HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/04/22 15:00 WIB
Unggahan Natasha Rizki di Hari Anniversary Pernikahan dengan Desta Jadi Sorotan
-
Sabtu, 2024/04/23 13:02 WIB
Reaksi Nassar Diminta Jadian dengan Irish Bella Saat Hadir di Acara Ultah
-
Sabtu, 2024/04/23 13:13 WIB
CSB Divonis 2,5 Tahun Atas Penipuan Terhadap Jessica Iskandar
-
Sabtu, 2024/04/23 13:07 WIB
Kabar Calonkan Diri Jadi Bupati Bantul Soimah Beri Klarifikasi
-
Sabtu, 2024/04/23 12:57 WIB
Pacari Putri Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Akui Banyak Hujatan
-
Kamis, 2024/04/21 10:26 WIB
Unang Bagito Kini Jadi Perajin Tongkat Kayu
|
Thread Tools |
15th May 2018, 14:28 |
#1
|
Addict Member
|
Hindari Pola Hidup Sedentari Sejak Dini Agar Tubuh Terbebas dari Kolesterol
Informasi tentang keadaan jantung dapat diukur dari kadar kolesterol dalam tubuh, sehingga memantau secara aktif adalah hal yang vital. Kolesterol tinggi adalah salah satu penyebab serangan jantung dan seringkali terdeteksi ketika semuanya sudah terlambat yang berujung pada hal fatal (kematian). Menurut data Survey Sample Registration System (SRS) tahun 2014 di Indonesia, penyakit jantung adalah penyebab kematian tertinggi di Tanah Air. Sekitar 12,9 persen kematian di Indonesia diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Setiap 12 detik, penderita penyakit jantung di Indonesia bertambah 1 orang dan 3 detik kemudian, ada 1 penderita yang di vonis stroke. Sementara mereka dengan kolesterol tinggi beresiko 2 kali lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. Penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner dan stroke, terutama di Indonesia adalah pola hidup sedentari yang minim aktivitas dan gerakan fisik. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, 42 % atau hampir separuh proporsi penduduk yang masuk dalam kelompok usia di atas 10 tahun, berperilaku sedentari atau, 1 dari 4 penduduk kita, menerapkan perilaku sedentari minimal 6 jam setiap harinya. Sementara data dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO, menunjukkan bahwa gaya hidup sedentari adalah 1 dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. Pola hidup sedentari adalah kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seseorang yang tidak banyak melakukan aktifitas fisik atau tidak banyak melakukan gerakan. Pola hidup sedentari merupakan faktor resiko terhadap berbagai resiko penyakit, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, resistensi insulin, obesitas, dan lain-lain. Pola hidup sedentari dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah: Pekerjaan: pekejaan tertentu seperti programmer membuat orang selalu duduk di depan komputer. Kesenangan: misalnya menonton tv, main game komputer atau konsol (Playstation, Xbox, Nintendo, dan lain-lain) membuat orang betah untuk duduk berjam-jam. Fasilitas/kemudahan: dahulu untuk menaiki gedung yang bertingkat orang menggunakan tangga. Sekarang bayak orang yang tingal atau bekerja di gedung bertingkat tidak perlu menaiki tanga satu-persatu karena ada lift. Kebiasaan: misalnya orang pergi ke toko atau mini market hanya berjarak beberapa rumah dari tempat tinggalnya menggunakan mobil atau motor. Anak-anak pergi kesekolah dengan diantar menggunakan kendaraan meskipun jaraknya dekat. Pekerjaan rumah tangga diserahkan kepada pembantu. Kurang berolahraga merupakan alasan yang paling tepat mengapa orang menganut pola hidup sedentari di jaman modern yang serba instant. Satu-satunya cara untuk meninggalkan pola hidup sedentari adalah dengan aktif bergerak. Berolahraga adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari aktifitas fisik. Olahraga dapat dilakukan berdasarkan bentuk olah raga yang disukai dan waktu yan dimiliki. Selain itu, aktivitas fisik lainnya dapat dilakukan melalui hal-hal kecil, seperti berjalan kaki, bermain bola, senam pagi, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berkebun, dan lain-lain. Selain menghindari pola hidup sedentari, penerapan pola hidup sehat dan seimbang dengan menjaga pola makan adalah faktor penting. Akan lebih baik jika pola hidup sehat tersebut di lengkapi dengan konsumsi suplemen makanan yang tepat. Kunjungi https://kiatfit.com untuk artikel kesehatan lainnya. |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer