HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Kamis, 2024/03/18 12:43 WIB
Cinta Buta Pemuda Gresik Rela Dipenjara demi LC Warung Kopi Pangku
-
Kamis, 2024/03/18 14:24 WIB
Golkar Minta Jatah 5 Menteri Agar Jadi Lokomotif Utama Kabinet Prabowo
-
Kamis, 2024/03/18 12:55 WIB
Respons Pencinta Reptil soal Viral Emak-emak Madura Banting Ular
-
Jumat, 2024/03/13 11:47 WIB
Detik-detik Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Jakut Terekam CCTV
-
Jumat, 2024/03/13 14:18 WIB
Anies Pegang Prinsip yang Tak Menang Pilpres Berada di Luar Pemerintahan
-
Jumat, 2024/03/13 14:09 WIB
Aktor Digerebek di Apartemen Diduga Selingkuh, Ogah Buka Pintu Sampai 3 Jam
|
Thread Tools |
12th July 2018, 08:01 |
#1
|
Banned
|
Serasa Menunggu PERANCIS vs KROASIA...Gerindra Sebut PKS Hanya Kejar Kekuasaan
Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengaku heran dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sempat mengancam akan keluar dari koalisi Pilpres 2019, jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak memilih kader mereka sebagai cawapres.
Menurut Desmond, PKS hanya ingin mengejar kekuasaan dan bukan kepentingan rakyat. "Iya (mengejar kekuasaan), kekuasaan partainya, tidak mau ketinggalan pesta," kata Desmond di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018). "Ini kan kekuasaan menurut saya bukan kekuasaan dalam rangka kepentingan untuk rakyat, tapi kekuasaan bagaimana membesarkan partainya karena ingin berkuasa di dalam kekuasaan. Akhirnya ini kayak kekuasaan bagi rezeki kan," lanjut Desmond. Karena itu, Desmond menilai koalisi yang terjalin antara Gerindra dan PKS terbilang semu. Sebab, peta kemenangan belum terlihat tetapi koalisi sudah tidak kompak. Desmond memaklumi bahwa PKS tengah panik dan sedang mencari efek ekor jas dengan mengusung kadernya sebagai capres atau cawapres. Tetapi, dia mengingatkan, Pilpres itu demi kepentingan rakyat bukan pribadi. "Ya secara hubungan tetap harmonis, tapi ya kita juga paham kalau PKS resah, ya wajar-wajar juga. Semuanya kita maklum. Tapi bagi saya yang di lapangan berhadapan dengan pemilih ya agak khawatir. Mengapa? Kita belum fokus akan menang tapi udah rebutan. Kalau aku nggak dapat ini, nggak dukung, kan repot," ucap Desmond. Ancaman PKS Sebelumnya, anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring mengatakan, partainya akan mengupayakan kadernya sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019. PKS tidak hanya ingin menjadi 'penggembira' di ajang Pilpres. "Itu enggak bisa ditawar-tawar, cawapres harus dari PKS. Kami enggak mau jadi penggembira saja dalam pilpres ini. Kalau kami mau disuruh dukung-dukung saja, mungkin kita lebih baik jalan masing-masing saja," kata Tifatul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 10 Juli 2018. Reporter: Sania Mashabi https://www.liputan6.com/news/read/3...ejar-kekuasaan Melihat Gerindra VS PKS serasa menunggu Kroasia vs Perancis, kira2 menang yang mana ya |
12th July 2018, 08:05 |
#2
|
Banned
|
Memprediksi Peta Politik Pilpres jika Gerindra dan PKS Pecah Kongsi
Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman (kedua kiri) menghadiri Aksi Bela Rohingya 169 di Monumen Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (16/9/2017). Aksi dari Crisis Center for Rohingya PKS bersama ormas-ormas Islam tersebut menyuarakan dihentikannya kekerasan dan dikembalikannya hak kewarganegaraan etnis Rohingya.ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Konfigurasi peta koalisi partai politik jelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemilihan presiden 2019, masih sangat dinamis. Setidaknya terdapat dua kubu partai politik saat ini. Pertama, partai politik pendukung Joko Widodo yang terdiri dari PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Hanura, PPP, Perindo, PSI dan PKPI. Kedua, partai politik di luar itu, yakni Gerindra, PKS, Demokrat, PKB dan PAN. Melihat situasi terkini, Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi, Pilpres 2019 akan menjadi arena pertarungan bagi tiga poros partai politik. Hal ini didasarkan pada PKS yang semula tampak 'mesra' dengan Gerindra, justru semakin menjauh lantaran adanya ketidakinginan Gerindra mengambil calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto dari PKS. "Kalau, misalnya, Gerindra sampai akhir 'kekeuh' mengambil cawapres bukan dari PKS, berarti yang tersisa PKS, PAN dan PKB. Buat mereka ini berarti hanya dua pilihan saja, mau gabung ke Jokowi atau Prabowo, atau bikin koalisi sendiri," ujar Hendri kepada Kompas.com, Rabu (11/7/2018). Melihat Partai Demokrat yang dengan siapa saja di Pilpres 2019, Hendri memprediksi, Gerindra akan bergabung bersama Demokrat dan membentuk poros tandingan Jokowi. Poros ketiga tersebut terdiri dari PKS, PAN dan PKB. Situasi ini, menurut Hendri, tentunya menyisakan persoalan. Sebab, poros tersebut notabene tidak mempunyai tokoh sentral. "Kalau jadi bikin koalisi sendiri, poros baru, mereka harus ada tokoh sentral dan satu-satunya tokoh sentral yang tersisa cuma Pak Jusuf Kalla. Beliau lah penentu arahnya nanti," ujar Hendri. Prediksi konfigurasi koalisi partai politik tersebut, lanjut Hendri, akan berubah lagi apabila Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan uji materi atas presidential threshold sebesar 0 persen. Artinya, setiap parpol bisa mengusung pasangan capres-cawapres. Coattail Effect Mengenai PKS yang ngotot memajukan kadernya sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo, menurut Hendri, adalah hal yang wajar. Apalagi, PKS mengancam akan pecah kongsi apabila Gerindra tidak menggandeng kadernya. Salah satu hal yang jadi pertimbangan, yakni 'coattail effect' atau bagaimana sosok yang diusung di Pilpres mampu mendongkrak perolehan suara pada pemilihan anggota legislatif. Maka, tidak heran PKS melakukan 'test the water' dengan mewacanakan sejumlah nama. Termasuk dengan mewacanakan Anies Baswedan-Ahmad Heryawan. "Wajar apabila PKS berkata itu. Mereka butuh coattail effect dari calon presiden atau calon wakil presidennya. Kalau PKS enggak dapat cawapres, dia sulit mendapatkan coattail effect. Misalnya, nama Prabowo-Anies Baswedan, kan PKS nya enggak kebawa," ujar Hendri. Hendri juga menilai, PKS selama ini sudah memberikan banyak keuntungan bagi Gerindra. Misal, soal kampaye tagar #2019gantipresiden. Hendri mengatakan, berdasarkan survei Kedaikopi, beberapa waktu yang lalu, masyarakat berpersepsi, tagar itu dikampanyekan oleh Partai Gerindra dengan tokoh sentral Prabowo Subianto. "Masyarakat kan ditanya persepsinya soal #2019gantipresiden, jawabannya itu kampanye Gerindra. Saat ditanya lagi, siapa yang mengusung? Anggapannya tokohnya adalah Prabowo. Padahal kan jelas tagar itu punya PKS, Mardani Ali Sera. Maka wajar PKS bersikap demikian sekarang ini," ujar Hendri. Penulis: Fabian Januarius Kuwado Editor: Sandro Gatra Copyright Kompas.com |
12th July 2018, 08:18 |
#4
|
Groupie Member
|
pks masih belum berubah, ambisius mengejar kekuasaan dng cara2 terbilang cukup memalukan
ujian bg gerindra: apakah partai yg rajin mengusung ekonomi kerakyatan/kebangsaan ini akan mampu berbuat tegas dng berani mendepak partai yg hanya mengejar ambisi kelompok ini? ataukah hanya bisa membiarkannya saja sangat ironis memang mengingat prabowo selalu mencitrakan dirinya sbg sosok superhuman dlm bilang ketegasan ini lagipula kalo dibiarkan, ulah pks ini seakan jg mempertontonkan sikap untuk tdk mau bertoleransi kpd partai sekubu misalnya pan yg mengusung amien rais sbg presiden dan sekali lg atas ulah kroni2nya yg cukup kelewatan ini, entah kesamber jin darimana - prabowo justru menunjukkan sikap penyabar lain sama sekali dng kegarangan menerjang segala bentuk kemungkaran sebagaimana rajin dia pentaskan selama ini |
12th July 2018, 09:06 |
#5
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
12th July 2018, 09:45 |
#6
|
Mania Member
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer