HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 12:17 WIB
25 Makam Nabi dan Rasul Allah SWT
-
Senin, 2024/04/24 16:41 WIB
2 Bule Nyasar ke Halalbilahal, Kesengsem Magelang Sampai Batalkan ke Bromo
-
Senin, 2024/04/24 16:20 WIB
Disebut Prabowo Tersenyum Berat, Anies: Biasa Saja
|
Thread Tools |
13th January 2018, 00:43 |
#11
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
13th January 2018, 04:16 |
#12
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Biarlah mereka saling menunjukkan coreng moreng wajah haus kekuasaan demi agenda copy paste 5 paslon pilkada yg gerbongnya udh ketinggalan kereta. |
|
13th January 2018, 08:16 |
#14
|
|
Banned
|
Quote:
Kalau sebagian besar pengamat dan penulis â melihat bahwa pengakuan Al-Khattath tentang peran mereka dalam memenangkan Anies-Sandi di DKI Jakarta tahun lalu, adalah serangan telak ke Gerindra atau menjatuhkan Gerindra sampai ke titik nadir, itu adalah â menurut saya â analisis dan pengamatan politik yang terlalu naif. Pasti Anda masih ingat pada Pilpres 2014 silam ketika adik Prabowo menyampaikan bahwa mereka tidak mungkin menggaet dukungan dari FPI â yang disebutnya ormas radikal â sampai kapan pun. Padahal mereka dengan terang-terangan menjadikan FPI sebagai kuda perang. Dan bahkan sampai ke DKI pun mereka masih sangat mesra sekali. Itulah politik, lain di mulut lain di dubur. Maka akan sangat naif jika sekarang â berdasarkan pernyataan Al-Khattath â menilai bahwa FPI dan yang sekomplotan dengannya dipisahkan dengan Gerindra. Ke partai mana FPI akan berlabuh? Ke Golkar, Nasdem, PKB, PPP, PAN, PKS yang tidak terlalu popular, atau ke PDIP musuh bebuyutan mereka? Kalau itu terjadi maka RIzieq sudah pulang. Terlalu mahal harga yang harus dibayar Al-Khattath dan kroninya, jika harus mengorbankan kemesraan mereka dengan Gerindra hanya demi seorang La Nyalla. Tidak mudah mencari partai yang mau menggunakan jasa mereka. Apalagi masa-masa sekarang ketika mereka sudah kental dengan politik mayat dan ayatnya. Terlalu berisiko suatu partai menggandeng mereka, kecuali yang sebelumnya sudah terlanjur basah. Gerindra sedang memainkan taktik busuknya membersihkan stigma partai sarat SARA Perhatikan baik-baik pernyataan Al-Khattath! âYang kedua, kami merasa prihatin terhadap kasus yang menimpa Saudara La Nyalla dan juga beberapa nama yang kami ajukan kepada pimpinan partai agar ini kader dari aksi-aksi Bela Islam 212 itu dari 171 kami cuma minta 5 saja agar ini bisa diberikan rekom khusus, jalur khusus gitu. Kalau diperlakukan sama dengan yang lain ya buat apa kita bikin rekom, gitu. â¦â¦. Jadi dari 5 nama, salah satunya adalah Mas La Nyalla, itu ternyata tidak satupun yang diberikan rekom. Kita kan menganggap para ulama sudah memperjuangkan dengan pengerahan Aksi Bela Islam 212 yang sangat fenomenal dan kita di Jakarta sudah berhasil, ya, memunculkan Gubernur Anies-Sandi yang didukung oleh para ulama. Oleh karena itu, pesan Habib Rizieq ketika saya pergi ke Mekah, pergi haji kemarin, adalah agar meminta kepada 3 pimpinan partai ini supaya meng-copas apa yang ada di Jakarta, supaya mendapatkan kemenangan dari Allah SWT di provinsi-provinsi lain.â OK. Fakta pertama, Gerindra bukan partai pengusung kader titipan (rekomendasi) melainkan berdasarkan kemampuan, popularitas dan integritas. Dia tidak mengungkapkan ketidaksediaan Gerindra mengusung kader rekomendasi umat 212 termasuk di situ La Nyalla. Ini seolah mau mengatakan bahwa Gerindra tidak menghargai sumbangan umat 212 atas jasa mereka di Jakarta. Tetapi jangan terkecoh. Jika sasaran pernyataan itu adalah umat 212, tidak akan mungkin dia mengatakan seperti itu. Terlalu berisiko seorang Khattath mengatakan seperti itu. Yang mau dia tuju adalah masyarakat awam di mana pun mereka berada â terutama yang sangat tidak setuju dengan taktik politik ayat dan mayat Gerindra di Pilkada DKI silam â untuk menggiring opini bahwa Gerindra bukan partai seperti pandangan mereka, yaitu mengusung kader hasil rekomendasi umat 212, yang dianggap sebagai radikalis dan rasis. Fakta kedua, Gerindra bukan partai yang berpolitik ayat dan mayat pada Pilkada 2018. Khattath seolah mengonfirmasi bahwa Gerindra bermain politik busuk di DKI. Ya benar, jika dimaksudkan untuk menjatuhkan Gerindra. Tetapi lagi-lagi sasaran pernyataan Al-Khattath bukan umat 212, melainkan umat di luar itu. Dia mau mengatakan bahwa Gerindra ingin menunjukkan komitmen untuk tidak lagi melakukan politik mayat dan ayat. Ini lebih masuk akal. Sebab mereka sangat mengenal umat 212, yang pasti tidak akan meninggalkan junjungannya sekalipun dikecewakan. Buktinya, Rizieq Shihab tetap diangkat menjadi imam besar sekalipun sudah mengoleksi kasus hukum terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. Bahkan mereka membela habis-habisan Rizieq Shihab dari kasus pornografinya. Pun tidak berkomentar ketika Rizieq Shihab asyik tamasya di luar negeri sementara mereka harus dipanggang matahari hanya bermodalkan minuman kemasan dan nasi bungkus/kotak. Mereka tahu betul itu. Maka tak bisa dipungkiri bahwa Al-Khattath sedang berusaha mempermainkan opini masyarakat di luar umat 212. Tidak perlu diyakinkan, cukup hanya dikasih tahu saja untuk sekarang. Soal meyakinkan bukan bagian Al-khattath, melainkan calon pemimpin daerah di Pilkada 2018 dan calon presiden Gerindra di Pilpres 2019. Karena mereka sudah tahu bahwa informasi soal mahar ini pasti akan viral dan sengaja diviralkan. Informasi ini akan sampai ke pelosok negeri bahwa Gerindra sudah tidak seperti di Jakarta lagi. Fakta ketiga, Al-Khattath mengorbankan umat 212 demi membersihkan nama Gerindra. Dia menggunakan pilihan kata yang cukup tepat, meng-copas, yang pasti akan sangat mengena di benak masyarakat Indonesia. Meng-copas berarti menyamakan. Jadi pesan Rizieq menyamakan seperti di DKI, yaitu demo berjilid dan semangat 212 serta Al Maida 51, serta yang lebih menyeramkan tidak menyalatkan mayat, adalah bumbu penyedap saja. Persis seperti perkiraan banyak orang bahwa Gerindra akan menggunakan cara-cara di Jakarta di Pilkada 2018. Buktinya Deny Siregar dan Ustad Abu Janda langsung menyantapnya, pun demikian beberapa penulis Seword. Pembersihan nama baik Gerindra itu terjadi ketika banyak orang menyudutkan Gerindra, tetapi pada saat yang sama Gerindra justru menolak pesan Rizieq Shihab dan kader yang direkomendasikan, serta tidak memungkinkannya meng-copas cara di DKI ke daerah-daerah, yang pasti sudah diantisipasi lawan-lawannya dengan menentukan paslon yang tak mungkin diserang berdasarkan SARA. Artinya, terkesan bahwa seolah pada Pilkada 2018, Gerindra sudah tidak lagi menggunakan jasa umat 212 sekalian pentolan-pentolannya. Gerindra sudah kembali on the track. Lihai bukan. Satu lagi, berita ini terdengar setelah menjelang penutupan pendaftaran calon di mana Gerindra sudah resmi menentukan siapa calon yang akan mereka usung di berbagai daerah baik dari kader sendiri maupun bukan kader sendiri. Ah dinamisnya politik itu tidak semudah mengucapkannyaâ¦.. Jangan terkecoh bacotan Al-Khattath Bukan tipe Al-Khattath bertindak sesembrono itu. Orang ini adalah kuda troya yang tampaknya bagai hadiah di tengah berkecamuknya perang, di tengah kemenangan sudah menjelang, yang seolah mendekat sebagai teman, padahal sedang memainkan taktik busuk. Dia bahkan rela dikorbankan sebagai tersangka makar hanya untuk membangun opini bahwa pemerintah melakukan kriminalisasi ulama. Dia ini tidak beda jauh dengan Rizieq Shihab. Dia sedang mendulang keuntungan dengan menjadi tong kosongnya Gerindra. Ini adalah pembalikan cara berpikir untuk melihat sesuatu itu sesuai analisis atau tidak. Coba lihat, adakah kader Gerindra lainnya berkoar-koar menentang kasus ini. Tidak. Semua diam. Seolah sudah dikoordinasi sebelumnya. Masak iya, mulut Fadli Zon tiba-tiba bungkam? Ya anehâ¦.. Sumber https://seword.com/politik/taktik-bu...ndra-HJNYl4I4G |
|
14th January 2018, 02:32 |
#16
|
Mania Member
|
|
Basmi koruptor Indonesia..!!! Berlakukan asas pembuktian terbalik, hukum mati koruptor, sita seluruh kekayaannya untuk negara, dan hilangkan hak politik koruptor dan keluarganya..!!! |
14th January 2018, 07:35 |
#19
|
Mania Member
|
Pasti prabowo menyampaikannya sama seperti yg di youtube ini...
Ini transkripnya.. Blak2an, jujur realistis apa adanya gak pake munafik demi pencitraan.... Sudah saatnya kita harus memilih pemimpin yg tidak munafik! |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer