HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
24th September 2017, 14:29 |
#1
|
Mania Member
|
Dituding Terlibat G30S, Begini Klarifikasi TNI-AU
Begitu mendengar tentang Gerakan 30 September 1965 dari siaran berita RRI keesokan harinya pukul 07.00, Menteri Panglima Angkatan Udara Marsekal Omar Dani secara tergesa-gesa menulis perintah harian. Di kemudian hari, surat berisi empat poin itu menjadi persoalan yang mengantarnya ke bui selama hampir 30 tahun.
Mahkamah Militer Luar Biasa menghukum mati Omar Dani pada 25 Desember 1966 karena dianggap terlibat G30S. Eksekusi tak kunjung dilakukan karena hukuman kemudian diubah menjadi penjara seumur hidup. Omar Dani baru keluar dari penjara Cipinang pada 16 Agustus 1995. Bagi Mayjen Soeharto, yang saat itu mengendalikan Angkatan Darat, dosa Omar dan TNI-AU tak cuma itu. Mereka juga terlibat jauh dalam Gerakan 30S dan bermain mata dengan PKI. Buktinya? "Banyak sukarelawan dari Pemuda Rakyat (yang berafiliasi ke Partai Komunis Indonesia) yang dilatih kemiliteran di wilayah sekitar Pangkalan Udara Halim. Mereka memiliki senjata api seperti yang dimiliki AU," kata Soeharto saat menghadap Presiden Sukarno di Istana Bogor beberapa waktu setelah Gerakan 30 September terjadi. Perintah harian MenPangau Omar Dani, 1 Oktober 1965Perintah harian MenPangau Omar Dani, 1 Oktober 1965 (Andhika Akbaryansyah/detikcom) Omar Dani yang juga turut dipanggil Presiden Sukarno menyergah paparan Soeharto. Mnurut dia, para sukarelawan yang disebut Soeharto berlatih di Lubang Buaya tak lain adalah mereka yang siap dikirim dalam rangka konfrontasi (dengan Malaysia). Terkait senjata, semua angkatan memiliki senjata yang sama dengan angkatan lain dan tercatat. "Kalaupun yang tak digunakan, semua tersimpan di gudang," tandasnya. Menyimak pembelaan Omar Dani, Soeharto lalu meminta izin Presiden Sukarno mengambil sesuatu. Dia memperlihatkan senapan tempur Chung buatan RRC yang masih terbungkus. "Senjata ini ditemukan di sekitar Lubang Buaya," ujar Soeharto. Komodor Leo Wattimena, yang mendampingi Omar Dani, menghela napas panjang. "Memang ini senjata Angkatan Udara, Pak. Mereka mencurinya dari gudang kami. Kami akan menelitinya lebih lanjut," kata dia kepada Presiden. Adegan percakapan itu bisa disimak dalam film 'Pengkhianatan G30S/PKI' yang tersebar di YouTube, pada durasi 3.10.33-3.12.29. Sebuah adegan yang kemudian dianggap menyudutkan TNI-AU sebagai terlibat dalam Gerakan 30 September. Selama Orde Baru, TNI-AU kemudian seperti terkucil dan sekadar pelengkap dalam sistem pertahanan RI. Padahal sebelumnya, kekuatan TNI-AU termasuk yang disegani di Asia karena memiliki peralatan udara tercanggih dari Uni Soviet. "Seluruh pesawat canggih AURI buatan Uni Soviet, grounded atas permintaan Amerika. Selanjutnya AURI diberi pesawat jet tempur kuno jenis F-86 Sabre yang hanya sekelas UTI MiG-15," tulis biografi 'Suryadi Suryadarma Bapak Angkatan Udara'. Hal yang sama, tulis buku terbitan Kompas 2017 itu, terjadi pada Angkatan Laut, yang mengalami kemunduran karena kapal penjelajah RI Irian ditenggelamkan di Laut Cina Selatan. Setelah Soeharto lengser, Omar Dani dan sejumlah pensiunan TNI-AU berani buka suara. Mereka yang selama lebih dari 30 tahun bungkam dan seolah menerima takdir merilis semacam buku putih: 'Menyingkap Kabut Halim 1965'. Ditulis wartawan senior Aristides Katoppo, lewat buku ini mereka memberikan klarifikasi terhadap tuduhan yang pernah dilontarkan Soeharto. Soal Lubang Buaya, rupanya ini merujuk dua tempat dengan nama yang sama. Di lingkungan Pangkalan Udara Halim memang ada lokasi bernama Lubang Buaya sebagai tempat dropping zone. Sedangkan yang ditudingkan sebagai basis pelatihan anggota PKI adalah desa di Pondok Gede, yang jaraknya 3,5 kilometer dari Halim. "Soal senjata yang ditemukan di Lubang Buaya, ternyata tidak hanya dari AURI, tapi ada yang berasal dari TNI AL, Kepolisian, bahkan TNI AD sendiri." Di Halim, tulis buku ini, setelah G30S, tak pernah berkumpul Presiden Sukarno, tokoh PKI DN Aidit dan Sjam Kamaruzaman, Brigadir Jenderal Soeprapto, serta Kolonel Latief. "Yang ada hanya Presiden yang tengah diamankan, didampingi Omar Dani. Jadi tak benar Halim adalah pusat gerakan." https://news.detik.com/berita/365174...rifikasitni-au Versi sejarah TNI AD dan TNI AU agak berbeda memang. bahkan sekarang sampai terjadi polemik pembelian sukhoi antara gatot dan wiranto segala... |
24th September 2017, 14:55 |
#2
|
Mania Member
|
MenPangAU Omar Dhani jelas mengeluarkan instruksi harian yang berisi dukungan pada G30S
AU menyediakan pesawat buat Aidit pergi dari Halim Ada bukti" lainnya dr berbagai literatur Sulit untuk bilang bahwa AU tidak terlibat. |
24th September 2017, 15:04 |
#3
|
Mania Member
|
Oh iya satu-satunya "keributan" soal Sukhoi yang dikemukakan oleh Panglima adalah Karena gak dateng-dateng selama 1,5 tahun. Padahal F-5 nya udah gak bisa terbang.
|
Last edited by sith_lords02; 24th September 2017 at 15:39.. |
25th September 2017, 07:00 |
#4
|
|
Mania Member
|
Quote:
Siapa berpihak ke siapa.... |
|
25th September 2017, 07:41 |
#5
|
|
Mania Member
|
Quote:
padahal targetnya ke c gatotnya kan?? mentang2 die bisa jadi "ancaman" junjungan ente di 2019...ketaker bingit deh ah ... |
|
LOYALTY IS A TWO-WAY STREET..IF I'M ASKING FOR IT FROM YOU,THEN YOU'RE GETTING IT FROM ME!! -HS-
|
25th September 2017, 08:22 |
#6
|
|
Mania Member
|
Quote:
padahal trit ini tujuannya.... perlunya" semua pihak" duduk bersama dan menceritakan sejarahnya masing2... - ada versi Soeharto - ada vesi TNI AD - ada versi TNI AU - ada versi anak Soekarno - ada versi anak PKI - ada versi dll PKI gak ada taik2nya lagi aja ditakuti...sudahlah PKI gak mungkin muncul lagi..minta digebuk jokowi bersama TNI dan Polri menggunakan perangkat UU dan senjata apa...? Teroris Narkoba ISIS Radikal itu yang perlu diwaspadai |
|
25th September 2017, 08:36 |
#7
|
|
Mania Member
|
Quote:
tapi setuju kaga kalo gatot calon potensial 2019?? kalo ke lu mmg cgw bawaanya pingin negthink mulu jet hihihi |
|
LOYALTY IS A TWO-WAY STREET..IF I'M ASKING FOR IT FROM YOU,THEN YOU'RE GETTING IT FROM ME!! -HS-
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer