HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
17th February 2014, 05:18 |
#1
|
Mania Member
|
Jaga Risma dari PDIP!!
Semoga kader2 PDIP di DF 'melek' informasi setelah baca ini
Jaga Risma dari PDIP ... Menurut sumber Tempo yang lain, Wis- nu diduga ”menanam” kaki tangan di kan- tor Wali Kota Risma. Pernah suatu ketika orang itu ketahuan memalsukan dokumen perizinan gara-gara sistem administrasi berjalan dengan baik. Pada saat itu, Wis- nu masih menjabat Wakil Ketua DPRD. ”Ba- gaimana setelah menjadi wakil wali kota?” kata si sumber, awal Februari lalu. Risma tak mau mengungkapkan kon- flik seputar usul mutasi pejabat. Ia tak mau menjelaskan tekanan petinggi PDIP Sura- baya untuk mengegolkan keinginannya. ”Capek ngurusi orang-orang kayak gitu. Mi- kir-nya cuma fitnah, menang-menangan, nyikut orang lain,” ujarnya kepada Tempo di Balai Kota, Kamis pekan lalu. Sebelum- nya, ia menyatakan hanya ingin mengurusi masyarakat Surabaya dan tak mau larut ke persoalan tekanan elite partai. ... Kisruh bermula ketika rapat Badan Mu- syawarah DPRD memajukan jadwal pe- milihan menjadi 6 November 2013, hari yang sama dengan pembahasan Rancang- an APBD 2014. Padahal panitia sebelum- nya memutuskan pemilihan baru dilaku- kan pada 15 November. Sidang paripurna pada 6 November yang dipimpin Wisnu ga- gal mencapai kuorum, yaitu dihadiri tiga perempat dari total 50 anggota. Esoknya, tiga partai tetap menolak ha- dir. Pada 8 November sore, Gubernur Soe- karwo cawe-cawe. Ia mengirim surat yang menurunkan syarat kuorum, menjadi cu- kup 50 persen plus satu. Berbekal peratur- an baru ini, sekitar pukul 18.10, pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya digelar dengan 32 peserta. Tapi korespondensi antara panitia pemi- lihan, Gubernur Jawa Timur, dan Kemen- terian Dalam Negeri menunjukkan ada se- suatu yang janggal. Dalam surat 23 Desem- ber 2013, yang menjawab surat Gubernur dua pekan sebelumnya, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan meminta prosedur pemilihan dikaji. Ed- die Budi Prabowo, ketua panitia pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya, menuduh ada pemalsuan dokumen dan tanda tangan da- lam berkas yang diajukan ke Kementerian Dalam Negeri untuk keperluan pelantikan Wisnu. Di luar soal prosedur pemilihan, dugaan politik uang muncul dalam pemilihan. Se- jumlah saksi menyatakan Wisnu—anak to- koh PDI Perjuangan, Sutjipto Soedjono ... Sumber |
Last edited by dimasku; 17th February 2014 at 05:22.. |
17th February 2014, 06:55 |
#2
|
Addict Member
|
bu risma ini jika benar-benar turun, akan menjadi rebutan parpol. cara membuat blog | cara membuat twitter | cara membuat facebook | cara membuat read more di blog | cara mendapatkan backlink berkualitas | cara edit template blogger | daftar email baru | belajar seo
|
17th February 2014, 07:27 |
#4
|
Mania Member
|
|
17th February 2014, 07:32 |
#5
|
|
Mania Member
|
Quote:
Apa Risma bagian dari yg begajual ? Bro lihat pribadinya jangan lihat partainya. Entar akan sakit hati...lalu bilangm..GOLPUT |
|
17th February 2014, 07:45 |
#6
|
|
Mania Member
|
Quote:
Ingat...bukan PDIP sendirian yang mengusung Bu Risma dan melihat langkah langkah politik PDIP selanjutnya terhadap beliau, sangat kelihatan kalau partai preman ini mempunyai anggenda tersembunyi.... |
|
17th February 2014, 08:52 |
#8
|
Registered Member
|
partai isinya begundal ya begitu.... kadernya yang bekas presiden aja menjual indosat, menjual gas murah dan melepas sipadan-ligitan.
ingat itu....jangan sekali-sekali melupakan sejarah! |
17th February 2014, 09:48 |
#9
|
Mania Member
|
|
|
17th February 2014, 11:35 |
#10
|
Registered Member
|
ini
silakan dibaca..di linknya ada berita selanjutnya
sumber : http://www.merdeka.com/politik/empat...-surabaya.html Empat kali Wali Kota Risma 'diseruduk banteng' Surabaya Merdeka.com - Sejak terpilih sebagai Wali Kota Surabaya pada 2010 lalu, Tri Rismaharini yang berpasangan dengan Bambang DH, membuat kebijakan-kebijakan keras. Misalnya, Risma menolak rencana pembangunan jalan tol tengah kota yang disetujui DPRD, menaikkan pajak reklame yang membuat panas pengusaha reklame, termasuk DPRD, hingga mendukung rencana penutupan lokalisasi Dolly. Risma sudah berkali-kali terlibat ketidaksepahaman dengan Pemprov Jatim dan DPRD Surabaya. Bahkan beberapa fraksi yang ada di DPRD Surabaya sampai pernah mengajukan hak interpelasi reklame, dan mengancam akan memakzulkan Risma. Anehnya, dalam beberapa hal, Risma juga terlibat ketidaksepahaman dengan Fraksi PDIP. Padahal semua tahu, partai berlambang banteng moncong putih itu adalah pengusung Risma. Apalagi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu membangga-banggakan Risma. Ketidaksepahaman itu, misalnya, ketika Risma mengeluarkan kebijakan menaikkan pajak reklame. Fraksi PDIP di DPRD waktu itu menjadi fraksi yang menginisiasi hak interpelasi, sampai pada munculnya wacana pemakzulan. Bahkan konflik PDIP Surabaya Vs Risma ini berlangsung panjang, hingga pernah sampai harus didamaikan di kantor DPP PDIP di Jakarta. Selain masalah reklame dan pemakzulan, berikut ini beberapa hal yang bikin 'banteng Surabaya' menyeruduk Risma 1. PDIP Surabaya ikut makzulkan Risma gara-gara pajak reklame Figure terkait Merdeka.com - Tri Rismaharini pernah hendak dimakzulkan hanya karena menaikkan pajak reklame. Waktu itu, enam dari tujuh fraksi di DPRD Kota Surabaya menyetujui pemberhentian Risma dari jabatannya. Enam dari fraksi yang menyetujui itu termasuk Fraksi PDIP yang sebelumnya mengusung Risma menjadi wali kota. Sikap PDIP ini juga diikuti Fraksi PDS dan PKB, Fraksi Amanat Persatuan, Fraksi Demokrat dan Fraksi Golkar. Waktu itu, hanya Fraksi PKS yang menolak pemberhentian Tri Rismaharini. Untuk kasus ini, Risma dinilai telah melanggar undang-undang karena mengeluarkan Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perhitungan Nilai Sewa Reklame dan Perwali Nomor 57 tentang Perhitungan Nilai Sewa Reklame Terbatas di kawasan khusus Kota Surabaya. Namun wali kota perempuan pertama di Surabaya itu beralasan pajak di kawasan khusus perlu dinaikkan agar pengusaha tidak seenaknya memasang iklan di jalan umum, dan agar kota tak menjadi belantara iklan. Dengan pajak tinggi, pemerintah berharap, pengusaha iklan beralih memasang iklan di media massa, ketimbang memasang baliho di jalan-jalan kota. 2. Bertikai karena pencalonan Wisnu Sakti Buana Merdeka.com - Berita ini paling anyar, ketika Tri Rismaharini kembali berseteru dengan Fraksi PDIP Surabaya. Kali ini masalahnya soal pencalonan Wisnu Sakti Buana menjadi wakil wali kota Surabaya menggantikan Bambang DH yang mundur karena mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Timur. Risma sejak awal agaknya tidak setuju dengan pencalonan Wisnu. Bukan rahasia umum bila Risma dan Wisnu memiliki sejarah pertikaian panjang, terutama sejak Wisnu menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kota Surabaya. Bahkan ketika Wisnu dilantik sebagai wakil wali kota, Risma sampai dikabarkan mundur. Namun kemudian Tri Rismaharini muncul. Dia juga mengaku belum bertemu dengan wakilnya yang baru, Wisnu Sakti Buana. Hal ini lantaran pada saat dilantik sedang berhalangan atau sakit. "Saya belum ketemu, tadi pagi saya ke kantor terus ke dokter terus ke sini. Kalau sudah sehat saya ketemu. Kalau ketemu sekarang saya gak enak nanti ketularan saya," kata Tri Rismaharini saat berkunjung di Liponsos Kalijudan Surabaya, Kamis (30/1). Risma menjelaskan sebetulnya tidak ada persoalan antara dirinya secara personal dengan Wisnu Sakti. Hanya saja, lanjut dia, dia masih mempersoalkan proses pemilihan wakil wali kota yang dinilai tidak sesuai prosedur. "Saya minta itu sesuai prosedur. Jangan sampai masyarakat menggugat karena itu akan menjadi beban kita semua," katanya. 3. Berseteru gara-gara tenaga ahli Merdeka.com - Perseteruan ini sebenarnya menyangkut rencana pembangunan jalan tol tengah kota di Surabaya. Namun belakangan Fraksi PDIP di DPRD menuding sikap Risma yang menolak rencana pembangunan jalan itu akibat pengaruh dari tenaga ahli Risma, yakni Don Rosano.? Konflik ini berjalan lama, sampai acara rekonsiliasi antara Risma dengan anggota Fraksi PDIP digelar khusus. Pertemuan rekonsiliasi yang digagas DPD PDIP Jatim bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Walikota Surabaya Bambang DH, Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana, Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri di kantor DPD PDIP Jawa Timur. Rapat internal tertutup itu beberapa hal disepakati, tapi beberapa hal lagi mentok. Risma misalnya, waktu itu berkomentar mengenai materi pertemuan yang dikabarkan alot karena adanya tarik ulur terkait keberadaan staf ahli wali kota, Don Rosano. Risma berkukuh mempertahankannya meski didesak agar dicopot 4. Risma dituding tidak pro-rakyat Merdeka.com - Serudukan lain soal kebijakan Risma yang dianggap oleh politisi PDIP Surabaya tidak pro-rakyat. Padahal, mereka berdalih PDIP merupakan partainya wong cilik. "Bu Risma sudah kita berikan pemahaman garis perjuangan partai dan nantinya kebijakan harus pro rakyat. Misalnya soal penutupan Dolly," kritik itu dilontarkan Bendahra DPC PDIP Surabaya, Baktiono. Baktiono waktu itu mengomentari rencana Risma membangun pusat perdagangan di kawasan Dolly. Diharapkan beberapa eks pekerja Dolly bisa hidup dari pusat perdagangan itu nanti setelah lokalisasi ditutup. "Akan, akan, akan terus, tidak segera direalisasikan. Kalau memang mau dibangun, ya langsung saja realisasikan. Bangun segera. Jadi penertiban dampaknya jelas, mereka diberi tempat usaha. Sekarang ini, kalau mereka dilatih masak, merias, menjahit, tapi tidak memiliki tempat usaha, terus bagaimana?" Selain itu, kata Baktiono, kebijakan Risma tidak pro rakyat terlihat pada APBD 2014. Dengan kekuatan anggaran Rp 6,6 triliun, lebih banyak digunakan untuk kepentingan pembangunan multi years. Ironisnya, proyek proyek infrastruktur yang dibangun tidak langsung bersentuhan dengan rakyat. Padahal, APBD itu setiap tahun diambilkan dari pajak rakyat sumber : http://www.merdeka.com/politik/empat...ro-rakyat.html |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer