yg paling penting sebenarnya adalah membangun jalan dari Jayapura dan kota2 pelabuhan lainnya menuju Wamena...
harga barang2 di kota ini sangat mahal karena semua harus diangkut dgn pesawat...
Nah itu yg gue sependapat, dulu ane pernah mengkritik wacana Sby membangun Jembatan Selat Sunda dan Jembatan Suramadu, tentu manfaatnya lebih besar apabila duitnya dialihkan utk pembangunan infrasstruktur darat di Papua, Kalimantan, meskipun sekarang dari Sambas sampai ke Balikpapan sdh bisa dilintasi lewat darat, bahkan utk ke Malaysia sdh bisa lewat bebera titik dari Aruk, Jagoi Babang, Entikong, Badau.....
Sekarang daerah2 pedalaman di Kalimantan itu sdh maju pesat, hampir setiap rumah sdh punya parabola dan sepeda motor, bahkan mobil, bandingkan perubahan pesat apa yg dialami madura dgn adanya Suramadu?
yg paling penting sebenarnya adalah membangun jalan dari Jayapura dan kota2 pelabuhan lainnya menuju Wamena...
harga barang2 di kota ini sangat mahal karena semua harus diangkut dgn pesawat...
Quote:
Originally Posted by tinung
Nah itu yg gue sependapat, dulu ane pernah mengkritik wacana Sby membangun Jembatan Selat Sunda dan Jembatan Suramadu, tentu manfaatnya lebih besar apabila duitnya dialihkan utk pembangunan infrasstruktur darat di Papua, Kalimantan, meskipun sekarang dari Sambas sampai ke Balikpapan sdh bisa dilintasi lewat darat, bahkan utk ke Malaysia sdh bisa lewat bebera titik dari Aruk, Jagoi Babang, Entikong, Badau.....
Sekarang daerah2 pedalaman di Kalimantan itu sdh maju pesat, hampir setiap rumah sdh punya parabola dan sepeda motor, bahkan mobil, bandingkan perubahan pesat apa yg dialami madura dgn adanya Suramadu?
cucok ...
Bersyukurlah ada yang serius memikirkan saudara kita di papua :
Neh beritanya :
Spoiler
Ini Peta Rute Kereta di Papua Rp 10 Triliun
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Selasa, 11/08/2015 12:08 WIB
Ini Peta Rute Kereta di Papua Rp 10 Triliun
Jakarta -Pemerintah memiliki masterplan pengembangan jaringan perkeretaapian nasional di luar Pulau Jawa. Salah satu jalurnya Provinsi Papua Barat dan Papua. Proyek tersebut akan dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi), proyek kereta pertama di Pulau Papua ini sedang memasuki fase studi kelayakan atau feasibility study.
Kebutuhan dana proyek kereta Papua untuk rute Sorong sampai Manokwari ini diprediksi mencapai Rp 10 triliun. Dana tersebut akan dipakai membiayai pembangunan infrastruktur kereta 300-400 kilometer (km), yang menembus perbukitan dan pegunungan yang ada di Provinsi Papua Barat.
Proyek yang rencananya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) itu, dipandang sebagai terobosan pengembangan jaringan perkeretaapian di luar Jawa. Angkutan massal berbasis rel ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas di luas Jawa seperti Papua.
Setelah fase studi kelayakan atau feasibility study, Kemenhub akan melakukan proses Detail Engineering Design dan terakhir adalah lelang. Targetnya, konstruksi bisa dimulai pada 2018.
Jokowi: Mohon Doa Restu, Jalur Kereta Papua Dibangun Tahun Ini
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Sabtu, 02/01/2016 11:22 WIB
Jokowi: Mohon Doa Restu, Jalur Kereta Papua Dibangun Tahun Ini
Sorong Selatan -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan proyek infrastruktur di Provinsi Papua dan Papua Barat. Mulai 2016, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun jaringan kereta baru di Papua.
"Mohon doa restu, tahun ini jalur kereta di Papua mulai dibangun," Kata Jokowi di depan ratusan penduduk lokal Papua, saat acara peresmian pabrik sagu Perhutani di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Jumat (1/1/2016).
Jokowi menyebut pembangunan baru bisa dilakukan di 2016 karena harus melalui proses studi yang matang. Proses studi menelan waktu lebih dari 1 tahun.
Pembangunan jalur kereta akan dimulai dari wilayah barat Papua yakni Sorong.
"Kita mulai bangun dari Sorong," Jelasnya.
Proyek kereta di Papua, lanjut Jokowi, merupakan lanjutan pembangunan jalur kereta di luar Pulau Jawa.
"Kemarin, kita baru saja buka jalur kereta di Sulawesi," Tambahnya.
Seperti diketahui, proyek kereta di Papua diperkirakan membutuhkan biaya Rp 10 triliun. Dana tersebut akan dipakai membiayai pembangunan infrastruktur kereta 300-400 kilometer (km), yang menembus perbukitan dan pegunungan yang ada di Provinsi Papua Barat.
cucok ...
Bersyukurlah ada yang serius memikirkan saudara kita di papua :
Neh beritanya :
Spoiler
Ini Peta Rute Kereta di Papua Rp 10 Triliun
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Selasa, 11/08/2015 12:08 WIB
Ini Peta Rute Kereta di Papua Rp 10 Triliun
Jakarta -Pemerintah memiliki masterplan pengembangan jaringan perkeretaapian nasional di luar Pulau Jawa. Salah satu jalurnya Provinsi Papua Barat dan Papua. Proyek tersebut akan dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi), proyek kereta pertama di Pulau Papua ini sedang memasuki fase studi kelayakan atau feasibility study.
Kebutuhan dana proyek kereta Papua untuk rute Sorong sampai Manokwari ini diprediksi mencapai Rp 10 triliun. Dana tersebut akan dipakai membiayai pembangunan infrastruktur kereta 300-400 kilometer (km), yang menembus perbukitan dan pegunungan yang ada di Provinsi Papua Barat.
Proyek yang rencananya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) itu, dipandang sebagai terobosan pengembangan jaringan perkeretaapian di luar Jawa. Angkutan massal berbasis rel ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas di luas Jawa seperti Papua.
Setelah fase studi kelayakan atau feasibility study, Kemenhub akan melakukan proses Detail Engineering Design dan terakhir adalah lelang. Targetnya, konstruksi bisa dimulai pada 2018.
Jokowi: Mohon Doa Restu, Jalur Kereta Papua Dibangun Tahun Ini
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Sabtu, 02/01/2016 11:22 WIB
Jokowi: Mohon Doa Restu, Jalur Kereta Papua Dibangun Tahun Ini
Sorong Selatan -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan proyek infrastruktur di Provinsi Papua dan Papua Barat. Mulai 2016, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun jaringan kereta baru di Papua.
"Mohon doa restu, tahun ini jalur kereta di Papua mulai dibangun," Kata Jokowi di depan ratusan penduduk lokal Papua, saat acara peresmian pabrik sagu Perhutani di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Jumat (1/1/2016).
Jokowi menyebut pembangunan baru bisa dilakukan di 2016 karena harus melalui proses studi yang matang. Proses studi menelan waktu lebih dari 1 tahun.
Pembangunan jalur kereta akan dimulai dari wilayah barat Papua yakni Sorong.
"Kita mulai bangun dari Sorong," Jelasnya.
Proyek kereta di Papua, lanjut Jokowi, merupakan lanjutan pembangunan jalur kereta di luar Pulau Jawa.
"Kemarin, kita baru saja buka jalur kereta di Sulawesi," Tambahnya.
Seperti diketahui, proyek kereta di Papua diperkirakan membutuhkan biaya Rp 10 triliun. Dana tersebut akan dipakai membiayai pembangunan infrastruktur kereta 300-400 kilometer (km), yang menembus perbukitan dan pegunungan yang ada di Provinsi Papua Barat.
Tapi membangun juga harus pake otak, pake kajian, selain teknis juga pertimbangannya adalah ekonomis, membangun rel KA juga jalan tol di Kalimantan dan Papua emang mendesak??? Emang di Papua dan Kalimantan penumpang dan mobilnya membludak kayak di Jawa???? Ingat angkutan bus antar kota di Kalimantan banyak yg gulung tikar karena minimnya jumlah penumpang...
Kuatirnya seperti Jokowi membangun rail bus seperti di Solo, yg kini gak ada kabar beritanya karena secara ekonomis gak menguntungkan padahal nilainya puluhan milyar...
Harusnya akses darat yg diperluas dan ditingkatkan kualitasnya, kalo jaman SBY jalan sdh tembus utk semua kota dan kabupaten, alangkah baiknya sekarang bisa dipermulus sampai ke kecamatan...
Ingat loh, duit negaranya ini bukannya gak terbatas, tapi terbatas...
yg paling penting sebenarnya adalah membangun jalan dari Jayapura dan kota2 pelabuhan lainnya menuju Wamena...
harga barang2 di kota ini sangat mahal karena semua harus diangkut dgn pesawat...
Quote:
Originally Posted by tinung
Tapi membangun juga harus pake otak, pake kajian, selain teknis juga pertimbangannya adalah ekonomis, membangun rel KA juga jalan tol di Kalimantan dan Papua emang mendesak??? Emang di Papua dan Kalimantan penumpang dan mobilnya membludak kayak di Jawa???? Ingat angkutan bus antar kota di Kalimantan banyak yg gulung tikar karena minimnya jumlah penumpang...
Kuatirnya seperti Jokowi membangun rail bus seperti di Solo, yg kini gak ada kabar beritanya karena secara ekonomis gak menguntungkan padahal nilainya puluhan milyar...
Harusnya akses darat yg diperluas dan ditingkatkan kualitasnya, kalo jaman SBY jalan sdh tembus utk semua kota dan kabupaten, alangkah baiknya sekarang bisa dipermulus sampai ke kecamatan...
Ingat loh, duit negaranya ini bukannya gak terbatas, tapi terbatas...
Kan di beritanya sudah ada kajian, penelitian tentang hal itu tante
Kereta juga bukan hanya untuk mengangkut orang tetapi bisa kok untuk angkut barang (ongkos angkut kalau per km setelah +- 100km lebih murah pakai KA ... kata beberapa deef-ers siy )
Tapi saya juga setuju sama pendapat ente kalau jalan rayapun tetep harus dimulusin
Tapi membangun juga harus pake otak, pake kajian, selain teknis juga pertimbangannya adalah ekonomis, membangun rel KA juga jalan tol di Kalimantan dan Papua emang mendesak??? Emang di Papua dan Kalimantan penumpang dan mobilnya membludak kayak di Jawa???? Ingat angkutan bus antar kota di Kalimantan banyak yg gulung tikar karena minimnya jumlah penumpang...
Kuatirnya seperti Jokowi membangun rail bus seperti di Solo, yg kini gak ada kabar beritanya karena secara ekonomis gak menguntungkan padahal nilainya puluhan milyar...
Harusnya akses darat yg diperluas dan ditingkatkan kualitasnya, kalo jaman SBY jalan sdh tembus utk semua kota dan kabupaten, alangkah baiknya sekarang bisa dipermulus sampai ke kecamatan...
Ingat loh, duit negaranya ini bukannya gak terbatas, tapi terbatas...
railbus solo itu emang aseli idiot, si kowi bikin proyek railbus tapi railbusnya cuma sebijik giliran rusak yaudah mangkrak
Kan di beritanya sudah ada kajian, penelitian tentang hal itu tante
Kereta juga bukan hanya untuk mengangkut orang tetapi bisa kok untuk angkut barang (ongkos angkut kalau per km setelah +- 100km lebih murah pakai KA ... kata beberapa deef-ers siy )
Tapi saya juga setuju sama pendapat ente kalau jalan rayapun tetep harus dimulusin
Jadi neng, ngebangun jalan tol di Kalimantan dan Papua itu karena di jalan primer itu sdh gak bisa nampung mobil yg lewat ya saking padatnya????
Bangun rel KA itu utk ngangkut warga dan barang, jadi di setiap statsiun ngetem dulu menunggu angkutan penuh begitu????
Padahal kalau duit utang yg puluhan trilyun itu utk membangun jalan primer, wow, seluruh Papua bisa terhubung tuh, maka arus mudik keluar masuk barang akan lancar, yakin dah semen, meskipun gak semurah di Jawa, tetap gak akan semahal sekarang yg bisa mencapai 2 jutaan, bisnis angkutan pun tdk akan dimonopoli pemerintah saja....
Gue berani memastikan, kalau rel KA itu dibangun di Kalimantan dan Papua, maka nasibnya akan sama dgn railbus di Solo...
Kamis, 31/12/2015 17:23 WIB
Ini Dia Penampakan Bandara Lama Wamena
Dana Aditiasari - detikFinance
Wamena - Kementerian Perhubungan baru saja menyelesaikan pembangunan Bandara Wamena, Provinsi Papua. Sebelumnya, penumpang di Wamena ini hanya dilayani bandara darurat.
detikFinance sempat menyambangi lokasi bandara lama yang di media sosial sering dicemooh karena bentuknya lebih mirim 'kandang ayam' ketimbang terminal bandara tempat berkumpulnya calon penumpang yang akan terbang menggunakan transportasi udara.â
Tampak dari bagian depan, terminal darurat seluas 965 meter persegi ini hanya berbentuk bangunan semi permanen terbuat dari bilik-bilik kayu yang dikombinasikan dengan asbes sebagai dinding dan atapnya. Sementara, sebagai pengganti jendela dipasang kawat jaring.
Masuk ke bagian dalam, area yang paling pertama dijumpai adalah area check in tiket penerbangan. Penampakannya sangat sederhana. Hanya jejeran meja-meja kayu sangat sederhana dengan keropos di sana-sini. Tak ada peralatan mekanik, hanya alat timbang sederhana yang menghitung berat barang bawaan penumpang.
Jangan bayangkan ada pendingin udara, di bandara darurat ini hanya mengandalkan tiupan angin yang masuk berhembus dari sela-sela kawat jaring yang berfungsi sebagai pengganti jendela.
Ruang berikutnya adalah ruang tunggu. Satu-satunya yang tampak modern hanyalah deretan banku besi warna perak mengkilat seperti yang sering dijumpai di kantor-kantor bank. Selebihnya masih sama berupa dinding bilik kayu dan jaring kawat sebagai pengganti jendela.
"Coba lihat bentuknya seperti apa ini bentuknya?" ujar Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso saat berbincang dengan detikFinance di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (31/12/2015).
Dengan kondisi seperti ini, wajar saja bila masyarakat di Wamena sering merasa terlupakan oleh pemerintah.
Sehingga menurutnya tak berlebihan bila Pemerintah saat ini lewat Kementerian Perhubungan menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk mempercantik Bandara tersebut.
"Ini lah makanya Pemerintah nggak sayang-sayang alokasikan anggaran untuk melakukan pembangunan. Ini sesuai nawacitanya Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) untuk membangun dari pinggiran," ujar dia.
Saat ini, segala bentuk keterbelakangan di Bandara Wamena bisa diatasi. Kementerian Perhubungan pimpinan Menteri Ignasius Jonan telah menyelesaikan pengembangan bandara Wamena berupa pembangunan terminal penumpang seluas 4000 meter persegi. â
Kamis, 31/12/2015 16:47 WIB
Rogoh Rp 54 Miliar, Kemenhub 'Poles' Bandara Wamena Jadi Kinclong
Dana Aditiasari - detikFinance
Wamena - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru saja menyelesaikan pembangunan kembali Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua. Bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 30 Desember 2015 kemarin kini telah berubah wujud menjadi lebih cantik.
Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, kegiatan pengembangan bandara Wamena yang dilakukan berupa pembangunan terminal penumpang seluas 4000 meter persegi.
Sebelumnya, para penumpang hanya dilayani oleh terminal darurat seluas 965 meter persegi berbentuk bangunan semi permanen terbuat dari bilik-bilik kayu yang dikombinasikan dengan asbes sebagai dinding dan atapnya. Sementara, sebagai pengganti jendela dipasang kawat jaring.
"Dengan perluasan terminal penumpang Bandara Wamena yang bergaya arsitektur adat setempat yaitu 'Rumah Honai', saat ini kapasitas penumpang ikut meningkat hingga 228 penumpang," kata Agus kepada detikFinance di Bandara Wamena, Papua, Kamis (31/12/2015).
Pembangunan terminal penumpang bandara Wamena dilakukan sejak 2014 melalui DIPA Tahun Anggaran 2014 untuk pembangunan gedung terminal tahap I dan dilanjutkan di tahun anggaran 2015 melalui pembangunan gedung terminal tahap II.
"Total anggarannya mencapai Rp 54,033 miliar," jelas dia.
Keberadaan Bandara Wamena sangat penting karena saat ini bandara ini menjadi penghubung utama wilayah Jayawijaya dengan Jayapura dan kabupaten pemekaran lainnya di Papua seperti, Kabupaten Lanny Jaya, Tolikara dan lainnya.
Pesawat yang biasa beroperasi di Bandara Wamena untuk melayani penerbangan yaitu, mulai dari pesawat kecil seperti Cessna, ATR-72, Boeing 732 dan 733 hingga pesawat berbadan besar seperti Boeing 737-300.âÃÂÃÂ