HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
Polisi Sebut Chandrika Chika 1 Tahun Gunakan Narkoba
-
Senin, 2024/04/24 11:09 WIB
6 Fakta Penangkapan Chandrika Chika Pakai Narkoba Bareng 5 Orang Teman
-
Senin, 2024/04/24 14:23 WIB
Parto Patrio Dilarikan ke RS Pakai Ambulans, Sakit Apa?
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
|
Thread Tools |
20th January 2014, 17:21 |
#1
|
Addict Member
|
Bisnis "Ikan Ular" yang Mulai Berkembang karena Berharga Mahal
[IMG]http://3.bp.********.com/-igwNP194hRI/UIpzuW-5SQI/AAAAAAAAFJw/m877vaTV4u4/s640/Sidat.jpg[/IMG]
Perkembangan sidat, ikan air tawar yang menyerupai ular di wilayah Banyuwangi terus menggeliat. Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pudjo Hartanto ada sekitar 10 kelompok tani yang sudah melakukan pembesaran sidat di Banyuwangi. "Produksinya per tahun sekitar 10 ton per bulan dengan kualitas ekspor. Sidat banyak digunakan sebagai bahan makanan di restoran-restoran Jepang dengan harga yang cukup mahal," kata Pudjo, Senin (20/1/2013). Pudjo menjelaskan, masih belum ada teknologi yang bisa menghasilkan bibit Sidat karena ikan yang berbentuk seperti ular tersebut mempunyai siklus hidup yang unik. "Untuk bibit masih tergantung pada tangkapan alam, karena Sidat betelur di wilayah laut dan besar di air tawar," jelasnya. Sementara itu, Daniel Amrullah (50) salah satu pembudidaya Sidat di wilayah Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, kepada Kompas.com menjelaskan, selama ini ia mendapatkan bibit Sidat masih dari luar Banyuwangi. "Biasanya saya pesan bibit dari Mentawai, Cilacap, Pelabuhan Ratu, dan Lampung. Jangankan di Banyuwangi, di Jepang sendiri masih belum ada ilmu tekhnologi untuk pembibitan Sidat. Di sini saya hanya melakukan pembesaran," jelasnya. Menurut Daniel, dia menggunakan bibit dengan ukuran 'finger" dengan isi per kilo sekitar 5.000 sampai 7.000 ekor, "1 kilogram ukuran finger dalam waktu 8 bulan akan menghasilkan kurang lebih 1,25 ton sidat dengan harga jual sekitar Rp 150.000 per kilogram. Kenapa 8 bulan? karena di usia tersebut ukuran sidat antara 3 ons sampai 6 ons dan siap dikonsumsi," ungkapnya. "Tapi Sidat juga mempunyai golden size antara 2,5 ons hingga 3,5 ons, ukuran itu yang sering di cari restoran-restoran Jepang sebagai bahan Unagi. Tapi kalau dibiarkan Sidat bisa besar sampai ukuran 3 meter bentuknya seperti ular," sambungnya. Sidat yang dibudidayakan oleh Daniel banyak di jual ke Bandung, Jakarta, Surabaya dan Bali. "Ada juga yang di ekspor, tapi untuk memenuhi permintaan dalam negeri saja sudah kewalahan. Jadi berapa pun banyaknya Sidat selalu laku jadi enggak pernah khawatir susah penjualannya. Banyak pembeli yang langsung datang ke sini," kata dia. Sedangkan untuk tempat pembesaran, Daniel memanfaatkan sungai yang di alirkan ke kolam-kolam kecil di belakang rumahnya. "Air untuk Sidat harus mengalir, agar sidatnya bergerak dan banyak makan, karena kalo airnya diam maka Sidat akan malas makan, dan sisa pakan yang tidak termakan akan menghasilkan racun untuk sidat," kata Daniel lagi. Daniel mengaku untuk bahan pakan dia melakukan riset sendiri dengan mencampur tepung ikan, dedak halus, tepung jagung, tapioka, dan rumput laut hingga berbentuk seperti pasta. "Normalnya makanan yang diberikan lima persen dari berat Sidat, tapi sengaja saya tambah menjadi 7,5 persen agar cepat panen tapi tentu dengan memperkuat aliran sungai, karena sidat akan bergerak lebih cepat," tandas Daniel. Daniel memprediksi budidaya Sidat di Banyuwangi akan terus berkembang pesat karena Sidat menjadi salah satu hidangan utama yang terpopuler di Jepang. "Selain Unagi ada juga Unadon, sidat bakar yang disajikan di atas nasi. Sedangkan Sidat sendiri di Jepang sudah menjadi ikan langka dan hanya 30 persen sidat dari Jepang sendiri yang digunakan sisanya yang ekspor salah satunya dari wilayah Banyuwangi," cetus Daniel. Sumber |
|
20th January 2014, 20:23 |
#2
|
Addict Member
|
wah bagus juga ya, peluangnya kayaknya bagus tuh
|
|
24th January 2014, 16:07 |
#4
|
Banned
|
|
26th January 2014, 17:33 |
#5
|
Banned
|
Peluang bisnis baru namun harus dipikirkan juga alternatif pasarnya selain restoran Jepang. Karena kalau mengandalkan satu pasar saja dan saat pasar itu sedang jenuh (karena kebanyakan pemain di bidang perikanan ini sehingga harganya jadi ngedrop) yang dapat terjadi adalah kebangkrutan.
|
15th February 2014, 16:19 |
#6
|
Registered Member
|
tread bagus,, permisi numpang lapak buat yg gak mau repot2 nih.. thx
Salam Sukses Mitra Sekalian...
100% The Real Deal, No Scam No Hype. Mohon disimak dan renungkan sejenak, jika profesi anda sekarang ini adalah seorang pekerja atau karyawan perusahaan, maka kemungkinan besar anak-anak anda kelak akan menjadi seperti anda juga yaitu setelah lulus sekolah lalu sibuk menawarkan ijazah ke berbagai perusahaan demi mendapatkan sebuah pekerjaan. Bagaimana jika anda seorang Pengusaha/Wiraswasta..? Siapa yang akan meneruskan bisnis anda kelak..?? Bukankah anak-anak anda? Saatnya Untuk real investasi dibidang peternakan online, Persatuan peternakan online indonesia Indofarminvestor berpengalaman puluhan tahun di investasi peternakan, menawarkan program investasi di peternakan online. Investasi sangatlah murah minimal 1 ekor ayam seharga Rp.70.000,- dan anda akan mendapatkan keuntungan telurnya sebesar 1% perhari selama 150 hari Rp.700,- x 150 hari yang mana hasil penjualan telur kami transfer langsung ke rekening anda investasi 1 induk ayam menjadi Rp. 105.000,- anda tidak perlu mengeluarkan ongkos makanan, karyawan kandang , obat2 an dan lain lain. real investasi secara online di indofarminvestor. * ILUSTRASI INVESTASI * * 1 INDUK AYAM HARGANYA Rp. 70.000,- * 1 INDUK AYAM MENGHASILKAN TELUR AYAM Rp.700,- * 1 INDUK AYAM DAPAT BERTELOR SELAMA 150 HARI * 1 INDUK AYAM AKAN EXPIRED/MATI PADA HARI KE 150 Jadi, hanya Dengan membeli 1 ekor induk ayam di peternakan ayam petelur kami dengan harga Rp.70.000,- yang mampu bertelor setiap hari berturut - turut setiap hari selama 150 hari , Harga pertelornya dijual dengan harga Rp.700,- setiap induk ayam pasti akan mati jika telah bertelor selama 150 hari Jadi dengan membeli induk ayam seharga Rp.70.000,-, maka pendapatan anda : 1 telor perhari x 150hari x Rp.700 (Profit Pasti) Dengan modal Rp.70.000,- dapatnya Rp.105.000,- -- > Jadi anda mendapatkan profit 150 % setiap 1 ekor ayam * Semakin banyak induk ayam yang anda miliki semakin besar pendapatan anda Ingat Program ini terbatas dibuka investor 10.000 induk ayam dahulu mengingat keterbatasan lokasi kandang kami jika peminat banyak kami akan meluaskan kandang kami yang bisa hingga 500.000 induk ayam. anda tidak perlu khawatir telur tidak terjual karna kebutuhan telur ayam saat ini untuk wilayah indonesia masih sangat kurang. Sebelumnya berikut ini saya tampilkan snapshoot status website yang telah di record oleh Domain Tool. Disana tertera created 20 Agustus 2013 dan expires 20 Agustus 2020. Ini penting untuk mengetahui masa kadaluarsa sebuah website. Silahkan untuk cek status update domain website bisa anda lakukan DISINI, Ini adalah bisnis besar dan untuk jangka panjang. SELAIN PROFIT INVESTASI HARIAN, ANDA JUGA BERHAK ATAS BONUS JARINGAN 10 LEVEL DARI WEB INI...! Karena bisnis kami berorentasi pada profit dan bagi member yang berjasa turut memasarkan produk kami (beriklan lewat web replika masing-masing), maka berikut ini akan kami jelaskan sistem bonus dari hasil pembagian sebagian keuntungan kami kepada semua member yang berhak memperolehnya. Indofarminvestor menggunakan sistem Member Get Member (MGM) yang sederhana yaitu sistem melebar sistem matahari dengan kedalaman 10 level, sehingga pencapaian bonus dan reward lebih mudah dan cepat baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Indofarminvestor telah merancang sistem Bonus kepada member dengan lebih mengutamakan aspek keadilan (fair) dalam perolehannya. Siapa yang bekerja lebih keras maka dia yang akan memperoleh hasil yang lebih besar...! Didukung oleh peralatan memadai untuk transaksi lokal dan internasional. Baru & Simple...!! Lakukan pendaftaran dengan mengisi identitas diri dan nomor telepon dengan benar, lalu tunggu konfirmasi email & sms untuk perintah selanjutnya, :ilovekaskussjika anda kurang faham silahkan PM saya. Terima kasih Salam Sukses |
Last edited by eckbon; 15th February 2014 at 16:31.. Reason: edit text |
16th September 2017, 22:25 |
#10
|
Addict Member
|
|
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer