HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
|
Thread Tools |
5th November 2011, 00:06 |
#1
|
|||
Groupie Member
|
Menghitung Probabilitas Eksistensi Tuhan
Quote:
Quote:
Quote:
Sebenarnya ana udah pernah nulis soal ini. Kita mulai dengan ateis. Ateis bilang Tuhan itu kaga ada. Kalu tuhan ada, maka ateis salah. Probabilitasnya adalah 50:50 Teis bilang tuhan itu ada. Mangsalahnya ada yang bilang banyak (politeis), ada yang bilang cuman satu. Yang bilang satu banyak agama. kalu diteliti, dalam satu agama aja deskripsi tuhan bisa beda2. Disamping beda2, tuhannya monoteis banyak ciri2/sifat yang diborong sekaligus. Ada maha kuasa, maha pencipta, maha pengasih, maha agung, maha tahu dst. Sifat2 ini satu dengan yang lain sering paradoks, artinya kaga mungkin sekaligus punya 2 sifat, misalnya.(apalagi 3, 4 dst) Misalkan maha kuasa berparadoks dengan maha tahu. Ke-mahateu-annya bikin ke-mahakuasa-an menjadi gak maha lagi. Ke-mahakuasa-annya bikin ke-mahateu-annya menjadi gak maha lagi. Maka, kalu tuhan ada kemungkinan cuman salah satu sifat yang benar. Kalu tuhan maha tau, maka yang bilang tuhan maha kuasa menjadi salah. Dari sisi antropomorf, kemungkinannya tambah banyak lagi. Ada yang bilang tuhan bentuknya seperti manusia. Kalu ternyata tuhannya kaga mirip manusia, maka yang bilang tuhan seperti manusia jadi salah. Kalu variabel2 disilangkan, maka akan didapatkan kemungkinan yang banyak sekali tentang tuhan itu. Kalu ada 100 kemungkinan, maka rumus probabilitasnya benarnya adalah 1/100, alias 1% Kalu kemungkinannya itu tak terhingga, maka probabilitasnya = 1/~ -> 0 (mendekati nol). Jadi kesimpulannya, secara probabilitas kemungkinan tuhan eksis jauh lebih kecil daripada ateis. aboe |
|||
When one person suffers from a delusion, it is called insanity. When many people suffer from a delusion it is called a religion. ~robert m. Pirsig |
5th November 2011, 01:16 |
#2
|
Addict Member
|
Atheis itu juga ada tuhannya.... mas
ada yg bertuhan sama Sains..... ada yg bertuhan sama Nafsu..... ada yg bertuhan sama Harta..... ada yg bertuhan sama Pekerjaan..... ada yg bertuhan sama Kekuasaan..... dan macem-macem, lagi bentuknya....... Jadi Manusia yg tidak bertuhan itu, hampir tidak ada....... Kecuali dia sudah nggak waras lagi atau gila...... Tinggal Permasalahannya...... Tuhan yang kita pilih itu, Tuhan yang bagaimana..... Apakah Atheis itu Logis ?????? http://kanzunqalam.wordpress.com/201...is-dan-logika/ |
Last edited by antiQafier; 5th November 2011 at 02:16.. |
5th November 2011, 01:30 |
#3
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
5th November 2011, 03:48 |
#4
|
|
Mania Member
|
Quote:
Mari kita asumsikan semua orang pada periode awal (P-before) dari maximum ignorance, lalu notasi D merepresentasikan informasi baru maka: Problem dari pendekatan ini adalah bagaimana kita menilai D. Karena D adalah sesuatu yang subjektif maka kita akan mendapatkan probability yang subjektif juga. Seorang atheist bisa akan menghasilkan P-after < 50% namun seorang theist bisa akan menghasilkan P-after > 50%. Ini semua tergantung bagaimana tiap subject memvalue D. Problem memberi nilai D muncul karena hingga saat ini (as far as I know) belum ada tools objective nya, sehingga kembali lagi bergantung pada si subject. Namun bagaimapun juga pendekatan ini tetep menarik apabila kita ingin mengetahui bagaimana perspective probability seseorang. Jadi kesimpulannya adalah Seberapa besar kemungkinan Tuhan itu ada tergantung pada bagaimana tiap orang memahami informasi yang dia terima. Nuwun Ref: The Probability of God: A Simple Calculation That Proves the Ultimate Truth |
|
"It doesn't matter how beautiful your theory is, it doesn't matter how smart you are. If it doesn't agree with experiment, it's wrong." Richard P. Feynman |
5th November 2011, 04:05 |
#5
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Berbeda dengan Tuhanmu, saya yang mengendalikan harta, kekuasaan dan nafsuku. |
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
5th November 2011, 09:06 |
#6
|
|
Banned
|
Quote:
gw ambil contoh, jika P bfore = 2, D = 3, P after = 2 x3 /(2 x3 +1 - 2) = 6/5 klau D membesar jadi 10 maka P = 2 x10/(2 x 10 +1 - 10) = 20/11. yg terjdi dalam kehidupan malah berbeda, mulai kecil manusia diterangkan ttg tuhan, dan anak kecil akan menerima itu sebagai sesuatu keharusan krn keterbatasn nalar, semakin besar si anak semakin bnyak pertanyaan, semakin bnyak keraguan, dari rumus diatas berarti manusia cendrung akan menurun pemahamannya akan tuhan, cendrung jadi atheis jadi rumus diatas menerangkan ttg terjadinya atheis |
|
5th November 2011, 09:59 |
#8
|
||
Mania Member
|
Quote:
apa setiap umat beragama, ada yang mengimani lebih dari 1 tuhan (keyakinan) kalo emang ada, maka teori anda masih sangat (mungkin) namun kalo tidak ada, apa teori yang ente sebutkan itu masih berlaku...?? Ah andai saya boleh bertanya balik, apa yang atheis sudah yakin benar kalo tuhan itu benar tidak ada...?? ada pembuktian nya...?? bukan nya seorang atheis itu terkenal lebih berpikir lojik ketimbang yang (un) lojik bukan...? dengan asumsi lojik = penelitian lho yah..... but atas share nya... Quote:
berarti sekarang banyak "anak kecil" di dunia ini dong...? minimal di deep ini masih banyak "anak kecil" yang masih suka dan nyaman bermain-main dengan sesuatu yang ndak isa di tangkap dengan "nalar"? benar? |
||
:Nyanyi: |
5th November 2011, 10:37 |
#9
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
5th November 2011, 10:41 |
#10
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer