HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
|
Thread Tools |
19th July 2019, 00:33 |
#1
|
Mania Member
|
Trump: AS Hentikan Penjualan F-35 ke Turki
Amerika Serikat membatalkan pengiriman jet tempur siluman F-35 ke sekutu NATO mereka, Turki. Keputusan ini diambil setelah Turki menerima sistem pertahanan udara Rusia, S-400 pada minggu ini. Langkah ini diambil di tengah perselisihan antara Turki dan AS atas Suriah dan ketidaksepakatan atas peran pejuang Kurdi, yang menurut para pejabat AS telah memainkan peran utama dalam memerangi militan Negara Islam (ISIS) tetapi menurut Turki merupakan kekuatan teroris.
Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan menahan penjualan pesawat tempur siluman F-35 canggih ke Turki setelah Turki menerima sistem pertahanan udara baru dari Rusia, seiring memanasnya konflik yang berkisar pada Organisasi Perjanjian Atlantik Utara. Keputusan untuk membatalkan pengiriman F-35 ini telah diprediksi sebelumnya, tetapi sampai pernyataan Trump pada hari Selasa (16/7), pemerintah AS menunda untuk menanggapi keputusan Turki untuk menerima pengiriman sistem S-400 Rusia. Tindakan Turki dan respons AS menyuntikkan ketegangan dan ketidakpastian ke dalam pakta keamanan 67 tahun antara Turki dan anggota NATO lainnya. Langkah ini diambil di tengah perselisihan antara Turki dan AS atas Suriah dan ketidaksepakatan atas peran pejuang Kurdi, yang menurut para pejabat AS telah memainkan peran utama dalam memerangi militan Negara Islam (ISIS) tetapi menurut Turki merupakan kekuatan teroris. Beberapa pejabat dan analis AS mengatakan kesepakatan Rusia-Turki itu dapat membahayakan masa depan hubungan AS-Turki, dan menimbulkan pertanyaan tentang peran jangka panjang Turki di NATO ketika Rusia berupaya memperluas pengaruhnya sendiri di negara itu. Pentagon khawatir bahwa kemampuan radar S-400 dapat digunakan oleh Rusia untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang F-35 jika pesawat-pesawat tempur itu dikirim ke Turki. Perkembangan tersebut juga akan mempengaruhi ekonomi Turki, mengingat peran Turki sebagai mitra manufaktur untuk F-35. Perusahaan-perusahaan Turki memproduksi ratusan bagian untuk pesawat tersebut. Pekan lalu, Pentagon meminta anggaran pemrograman ulang senilai $206 juta pada Kongres agar mereka bisa merestrukturisasi rantai pasokan jika perusahaan-perusahaan Turki dicabut dari program F-35. AS juga menghadapi masalah ekonomi potensial. AS dan Rusia adalah pengekspor senjata terbesar di dunia dan kontraktor mereka bersaing untuk mendapatkan dominasi di sektor ini. F-35 milik Lockheed Martin Corp. adalah penawaran utama AS. “Saya yakin Lockheed tidak senang dengan kabar ini,” kata Trump pada hari Selasa (16/7). Trump mengunjungi fasilitas Lockheed Derco di Milwaukee pekan lalu, berjanji untuk meningkatkan manufaktur AS ketika Turki menerima sistem pertahanan Rusia yang baru minggu lalu. Lockheed Martin, yang memperoleh sekitar 30 persen dari penjualan F-35, telah menyepelekan dampak potensi pengusiran Turki dari program dalam beberapa pekan terakhir, mengatakan negara-negara lain telah menunggu pesawat-pesawat yang sebelumnya akan dijual ke Turki. Pada hari Selasa (16/7) Trump mengungkapkan simpatinya pada keputusan Turki untuk menyetujui pengiriman sistem anti-pesawat Rusia senilai $2,5 miliar, dengan mengatakan bahwa pengusiran Turki dari program F-35 “tidak benar-benar adil” dan bahwa pemerintahannya “sedang mendiskusikan hal tersebut.” “Turki sangat baik pada kami, sangat baik,” kata Trump, mengutip keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk melepaskan seorang pendeta Amerika yang ditahan tahun lalu. “Dan kami sekarang memberi tahu Turki, karena mereka benar-benar terpaksa membeli sistem rudal lain, kami tidak akan menjual pesawat tempur F-35 kepada mereka.” AS awalnya berencana untuk menjual 116 pesawat tempur F-35 buatan Lockheed Martin Corp. ke Turki. Setelah Turki menyetujui pengiriman S-400 Rusia, AS tidak hanya menghentikan penjualan pesawat tempur itu tapi juga memperingatkan Turki bahwa mereka berisiko terkena sanksi. Mencerminkan oposisi bipartisan di pemerintahan AS terhadap langkah Turki, para pemimpin Partai Republik dan Demokrat dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat dan Komite Angkatan Bersenjata meminta kepada Trump pekan lalu untuk menjatuhkan sanksi pada Turki dan mengakhiri partisipasi Turki dalam program F-35. Keputusan AS untuk mencabut Turki dari program F-35 adalah kemunduran bagi Erdogan, yang telah bertaruh banyak pada hubungan langsungnya dengan Trump untuk menyelesaikan masalah ini dan membujuk presiden AS tersebut untuk mengabaikan seruan berulang dari pemerintahannya sendiri untuk menjatuhkan sanksi pada Turki. Selain tidak menerima F-35, walaupun telah membayar uang muka yang besar, Turki berisiko kehilangan bagiannya dari beban kerja industri F-35—sekitar 6 persen dari nilai setiap pesawat. Erdogan mengatakan Turki, yang telah menginvestasikan $1,5 miliar dalam pengembangan F-35, akan mencari arbitrase internasional jika mereka dicabut dari program F-35. Pemimpin Turki itu juga memperingatkan pemerintahan Turki akan melakukan pembalasan. Para pejabat AS mengatakan Erdogan telah sedikit mendinginkan konflik mengenai S-400 ketika ia bertemu dengan Trump pada Juni di sela-sela KTT G20 di Jepang. Seorang pejabat mengatakan bahwa Trump ragu-ragu untuk menjatuhkan sanksi pada Turki karena dia ingin bantuan Turki dalam masalah-masalah regional, termasuk yang berkaitan dengan rencananya untuk menarik diri dari Suriah. Dia juga percaya Turki telah menunjukkan niat baik untuk bernegosiasi setelah keputusannya untuk melepaskan Pastor Andrew Brunson―sebuah langkah yang mendorong pemerintahan Trump untuk mencabut sebagian sanksi ekonomi Turki. Trump juga telah memberikan sambutan hangat kepada Erdogan atas Suriah. Akhir tahun lalu, Trump tiba-tiba mengumumkan penarikan AS dari Suriah, dengan alasan komitmen Erdogan untuk mengisi kekosongan keamanan setelah penarikan pasukan AS. Tetapi langkah itu memicu kemarahan dalam pemerintahan, dan mendorong Menteri Pertahanan Jim Mattis untuk mundur, dengan banyak yang memperingatkan Trump bahwa Turki akan secara langsung menargetkan pejuang Kurdi―sekutu AS―di Suriah utara. Pejabat Turki mengatakan mereka beralih ke Rusia untuk peralatan pertahanan udara setelah AS menolak menjual sistem anti-rudal Patriot pada Turki. Pemerintahan Trump kemudian menawarkan untuk menjual sistem itu tahun lalu, tetapi Erdogan pada bulan Juni mengatakan proposal tersebut tidak terlalu menguntungkan dibanding kesepakatan yang ditawarkan Rusia. Trump pada hari Selasa (16/7) juga mengulangi pernyataannya bahwa ia mewarisi situasi sulit dari pemerintah Obama yang memberlakukan terlalu banyak persyaratan bagi Turki untuk membeli sistem rudal Patriot buatan Amerika, salah satu alternatif NATO paling komprehensif dari S-400. Hubungan mantan Presiden Obama dengan Erdogan memanas setelah keputusan AS untuk mempersenjatai dan melatih para pejuang Kurdi Suriah dalam pertempuran melawan Negara Islam (ISIS). Masalah yang sama telah menjerat hubungan antara Trump dan Erdogan, dan masalah sistem rudal ini menjadi lebih rumit karena perbedaan tujuan kedua negara di Suriah. Dalam percakapan telepon Desember lalu, keduanya membahas mengenai Suriah, dan Trump pada awalnya menyetujui kesepakatan sistem rudal Patriot dengan syarat bahwa Turki meninggalkan kesepakatan S-400 dengan Rusia, kata seorang pejabat senior Turki. Namun Trump kemudian secara terbuka menyatakan kembali tuntutan AS bahwa Turki menjamin keamanan pasukan Kurdi yang didukung AS yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah. Erdogan menyatakan bahwa para pejuang Kurdi ini adalah teroris dan merupakan ancaman eksistensial bagi Turki. Pada malam sebelum pengiriman S-400 pekan lalu, media miliki pemerintah Turki melaporkan adanya peningkatan kehadiran militer Turki di sepanjang perbatasannya dengan Suriah, yang menurut beberapa pihak dalam pemerintah AS merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian dari kesepakatan itu. Sumber: https://www.matamatapolitik.com/news...f-35-ke-turki/ |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer