naik bis, tapi Jin tidak mau. Jin lebih suka naik Skytrain, dan Pod pun terpaksa mengikutinya. Kira-kira bagaimana kisah cinta mereka yg serba aneh ini??? REVIEW : Inilah menurut saya filem Thai terbaik yg pernah saya tonton, dan sekaligus filem paling "konyol" yg pernah saya lihat. Banyak cerita-cerita yg tidak masuk akal di sini, mulai dari boneka yg bisa bicara dan merokok, jari putus yg bisa disambung lagi, dan juga nenek yg bisa menjelma jadi cicak. Banyak juga cerita "sisipan" di filem ini, jadi filem ini ga selamanya cerita ttg Pod dan Jin saja. Contohnya kisah "hujan helm" yg membunuh tukang ojek langganan Pod. Tukang ojek tersebut pun jadi zombie. Lalu ada juga seorang anak kecil yg sempat menumpang taksi Pod (nantinya Pod ganti pekerjaan jadi supir taksi). Umurnya 18 tahun, tapi fisiknya kayak anak umur 8 tahun. Ia senang merokok sambil minum susu, dan suka berantem dgn boneka teddy bear-nya. Ada juga orang aneh yg bernama Tik, yg juga menumpang taksi Pod. Hobinya menjilat-jilat. Pokoknya apa saja yg ada dijilatnya. Ia kena geger otak dan lupa di mana rumahnya dan lupa macam-macam hal. Kisahnya jadi ke mana-mana, tapi yah boleh dianggap sebagai selingan lah, daripada ceritanya ke situ terus. Lumayan bisa bikin ketawa, walaupun mungkin bagi sebagian orang dianggap aneh. Ditambah lagi tampang Pod yg kalo boleh saya bilang, yah, kayak orang bodoh. Pas banget buat filem ini. Satu yg sampai sekarang saya ga tau (padahal udah 2x nonton filem ini), "ekor" itu maksudnya apaan??? Overall, bagus lah filem ini. Dan ternyata filem ini udah sering masuk festival internasional dan udah lumayan terkenal. Nilai : 9/10 my favorite scene : |
detikHot
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer