HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 16:41 WIB
2 Bule Nyasar ke Halalbilahal, Kesengsem Magelang Sampai Batalkan ke Bromo
-
Senin, 2024/04/24 16:20 WIB
Disebut Prabowo Tersenyum Berat, Anies: Biasa Saja
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
|
Thread Tools |
14th July 2018, 06:42 |
#82
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
Last edited by 4e853460; 14th July 2018 at 07:04.. |
14th July 2018, 13:34 |
#83
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
14th July 2018, 23:51 |
#84
|
Groupie Member
|
Kurtubi (NASDEM): Pemerintah Sebaiknya Hentikan KK Freeport di 2021, Bukan Beli PI-Nya Rio Tinto yang Berpotensi Langgar UU
http://brt.st/5LZM Jakarta - Pemerintah sebaiknya menghentikan negosiasi dengan PT Freeport Indonesia dan menyelesaikan Kontrak Karya pada tahun 2021. Hal ini menyeruak dalam rapat kerja Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Jakarta. Anggota Komisi VII dari Fraksi Nasional Demokrat Kurtubi mengatakan masa berlaku Kontrak Karya Freeport hanya tersisa tinggal tiga tahun lagi. Dengan begitu pemerintah tidak perlu membeli 51 persen saham Freeport. "Nasdem berpendapat sebaiknya tunggu saja sampai 2021 tidak usah keluar duit 1 sen pun. Selesai kontrak, finish," kata Kurtubi di Jakarta, Kamis (25/1). Kurtubi mempertanyakan upaya divestasi (pelepasan saham) 51 persen dengan membeli hak partisipasi (participating interest/PI) Rio Tinto di Freeport. Dia khawatir upaya pemerintah membeli PI Rio Tinto dan dikonversi menjadi saham itu tidak memiliki dasar hukum. Oleh sebab itu menurutnya hentikan negosiasi dengan Freeport dan biarkan status Kontrak Karyanya berlaku sampai 2021. Setelah 2021 tidak ada lagi Kontrak Karya sesuai Undang-Undang No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pasalnya UU Minerba menghormati Kontrak Karya sampai selesai. "(Setelah 2021 dan kontrak berakhir) Aset (Freeport) di permukaan bumi milik dia. Itu yang kita bayar. Masak kita keluar duit miliaran dolar untuk beli saham," ujarnya. Hal senada diungkapkan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golongan Karya, Eni Maulani. Dia menilai proses divestasi 51 persen berbelit-belit dan tak berujung. Dia menyebut pembelian PI Rio Tinto hanya untuk mengelabuhi masyarakat sehingga seolah-olah pemerintah berhasil divestasi 51 persen. "Pak Menteri harus sampaikan apa adanya. Jangan seolah-olah dapat 51 persen dan dibuat bagaimana membungkus itu. Masyarakat sudah cerdas," ujarnya. Eni menuturkan kepemilikan 51 persen saham itu membuat pemerintah harus mengeluarkan dana lagi untuk membangun smelter (pengolahan/pemurnian mineral). Padahal smelter itu menjadi kewajiban Freeport yang hingga sekarang belum selesai pembangunannya. Oleh sebab itu, lebih baik pemerintah mengakhiri masa operasi Freeport di 2021. "Untuk smelter pun kita taruh modal. Padahal 3 tahun ini punya kita. Kenapa berbelit. Kita yang selama ini menuntut bangun smelter kenapa malah kita yang keluar uang," ujarnya. Negosiasi antara Freeport dengan pemerintah terkait penyusunan lampiran detail Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu bersedia melepas Kontrak Karya menjadi IUPK dengan catatan stabilitas investasi. Terhitung sejak Februari 2017 kemarin negosiasi berlangsung. Pada Agustus 2017 tercapai kesepakatan secara umum terkait 4 poin negosiasi yakni perpanjangan operasi pasca 2021, pembangunan smelter, divestasi 51 persen saham dan peningkatan penerimaan negara. |
15th July 2018, 00:08 |
#85
|
Groupie Member
|
"NANTI JUGA LO BAKALAN PAHAM..."
Ada seseorang mengontrak tanah kita, 3 tahun lagi..kontrak itu akan habis dan tanah akan kembali pada kita. Namun, sebelum habis si pengontrak kembali meminta di perpanjang kontraknya untuk jangka 20 tahun ke depan. Lucunya, si pemilik tanah malah menyetujui dengan syarat kita memiliki sebagian kepemilikan bangunan dan juga aktifitas yang sedang terjadi di tanah tsb. Padahal, tanpa syarat pun sebenarnya tanah itu sudah akan kembali ke kita PLUS apapun yang berdiri di atasnya. Lucunya lagi, si pengontrak menyetujui dengan besaran harga utk memiliki sebagian bangunan dan aktifitasnya Dr hitungan si pengontrak. Hitungannya mencakup besaran aset hingga 20 tahun ke depan. Seharusnya harga yg di hitung adakah harga saat kontrak akan habis 3 tahun lagi, bukan harga saat kontrak di perpanjang dan 20 taun lagi di nilai. Indonesia membeli saham Freeport dengan harga bayangan semu 20 tahun ke depan. Kontrak karya Freeport berakhir 2021, sisa 3 tahun dari sekarang. Lalu di perpanjang hingga tahun 2041, dan kita merasa hebat karena sudah membeli sahamnya sebanyak 51%. Harga 57 Triliun untuk menebus saham 51%. Freeport membuat harga segitu memandang nilai investasi Selema mereka berada di indonesia hingga 2041. Yang seharusnya Freeport bisa kita miliki 100% karena tinggal 3 tahun lagi, apa daya kita harus memiliki Freeport hanya 51% itu pun di tahun 2041. Ada 2 opsi : A. 100%,...nunggu 3 tahun â¡ TANPA BIAYA! B. 51%......memiliki sebagian â¡ Biaya 57 Triliun. Lalu kita memilih opsi B dengan membeli dan menunggu 24 tahun lagi baru bisa kemungkinan membeli 100% saham Freeport karena kontrak karya sudah habis di tahun 2041. Harga 57 Triliun pun termasuk harga akal2an Freeport. Mereka menghitung estimasi harga hingga tahun 2041, tahun di mana kontrak di perpanjang oleh Jokowi. Seharusnya, hitungan saham berdasarkan habisnya kontrak karya tahun 2021. https://www.cnbcindonesia.com/news/2...jangan-gegabah Jokowi yang perpanjang, lalu Jokowi juga di paksa membayar saham dengan hitungan yang di perpanjang itu, logika....apakah itu hebat? Bagaimana cara membeli saham Freeport? Dari hutang. BUMN yang di tunjuk untuk melakukan pembelian mendapatkan kucuran dana dari 11 Bank. PT Inalum menyebutkan ada lebih 4 Bank asing yang siap membantu mereka akuisi saham Freeport. Lebih dari 4 ini berapa..? https://www.cnbcindonesia.com/news/2...saham-freeport Pihak Inalum tidak mau berkomentar banyak. Bisa jadi seluruh pembiayaan mengambil saham Freeport memang Dr Bank asing. Ketika meminjam Bank, maka ada jaminan yang kau berikan pada pihak bank. Bila BUMN meminjam Bank, Pastinya BUMN menjaminkan aset mereka, termasuk tempat mereka berdiri saat ini. Saya gak ngerti apakah kita harus bangga atau harus mengelus dada atas pengambilan saham Freeport yang mengikuti cara mafia. â¡ Apa kita bangga ketika ada opsi memiliki Freeport tahun 2021 secara mutlak, tapi kita memilihnya hanya menerima sebagian dengan opsi MEMBELI? â¡ Apa kita harus bangga, ternyata untuk memiliki saham Freeport kita harus memakai dana HUTANG dari bank asing? â¡ Apa kita harus bangga, ternyata untuk membeli saham dengan harga 57 Triliun, ternyata kita sudah di paksa untuk menilai aset Freeport hingga tahun 2041?. Padahal, seharusnya hitungan di nilai dari kontrak yg habis tahun 2021 esok. Banyak pihak yang mengambil keuntungan atas judul divestasi saham Freeport. Yang publik tau pemerintah saat ini hebat, namun yang mereka tau...berapa keuntungan yang mereka dapatkan dari deal2an itu. Ini bukan hebat, tapi berputar dan menuju jalan rumit utk memiliki harta sendiri. Bagi yang mengatakan hebat, Nanti juga Lo bakalan paham permainan ini. Copas dari FB Setiawan Budi |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer