HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Kamis, 2024/03/18 11:39 WIB
Gahar! Fuji Beli BMW M4, Ini Kata Sang Ayah
-
Kamis, 2024/03/18 11:33 WIB
Kabar Duka, Kiky Saputri Alami Keguguran
-
Rabu, 2024/03/17 13:45 WIB
Truk Bantuannya Disambut Bahagia Warga Gaza, Ivan Gunawan Tuai Pujian
-
Kamis, 2024/03/18 13:26 WIB
Dustin Tiffani Rencana Nikah Tahun Ini, Minta Restu Ortu Setelah Lebaran
-
Sabtu, 2024/03/14 11:34 WIB
Dhena Devanka Lakukan Oplas, Bantah karena Mantan
-
Sabtu, 2024/03/14 13:47 WIB
Kata Tamara Tyasmara soal Nyanyi-nyanyi Usai 40 Harian Dante
|
Thread Tools |
6th October 2009, 13:25 |
#1
|
Mania Member
|
Batik Druju, Salahsatu Ikon Penting Batik Malangan
Motif batik terutama batik tulis tengah digandrungi masyarakat, barangkali akan menjadi trend 2010 paska diakui Unesco sebagai warisan dunia asal Indonesia. Pengakuan itu tak lepas dari peran orang-orang yang berkecimpung dan mencintai batik. Peran penting juga diberikan Kabupaten Malang dengan menyumbangkan karya batik Druju (baca : ndruju) yang telah mendunia. Seperti namanya, batik Druju memang berasal dari Desa Druju Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe). Batik Druju dihasilkan di dusun terpencil bernama Wonorejo, di bawah perbukitan gunung kapur Malang Selatan yang membujur hingga pantai selatan Jawa. Suasana alam yang eksotis, mendorong karya batik Druju menjadi masperpiece di dunia. Dari teknik pembuatannya, batik Druju memang amat lain dari batik manapun di dunia. Ciri khas batik Druju terlihat dari corak-corak batik yang menyambung dari bagian depan ke bagian belakang. Motif batik Druju menyambung karena ditorehkan setelah kain dijahit menjadi pakaian. ‘’Batik Druju memang tidak ada yang menyamai, di Indonesia maupun di dunia. Kalau batik biasanya dibuat lembaran baru dijahit menjadi pakaian, kami sebaliknya,’’ aku Sumardiyanti atau akrab disapa Antik Subagio (44 tahun) pemilik Andis Batik di Desa Druju. Ciri khas lainnya, batik Druju identik dengan warna hitam pekat, lebih pekat dari batik manapun. Penasaran dengan batik Druju, datang saja ke butik Andis Batik, di Dusun Wonorejo Desa Druju Sumawe. Ke arah selatan Turen, Druju merupakan Desa pertama begitu memasuki kawasan Kecamatan Sumawe. ‘’Saya tidak membuka di tempat lain, karena ingin membesarkan nama Druju,’’ ujar Antik cepat dan tegas. Ibunda Novi Kristian Utami, Dianika Utami dan Andik Vita Harianto Utomo itu mengaku lokasi tak menghalangi munculnya karya berkualitas. Buktinya, sejak tahun 1996 berdiri, hingga masuk tahun 2009 ini, batik Druju masih eksis dan bahkan mendunia. Selama menekuni batik, sudah lebih dari 500 motif batik lahir dari tangan Antik dan suaminya Eddi Subagio (44 tahun). ‘’Kami (Antik dan Eddi Subagio) belajar batik secara otodidak, semua motif hasil rancangan kami sendiri,’’ imbuhnya diikuti anggukan Eddi. Melalui kiprahnya menekuni dan mempopulerkan batik, pasangan itu berhasil memiliki rumah yang megah di Desa Druju. Rumah itu menjadi butik sekaligus rumah produksi batik khasnya. Disana pula, puluhan perajin batik dari Pekalongan diboyong untuk membatik motif karya Antik dan Eddi. ‘’Batik ini tidak kami hak ciptakan, hak cipta batik ini dari label Andis batik yang ada di tiap produk,’’ aku Antik. Asal tahu saja, produk Andis Batik, sudah beredar di luar negeri seperti Italia, Jerman, Singapura dan Malaysia. Bahkan batik Druju juga sempat tembus ke Amerika. Batik itu dibuat oleh tangan-tangan ahli dari kecamatan Wirodesa Kota Pekalongan. ‘’Mereka kami bawa kesini, dan diberikan gaji sesuai UMK, itu diluar bonus. Makan minum dan akomodasi kami yang menanggung, termasuk biaya penjemputan dan pemulangan mereka ke Pekalongan,’’ imbuh Eddi, sang suami. Eddi menambahkan, karya batik Druju memiliki pangsa pasar kelas menengah ke atas. Harga batik Druju, dipatok sesuai motif dan kerumitan teknik pembuatannya. Per potong batik tulis, bisa dibeli mulai harga Rp 400 ribu hingga Rp 2,5 juta. ‘’Setiap bulan selalu ada motif baru, yang jelas seluruh motif terinspirasi dengan alam,’’ kata Eddi. Melihat motif-motif batik Druju memang tidak ada bosannya, bila teliti akan nampak corak alam yang ditorehkan dilembaran kain. Longok saja corak kupu-kupu gajah, corak rerumputan maupun corak pantai dan lautan. Tentu saja, Andis Batik memiliki satu motif andalan, yakni motif seribu mimpi. ‘’Motif ini kamu buat dengan filosofi, bahwa Andis batik bermimpi dan bercita-cita memiliki seribu motif batik,’’ ujar Eddi sambil tersenyum. (bagus ary wicaksono/malangpost) |
|
9th October 2009, 08:48 |
#2
|
Mania Member
|
Buah Apel Jadi Motif Batik Khas Batu
JAUH hari sebelum United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia, Kota Batu telah menggalakkan masyarakat berbusana batik. Bahkan di kota paling barat di Malang Raya ini memiliki batik dengan motif khusus sesuai ikon Kota Batu sebagai Kota Apel. Motifnya sangat khas identitas Kota Batu. Gambar apel ditengah lengkap dengan kawung-motif batik klasik-berupa corak daun apel berjejer melingkar gambar apel. Diatas warna dasar krem, motif apel jenis rome beauty diberi warna hijau dengan semburat warna merah diatasnya. Sengaja apel varietas Rome Beauty yang dijadikan simbol utama karena merupakan apel varietas asli Batu. Inilah motif khas Batu yang sedang populer. Motif batik serupa tidak hanya dikenakan masyarakat umum dan PNS Pemkot Batu saja. Tapi, Persiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengenakan motif khas Batu saat berkunjung ke Jawa Timur, bulan Februari lalu. Tidak semua orang bisa mendesain motif batik yang sarat identitas itu. Olive Batik, adalah satu-satunya pendesain batik khas Batu. “Kami diberi order oleh Pemkot Batu untuk mendesainnya, tahun 2008 lalu,” terang Marketing Olive Batik, Ahmad Yusuf. Begitu mendapat order, pengelola Olive Batik langsung putar otak. Sebab desainnya harus menggambarkan Kota Batu. Mendesainnya ternyata tidak sulit bagi para ahli batik di Olive Batik walau mungkin sulit bagi kebanyakan orang. “Kami lakukan hanya sebulan saja, mulai proses awal hingga berupa kain batik,” kata Yusuf. Mengalirnya ide membuat desain motif khusus itu karena temanya datang dari lingkungan terdekat. Yakni Apel. Setahun lalu didisain, kini ramai-ramai berbusana dengan bahan batik Khas Batu. Ingin melihat batik khas Batu itu mewarnai aktifitas masyarakat, tengok saja pada hari Jumat. 4000 PNS dan 800 orang pegawai honorer di Pemkot Batu wajib mengenakannya pada setiap Jumat. “Usaha melestarikan batik sudah lama dilakukan di Kota Batu. Sebelum ramai-ramai pakai batik pada 2 Oktober lalu, kami sudah menggalakannya sejak tahun lalu,” kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Batu, Eko Suhartono. Mengenakan batik khas dengan identitas Kota Batu memiliki banyak manfaat. Tujuan utama memang melestarikan budaya. Tujuan lainnya yakni memperkenalkan potensi yang dimiliki daerah. “Jadi selain mempromosikan apel sebagai salah satu produk pertanian unggulan, juga menambah daya tarik wisata,” terangnya. Menambah daya tarik wisata dilakukan melalui batik karena ketika melihat batik apel, orang pun tertarik melihat budidaya dan berwisata apel di Batu. (vandri/nug/malangpost) |
|
10th October 2009, 19:25 |
#3
|
Groupie Member
|
nice info
istilah batik malangan itu emang sebutan buat semua batik yang dari kota malang y? foto2ny diperbanyak lagi dunk |
10th October 2009, 19:25 |
#4
|
Groupie Member
|
nice info
istilah batik malangan itu emang sebutan buat semua batik yang dari kota malang y? foto2ny diperbanyak lagi dunk |
11th October 2009, 06:44 |
#5
|
|
Mania Member
|
Luuuuuuuuuughgh dobol post rek ...
Quote:
|
|
|
19th October 2009, 14:15 |
#6
|
Mania Member
|
Jaman kuliah dulu sering mampir dan nginep di Sumbermanjing Wetan, tapi gak pernah dengar Batik dari Druju. yang terkenal dari Druju malah kapur dan goa2 kecil peninggalan jepang.
Berarti momen hari Batik Kemarin bener2 dimanfaatkan oelh Druju ney |
What goes around, comes around..
|
19th October 2009, 16:05 |
#7
|
Mania Member
|
Kendati usia 13 tahun ... saya juga baru denger ...
|
|
24th June 2017, 15:35 |
#8
|
Registered Member
|
lestarikan
Kita sebagai warga Indonesia khususnya warga Malang harus dan wajib melestarikannya salam - sewa mobil malang murah
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer