HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/04/22 16:40 WIB
Ganjar Terima Putusan MK, Ucapkan Selamat Bekerja ke Pemenang
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 14:54 WIB
Dissenting Opinion Saldi: Pemilu Orba pun Sesuai Prosedur, tapi Curang
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
|
Thread Tools |
1st October 2017, 12:12 |
#21
|
|
Mania Member
|
Quote:
Btw setelah saya amati Garuda ini cuma menang di pelayanan pas di dalam pesawat. Tapi di luar pesawat, agak payah. Ground staff kerjanya masih kurang bagus. Apalagi pemesanan tiket lewat website-nya sering bermasalah. Belum lagi kinerja keuangannya. Rugi bertahun-tahun. Untuk domestik mungkin masih aman, tapi yang internasional ini banyak masalah. Rute ke London, ini saya gak ngerti masalahnya di mana, katanya sepi. Padahal costnya besar. Makanya sekarang cuma terbang 2x seminggu. Yang kayak begini mau buka rute ke Los Angeles & Moscow? Saya gak yakin. Terus sebagai member aliansi Skyteam, nyata2nya gak bisa kerjasama dengan member Skyteam. Saya gak tau apa memang mentalnya masih BUMN banget, suka "jumawa" makanya gak mau kerjasama. Airlines lain biasanya langsung gencar codeshare dgn maskapai lain di aliansi. Tapi Garuda enggak. Jalan sendiri. Terus ngapain masuk Skyteam? Cuma buat gengsi? Sebagai BUMN, "flag-carrier", dan satu2nya maskapai Indonesia yang tergabung dalam 3 aliansi besar (Skyteam, Star Alliance, Oneworld), saya berharap banget Garuda bisa lebih baik. Mental BUMNnya coba disingkirkan dulu lah, harus lebih profesional. Jangan malu belajar dari sesama flag-carrier macam SQ, MAS, dll. |
|
1st October 2017, 12:42 |
#22
|
Mania Member
|
petugas bandaranya yang kurang telaten, kalau pesawat kan gak ada cerita mogok di jalan atau ngetem di jalan. kalau kursi nya banyak yang kosong, harusnya dia ngambil penumpang nya di bandara yang jam sibuk kalau cuaca bagus.
|
1st October 2017, 14:30 |
#23
|
Mania Member
|
Malaysia Airlines sebelum 2 kecelakaan besar MH370 dan MH17 pun sudah terpuruk dari segi finansial dan terancam bangkrut.
Di masa jayanya tahun 2004-2005 mereka melayani rute ke USA, Argentina, Swedia, dan Afrika Selatan. Rute ke Indonesia juga banyak, seinget saya ada yang ke Padang, Makassar, Manado, Surabaya (baru buka lagi bulan Nov besok). Tapi beberapa tahun kemudian rutenya banyak yang tutup. Eropa tinggal sisa London, Amsterdam, Paris. Setelah kecelakaan MH17, tinggal London yang masih ada. Kalau dibandingin dengan strategi Garuda, menurut saya MAS lebih pinter. Mereka selama ini kuat untuk penerbangan dari Inggris ke Australia & NZ (transit di KL). Garuda? Kok kayak gak kepikiran memanfaatkan penumpang transit ini. Terbang ke London cuma 2x seminggu, ke Sydney juga cuma 3x seminggu. Jamnya pun gak cocok, transit sampai 10 jam di Jakarta. Siapa yang mau? Kesannya Garuda ini "jago kandang". Cuma kuat di domestik. Tapi untuk pasar internasional, aspek 4P marketingnya payah. Seharusnya jangan menganggap kompetitor cuma Lion dan maskapai dalam negeri lainnya. Tapi lihat MAS, lihat SQ, Emirates, Qatar, dll. Belajar dari mereka. Kerjasama dengan Skyteam, jangan jalan sendiri. |
1st October 2017, 22:29 |
#25
|
Mania Member
|
kalau pilot gak perlu ngompreng cari penumpang, karena gak mikir setoran kok dari gajinya.
|
2nd October 2017, 07:53 |
#26
|
|
Moderators
|
Quote:
Masak sih Garuda mentalnya jumawa dan sulit diajak kerja sama? Keknya Garuda dlm bbrp tahun blkgan bukannya justru improving ya? |
|
2nd October 2017, 08:00 |
#27
|
|
Moderators
|
Quote:
Klo terbang daily ya mgkn kapasitas seats nya bakalan byk yg kosong trutama saat low season. Qantas direct route syd-jkt jg gak tiap hari kok. Qantas dan Garuda menurut gue pelayanannya sama-sama cukup ok dan harga cukup bersaing.. Nah itu, MAS justru yg stau gue lg bermasalah.. |
|
2nd October 2017, 09:18 |
#28
|
|||
Mania Member
|
Quote:
Quote:
Setau saya ya, yang umum berlaku adalah perusahaan kecil minta tolong ke perusahaan2 besar. Bukan sebaliknya. GA di Skyteam ya jelas kalah kalau dibanding Delta, KLM - Air France, Korean Air, China Southern. Jadi harusnya GA lah yang minta kerjasama dengan mereka. Coba main2 ke sini: http://www.skyscrapercity.com/showth...06098&page=629, ubek2 page ke belakangnya, biar ngerti bagaimana "payah"-nya Garuda terkait sistem. Quote:
Maksud saya gini, kenapa GA harus terbang tiap hari? Pasar penerbangan dari Inggris ke Australia dan sebaliknya itu gak pernah mati. Nah, Malaysia Airlines masih jeli dalam membaca pasar rute ini, makanya rute ke London gak mereka tutup. Pemain utama di rute ini yang saya tahu: Emirates, Etihad, Qatar Airways, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Thai Airways, Qantas (direct flight Sydney-London & Melbourne-London via Dubai), British Airways (direct flight Sydney-London via Singapore). Kenapa Garuda gak berani memanfaatkan pasar ini? Kalau mau mengambil kue di rute ini ya harus terbang tiap hari, dan yang pasti jam transit di Jakarta-nya gak boleh lama-lama. Paling mentok 3-4 jam lah. Seat kosong? Nah itu. GA mikir dong, gimana cara promosi yang bagus, jadi banyak yang beli tiketnya. Salah satunya adalah manfaatkan codesharing seoptimal mungkin dengan anggota Skyteam. Penumpang2 yang sebelumnya naik maskapai lain, misalnya dari USA ke Amsterdam atau London, kemudian diangkut naik Garuda ke Indonesia. Bisa juga sebaliknya. Jadi GA gak perlu lah buka rute ke Los Angeles. Di Tokyo kan sudah ada Delta. Di Seoul sudah ada Korean Air. Lebih baik bawa saja penumpang ke Tokyo / Seoul, lalu mereka bisa lanjut naik maskapai lain sesama Skyteam. Itu satu. Masih banyak lagi cara yang lain. Selama ini GA di luar negeri promosinya payah. Mosok cuma memanfaatkan imej sebagai "the airline of Indonesia"? |
|||
2nd October 2017, 14:10 |
#29
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Bagus enggak ? |
|
2nd October 2017, 15:21 |
#30
|
Mania Member
|
Kayaknya sih lumayan, cuma katanya sih pesawat2nya lebih lama daripada Korean Air. Saya belum pernah naik sih, tapi rombongan keluarga bulan kemarin ke Korea naik itu.
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer