HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
Polisi Sebut Chandrika Chika 1 Tahun Gunakan Narkoba
-
Senin, 2024/04/24 14:23 WIB
Parto Patrio Dilarikan ke RS Pakai Ambulans, Sakit Apa?
-
Senin, 2024/04/24 11:09 WIB
6 Fakta Penangkapan Chandrika Chika Pakai Narkoba Bareng 5 Orang Teman
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Jumat, 2024/04/22 15:00 WIB
Unggahan Natasha Rizki di Hari Anniversary Pernikahan dengan Desta Jadi Sorotan
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
|
Thread Tools |
8th June 2018, 12:07 |
#1
|
Addict Member
|
Menangani Diare Pada Bayi
Di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian bayi (usia 29 hari-11 bulan) dengan persentase mencapai lebih dari 30% dan sekitar 25% pada balita berumur 1-4 tahun.
Apa Saja Penyebab Diare? menurut website https://alatbayi.net/ Diare pada bayi dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi usus hingga perubahan pola makan, antara lain: Infeksi parasit, bakteri, atau virus. Bayi dan balita yang banyak menyentuh benda yang belum tentu bersih akan rentan terinfeksi karena sering memasukkan tangannya yang kotor ke mulut. Selain itu, kekebalan tubuh mereka yang masih dalam tahap berkembang juga membuat mereka lebih rentan tertular penyakit. Keracunan makanan. Terlalu banyak mengonsumsi jus buah. Alergi terhadap obat-obatan tertentu. Alergi terhadap makanan tertentu. Bayi yang sudah bisa mencerna makanan padat dan sedang mengalami diare, sebaiknya menjauhi makanan yang berminyak, yang berserat tinggi, yang manis seperti kue dan produk-produk susu untuk sementara. Ini karena jenis makanan tersebut dapat memperburuk gejala diare mereka. Mendeteksi Tekstur Tinja Bayi Cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini adalah dengan melihat perubahan warna dan bentuk tinja bayi sedini mungkin. Tinja bayi umumnya berubah warna, bau, dan tekstur sesuai dengan bahan makanan yang dikonsumsi. Tinja yang berubah menjadi lebih encer, lebih banyak, atau frekuensinya lebih sering adalah gejala utama diare. Namun hati-hati dalam membedakannya dengan bayi yang mengonsumsi air susu ibu (ASI) yang umumnya juga memproduksi tinja yang lebih cair. Sebaliknya, tinja yang berbentuk bulatan-bulatan kecil, keras, dan jarang terjadi dapat menjadi indikasi kondisi konstipasi. Berikut ini adalah warna tinja yang dapat menjadi panduan mendeteksi kondisi bayi: Cokelat muda atau cokelat kekuningan: umumnya ditemukan pada bayi yang mengonsumsi susu formula. Hijau kehitaman: disebut juga mekonium, merupakan tinja yang muncul ketika bayi baru lahir. Hijau kecokelatan: warna tinja bayi kira-kira lima hari setelah lahir. Kuning kehijauan: warna tinja bayi yang setelah lahir mengonsumsi ASI. Warna lain: tinja bayi akan berwarna cokelat pekat jika sudah mengonsumsi makanan padat. Warna ini akan berubah sesuai dengan jenis makanan yang dikonsumsinya. Mengenali Gejala dan Dampak Diare Jika bayi Anda berusia kurang dari enam bulan dan mengalami diare, periksakan ke dokter, terutama jika mengalami gejala-gejala seperti berikut ini: Mengalami muntah-muntah. Terlihat lesu. Tinja berwarna hitam, putih, atau merah karena mengandung darah. Terdapat darah atau nanah pada tinja bayi. sakit perut. Demam di atas 39°C. Adanya tanda-tanda dehidrasi. Saat bayi diare, keseimbangan air dan garam (elektrolit) di dalam tubuhnya terganggu. Kondisi ini dapat memicu dehidrasi yang dapat mengancam nyawa, terutama pada bayi yang baru lahir. Terdapat beberapa gejala dehidrasi pada bayi yang patut dikenali dengan jelas: Kondisi mulutnya yang kering. Tidak ada air mata yang keluar saat menangis. Buang air kecil lebih sedikit dibandingkan biasanya. Kulitnya yang terasa lebih kering. Setiap orang tua perlu mewaspadai terjadinya dehidrasi pada bayi yang sedang diare karena dehidrasi dapat dengan cepat memperburuk kondisi tubuh bayi. Perawatan di Rumah Sakit Terutama bagi bayi yang mengalami diare, pada umumnya perlu dirawat di rumah sakit menggunakan infus. Dokter kemungkinan akan memberikan antibiotik atau obat anti-parasit untuk menangani infeksi bakteri atau parasit. Oralit mungkin juga turut diberikan. Oralit adalah cairan yang mengandung elektrolit-elektrolit untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Mencegah Diare Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare: Mencuci tangan bayi atau balita secara rutin, terutama setelah bermain. Orang dewasa yang merawat bayi atau balita juga perlu menjaga kebersihannya agar tidak menularkan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada bayi. Jaga agar lantai dan benda-benda yang dipegang bayi atau balita Anda selalu bersih. Jika bayi mengonsumsi ASI perah atau susu formula, selalu pastikan kebersihan dan kesterilan botol yang digunakan. Selain itu, teruslah menyusui bayi Anda. hal tersebut dapat membantu mencegah diare dan bayi Anda akan pulih lebih cepat. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman yang diberikan pada bayi dan balita. Hindari memberikan makanan yang biasa dikonsumsi orang dewasa. Selain itu, jangan berikan makanan yang membuat diare semakin buruk pada bayi Anda, seperti jus apel, susu, dan makanan yang digoreng. |
30th June 2018, 17:09 |
#2
|
Registered Member
|
Diare bisa membuat si kecil terus menangis dan merasa tidak nyaman. Terlebih lagi, Bunda mungkin sulit memahami penyebabnya. Agar terhindar dari kepanikan, informasi mengenai penyebab diare pada bayi 0-6 bulan ini perlu sekali Bunda jadikan sebagai pegangan.
Secara alami, bayi memang cenderung buang air lebih sering daripada anak-anak maupun orang dewasa. Terkadang bayi justru buang air besar setiap kali selesai minum ASI. "Tak hanya adanya infeksi, intoleransi laktosa yang merupakan salah satu kandungan susu juga bisa memicu timbulnya diare pada bayi." Kasus seperti ini bisa menyebabkan orang tua merasa bingung apakah si kecil diare atau tidak. Ditambah fakta bahwa tekstur tinja bayi cenderung lebih lembut dan encer. Untuk lebih memahaminya, berikut penjelasan lengkap terkait penyebab diare pada bayi 0-6 bulan tersebut: Penyebab Diare pada Bayi Usia 0-6 Bulan Kategori Ringan penyebab diare pada bayi 0-6 bulan Alergi makanan yang dikonsumsi Bunda dapat menyebabkan diare pada bayi - YesDoc Jika diare pada bayi masih tergolong ringan, kasus ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan obat-obatan. Diare ringan hanya berlangsung beberapa hari dan biasanya disebabkan oleh beberapa hal berikut ini: Infeksi Virus Sebagian besar kasus diare pada bayi usia 0-6 bulan terjadi akibat adanya infeksi virus. Salah satu jenis virus yang paling umum menjadi biang keladi masalah ini adalah rotavirus. Beruntung, pemberian vaksin rotavirus yang digalakkan beberapa tahun belakangan ini dapat menekan risiko tersebut. Alergi Senyawa Tertentu Dalam Makanan Sistem pencernaan bayi usia 0-6 bulan terkadang belum sempurna. Oleh karenanya, mereka cukup rentan mengalami alergi. Meskipun bayi masih dalam masa ASI eksklusif, dia tetap bisa memiliki reaksi alergi akibat jenis makanan yang dikonsumsi oleh Bunda. Beberapa jenis makanan yang dapat menimbulkan diare antara lain produk susu dan turunannya, makanan berprotein, makanan pedas, kafein, dan jenis makanan lain yang bersifat asam. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Bunda dapat mengubah jenis menu makanan harian Bunda yang diduga kuat menjadi penyebab diare pada bayi usia 0-6 bulan. diare pada bayi dapat disebabkan oleh susu formula Diare pada bayi dapat disebabkan oleh pemberian susu formula yang salah - YesDoc Tidak Cocok dengan Susu Formula Tertentu Untuk bayi yang minum susu formula, alergi juga bisa diakibatkan karena susu formula. Bila bayi mengalami gangguan pencernaan sepeti diare, muntah, konstipasi, atau sebagainya, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk meminta rekomendasi pergantian merk susu. Perlu diketahui, beberapa bahan tambahan dalam susu formula dan komposisi peracikan susu dapat saja memicu diare pada bayi. Salah satu cara untuk mengatasinya, Bunda perlu mencampurkan bubuk formula dengan air pada takaran yang benar sesuai petunjuk di kemasan. Intoleransi Laktosa Intoleransi laktosa adalah keadaan dimana seorang bayi menimbulkan reaksi tidak wajar ketika mengonsumsi protein susu, baik itu susu hewani segar maupun susu formula berbasis susu sapi. Hal ini dapat terjadi karena bayi belum mampu memproduksi enzim laktase dalam jumlah yang cukup. Bila bayi memiliki intoleransi laktosa, sebaiknya konsumsi susu yang memicu reaksi tersebut diganti dengan susu formula khusus. antibiotik dapat menyebabkan diare pada bayi Konsumsi antibiotik dapat menyebabkan bayi mengalami diare - YesDoc Antibiotik Konsumsi antibiotik, baik oleh bayi itu sendiri maupun oleh Bunda yang menyusuinya dapat saja ikut membunuh bakteri baik dalam sistem pencernaan bayi. Mengapa demikian? Obat-obatan yang dikonsumsi Bunda, begitu juga antibiotik, dapat saja masuk ke dalam ASI dan dikonsumsi oleh si kecil. Jika obat tersebut dikonsumsi, tak menutup kemungkinan keseimbangan flora dalam sistem pencernaan bayi menjadi tidak seimbang dan terjadilah diare. Untuk mengatasinya, cobalah berkonsultasi dengan dokter yang meresepkan antibiotik tersebut. Atau sementara gunakan susu formula dalam memenuhi asupan makanan bagi si kecil. Sari Buah atau Minuman Manis Bayi belum mampu mencerna gula dengan baik. Oleh sebab itu, bayi yang diberi minuman atau makanan yang manis cenderung mengalami diare. Bahkan, sari buah atau jus buah segar pun masih belum bisa dicerna oleh bayi dengan baik sehingga bisa saja menyebabkan diare. Baca Juga : Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi yang Wajib Diketahui! Penyebab Diare pada Bayi 0-6 Bulan Kategori Kronis penyebab diare pada bayi kronis Diare kronis pada bayi dapat disebabkan infeksi bakteri Salmonella - YesDoc Bila diare berlangsung hingga berhari-hari atau sering kambuh, kemungkinan bayi menderita diare kronis. Apalagi jika disertai dengan demam tinggi dan adanya darah pada tinja bayi. Berikut adalah rincian penyebab diare kronis tersebut: Infeksi Bakteri Diare yang disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella, Escherichia Coli, atau Sighella bisa terjadi cukup serius. Biasanya, diare semacam ini juga disertai dengan kram perut, demam pada bayi, dan tinja yang mengandung darah. Segeralah bawa ke dokter atau fasilitas medis untuk mendapatkan pertolongan yang tepat. Jika sulit memahaminya, diare akibat infeksi bakteri ini cenderung membuat bayi menjadi tidak nyaman dan menangis terus-menerus. Infeksi Parasit Parasit seperti Giardiasis juga bisa menjadi penyebab diare pada bayi 0-6 bulan yang masuk ke dalam kategori kronis. Bahkan, penyakit ini bisa menular dengan cepat dari satu bayi pada bayi lainnya. Diare seperti ini, harus segera ditangani oleh dokter di fasilitas kesehatan terdekat. diare kronis dan penurunan berat badan akibat radang usus pada bayi Peradangan usus pada bayi dapat menyebabkan diare kronis dan penurunan berat badan yang ekstrim - YesDoc Inflammatory Bowel Disease (IBD) Inflammatory Bowel Disease adalah penyakit berupa peradangan pada usus yang menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dengan baik dan bisa menyebabkan diare kronis. Kasus ini umumnya terjadi pada anak di usia remaja, namun bisa juga menyerang bayi berusia 0-6 bulan. Diare yang terjadi karena IBD biasanya disertai juga dengan penurunan berat badan yang cukup esktrim. Infeksi Telinga Diare pada bayi usia 0-6 bulan juga bisa terjadi akibat adanya infeksi pada organ telinga. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan keinginan bayi untuk menyusu, bayi menjadi rewel, mengalami muntah-muntah, hingga menderita pilek. |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer