HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/04/20 08:59 WIB
Sah! Putri DA Resmi Menikah dengan Anak Bos Batu Bara
-
Minggu, 2024/04/18 11:55 WIB
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Minggu, 2024/04/18 11:48 WIB
Ogah Disebut Nganggur, Ferry Irawan Ngaku Ada Proyek Film dan Dicalonkan Jadi Bupati
-
Sabtu, 2024/04/17 14:39 WIB
Melody Prima Baru Ungkap Alasan Bercerai Setelah Setahun Berlalu
-
Selasa, 2024/04/14 11:47 WIB
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Keluarga Lakukan Hal Ini
-
Jumat, 2024/04/16 14:20 WIB
Olivia Nathania, Anak Nia Daniaty Bebas dari Penjara Kasus CPNS Bodong
|
Thread Tools |
15th September 2014, 12:53 |
#1
|
Groupie Member
|
Suatu siang di Cafe Biru
Alice, Debra, Enrique
Alice Anastacia, 22, superstar, has an angel voice. Yah, siapa tak kenal Alice Anastacia, kemunculannya setahun terakhir mengemparkan dunia hiburan. Wajah cantik mulus bak porcelen, mata indah, hidung mancung, tinggi semampai bak model, ditambah suara yang begitu indah, suara dari surga. Majalah hiburan dalam dan luar negeri, berebutan untuk menyebarkan aktivitasnya. Hidupnya selalu dikuntit paparazzi, siang malam. 28 April 2014 Cahaya lampu blitz mulai menyilaukan mata Alice, dia berlari meninggalkan bangku conferensi pers, diikuti beberapa pemuda berbadan tegap. Riuh rendah paparazzi mengikuti setiap geraknya. "Alice, ayo perlihatkan mukamu" "Alicee, siapa itu Debra" "*****" "Wooy, Alice" Alice terus berlari, dia tidak menghiraukan kerumunan wartawan, dia mempercepat larinya menuju limousine yang sudah berderum menantinya. Alice menangis di dalam limo itu, namun tak bersuara, sudah habis air matanya, Alice terdiam, seolah jiwanya kaku. Pikirannya melayang pada 11 tahun yang lalu, yah 11 tahun yang lalu, dimana perasaan bahagia, getir, dan manis, menjadi satu. 24 Desember 2003 Panti Asuhan "Sayap Ibu" Kamboja berbunga putih mulai berguguran. Anak-anak terlihat gembira bermain di bawah kamboja itu, terlihat beberapa anak memunguti bunganya, dan beberapa anak terlihat merangkai bunga itu menjadi tiara dan kalung. Satu persatu anak mulai memakai tiara, dan mereka menari-nari, berputar-putar, sambil berdendang.. "mamaku Lady Diana papaku Pangeran Charles nenekku Elisabeth semua Bahasa Inggris,," Debra Lange, 11 tahun, tersenyum gembira, dia ikut bertepuktangan. Dia senang sekali melihat adik-adiknya, adik di Panti Asuhan, dia sudah menganggap semua penghuni Panti adalah adiknya, karena Debralah yang paling lama di sana, mungkin selamanya.,, Dan Anak-anak Pantipun sangat menyayangi Debra, Debra bagai kakak, ibu, sahabat, dan hmmm apple pie buatannya terenak di dunia. Di bawah kamboja itu, Debra biasanya terduduk diam dalam lamunan, Debra menyukai aroma wangi kamboja, walau kata orang, kamboja bunga orang mati. Namun Debra mengacuhkan pendapat itu. Tiba-tiba nun jauh terlihat deru mobil yang dikenalnya. Mobil tua itu, mobil Ibu Kepala Panti, Ibu Elishabeth. "Hmmm, ada anak barukah??", guman Debra. Mobil itu meninggalkan debu yang lumayan memedihkan mata, perlu beberapa saat untuk melihat siapa saja yang keluar dari mobil itu. "Ibu Elisabeth, Suster Anne, dan oh ada anak lelaki!" "Debraaaaaa,,, ", orang berseragam suster tersebut berteriak, menggelegar. "Iyaaa, suster, Debra datang" Debra berlari-lari kecil menuju tempat mereka bertiga berdiri, kemudian dia berjalan masuk diikuti Ibu Elish, Suster Anne, dan lelaki kecil itu. "Ahh, ini kunci ruangan Ibu", katanya sambil tersenyum. Ruangan berukuran sedang, dipenuhi rak rak tua dipenuhi buku-buku yang entah sudah berapa tahun tidak dibuka. "Debra, Ini Enrique, Enrique, Ini Debra", Suster Anne memperkenalkan mereka berdua. "Enrique Ellias", suara Enrique tampak gagah, padahal dia masih kecil, sekitar 9 tahun, matanya biru, kulitnya indah, bibirnya merah. Anak yang tampan. Debra tersenyum kaku, dia merasa jengah melihat pandangan Enrique. "Debra, kamu tau, kamu cantik, matamu indah, seumur-umur baru kali ini aku melihat mata yang begitu indah", Enrique berkata lirih. Debra tiba-tiba marah, tampak wajahnya memerah menahan marah, air matanya jatuh, kemudian Debra berlari keluar ruangan Ibu Panti setelah sebelumnya menepis tangan Suster Anne, yang hendak meraihnya. Terdengar isak tertahan dari Debra. Debra menangis,, "Enrique, maafkan Debra, sebenarnya dia gadis yang baik, Dia pasti senang berteman denganmu", Ibu Panti menenangkan Enrique yang terlihat kebingungan melihat sikap Debra. Di dalam kamar, Debra masih menangis, dia memandang cermin, cermin di depannya, benda paling dia benci sedunia, kalau bisa Debra ingin hidup tanpa cermin, ingin menghancurkan semua cermin. Tapi sudah berapa cermin dia hancurkan dulu, sewaktu dia kecil, sewaktu dia sadar, akan keanehannya. Dan anak kecil itu bilang apa," mata indah, cantik???, Dia menghinaku" isak Debra. "Akupun tidak mau dilahirkan seperti ini, akupun ingin sempurna, aku sudah bersyukur bisa hidup melihat dunia, aku berterimakasih pada ibuku, dia tidak membunuhku waktu aku bayi, setelah tau yang dilahirkannya monster". Yah, Debra lahir tanpa kerongkongan atas, tanpa hidung, hanya lobang kecil untuknya sekedar bernapas, bibirnya hanya setengah menutupi mulutnya sehingga terlihat gigi2nya, matanya tanpa kelopak, rambutnya tipis. Entah apa yang terjadi pada Debra dulu saat masih di kandungan, apakah ibunya tidak menginginkannya? Apakah obat-obat penggugur kandungan penyebabnya?? atau orangtuanya terlalu miskin sehingga tak mampu memberi makanan bergizi pada bayi di kandungannya. Beberapa prasangka itu berkelebat di pikirannya. Debra, sebelas tahun yang lalu, ditinggalkan di Panti Sayap Ibu, oleh seseorang yang entah siapa. --- |
Last edited by nayara; 17th September 2014 at 16:25.. |
15th September 2014, 12:56 |
#3
|
Groupie Member
|
Alice, Debra, Enrique
http://forum.detik.com/showpost.php?...26&postcount=1 Kamboja Putih http://forum.detik.com/showpost.php?...77&postcount=5 Kilat http://forum.detik.com/showpost.php?...2&postcount=23 Kepergian http://forum.detik.com/showpost.php?...6&postcount=28 Bukan Aku http://forum.detik.com/showpost.php?...8&postcount=29 |
Last edited by nayara; 17th September 2014 at 16:17.. |
15th September 2014, 12:59 |
#5
|
Groupie Member
|
Kamboja Putih
Lagi-lagi Debra duduk terdiam di bawah kamboja. Debra sepertinya sudah melupakan kejadian perkenalannya dengan Enrique. Memang begitulah Debra, dia mudah memaafkan orang lain, dan mudah pula melupakan kejadian buruk yang menimpanya. Mungkin karena itulah Debra sudah memaafkan ibu kandung yang tak dikenalnya, bagi Debra, melihat dunia dengan terang benderang, menyentuh bunga, melihat pelangi, menyentuh tanah, air, menghirup udara, adalah karunia yang sudah maha hebat yang diberikan Tuhan. "Kamboja, ibuku pasti menderita, sembilan bulan atau kurang dari itu mau mengandungku, padahal mungkin cobaan teramat berat menimpanya, membawa-bawa benda yang tidak diharapkan itu pasti rasanya menyedihkan. Di manapun engkau berada, aku selalu mendoakan ibu, semoga ibu menjadi wanita terkuat seperti aku, iyaa bu, aku tuh kuat hha, mana mungkin setelah perjalanan embryo sampe dilahirkan, ternyata aku selamat, kalo tidak kuat, apalagi dong hhaa, satu yang kupinta, jangan pernah lupakan aku, sedetikpun ya bu, bagaimanapun juga, aku ini anak ibu, aku rindu ibu, rindu pelukan ibu, ingin bermanja2 seperti yang lain" Debra memeluk kamboja, seperti memeluk ibunya sendiri,, "Debra", suara Enrique menyadarkan Debra yang tengah bergelayut dengan pikiran tentang sang ibu. Kali ini Debra tersenyum, "hi, Enrique, mmm, maaf ya, tempo hari aku membuatmu merasa bersalah, tapii aku,, "Sudah, gpp. Aku mengerti, tapi yang kuucapkan kemaren itu tulus dan jujur, aku belum pernah melihat mata seindah milikmu, matamu bening, seperti bayi baru lahir,, atau jangan2 Debra memang masih bayi hahaha". "Enak aja,, aku tuh dua tahun lebih tua dari kamu, kamulah si bayiikk, hahaha," tawa Debra berderai, kemudian Debra berkata, "Enrique, pertemuan pertama anak-anak yang lain denganku selalu buruk, mereka ketakutan, mereka pasti bersembunyi di balik punggung Suster Anne, kau tau si Arden?? Arden bocah 5 tahun itu, hampir sebulan takut padaku tauk, walaupun sekarang justru Arden yang paling menyayangiku sih. Dan aku sudah biasa menghadapi situasi seperti itu, terbiasa, jadi aku sudah ngga kaget lagi kalo ada yang ketakutan melihatku. Tapi kamu berbeda, malah kamu memujiku, kupikir kau meledekku." "Debra, Debra,, enggalah, aku ngga meledekmu, tapi matamu memang indah sih". - "Enrique, kadang aku ngga mau terlalu menyayangi mereka atau siapapun penghuni panti, karena satu per satu mereka akan pergi, Arden, Leah, Neil, dan yang lain, suatu saat nanti akan ada yang mengadopsi, kamupun suatu hari nanti juga pergi. Aku akan selalu di sini sampai mati, mana mungkin ada orang gila yang mau mengadopsi aku. Akupun ngga mau pergi, aku akan mencurahkan seluruh hidupku di sini. Di panti ini, tempat yang paling indah, dan kamboja ini, dia ibu angkatku. Dia tempat aku berkeluh kesah, dia selalu mendengar curhatanku. Saat aku sadar perbedaanku dengan yang lain, saat aku rindu ibuku, Kamboja inilah yang menggantikannya." "Kalo kamboja ini ibumu, berarti shaun the sheep itu ayahmu ya" "Apaaaaaaaaaaaaaaaa" Keduanya tertawa berderai,, sore itu, di bawah Kamboja berbunga putih. -- "Debraaaaaaaaaa,, Enriqueeeeeeeeeee", suster Anna lagi-lagi berteriak.. "Ini kerjaan siapa, hah", suster Anne memperlihatkan suasana dapur yang berantakan. Tepung berserakan, loyang kotor, seperti kapal pecahlah pokoknya. "Bukan saya Suster", ujar Debra "Bukan saya Sus", Enrique menimpali "Bukan kalian??, lalu siapa, hantu?? lihat yang piket hari ini siapa, ngga ada lainnya cuma kalian berdua, jangan coba2 berbohong, Suster tidak suka kebohongan, walo Suster pemaaf, tapi kalo menyangkut kebohongan, tiada maaf. Kalian itu dibesarkan di sini dididik menjadi manusia yang tangguh, bertanggungjawab. Suster mimpi apa sih semalam kok kamu berubah Debra, Oh Tuhaann, ampuni aku ya Tuhan" Bla Bla Bla, Debra dan Enrique hanya berpandangan menahan senyum, wajah Suster Anne yang marah lucu sekali, wajahnya merah padam mengingatkan pada buah tomat. hahaha. Belum selesai khotbah Suster Anne, tiba-tiba dari arah pintu dapur muncul Ibu Kepala Panti Elisabeth dan anak-anak panti yang lain. "SURPRISEEEE,, happy birthday Suster Anne".. Ibu Elisabeth membawa sekotak kue tart berukuran jumbo, sejumbo Suster Anne. "Suster Anne, terimakasih sudah mau bersama saya mengelola panti ini, terimakasih atas kebaikan Suster, saya seorang diri pasti tak mampu mengurus kalo tidak bersama Suster, We love you, Sus" "WE LOVE YOU, Suster Anne, HAPPY BIRTHDAY", Debra, Enrique, dan semuanya berkoor. "Ya Tuhan, ini ulang tahunku yah, aku lupa, aku ngga ingat kapan ulang tahun saking sibuknya mengurus anak-anak nakal ini, Ibu Elish, saya ikhlas kok, ibu yang paling tau bagaimana saya, mereka anak-anak hebat ini, anak-anak yang berhati malaikat, justru saya belajar dari mereka. Mereka membuat saya merasa manusia paling cantik, paling semlohay, paling bahagia sedunia. Terimakasih Tuhan " Suster Anne terharu, dia menangis kemudian tertawa. "Karena Saya yang berulangtahun, maka saya mau sebuah permintaan, saya mau jewer telinga Debra dan Enrique, ini pasti ide mereka, sekalian balas dendam, untung jantung saya ngga copot" Suster Anne memang lucu.. --- "Debra bagaimana telingamu??" "merah, Enrique" "kamu??" "samaaaaaaaaaaaa, hahahaha" ---- Di bawah kamboja putih,, |
Last edited by nayara; 15th September 2014 at 15:47.. |
15th September 2014, 13:03 |
#7
|
Groupie Member
|
|
Last edited by nayara; 15th September 2014 at 13:18.. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer