HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 12:03 WIB
Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Timah, Pakai Rompi Pink
-
Rabu, 2024/03/28 12:33 WIB
Penampilan Ammar Zoni Berjenggot Saat Tiba di Kejari Jakarta Barat
-
Rabu, 2024/03/28 12:52 WIB
Lolly Pulang ke Indonesia, Nikita Mirzani: Dia Dideportasi dari Inggris
-
Rabu, 2024/03/28 16:10 WIB
Momen Langka, 3 Anak Michael Jackson Berpose Bersama di Karpet Merah
-
Rabu, 2024/03/28 16:36 WIB
Celine Evangelista Makin Serius Dalami Islam
-
Rabu, 2024/03/28 12:44 WIB
Pemain Sinetron Ojek Pengkolan, Sopyan Dado Meninggal Dunia
|
Thread Tools |
11th October 2017, 09:54 |
#1
|
Addict Member
|
Aku, Istriku dan Gas 3 Kg Itu
Salam kenal dengan saya padiled, anak baru tapi berbau lama, singkat cerita mau berbagi kisah mengharukan sekaligus menyedihkan dan penuh adrenalin dimalam pernikahan kami. Kenangan yang menyeramkan lebih seram dari film horor terbaru yang lagi tenar tenarnya IT.
Kenapa lebih menyeramkan dari film it, ini karena film it hanya membuat kami merasa takut sesaat saja dan lupa setelah film berakhir, akan tetapi cerita ini membuat kami trauma seumur hidup dan membuat istri saya takut memasak, ya mungkin juga karena ga bisa masak atau takut mengecewakan suami karena masakannya keasinan dan membuat suami curiga istrinya mau nikah lagi, ini ga berlaku kalau suami yang masak karena kalau keasinan istri tahu saya memang niat poligami. sampai saat ini kami tidak memakai gas 3 kg untuk keperluan memasak Singkat cerita kami menikah ditahun 2010 atau 2011 atau mungkin 2012, saya sendiri lupa tahunnya, tapi dimaafkan karena istri saya mau dinikahi tahun berapapun orangnya itu itu juga, karena belum nambah sejak menikahi dia. waktu itu kami menikah dengan dana terbatas minjem mertua dan orangtua, tidak mengadakan pesta besar besaran cukup bagi bagi besek, jadi ga usah heran ketika tetangga bertanya ketika besekan dibagikan, emang siapa yang mati hari ini dek ?, kami hanya bisa senyum kecut bukan pak saya menikah hari ini, Oooo sambil menatap penuh kasihan pada kami yang sedang membagikan besekan. Tentu dengan budget yang pas pasan kami juga ga bermimpi bulan madu ditempat mewah, penuh nuansa warna warna jingga nan romantis macam romeo juliet yang berakhir mati bunuh diri. Tapi ya kok masa pengantin baru rasanya cukup aneh kalo tiduran sahaja dirumah tanpa jalan jalan, ya walaupun kami harus merogoh kocek dalam dalam dan mengumpulkan recehan yang tersisa akhirnya azzam kami untuk bulan madu kecil kecilan terlaksana juga, walaupun cari hotel sekelas kecubung ( dibawah hotel melati) yang penting bayangan kami bisa malam pertama tanpa perlu kegaduhan terdengar sampai kamar orangtua (malu beud), dengan membawa uang 500 ribu dengan bayagan bensin kepuncak 50 ribu, hotel kelas kecubung 150 ribu, makan 300 rb, kami harus merencanakan sedetail detailnya agar bulan madu tidak berakhir bencana, dan akhirnya inilah yang terjadi.... Bagian 2 Sehari setelah pernikahan itu ya kami tentu saja diam dirumah kecapekan karena menerima cukup banyak tamu, ya sebenarnya kami mengundang banyak agar ampau yang masukpun makin banyak tujuan kami cuman satu nambahin ongkos bulan madu, dan tentu saja balik modal plus bisa bayar utang biaya nikah, sukur sukur ada dana lebih buat biaya (kawin lagi?). Tidak heran walaupun hanya mengundang lewat media sosial kami tulis syarat dan ketentuan berlaku, tidak menerima bingkisan kado apapun bentuknya, kami sangat menghormati bila teman teman sekalian membawa ampau beserta isinya, sebuah ketentuan berlaku yang kami cetak tebal karena khawatir gagal bulan madu serta harus tidur diemperan toko karena bangkrut setelah menikah. Pernikahan itu sakral ya betul setelah menikah malam pertama kami lewati hanya dengan aksi pijit memijit karena kecapekan dan saling pandang, dan mengarang cerita buat mereka yang kepoo pengen tau malam pertama kami dilewatkan bagaimana. Bagaimanapun malam pertama bagi kami harus dilewati dengan cara khusyu dan tidak diganggu oleh orang orang yang mungkin rada rada kepo karena malam itu keluarga masih menginap ditempat kami. Pagi itu kami sudah melakukan persiapan menuju puncak bogor, dengan motor butut tahun 97 an, alhamdulillah masih ada motor walau butut tapi masih bisa dipakai, saya sendiri lupa jenisnya yang jelas mereknya honda, dan stnknya alah makjang sudah telat 5 tahun ga bayar pajak, belum lagi sim yang belum punya, tentu saja kringat dingin bercucuran sepanjang jalan ketika bertemu polisi, sudah duit ngepas kena tilang, kalau diberentikan polisi gimana, masa cuman kasih ktp ?, stnk kadaluarsa sim ga punya, memang mau laporan sama ketua rt cuma kasih ktp, bisa gagal bulan madu, tapi ternyata bukan itu yang terjadi melainkan yang lebih buruk dari itu. Dengan kecepatan maksimal 60 km/jam kami memacu kendaraan selepas subuh, ya pengen buru buru gan malam pertama kok dilama lamain, sebenernya pengen berangkat jam 2 malam tapi terlanjur tengsin, malam pertama kok keluyuran, ketahuan ga berakhir bahagia, jadi kami putuskan berangkat setelah subuh. Kira kira jam 7 kami sampai dipuncak sambil celingak celinguk kanan kiri kami memperhatikan betul harga hotel yang ditawarkan sepanjang jalan, mas hotelnya bagus tuh setelah kami tanya harganya 350 ribu semalam, wah bisa nginep ga bisa makan, pass saja, kita cari yang lebih murah walaupun dengan muka muka tengsin begitu, ngebadak saja keluar hotel dengan alasan keknya hotelnya kurang bagus mas saya cari yang bersihan kataku kepetugas hotel buat menghindari rasa malu karena emang duit sudah ngepas. Saya sangat maklum ampau seret ternyata doa saja tidak cukup, atau mungkin mereka kecewa dikira bisa makan sepuasnya dengan prasmanan ternyata disediakan dalam bentuk besekan, sehingga ampau yang tadinya tebal dipirit lagi hingga makin menipis, akhirnya ya bulan madu pas pasan, belum lagi orangtua yang nitip oleh oleh, sehingga kami harus pasrah makan pagi siang malem dengan ubi dan ubi lagi, hasilnya kamar kami beraroma sepanjang malam dengan wangi wangian dari alam. Kembali lagi, kami menemukan hotel kedua sebelum jalan masuk taman safari ada plang disewakan kamar 80 ribu semalam, wuih murah nih aku pikir lumayan menang banyak, masuklah kami kedalam bertanya sama pegawai yang didepan pintu masuk,pak ada kamar, ada mas ujarnya, lalu diantarkan kekamar yang ada. Setelah melihat kedalam dzikirku tiada henti, hah kasur kapuk tipis dengan seprai yang berantakan, lantai kotor tidak di pel, rupanya ini kamar sekedar buat "setoran saja" astaghfirullah, mana ada tisu pulak dibawah lantainya, moga moga cuman tisu buat ingus, tanpa ba bi bu lagi kami buru buru cabut dari kamar, wong gendeng,kita mo bulan madu kok dapet tempat macam pasangan selingkuhan yang nyari gudang buat buang hajat, sambil istighfar mengelus dada akhirnya kami pergi ninggalin hotel penuh misteri itu, bisa dibayangkan kamar kotor plus nyamuk kok bisa pada khusyu buang hajat disitu yah innalillahi, istriku cemburt sambil bilang mas dah balik aja nyari kamar kok ga ada yang bener, mending dirumah saja buka prakteknya daripada dipaksa, lalu kubilang ya sudah satu lagi kalau ini ga cocok juga kita wes balik. ====bagian 3 ===== Akhirnya kami mencari hotel yang sesuai budget yang kami puya, kira kira setelah pasar cisarua menuju jakarta itu didepan hotel grand usu ada penginapan macam losmen namanya xxxx xxx (sensor biar ga kena uu ite) , bagi teman teman yang membaca cerpen ga jelas ini dan mau berwisata penuh adrenalin mungkin ga perlu jauh jauh ke singapur untuk menikmati wisata rumah hantu cukup menginap disini semalam saja untuk merasakan petualangan mendebarkan. Sebenarnya dari luar penginapan ini tampak seperti villa yang cukup bersih dipinggir jalan harganya waktu itu sekitar 120 ribu semalam, sekarang mungkin sudah 165 ribu atau lebih, setelah kami melihat dan merasa cocok kami putuskan untuk menginap disini. Saya masuk ke kamar bertanya sama resepsionis diantarkan kekamar, awalnya biasa biasa saja yah kami melihat kamar dari luar sekilas bersih rapi ada kamar mandi didalam (bukan diluar macam kos kosan kuliah saya dulu), plus aer panas dan breakfast dipagi hari, wah cocoklah ini pikir kami, tanpa basa basi kami langsung pesan dan meminta kunci kamar, salahnya kami saat mengecek kamar memang tidak masuk kedalam dari luar saja melihat kamar rapih ada tv dan ac sudah nyaman pikir kami, wuih jadi bulan madu nih, bakal khusyu apalagi kamar kami paling pojok dan kamar sebelah kosong, alah makjang jadilah kita bulan madu tanpa takut satu rt bangun dengar suara suara tengah malam. Setelah kami masuk kedalam kamar untuk menikmati ronde pertama yang sudah ditahan tahan, ternyata musibah besar disamping tempat tidur kami ada bom hijau berukuran mungil dengan tulisan diatasnya "hanya untuk orang miskin" tepat beberapa meter dari tempat tidur, langsung lemaslah kami saat itu juga, ya Allah azab apa yang menimpa kami kali ini lagi, apakah karena ampau yang datang tidak ikhlas kami tukarkan dengan besek ?, atau apakah ada mantan istriku yang belum bisa move on mengirim doa jelek agar malam pertama kali gagal terus ?, atau mungkin santet yag dikirim bukan dalam bentuk jarum atau silet macam film film horor zaman dulu, tapi teknologi modern santet sudah bermetamorfosa menjadi gas 3 kg yang siap meledakkan malam pertama kali, atau mungkin juga ada doa pedagang petasan yang tidak jadi kami pesan karena tipisnya kantong kami sehingga tidak jadi menikah dalam budaya betawi yang bertabur petasan cina, sehingga dalam doanya mereka mendoakan kami mendapat petasan dalam bentuk yang lain. Ah itu menjadi misteri buat kami, tapi ada ancaman besar dihadapan kami, bagaimana melewati malam pertama dengan rasa was was, bagaimana tidak bau gas 3 kg memenuhi ruangan, bukan gasnya yang bocor tapi karena baunya bercampur dengan ac yang membuat bau sisa gas itu menyebar keseluruh ruangan bisa dibayangkan, rasanya mau masak saja hari itu, tinggal beli penggorengan dan ubi didepan jadilah malam pertama kami menjadi malam memasak bersama bersambung ....... |
Last edited by padiled; 14th October 2017 at 00:53.. |
11th October 2017, 10:55 |
#6
|
Medal Winner
|
ninggalin jejak dulu
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer