|
|
12th April 2009, 17:00
|
|
Addict Member
Join Date: Jan 2009
Location: Zimititsy,
Leningrad, Rusia
Federation
Posts: 253
|
Quote:
Originally Posted by Dorayakii
Negara-negara yang anda sebutkan adalah negara sekular dan tidak menerapkan hukum islam secara kaffah. Apakah anda paham bahwa ada kalimat utama dan kalimat penjelas? Dalam Quran pun demikian.
|
lalu apa hubungan nya dengan demokrasi ?
Quote:
Originally Posted by Dorayakii
Klo begitu tolong lihat apakah Quran sudah menetukan hukum atas pezina saat itu?
|
gini aja..., anda khan yg mempelajari perkuliahan agama dan anda tentu nya mengerti ashabul uzul.
Quote:
Originally Posted by Dorayakii
Saya ingin meluruskan bahwa negara islam tidak sama dengan demokrasi komunis kiri. Karena secara filosofis sudah berbeda. Orang yang mengatakan sama ataupun mirip karena tidak mengetahuinya.
|
kata sapa !?, demokrasi islam tidak sama dgn demokrasi sosialis komunis !?, baca sosialisme dan agama ( http://www.marxists.org/archive/leni...905/dec/03.htm ), disitu dijelaskan secara gamblang atau anda baca tulisan tan malaka yg berjudul islam dalam tinjauan madilog ( http://marxists.org/indonesia/archiv...1948-Islam.htm )
anda itu pasti tidak mengerti definisi demokrasi pasti nya.... apa itu demokrasi ? ;
Quote:
free and equal representation of people: the free and equal right of every person to participate in a system of government, often practiced by electing representatives of the people by the majority of the people
Microsoft® Encarta® 2007. © 1993-2006 Microsoft Corporation. All rights reserved.
|
Quote:
A political system of rule by the majority. Democracy is a much-abused term however, with even the most stunted, abstract and limited forms of suffrage going by the name of democracy.
“... in capitalist society we have a democracy that is curtailed, wretched, false, a democracy only for the rich, for the minority. The dictatorship of the proletariat, the period of transition to communism, will for the first time create democracy for the people, for the majority, along with the necessary suppression of the exploiters, of the minority. Communism alone is capable of providing really complete democracy, and the more complete it is, the sooner it will become unnecessary and wither away of its own accord. ...”
“Democracy for an insignificant minority, democracy for the rich – that is the democracy of capitalist society. If we look more closely into the machinery of capitalist democracy, we see everywhere, in the “petty” – supposedly petty – details of the suffrage (residential qualifications, exclusion of women, etc.), in the technique of the representative institutions, in the actual obstacles to the right of assembly (public buildings are not for “paupers"!), in the purely capitalist organization of the daily press, etc., etc., – we see restriction after restriction upon democracy. These restrictions, exceptions, exclusions, obstacles for the poor seem slight, especially in the eyes of one who has never known want himself and has never been in close contact with the oppressed classes in their mass life (and nine out of 10, if not 99 out of 100, bourgeois publicists and politicians come under this category); but in their sum total these restrictions exclude and squeeze out the poor from politics, from active participation in democracy.” [Lenin, State and Revolution, Chapter 5]
|
|
|
YOU KNOW WHAT CAPITALISM IS ?, GETTING F***ED
|
12th April 2009, 18:35
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2008
Location: Pluit
Posts: 2,320
|
Quote:
Originally Posted by Dorayakii
Kenapa anda ngotot mengatakan bahwa demokrasi bagian dari Islam? Dalil-dalil yang anda kemukakan tidak menunjukkan bahwa demokrasi bagian dari Islam
demokrasi asasnya sekularisme dan suara terbanyak sedangkan Islam asasnya adalah Quran dan Sunnah
5 perbedaan mendasar kenapa demokrasi bukan berlandaskan Islam
(1). Sumber Kemunculan
Sumber kemunculan demokrasi adalah manusia. Dalam demokrasi, yang menjadi pemutus (al haakim) untuk memberikan penilaian terpuji atau tercelanya benda yang digunakan manusia dan perbuatan-perbuatannya, adalah akal. Para pencetus demokrasi adalah para filosof dan pemikir di Eropa, yang muncul tatkala berlangsung pertarungan sengit antara para kaisar dan raja di Eropa dengan rakyat mereka. Dengan demikian, jelas bahwa demokrasi adalah buatan manusia, dan bahwa pemutus segala sesuatu adalah akal manusia.
Sedangkan Islam sangat bertolak belakang dengan demokrasi dalam hal ini. Islam berasal dari Allah, yang telah diwahyukan-Nya kepada rasul-Nya Muhammad bin Abdullah SAW. Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
وَ مَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut hawa nafsunya, ucapannya itu tiada lain hanya berupa wahyu yang diwahyukan." (QS. An-Najm : 3-4)
(2). Aqidah
Adapun aqidah yang melahirkan ide demokrasi, adalah aqidah pemisahan agama dari kehidupan dan negara (sekularisme). Aqidah ini dibangun di atas prinsip jalan tengah (kompromi) antara para rohaniwan Kristen --yang diperalat oleh para raja dan kaisar dan dijadikan perisai untuk mengeksploitir dan menzhalimi rakyat atas nama agama, serta menghendaki agar segala urusan tunduk di bawah peraturan agama-- dengan para filosof dan pemikir yang mengingkari eksistensi agama dan menolak otoritas para rohaniwan.
Aqidah ini tidak mengingkari eksistensi agama, tetapi hanya menghapuskan perannya untuk mengatur kehidupan bernegara. Dengan sendirinya konsekuensi aqidah ini ialah memberikan kewenangan kepada manusia untuk membuat peraturan hidupnya sendiri.
Sedangkan Islam, sangatlah berbeda dengan Barat dalam hal aqidahnya. Islam dibangun di atas landasan Aqidah Islamiyah, yang mewajibkan pelaksanaan perintah dan larangan Allah --yakni hukum-hukum syara' yang lahir dari Aqidah Islamiyah-- dalam seluruh urusan kehidupan dan kenegaraan. Aqidah ini menerangkan bahwa manusia tidak berhak membuat peraturan hidupnya sendiri. Manusia hanya berkewajiban menjalani kehidupan menurut peraturan yang ditetapkan Allah SWT untuk manusia.
(3). Pandangan Tentang Kedaulatan dan Kekuasaan
Demokrasi menetapkan bahwa rakyatlah yang memiliki dan melaksanakan kehendaknya, bukan para raja dan kaisar. Rakyatlah yang menjalankan kehendaknya sendiri.
Berdasarkan prinsip bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan, pemilik dan pelaksana kehendak, maka rakyat berhak membuat hukum yang merupakan ungkapan dari pelaksanaan kehendak rakyat dan ungkapan kehendak umum dari mayoritas rakyat. Rakyat membuat hukum melalui para wakilnya yang mereka pilih untuk membuat hukum sebagai wakil rakyat. Kekuasaan juga bersumber dari rakyat, baik kekuasaan legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
Sementara itu, Islam menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan syara', bukan di tangan umat. Sebab, Allah SWT sajalah yang layak bertindak sebagai Musyarri' (pembuat hukum). Umat secara keseluruhan tidak berhak membuat hukum, walau pun hanya satu hukum. Allah SWT berfirman :
إِنِ الحُكْمُ إلاّ للهِ
"Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah." (QS. Al An'aam: 57)
Dalam hal kekuasaan, Islam menetapkan bahwa kekuasaan itu ada di tangan umat Islam. Artinya, bahwa umat memiliki hak memilih penguasa, agar penguasa itu dapat menegakkan pelaksanaan perintah dan larangan Allah atas umat.
Prinsip ini diambil dari hadits-hadits mengenai bai'at, yang menetapkan adanya hak mengangkat Khalifah di tangan kaum muslimin dengan jalan bai'at untuk mengamalkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Rasulullah saw bersabda :
مَنْ مَاتَ وَ لَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً
"Barangsiapa mati sedang di lehernya tak ada bai’at (kepada Khalifah) maka dia mati jahiliyah." (HR. Muslim)
(4). Prinsip Mayoritas
Demokrasi memutuskan segala sesuatunya berdasarkan suara terbanyak (mayoritas). Sedang dalam Islam, tidaklah demikian. Rinsiannya adalah sebagai berikut :
(1) Untuk masalah yang berkaitan dengan hukum syara’, yang menjadi kriteria adalah kekuatan dalil, bukan mayoritas. Dalilnya adalah peristiwa pada Perjanjian Hudaibiyah.
(2) Untuk masalah yang menyangkut keahlian, kriterianya adalah ketepatan atau kebenarannya, bukan suara mayoritas. Peristiwa pada perang Badar merupakan dalil untuk ini.
(3) Sedang untuk masalah teknis yang langsung berhubungan dengan amal (tidak memerlukan keahlian), kriterianya adalah suara mayoritas. Peristiwa pada Perang Uhud menjadi dalilnya.
(5). Kebebasan
Dalam demokrasi dikenal ada empat kebebasan, yaitu:
a. Kebebasan beragama (freedom of religion)
b. Kebebasan berpendapat (fredom of speech)
c. Kebebasan kepemilikan (freedom of ownership)
d. Kebebasan bertingkah laku (personal freedom)
Ini bertentangan dengan Islam, sebab dalam Islam seorang muslim wajib terikat dengan hukum syara’ dalam segala perbuatannya. Tidak bisa bebas dan seenaknya. Terikat dengan hukum syara’ bagi seorang muslim adalah wajib dan sekaligus merupakan pertanda adanya iman padanya. Allah SWT berfirman :
فَلاَ وَ رَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muham- mad) hakim (pemutus) terhadap perkara yang mereka perselisihkan." (QS. An Nisaa': 65)
|
sori wa pingin tahu ..
kalo demokrasi itu haram (taruh pendapat anda benar) apa partai2 yang berideologi Islam sekarang itu haram juga?
- sekedar ingin tahu loh
hidayatnw 120409
|
|
|
31st May 2009, 12:59
|
|
Banned
Join Date: Nov 2008
Location: t4 terindah
Posts: 926
|
Quote:
Originally Posted by hidayatnw
sori wa pingin tahu ..
kalo demokrasi itu haram (taruh pendapat anda benar) apa partai2 yang berideologi Islam sekarang itu haram juga?
- sekedar ingin tahu loh
hidayatnw 120409
|
mosok demokrasi haram ? berarti yg halal itu yg otoriter donk....kyk komunis aja....
|
|
|
24th July 2009, 12:31
|
|
Registered Member
Join Date: Jul 2009
Posts: 5
|
Buka Mata Buka Telinga
komunis Ga Punya Tuhan & Islam Punya Tuhan
Baca Dong Asal Usul Komunis Itu Dari Mana
|
|
|
24th July 2009, 12:40
|
|
Mania Member
Join Date: Dec 2008
Posts: 1,611
|
Quote:
Originally Posted by b4hagia
Siapa seh yg kaga setuju dgn utopia komunis...hdp dgn rasa adil, kaga ada kesenjangan kaya miskin, tak ada kelas buruh dan pengusaha soalnya semua di atur negara...
tp jeleknya komunis mengingkari hakikat manusia yg menginginkan kebebasan namun bertangungung jawab serta hasrat meraih kemajuan karena emg manusia kaga pernah puas...istilah org liberal kaga mw dibatasi krn kaga ada yg tak mungkin dlm hdp ini...dlo org kaga pcy bisa terbang skrg terbukti bisa, dlo org kaga pcy bisa nulis surat n langsung ditrima org yg jauhnya beribu2 kilometer skrg bisa....
Jadi anda lebih memilih mana yg mirip komunis atau liberal...
|
Perbedaan kaya-miskin, kuat-lemah, Pemerintah-rakyat, sehat-sakit, sejahtera-melarat.
Perbedaan itu semuanya dibuat oleh Allah.
paham Komunis mencoba melawan Allah dengan mencoba menghilangkan perbedaan yang telah dibuat oleh Allah sendiri, hasilnya paham Komunis itu Mokdar!!!!!!
Tapi Paham Liberal juga gak sepenuhnya bagus.... karena kebebasan yang kebablasan akan menimbulkan chaos saja.....
karena saking sayangnya Allah terhadap Umat Manusia, sudah banyak nabi diutus oleh Allah (tidak termasuk Mirzha Gullam Ahmad "nabinya" Ahmadiyah, dan Lia Eden "nabi abal-abal") untuk mengingatkan manusia supaya tidak bebas kebablasan dan selalu patuh sama hukum Allah.........
jadi gua gak kedua-duanya.........
|
|
|
24th July 2009, 13:51
|
|
Banned
Join Date: Nov 2008
Location: t4 terindah
Posts: 926
|
Quote:
Originally Posted by okok
Perbedaan kaya-miskin, kuat-lemah, Pemerintah-rakyat, sehat-sakit, sejahtera-melarat.
Perbedaan itu semuanya dibuat oleh Allah.
paham Komunis mencoba melawan Allah dengan mencoba menghilangkan perbedaan yang telah dibuat oleh Allah sendiri, hasilnya paham Komunis itu Mokdar!!!!!!
Tapi Paham Liberal juga gak sepenuhnya bagus.... karena kebebasan yang kebablasan akan menimbulkan chaos saja.....
karena saking sayangnya Allah terhadap Umat Manusia, sudah banyak nabi diutus oleh Allah (tidak termasuk Mirzha Gullam Ahmad "nabinya" Ahmadiyah, dan Lia Eden "nabi abal-abal") untuk mengingatkan manusia supaya tidak bebas kebablasan dan selalu patuh sama hukum Allah.........
jadi gua gak kedua-duanya.........
|
menurt gw org liberal tdk akan sampai terpuruk krn kebebasan pribadinya, mrk akan mcari jalan utk selalu terbaik, ternyaman bagi dirinya dan lingkungn..bila ada dampak negatif dr ekses kebebasan mk mrk akan truz mcari solusi menata kembali hdpnya mk mrk semakin maju dan canggih krn trus belajar dr pengalaman.. beda ama kaum agama mrk takut mencoba sesuatu yg baru takut dosa akibatnya khdpan berjalan sangt lambat tdk ada penemuan teknology berarti dlm kaum agama dan khdpn mrk itu2 aja krn tak ada inovasi dan kreasi.
|
|
|
detikNews
........
|