HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/03/19 14:33 WIB
Kisah Cinta Tak Terduga, Dari Jadi Tamu Undangan Endingnya Nikahi Pengantin
-
Jumat, 2024/03/19 13:40 WIB
Said Abdullah PDIP Jadi Caleg Suara Terbanyak, Tembus 500 Ribu
-
Jumat, 2024/03/19 15:10 WIB
MUI ke Sandiaga: Semoga Coldplay Nggak Manggung Lagi di Indonesia!
-
Kamis, 2024/03/18 12:43 WIB
Cinta Buta Pemuda Gresik Rela Dipenjara demi LC Warung Kopi Pangku
-
Jumat, 2024/03/13 11:47 WIB
Detik-detik Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Jakut Terekam CCTV
-
Kamis, 2024/03/18 14:24 WIB
Golkar Minta Jatah 5 Menteri Agar Jadi Lokomotif Utama Kabinet Prabowo
|
Thread Tools |
29th May 2018, 05:51 |
#1
|
Groupie Member
|
Lion Air polisikan penumpang yang buka pintu darurat akibat ancaman bom
Jakarta - Lion Air melaporkan penumpang yang membuka jendela darurat dengan kode penerbangan JT 687 rute Pontianak-Jakarta. Penumpang itu dipolisikan karena diduga telah merusak fasilitas pesawat.
"Penumpang yang diduga melakukan tindakan merusak pesawat telah dilaporkan ke pihak kepolisian dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/4/2018). Baca juga: Pembuka Jendela Darurat Lion Air Akibat Ancaman Bom Dipolisikan Danang menerangkan penumpang itu membuka jendela darurat karena ada ancaman bom. Namun dia menegaskan insiden tersebut tak bisa langsung dijadikan alasan untuk membuka jendela darurat. "Dalam penerbangan tersebut, ada seorang penumpang yang bergurau membawa bom, namun ini tidak serta-merta dijadikan alasan untuk membuka jendela darurat," ujarnya. Penumpang yang membuka jendela darurat itu masih diperiksa oleh polisi. Lion Air berharap kasus dugaan perusakan fasilitas itu berlanjut ke tingkat pengadilan. "Lion Air berharap perbuatan tersebut diproses sampai pada tingkat pengadilan," tutur Danang. Baca juga: Panik Loncat karena Ancaman Bom, Sejumlah Penumpang Lion Air Luka Sementara itu, akibat adanya ancaman bom, penerbangan Lion Air itu harus mengalami penundaan. Namun Lion Air tetap berkomitmen memberangkatkan semua penumpang dengan menunggu pesawat dari bandara lain. Sebelumnya diberitakan, pramugari Lion Air bercerita tentang kepanikan saat ada penumpang yang melontarkan ancaman bom. Karena panik, sejumlah penumpang membuka emergency exit atau pintu darurat. ---------------------------------- Perusahaan gemblung macam ini harus dilawan oleh publik, terlepas dari ancaman bom itu palsu atau tidak. jelas sekali manajemen perusahaan tidak memperdulikan keamanan penumpangnya karena gagal memahami apa itu fungsinya "emergency exit", lantas bagaimana caranya bagi para penumpang untuk memastikan bahwa ancaman bom itu asli atau tidak ?....menunggu bom meledak sementara para penumpangnya terjebak diruangan kecil didalam pesawat ?!?!? Penumpang yang dilaporkan kepolisi itu baiknya melaporkan balik Lion air, itu perusahaan menganggap pintu (jendela) pesawat jauh lebih berharga dari nyawa para penumpangnya. Kita juga mending boikot aja Lion air, mereka lebih sayang pesawat mereka ketibang nyawa kita, padahal naik pesawatnya bayar kagak numpang gratis !. |
29th May 2018, 07:55 |
#3
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
King of Losers Last edited by kumalraj; 29th May 2018 at 08:01.. |
29th May 2018, 08:01 |
#4
|
|
Banned
|
Quote:
Nanti kalau pemerintah membekukan izin Lion misalnya, pilihannya cuma Garuda. Makin mahal deh naik pesawat. |
|
29th May 2018, 08:03 |
#5
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
29th May 2018, 08:22 |
#6
|
Banned
|
Iya kalau orang kaya seperti kalian. Bagaimana dengan rakyat jelata berpendapatan setingkat UMR?
Bilangnya di bibir "gak mau lagi naik Lion Air" tapi ujung2nya terpaksa juga naik. Soalnya pilihan yang masuk kantong mereka cuma itu sih. Citilink, Sriwijaya, dll rutenya belum banyak. |
29th May 2018, 11:55 |
#8
|
|
Banned
|
Quote:
Sampai saat ini, belum ada pelaku bercanda soal bom, apapun agamanya, yang diproses hukum. Mereka cuma diturunkan dari pesawat, disuruh tanda tangan surat pernyataan, dan dibebaskan. Udah. Ini yang makanya seperti om Alvin Lie katakan penegakan hukum soal ini terlalu lemah dan gak bikin orang kapok. Harusnya orang2 yang bercanda soal ini dipenjara selama sebulan dan bayar denda minimal 100 juta rupiah, biar kapok. |
|
29th May 2018, 13:05 |
#9
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer