HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/03/19 11:31 WIB
Kabar Duka, Vokalis Band Sore Ade Paloh Meninggal Dunia
-
Jumat, 2024/03/19 13:24 WIB
Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Sudah Bicara Tema Pernikahan
-
Jumat, 2024/03/19 14:07 WIB
Celine Diduga Mualaf usai Viral Foto Salat Subuh, Ucapan Lawas Gus Miftah Disorot
-
Jumat, 2024/03/19 11:51 WIB
Kiky Saputri Syuting Kembali Usai Umumkan Keguguran: Hiburan Saya Kerja
-
Jumat, 2024/03/19 11:43 WIB
Teuku Ryzki eks CJR Ngaku Pacar Ikut Puasa Meski Beda Keyakinan
-
Jumat, 2024/03/19 14:33 WIB
Kisah Cinta Tak Terduga, Dari Jadi Tamu Undangan Endingnya Nikahi Pengantin
|
Thread Tools |
19th April 2018, 11:37 |
#1
|
Addict Member
|
Mengontrol Nafsu Makan Anak yang Berlebih
Nafsu makan berlebih seringkali dialami oleh seseorang, entah saat sedang stress atau mungkin jam makannya yang berantakan sehingga keingan untuk terus makan selalu ada. Ternyata hal ini juga bisa dialami oleh anak-anak, dan sama dengan orang dewasa ternyata hal ini membahayakan kesehatan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol nafsu makan anak yang berlebih Tidak langsung makan saat stress Sama seperti orang dewasa, banyak juga anak-anak yang langsung disodori makanan saat sedang dalam suasana hati yang buruk. Ada baiknya tunggu saat emosi sudah terkendali, suasana hatinya sudah baik baru makan untuk menghindari anak menjadikan makanan sebagai pelarian ketika stress atau suasana hatinya buruk. Atur pola makan dan pola lapar Pola makan anak sudah dibentuk sejak ia menyantap MPASI, maka jam-jam yang sudah orang tua terapkan akan membuatnya memilki pola lapar. Dengan begini akan memudahkan orang tua mengetahui kapan anak membutuhkan makananan berat atau hanya camilan. Memberi anak pemahaman soal lapar dan kenyang Menurut sebuah penelitian, menunjukan kebanyakan anak-anak yang mengalami obesitas memiliki sensitivitas rendah terhadap rasa lapar dan kenyang, serta memiliki ketertarikan berlebih kepada rasa makanan. Ada baiknya orang tua mengajari memperlambat kecepatan makan, tidak makan sembari melakukan kegiatan lainnya, serta tidak menambah porsi makannya. Minum air Hipotalamus adalah satu bagian otak yang berfungsi mengendalikan hati dan juga rasa lapar, dan mengenali rasa haus layaknya rasa lapar. Maka sebagai pengalihan ketika anak lapar, berilah ia air minum untuk menurunkan keinginanya makan. Hindari memberikannya minuman manis, karena akan memicu rasa lapar semakin tinggi. Kenali pemicu Dari sekian banyak siasat, mengenali pemicu adalah cara yang paling penting. Karena dengan begini orang tua bisa mencegah nafsu makan yang terkendali. Bisa dicoba menyusun dan mencatat apa-apa saja makanannya seminggu, makanan apa yang disukai dan tidak, apa yang dimakanannya dengan lahap dan malas-malasan, serta makanan dengan bentuk apa yang disukainya. Sumber |
19th April 2018, 14:45 |
#2
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
30th June 2018, 19:35 |
#3
|
Registered Member
|
Bagaimana menentukan apakah nafsu makan anak mulai membahayakan?
Pertama, cek selalu pertambahan berat badan anak. Panduan yang tepat, dengan menggunakan kurva pertambahan berat badan anak yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Kedua, perhatikan apakah anak mulai sulit beraktivitas akibat pola makan dan bentuk tubuh yang berlebih. Para ahli nutrisi menyarankan untuk mulai mengontrol berat badan dan nafsu makan anak sejak dini untuk menghindari obesitas. Berikan pemahaman soal rasa lapar dan kenyang Sebuah studi yang dilakukan di Britania Raya menemukan, anak-anak dengan kecenderungan obesitas memiliki sensitivitas yang rendah terhadap rasa lapar dan kenyang. Mereka tidak mampu membedakan rasa lapar dan kenyang, serta memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap rasa makanan. âOrang tua harus waspada terhadap sensitivitas rasa lapar dan kenyang yang dimiliki anak,â kata Clare Llewellyn dari Universitas College London, Inggris. âAnak-anak yang tidak mudah kenyang bisa diajari kebiasaan-kebiasaan yang baik saat makan, yang akan meningkatkan sensitivitas rasa kenyang mereka. Bisa dengan mengajari memperlambat kecepatan makan, tidak makan sambil menonton TV, dan tidak menambah porsi makan secara rutin,â jelas Clare. Bentuk pola makan dan pola lapar Pola makan anak bisa dibentuk sejak bayi, saat mereka baru mengenal makanan pendamping ASI. Jam-jam makan yang diterapkan secara konsisten akan membentuk pola lapar anak. Ini memudahkan Anda mengenali, kapan anak lapar dan butuh makanan berat atau sekadar camilan. Untuk anak-anak yang berpotensi obesitas, patuhi memberikan makan hanya pada waktunya. Menu makan yang sehat Ketika anak Anda memiliki nafsu makan berlebih, jangan memperburuk keadaan dengan memberikan makanan tidak sehat. Hindari junk food seperti makanan cepat saji, makanan berkadar gula tinggi, dan makanan tinggi kalori. âJika orang tua melihat anak mereka selalu meminta makan atau jika anak mereka terlihat tidak pernah kenyang bahkan setelah menyantap makanan, orang tua bisa mencoba memberikan menu diet yang sehat untuk anak. Berikan protein yang tidak terlalu berlemak, sayur-sayuran dan buah-buahan, juga makanan hangat berkuah seperti sup, yang akan membuat anak lebih lama merasa kenyang,â urai Melinda Sothern, profesor Pusat Ilmu Kesehatan di Universitas Negeri Louisiana, New Orleans, AS. Begitu pun jika anak meminta camilan. Berikan mereka camilan sehat berupa buah-buahan segar dan makanan rendah kalori. Alihkan perhatian Jika anak menangis dan mengalami tantrum atau ledakan kemarahn karena menginginkan makanan-makanan terlarang itu, cobalah alihkan perhatian mereka. Seperti orang dewasa, anak yang dilanda bosan juga senang menyibukkan diri dengan memakan sesuatu. Karena itu, buatlah anak senantiasa sibuk dengan kegiatan yang mereka sukai. Perbanyaklah bermain dan kegiatan di luar ruangan. Banyak bergerak juga baik untuk membakar lemak dan kalori di tubuh anak. Jangan menggoda dengan makanan Beberapa anak memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bentuk, rasa, dan aroma makanan. Jangan menggoda mereka dengan menampilkan bentuk dan mengumbar aroma makanan di depan mereka. Hindari menonton iklan-iklan makanan di TV, majalah, apalagi makan di depan anak di luar waktu makan. Tidak disarankan pula menyimpan camilan di dapur dan lemari es. Upayakan agar acara makan selalu dilakukan bersama-sama keluarga di meja makan, tidak di atas tempat tidur atau sambil menonton TV. Matikan TV, komputer, ponsel, dan perangkat gawai lainnya selama makan. Ajari anak untuk fokus menikmati makanan, tidak melakukannya berbareng dengan kegiatan lainnya. Anak adalah cerminan orang tua Ingat, mengontrol mafsu makan anak, bukan berarti serta-merta melarang anak makan. Melarang anak makan hanya akan memicu masalah lain, seperti perasaan bersalah, kebingungan anak, dan mengalihkan pikiran Anda dari masalah yang sebenarnya. Orang tua perlu menggali lebih dalam lagi penyebab nafsu makan anak yang berlebih. Mungkin penyebabnya justru kebiasaan makan Anda, yang juga tidak kalah buruknya. Bagaimana pun, anak adalah cerminan orang tua. Jadi, jangan berharap anak memiliki pola makan yang baik dan sehat, jika orang tua lebih senang makan sambil menonton sinetron ketimbang duduk di meja makan dan menumpuk banyak camilan manis di lemari es. Betul, tidak? |
30th June 2018, 19:36 |
#4
|
Registered Member
|
Bagaimana menentukan apakah nafsu makan anak mulai membahayakan?
Pertama, cek selalu pertambahan berat badan anak. Panduan yang tepat, dengan menggunakan kurva pertambahan berat badan anak yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Kedua, perhatikan apakah anak mulai sulit beraktivitas akibat pola makan dan bentuk tubuh yang berlebih. Para ahli nutrisi menyarankan untuk mulai mengontrol berat badan dan nafsu makan anak sejak dini untuk menghindari obesitas. Berikan pemahaman soal rasa lapar dan kenyang Sebuah studi yang dilakukan di Britania Raya menemukan, anak-anak dengan kecenderungan obesitas memiliki sensitivitas yang rendah terhadap rasa lapar dan kenyang. Mereka tidak mampu membedakan rasa lapar dan kenyang, serta memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap rasa makanan. “Orang tua harus waspada terhadap sensitivitas rasa lapar dan kenyang yang dimiliki anak,” kata Clare Llewellyn dari Universitas College London, Inggris. “Anak-anak yang tidak mudah kenyang bisa diajari kebiasaan-kebiasaan yang baik saat makan, yang akan meningkatkan sensitivitas rasa kenyang mereka. Bisa dengan mengajari memperlambat kecepatan makan, tidak makan sambil menonton TV, dan tidak menambah porsi makan secara rutin,” jelas Clare. Bentuk pola makan dan pola lapar Pola makan anak bisa dibentuk sejak bayi, saat mereka baru mengenal makanan pendamping ASI. Jam-jam makan yang diterapkan secara konsisten akan membentuk pola lapar anak. Ini memudahkan Anda mengenali, kapan anak lapar dan butuh makanan berat atau sekadar camilan. Untuk anak-anak yang berpotensi obesitas, patuhi memberikan makan hanya pada waktunya. Menu makan yang sehat Ketika anak Anda memiliki nafsu makan berlebih, jangan memperburuk keadaan dengan memberikan makanan tidak sehat. Hindari junk food seperti makanan cepat saji, makanan berkadar gula tinggi, dan makanan tinggi kalori. “Jika orang tua melihat anak mereka selalu meminta makan atau jika anak mereka terlihat tidak pernah kenyang bahkan setelah menyantap makanan, orang tua bisa mencoba memberikan menu diet yang sehat untuk anak. Berikan protein yang tidak terlalu berlemak, sayur-sayuran dan buah-buahan, juga makanan hangat berkuah seperti sup, yang akan membuat anak lebih lama merasa kenyang,” urai Melinda Sothern, profesor Pusat Ilmu Kesehatan di Universitas Negeri Louisiana, New Orleans, AS. Begitu pun jika anak meminta camilan. Berikan mereka camilan sehat berupa buah-buahan segar dan makanan rendah kalori. Alihkan perhatian Jika anak menangis dan mengalami tantrum atau ledakan kemarahn karena menginginkan makanan-makanan terlarang itu, cobalah alihkan perhatian mereka. Seperti orang dewasa, anak yang dilanda bosan juga senang menyibukkan diri dengan memakan sesuatu. Karena itu, buatlah anak senantiasa sibuk dengan kegiatan yang mereka sukai. Perbanyaklah bermain dan kegiatan di luar ruangan. Banyak bergerak juga baik untuk membakar lemak dan kalori di tubuh anak. Jangan menggoda dengan makanan Beberapa anak memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bentuk, rasa, dan aroma makanan. Jangan menggoda mereka dengan menampilkan bentuk dan mengumbar aroma makanan di depan mereka. Hindari menonton iklan-iklan makanan di TV, majalah, apalagi makan di depan anak di luar waktu makan. Tidak disarankan pula menyimpan camilan di dapur dan lemari es. Upayakan agar acara makan selalu dilakukan bersama-sama keluarga di meja makan, tidak di atas tempat tidur atau sambil menonton TV. Matikan TV, komputer, ponsel, dan perangkat gawai lainnya selama makan. Ajari anak untuk fokus menikmati makanan, tidak melakukannya berbareng dengan kegiatan lainnya. Anak adalah cerminan orang tua Ingat, mengontrol mafsu makan anak, bukan berarti serta-merta melarang anak makan. Melarang anak makan hanya akan memicu masalah lain, seperti perasaan bersalah, kebingungan anak, dan mengalihkan pikiran Anda dari masalah yang sebenarnya. Orang tua perlu menggali lebih dalam lagi penyebab nafsu makan anak yang berlebih. Mungkin penyebabnya justru kebiasaan makan Anda, yang juga tidak kalah buruknya. Bagaimana pun, anak adalah cerminan orang tua. Jadi, jangan berharap anak memiliki pola makan yang baik dan sehat, jika orang tua lebih senang makan sambil menonton sinetron ketimbang duduk di meja makan dan menumpuk banyak camilan manis di lemari es. Betul, tidak? |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer