HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
1st March 2010, 15:04 |
#1
|
Addict Member
|
Program unggulan pemerintahan SBY ( Pro Rakyat )
Bunga KUR Terlalu Memberatkan
Kalangan pengusaha kecil di Bantul mengeluhkan tingginya beban bunga Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Dengan bunga hingga 24 persen per tahun, beban operasional mereka makin membengkak. Mereka meminta pemerintah meninjau kembali program KUR, karena bila dipaksakan dengan bunga tinggi maka hasilnya akan kontraproduktif. Keluhan tersebut disampaikan sejumlah pengusaha kecil kepada anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Hafid Asrom, dalam acara Jumpa Konstituen Masyarakat Koperasi Kabupaten Bantul, di Balai Desa Pendowo Harjo, Kami heran mengapa bunga KUR sangat tinggi, padahal program itu ditujukan untuk masyarakat kecil. Seharusnya pemerintah mengkaji ulang supaya tidak mubadzir, kata Supri, salah seorang pengusaha kecil yang tergabung dalam Asosiasi Bantul Craft. Supri mengaku sudah lama mengetahui informasi soal KUR, namun begitu akan mengakses ia terkejut dengan bunga yang ditawarkan. Saya pun membatalkannya. Kawan-kawan saya di asosiasi juga mengeluhkan masalah tingginya bunga ini, katanya. Menurut Supri, yang butuhkan perajin kecil adalah bunga kompetitif meski harus mensyaratkan agunan. Bagi kami tidak masalah harus pakai agunan, yang penting bunganya rendah sehingga beban usaha tidak membengkak,tambahnya. Menanggapi masalah tersebut, Hafid Asrom mengatakan, bunga KUR memang lebih tinggi. Bila masyarakat menghendaki bunga yang lebih rendah disarankan menggunakan jalur kredit biasa. "Kami tidak punya wewenang dalam menentukan suku bunga. Kami hanya bisa memperjuangkan masyarakat agar mudah mengakses KUR," katanya. Program KUR diluncurkan pemerintah untuk menjawab persoalan klasik seputar persyaratan bank teknis. Lewat KUR, masyarakat bisa mengajukan pinjaman hingga Rp 500 juta tanpa syarat agunan tambahan, tetapi hanya agunan usahanya saja. Ada Lima bank yang ditunjuk pemerintah yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BRI. Dengan adanya KUR ini diharapkan semuanya lancar, lantaran pemerintah menjamin 70 persen dan bank 30 persen. Penyaluran kredit pola penjaminan ini difokuskan pada lima sektor usaha yaitu pertanian, perikanan dan kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian dan perdagangan, dengan bimbingan teknis dari departemen terkait. sumber :http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...lu.Memberatkan ------------------------------------------------------------------------ Proses lama, ribet, bunga yang tinggi lengkap sudah penderitaan.....benar2 pro poor policy |
1st March 2010, 15:12 |
#2
|
|
Groupie Member
|
Quote:
KPR 15 tahun aja kena 16%.... Jadi kalo KUR 24% sudah bagus (jika dibanding produk lainnya), karena dia kan untuk usaha, dari usaha itu bisa menghasilkan uang.... personal loan dan CC murni konsumtif, malah bunga sangat tinggi |
|
1st March 2010, 15:30 |
#3
|
|
Addict Member
|
Quote:
sumber : http://bataviase.co.id/detailberita-10505096.html |
|
1st March 2010, 15:52 |
#4
|
||
Addict Member
|
Quote:
Quote:
|
||
1st March 2010, 15:57 |
#5
|
|
Groupie Member
|
Quote:
tapi menurut gw sich kredit utk usaha harus lebih besar dari kredit utk konsumtif. KUR adalah kredit usaha CC adalah kredit konsumtif bunga KUR harus diatas bunga CC. Kalo bunga KUR 6%, bunga CC harusnya 5% |
|
1st March 2010, 16:00 |
#6
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer