HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
|
Thread Tools |
13th September 2018, 09:25 |
#1
|
Banned
|
INI ERANYA KAUM MILENIAL...... ...."Suju" Boy Band Korea terinspirasi dengan Jokowi
[IMG][/IMG]
Pada April lalu, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan harapan agar Pilpres 2019 tak melulu diisi isu 'hard power' berupa uang, kekuasaan, sentimen etnis, dan agama. Dia justru mengapresiasi penggunaan 'soft power' K-pop di ranah politik semenanjung Korea. Kini semakin mendekati 2019, kehadiran politik K-pop makin terasa, bukan lagi di luar negeri tapi juga di negara ini. Super Junior atau Suju, boyband Korsel, bahkan punya istilah sendiri untuk menyebut dirinya yang menemui Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut diri mereka sebagai 'Diplomat Super Junior'. Kelompok yang digandrungi kawula muda ini tampil di penutupan Asian Games 2018 di Jakarta. Pada 10 September, mereka mencuit via akun Twitter. Baca juga: Bahas Hard-Soft Power, SBY Singgung Kim Jong Un Nonton K-Pop "Presiden Indonesia Joko Widodo dan #SUPERJUNIOR bertemu! Pada hari ini, Presiden Joko Widodo juga memberi pujian dan dorongan untuk tahap finalisasi "2018 Asian Games Closing Ceremony" Super Junior. Ini disebut 'Diplomasi Super Junior'," demikian cuit akun resmi Suju, @SJOfficial, Senin (10/9) kemarin. Personel Suju, Choi Siwon, dan Jokowi kemudian terlibat baku puji di media sosial di Instagram pada Selasa (11/9) kemarin. Menanggapi hal itu, bakal cawapres Sandiaga Uno kemudian menganalisis Suju sebagai produk ekonomi kreatif. Suju tahun 2006, saat Sandi dan SBY berkunjung ke Seoul, belum setenar sekarang. Namun Suju terkenal berkat dukungan pemerintah. Beberapa waktu lalu, Sandi juga sempat mengunggah foto di Instagram. Secara jenaka Sandi menyampaikan, gayanya mirip dengan Siwon. Maka lewat dinamika itu, bahasan K-pop masuk ke isu politik Pilpres Indonesia. Dinukil dari National Public Radio, penulis buku 'Lahirnya Orang-orang Korea yang Keren' bernama Euny Hong menyatakan kemunculan K-pop bukanlah kebetulan. Pada akhir '90-an, Asia diterpa krisis finansial. Pemimpin Korsel justru memutuskan penggunaan musik untuk meningkatkan citra dan membangun pengaruh budaya. Pemerintah mengucurkan jutaan Dolar untuk membentuk sebuah Kementerian Kebudayaan dengan departemen spesifik untuk mengurusi K-pop. "Pemerintah Korea memperlakukan industri K-pop sebagaimana pemerintah Amerika memperlakukan industri otomotif dan perbankannya. Artinya, industri-industri ini memang dilindungi," kata Hong. Baca juga: SNSD dan Revolusi yang Belum Selesai Pemerintah Korsel membangun auditorium konser raksasa senilai berjuta-juta Dolar, menyempurnakan teknologi hologram, dan membantu regulasi bar-bar karaoke untuk melindungi kepentingan artis K-pop. "Mereka ingin Korea Abad 21 seperti Amerika Abad 20, yakni saat Amerika dengan serta-merta dianggap keren secara universal dan semua yang bikinan Amerika secara otomatis laku," tutur Hong. K-pop juga punya catatan politik sendiri. Dilansir K-pop Love The Korea Daily, Presiden Korsel saat ini yakni Moon Jae-in sempat mengadakan pertemuan dengan penggawa SM Entertainment saat Moon Jae-in tengah berkampanye pada Mei 2017 lalu. SM Entertainment adalah perusahaan hiburan yang menaungi kelompok-kelompok K-pop kenamaan. Pertemuan Moon Jae-in dan SM Entertainment berlangsung di Konferensi Budaya Korea di SM Town. Saat diundang menghadiri konser EXO, Moon Jae-in yang saat itu masih berkampanye kemudian menjawab, "Saya tidak bisa membuat janji. Tapi saya janji untuk menjadi presiden yang paham bagaimana cara menikmati kehidupan berbudaya." Meskipun begitu, tak ada hubungan spesial antara SM Entertainment dengan Moon Jae-in. Baca juga: "Hallyu" dan Keberpihakan Kaum Muda Mundur ke 1 April 2018, K-pop benar-benar menjadi alat diplomasi. Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un hadir di Grand Theater Pyongyang Timur untuk melihat girlband Red Velvet dan artis K-pop lainnya, alias artis-artis dari Korsel. Seohyun, anggota SNSD juga tampil di Pyongyang saat itu. Independent saat itu memberi tajuk 'Diplomasi K-pop: Kim Jong-un Hadiri Pertunjukan Pertama Sejak 13 Tahun, Bintang Korsel Tampil di Korut'. 190 Warga Negara Korsel terdiri dari musisi, teknisi, ofisial, dan atlet taekwondo diboyong ke Korut demi pertunjukan itu. Di acara sebelumnya, EXO tampil di upacara penutupan Olimpiade Musim Panas Pyeongchang. Anggota EXO, Baekhyun, menyayikan lagu kebangsaan pada upacara pembukaan majelis umum Komite Olimpiade Internasional. Baca juga: Gaya Kim Jong Un Nikmati Konser Bintang K-Pop di Pyongyang Pada Desember 2017 lalu, Presiden Moon Jae-in menghadiri Kerjasama Perdagangan Korea-China di RRC. Personel boyband EXO-CBX yakni Chen, Baekhyun, dan Xiumin diajak Moon Jae-in ke China untuk menemani dalam seluruh rangkaian acara itu. Mundur lagi ke November 2017, Presiden Moon Jae-in menghadiahi putri Presiden Jokowi Kahiyang Ayu sebuah pesan video dari personel Shinee, Minho, dan tanda tangan personel EXO. Itu adalah hadiah dari Jae-in untuk Kahiyang yang menikah dengan Bobby Nasution. Minho dari boyband Shinee itu juga perah menemani Melania Trump selama Presiden AS Donald Trump mengunjungi Korea Selatan tahun lalu. Baca juga: Presiden Korsel Beri Kahiyang Kado Pernikahan Album EXO Sebagaimana dihimpun oleh Billboard, ada sembilan lagu K-Pop yang menjadi bagian dari politik Korea. Isu politiknya macam-macam, mulai dari isu politik Korsel-Korut, lagu K-pop untuk kampanye Pilpres, hingga isu korupsi dalam negeri. Misalnya, lagu berjudul 'One Candle' dari boyband g.o.d. Lagu rilisan 2000 silam ini sangat ikonik. Lagu ini menjadi penghimpun protes massa melawan Presiden Park Geun-hye yang saat ini telah dipenjara. Protes massa saat itu berlangsung damai menggunakan lilin. "Begitu banyak yang bisa terjadi dengan cahaya yang cuma satu lilin/ Aku percaya tak ada yang lain di sekitarku/ Kecuali kutemukan lilin kecil lainnya/ Dan saat kunyalakan, lilin menjadi dua/ Dengan dua cahaya lilin, kutemukan lagi/ Dan dua menjadi tiga, tiga menjadi empat/ Dan gelap lenyap," demikian lirik One Candle dari g.o.d. https://news.detik.com/berita/420922...-politik-k-pop Metal..OK Dangdut...OK POP ... OK "Mr Presiden, merupakan suatu kebanggaan bagi saya bertemu Anda. Saya sangat terinspirasi. Saya menanti kerja sama pertukaran budaya dengan Indonesia ke depannya. Terima Kasih! @jokowi #energyofasia," tulis Siwon, Selasa (11/9/2018). Ini memangnya eranya Kaum Milenial |
13th September 2018, 09:34 |
#4
|
|
Banned
|
Quote:
Lantas, apa alasan Erick mau menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf? 1. Visi dan misi Jokowi menjadi salah satu pertimbangan Erick Erick menjelaskan, alasan utamanya ingin bergabung dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf adalah ia melihat kedekatan Jokowi dengan rakyat. Selain itu, ia mengaku ingin turut berkontribusi membangun Indonesia. "Pada saat ini kan sebuah pilihan, tapi apa yang saya dapat lihat dari Pak Joko Widodo sendiri kekuatan Beliau sebagai hati nuraninya untuk rakyat dan untuk membangun Indonesia itu jadi pilihan saya," kata Erick di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (7/9). 2. Jadi ketua tim pemenangan, Erick anggap tantangan besar "Saya rasa tadi Pak Jokowi sudah menjelaskan bagaimana mengharapkan poin saya di sini sebagai profesional dan Alhamdulillah selama ini memang kerjaannya sudah ditinggal dua tahun tiga bulan, dan ternyata Alhamdulillah jalan juga," jelas Erick. Lanjutnya, tawaran dari Jokowi untuk menjadi ketua tim pemenangan sendiri dianggapnya sebuah kesempatan dan tantangan besar. "Nah ini saya lihat ini sebuah tantangan besar tapi ini juga sebuah amanah yang harus memang kita laksanakan sesuai visi misi," tambahnya. 3. Rekam jejak Jokowi menjadi salah satu alasan Selain dari visi dan misi Jokowi, Erick juga melihat rekam jejak selama Jokowi memimpin. Hal tersebut menjadi salah satu alasan kenapa ia tertarik bergabung di dalamnya. "Jadi bukan istilahnya di sini saya melihat sebuah visinya beliau, tetapi justru yang mempengaruhi saya daripada track record beliau sebelumnya," ungkapnya. |
|
13th September 2018, 09:46 |
#7
|
Groupie Member
|
Millenial itu tidak butuh pengakuan dari pihak lain
Dan tidak perlu polesan apa-apa lagi.. Sebab Milenial itu sudah keliatan sejak dari orok Kalau sudah dari Orok jadi milenial, maka tidak butuh lagi ngaku2 sebagai Milenial.. Lihat Noh, yang namanya Milenial itu meskipun berada ditengah2 generasi milenial, maka wajahnya tetap kelihatan milenial.. |
"SESUATU YANG DIDAPAT DARI JALAN CURANG BUKANLAH SEBUAH KEMULIAAN DAN KEBANGGAAN,
MELAINKAN KEHINAAN DAN KENISTAAN" (Abu-Waras) |
13th September 2018, 09:49 |
#9
|
Groupie Member
|
Bertambah umur itu hal yg absolut, sebuah keniscayaan
Berubah menjadi Dewasa itu sebuah pilihan Kaum milenial inginkan pemimpin yg dewasa, menjunjung sportivitas dan jujur, satunya kata dengan perbuatan nya.. Jelas terang benderang bukan Alay berusia 58 tahun seperti si Ci Po A |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer