HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
|
Thread Tools |
12th August 2009, 23:06 |
#41
|
Mania Member
|
Seingat yg saya baca, Adityawarman salah 1 tumenggung (laksamana/gubernurjendral) dari MahaPatih GajahMada....? Ikutan baca2 saja dulu...Lumayan..... |
...Pelajari Semua Ilmu Dan Pilih Satu Agama Untuk Hidupmu... |<MerahPutih>| |
20th October 2009, 01:52 |
#42
|
Registered Member
|
Sejarah keturunan kami?
asslammualaikum saya dahului pada saudara saya di sana.Nama saya ISMAIL saya lahir d.spore.Ayah saya bernama Omar bin Kassim.Kassim bin Lama.Generasi KE.4 adalah kelahiran DARi PAGAR RUYUNG.BATu sangkar BUKIT TINGGI.ITULAH SEJAraH KETURUNAN YANG KAMI PERIKSA DAN PERNAH SAUDARA KAMI KE BUKITTINGGI MAU MENCARI ASAL KAMI.mengikut SEJARAH TEMPAT KAMPONG D.SPORE D.PANGGIL siglaP.PENGHULU lasam ATAU NAMA ASALNYA RAJA SUFFIAN SEKITAR TAHUN 1820 MASEHI.DIA SEORANG BUDIMAN DAN ALIM.DIA ADALAH MOYANG SAUDARA SAYA.WALAU KAMPONG SUDAH ROBOH BAGI PEMBANGUNAN TAPI PUSARA RAJA SUFIAN,ISTERI,ANAK LELAKI DAN SEORANG PANGLIMA PERKASA MASIH UTUH DAN TAK BISA D.BONGKAR HINGGA HARI INI.ABANG SAYA YG.TUA ADA MENYIMPAN KERIS PUSAKA MINANG!ayah,datuk,moyang saya tak pernah kembali ke tempat asal mereka munkin ada sejarah hitam atau peperangan yg mahu mereka lupakan.SAYA MAU TAu ASAL KETURUNAN SEBENAR,masih adakah keponakan ku d.sana?Kenapa mereka lari Spore bersama saudara dan pahlawan2.banyak lagi SOALAN bermain d.benak ku.HARAP ADA YG.bisa membantu atau BISA KU BERTANYA.SEKELIAN BUAT SEMENTARA KU UNDUR DIRI SAMBIL MENANTI BANTUAN DARI SAUDARA KU D.PADANGMOGA SEMUA D.LINDUNGI ALLAH.WASSALAM.
|
20th October 2009, 04:41 |
#43
|
|
Mania Member
|
Quote:
Semoga ada teman2 di Padang yang bisa membantu Ismail Regional Padang |
|
Hari ini, Maen2 ke forum lingkungan yuuk.. Jangan cuman ngegosip aja... Code:
Spoiler
Last edited by aguzaa; 20th October 2009 at 04:46.. |
20th October 2009, 04:44 |
#44
|
Mania Member
|
Minangkabau Eksportir Senapan Abad 18
Link
Minangkabau Eksportir Senapan Abad 18 Sedikit orang yang tahu bahwa pada abad ke-18, Minangkabau sudah terkenal sebagai pembuat senapan dan mengekspor senapan beserta pelurunya pada bangsa asing seperti Portugis maupun pada Kerajaan Aceh. Seorang Belanda yang berkunjung ke Sumatera Barat pada saat awal Perang Padri menulis: “Rakyat Minangkabau adalah orang yang berani, terlatih dalam perang, penembak yang jitu dan dalam menghadapi kesulitan serta pandai menggunakan keadaan alam sebagai keuntungan dalam pertahanan”. Dia juga menulis bahwa Rakyat Minangkabau sudah mengenal senapan dan bahkan telah mampu memproduksinya sendiri. Senapan - senapan itu persis dengan yang Belanda miliki, modelnya pun hanya tertinggal setahun dua tahun. Daerah yang terkenal sebagai produsen senapan adalah Sungai Yani dan Sungai Puar. Harga senapan kualitas satu berkisar antara 10-12 gulden dan naik tajam pada saat perang Padri menjadi 20-30 gulden. Peluru yang dipakai orang Minang pada saat itu adalah peluru timah dan biasanya dicampur dengan pecahan porselen, besi kecil dan beras. Pembuatan mesiu dilakukan oleh para wanita Minang dengan campuran saltpeter (diperoleh dari kotoran hewan meskipun terdapat saltpeter alam tetapi orang-orang Minang tidak mengetahuinya), belerang yang diperoleh dari gunung berapi maupun sumber air panas dan arang. Semua bahan-bahan tersebut diramu dan dimasak diatas wajan besi diatas api. Sebuah proses yang sederhana dan sangat berbahaya tetapi jarang sekali terjadi kecelakaan. Tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali orang-orang Minang mengenal dan belajar membuat senapan. Ada dua kemungkinan asal transfer teknologi pembuatan senapan ini, yaitu: Pertama adalah dari kekaisaran Ming di Cina pada kisaran tahun 1390 – 1527, karena pada akhir abad ke 14 dan awal abad ke 15, teknologi pembuatan mesiu dan senapan dari daratan Cina telah menyebar keseluruh semenajung Malaka dan Sumatera yang menyebabkan ekspansi besar-besaran kerajaan-kerajaan didaerah tersebut, jauh sebelum orang-orang Eropa datang memperkenalkan senapan mereka. Kedua adalah dari kekaisaran Ottoman Turki. Invasi Portugis ke Laut India untuk menguasai jalur perdagangan lada pada tahun 1498 memaksa Kerajaan Aceh untuk meminta perlindungan militer pada Kekaisaran Ottoman Turki dengan membawa upeti dan sebuah surat pengakuan bahwa Kerajaan Aceh vassal pada Kekaisaran Ottoman dan sebagai balasan tahun 1520, Vezir Sinan Pasha mengirim ke Aceh meriam-meriam Turki dan Pedang. Sultan Suleiman pada tahun 1537 mengirim armada lautnya ke Gujarat untuk menghancurkan angkatan laut Portugis dan pasukan ini tiba di Aceh untuk membantu Aceh dalam perang melawan Batak dan Portugis. Sebuah surat dari Sultan Awaluddin pada tahun 1567 yang meminta bantuan militer dan Sultan Selim II bukan saja hanya mengirim bantuan militer tetapi juga beberapa ahli pembuat senapan dan meriam ke Aceh. Meriam-meriam ini akhirnya juga sampai di Minangkabau dan dipakai secara aktif melawan Belanda dalam perang Padri. Sayangnya salah satu penyebab pudarnya kekaisaran Ottoman ini adalah karena menolak mengadopsi teknologi terbaru kedalam senapannya. Reference: Rusli Amrin, Sumatera Barat hingga Plakat Panjang, Perang Saudara yang ditunggangi Belanda, Orang Padri Sebagai Pejuang, halaman 399, Penerbit Sinar Harapan. Sun Laicen, Military Technology Transfers from Ming China, Journal of Southeast Asian Studies (2003), Cambridge University Press. Xin Hua News, Ancient Gun from Ming Dinasty found in China, 7 February 2001. Marsden, William, History of Sumatera, London 1783 John and Anne Summerfield, Walk in Splendor: Ceremonial Dress and the Minangkabau, UCLA Fowler Museum of Cultural History Textile Series, No. 4, 1999 Anthony Reid, The Ottoman in Southeast Asia, Asian Research Institute, National University of Singapore, 2005. Rashid (Turkish Foreign Minister) to Musurus (Ambassador to Britain and the Netherlands), 11 Aug. 1873, Woltring (ed.), Bescheiden Betreffende de Buitenlandse Politiek van Nederland, 2de Periode (The Hague: Nijhoff, 1962.), 1, p.612. Anthony Reid, An Indonesian Frontier: Acehnese and other Histories of Sumatra (Singapore: University of Singapore Press, 2004). Pp.74-78. Reid, An Indonesian Frontier, pp.79-87. Also Anthony Reid, Southeast Asia in the Age of Commerce Vol. II (New Haven: Yale University Press, 1993), pp. 146-7. |
Hari ini, Maen2 ke forum lingkungan yuuk.. Jangan cuman ngegosip aja... Code:
Spoiler
|
20th October 2009, 08:50 |
#45
|
Registered Member
|
mana asal ku
Hai ,saya mau nanya d.mana asal saya datangnya keturunan kami dari BATUSANGKAR padang dalam tahun 1820M anggaran.Nama aslinya RAJA Sufian.Pusara baginda,istri,anak lelaki juga Seorang Panglima masih utuh tak bisa d.bongkar.Mereka adalah moyang saudara ku.Entah mengapa Tiga generasi ku sebelum ini tak pernah kembali kePadang mencari Keponakan kami.APAKAH PEPERANGAN SESAMA SENDIRI?peritiwa atau MIISTERI menjadi tandatanya bagiku.Saya Ismail generasi KE4.INGIN mengupas sejarah dan mencari keponakan ku d.sana.Raja sufian banyak meningalkan sejarah dan jasanya d.SIGLAP>SINGAPORE.HARAP ADA YG.bisa balas atau membantu KU.SALAM BUAT SEMUA D.SANA.SEMOGA ANDA SABAR HADAPI UJIAN TUHAN.AKU DOAKAN SEMUA BAHGIA.amIN...
|
20th October 2009, 10:13 |
#46
|
|
Mania Member
|
Quote:
Bisa juga coba mampir ke subforum regional padang.. Disana biasanya banyak yang posting orang Minang.. mungkin saja ada yang tahu.. http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=124 |
|
Hari ini, Maen2 ke forum lingkungan yuuk.. Jangan cuman ngegosip aja... Code:
Spoiler
|
25th October 2009, 01:44 |
#47
|
|
Mania Member
|
Quote:
It seems that your grand grand father moved to Singapore 1820, period where disorder came in Minangkabau, a war (paderi war 1818-1837) broke between Wahabbist and Traditionalist. |
|
26th October 2009, 13:22 |
#48
|
Mania Member
|
Perancis di Ranah Minang
Keberadaan orang Perancis selama ini jarang dibahas. Srtelah iseng2 wa mencari melalui Google bertemulah wa dengan beberapa website yang menceritakan perjalanan unik seorang Perancis. Dengan mengambil sumber dari perpustakaan di Belanda dan menggabungkan dengan sumber dari museum di Inggris maka tulisan ini bisa dibuat. Orang Perancis tersebut ialah Jean Permentier, seorang penjelajah Perancis yang sudah menjelajah beberapa bagian dunia terutama benua Amerika dan Afrika. Jean Permentier menjelajahi bagian Sumatera atas penugasan Raja Perancis waktu itu dengan maksud memecahkan rahasia asal usul rempah-rempah yang dijual Portugal di Eropa. Portugal saat itu memegang monopoli rempah-rempah di Perancis. Jean berangkat pada tanggal 3 April 1529 dengan iringan kecil terdiri atas 2 kapal sedang dan 2 kapal pengawal kecil. Pada tangal 28 Oktober 1529 Jean Parmentier mencapai pantai barat Sumatera (sekitar Padang atau Pariaman) dengan tersisa 2 kapal karena 2 kapal pengawal tenggelam akibat serangan bajak laut di Dar Es Salam (Afrika) dan perairan Yaman. Pada saat memasuki perairan Aceh iringan kapal Perancis ini sempat dicegat kapal perang Aceh (Aceh sdg berperang dengan Portugal yang merupakan sekutu Perancis dalam menghadapi Spanyol) setelah melalui negosiasi dan membayar akhirnya kapal diizinkan meneruskan perjalanan. Perjalanan Jean ke pantai barat Sumatera ini ditulis dalam memoirnya dimana dalam memoarnya diceritakan bahwa pantai barat Sumatera ini (Padang) sangat ramai dengan kehadiran pelaut-pelaut asal Portugal, Thai, Arab, Persia, Turki, India, Aceh, China, Sailan (sri Lanka).Menurut memoir Jean Parmentier masyarakat setempat mayoritas masih beragama Budha dan Hindu. Tapi orang-orang Arab sudah mendirikan pemukiman disekitar pelabuhan. Komoditi yang dijual di pelabuhan ini rempah-rempah berupa lada dan cabe, pelabuhan ini juga menjadi pusat perdagangan emas di pantai barat Sumatera. Jean memang tdk sempat menjejakan kaki di bumi Minang dan hanya mengirim utusan. Dalam memoirnya mengutip sang utusan Jean menyatakan bahwa pelabuhan yang ramai tersebut punya penduduk yang amat religius, lingkungan sekitar juga bersih dan tertata rapi dan mereka dipimpin oleh seorang Raja yang adil. Tampaknya kuda sudah dipakai penduduk sekitar untuk alat transportasi. Sayang memoir tersebut terputus karena utusan yang dikirim Jean tidak bisa lebih jauh menjelajahi daratan karena harus kembali ke kapal karena menderita diare. Jean mengambil keputusan untuk mengkarantina seluruh anak buahnya dan menunggu wabah berakhir. Ternyata wabah penyakit berlangsung cukup lama. Menurut memoirnya, hampir 1/2 dari awal kapal Jean meninggal akibat penyakit, pada akhirnya Jean (yg sedang sakit kena diare) pada bulan Januari memutuskan untuk meninggalkan pantai Padang dan kembali ke Perancis. Banyak hal yg dituliskan oleh Jean dalam memoirnya yang mengilhami pembuatan lukisan de Java Le Grand. *Java le Grand masih menjadi kontroversi, apakah ini gambaran pantai Padang waktu itu atau bukan. Beberapa ahli mengatakan bhw lukisan tersebut menggambarkan Australia. Beberapa ahli yng mendukung bhw itu adalah pantai barat Sumatera karena adanya Kuda di lukisan tersebut (kuda di Australia dibawa oleh penjelajah Inggris, pada waktu itu Inggris belum mengkolonisasi Australia) belum lagi gambar orang yang diiringi orang lain yang membawa payung (menandakan posisi org yg dipayungi adalah majikan dari yg memayungi, kaum aborigin belum mengenal strata seperti ini). |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer