HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
17th October 2018, 15:07 |
#3801
|
|
Addict Member
|
Quote:
Setidaknya kita bisa setuju bahwa Allah tidak menganggap pemimpin negara saat ini & jajarannya sebagai orang berdosa |
|
17th October 2018, 18:49 |
#3802
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Apakah mereka berdosa? Coba, pake akal lu untuk mengambil pelajaran dari semua itu. |
|
"SESUATU YANG DIDAPAT DARI JALAN CURANG BUKANLAH SEBUAH KEMULIAAN DAN KEBANGGAAN,
MELAINKAN KEHINAAN DAN KENISTAAN" (Abu-Waras) |
19th October 2018, 23:41 |
#3803
|
Groupie Member
|
Prabowo Makin Puyeng!
Blak-blakan Sekjen akui banyak caleg PAN ogah dukung Prabowo-Sandi "Kalau kita sekarang keluar teriak-teriak Pak Prabowo, yang dapet angin positifnya Gerindra, bukan PAN. Akhirnya tersadarkan ujung-ujungnya kita harus bergerak untuk memenangkan Pileg," papar Eddy Soeparno. Sebab itu, Eddy Soeparno menjelaskan, pihaknya saat ini akan fokus untuk memenangkan bangku di Pileg ketimbang Pilpres 2019. |
25th October 2018, 17:44 |
#3807
|
Groupie Member
|
https://duta.co/ini-tiga-keputusan-penting-dzurriyah-pendiri-nu-tentang-khitthah-dan-pilpres-2019/
*ALHAMDULILLAH PARA ULAMA NU LURUS BERKUMPUL UNTUK KHITTHAH NU* HADIR UNDANGAN ACARA HALAQAH NAHDLIYAH KHITTHAH DI PP. TEBUIRENG JOMBANG. Halaqah Nahdliyah Khitthah ini diadakan oleh Dzurriyah/Keturunan Para Pendiri NU, yang dimotori oleh KH. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) dan KH. Hasib Wahhab (Gus Hasib Tambak Beras) Jombang, dan dihadiri sekitar 50 orang dari tokoh-tokoh NU (Kultural & Struktural). Dalam acara Halaqah, setiap peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan pemikirannya masing, sebagai bahan diskusi. Adapun hasil kesepakatan bersama yang telah dipublikasikan oleh Juru Bicara (Drs. H. Khoirul Anam) adalah: 1. Organisasi NU kembali kepada ketentuan Khitthah 1926. 2. Organisasi NU tidak berafiliasi kepada Capres mana pun dalam pilpres 2019. 3. Warga NU dipersilahkan untuk memilih Capres sesuai hati nurani masing-masing. Ini Tiga Keputusan Penting Dzurriyah Pendiri NU tentang Khitthah dan Pilpres 2019 - https:// duta.co/ini-tiga-keputusan-penting-dzurriyah-pendiri-nu-tentang-khitthah-dan-pilpres Dalam kesempatan emas itu saya atas nama kawan-kawan Komunitas Garis Lurus, menyampaikan beberapa poin dari hasil bincang-bincang intern, untuk dijadikan bahan diskusi oleh para tokoh NU yang hadir dalam Halaqah, sebagai berikut: 1. Kami merasa prihatin, setelah mencermati, bahwa sudah banyak pengikut aliran/paham/ perilaku sesat yang ternyata dilindungi oleh PBNU, seperti kasus Ahok penghina Almaidah-51, saat ia mendapat perlawanan dari umat Islam, ternyata dibela oleh PBNU. Seperti juga keberadaan aliran sesat Liberalisme yang tumbuh subur di kalangan pengurus NU karena mendapat back-up dari PBNU. Keberadaan Syiah Indonesia juga mendapat dukungan dari PBNU. Padahal, di jaman Mbah Hasyim Asy'ari, visi dan misi PBNU adalah memberantas aliran sesat, sedangkan saat ini terkesan menjadi pelindung aliran sesat. 2. Kami mengharap kepada pihak PP. Tebuireng, atau Gerakan NU Khitthah, untuk MENERBITKAN ULANG secara resmi, tulisan Qonun Asasi NU (Arab & terjemahan), serta Risalah Aswaja karya Mbah Hasyim (Arab & terjemahan) untuk menghindari banyaknya upaya pemalsuan yang dilakukan oleh tangan-tangan Liberal, yang mana mereka sengaja dan berambisi ingin membelokkan dari makna yang sesungguhnya, hingga warga NU menjadi jauh dari ajaran asli para pendiri NU. 3. Kami mengajak warga NU agar kembali ke Khitthah Aqidah Aswaja sesuai ajaran para ulama Salaf dan tidak tergiur dengan pemikiran-pemik iran baru yang bertentangan dengan ajaran para pendiri NU, di samping berupaya mengembalikan visi dan misi keorganisasian NU kepada Khitthat 1926. 4. Kami mohon agar para ulama sesepuh NU bersedia menata ulang eksistensi Banom NU, seperti aktifitas Banser yang sering jaga gereja, karena bukan seperti itu Banser dididirikan, termasuk kasus yang terbaru dan menjadi sorotan dunia Islam, ada anggota Banser telah membakar bendera Tauhid, hingga umat Islam marah bahkan warga negara Siriya, Presiden Turky Erdogan, dll ikut mengecam aksi pembakaran tersebut. Namun sayangnya pimpinan Ansor serta beberapa tokoh Struktur NU malah mencari pembenaran atas ulahnya. Masyarakat awwam pun bertanya-tanya, "Apakah tidak ada sesepuh NU yg berani mengingatkan mereka ?" 5. Kami merasa prihatin terhadap gerakan PKPNU (Pendidikan Kader Pergerakan NU) yang kini dijadikan sebagai alat liberalisasi dan politisasi pemikiran tokoh/kader muda NU). 6. Kami berharap hendaklah NU juga menfasilitasi dan merangkul mayoritas para alumni Timur Tengah (Makkah, Madinah, Yaman, Mesir, Maroko, dll) yang beraqidah dan berpaham masih lurus sesuai ajaran Mbah Hasyim Asy'ari, karena Mbah Hasyim Asy'ari juga alumni Timur Tengah yang beraqidah lurus. Mereka itu hakikatnya adalah aset NU, namun jika tidak diwadahi oleh pengurus NU secara baik dan benar, maka mereka akan bergerak sendiri-sendiri, sekalipun mereka itu berasal dari keturunan tokoh-tokoh NU. 7. Poin terakhir yang kami sampaikan bahwa sesuai dengan hasil musyawarah intern para aktifis Komunitas Garis Lurus, maka kami bersepakat pada pilpres 2019 akan mendukung pasangan Prabowo Sandi. Wassalam Tebu Ireng, Rabu 24 Okt 2018 . (KH LUTHFI BASHORI) |
Last edited by bodong; 25th October 2018 at 17:47.. |
26th October 2018, 10:34 |
#3808
|
|
Banned
|
Saya tidak tau apakah yang mengajukan petisi ini Katolik atau Protestan, tetapi link ini di-share oleh fanpage FB Keuskupan Agung Jakarta. Artinya ini juga jadi keresahan Gereja Katolik khususnya di Jakarta.
Sudah kami dibatasi oleh SKB 3 menteri untuk membangun sarana ibadah, kini ditambah lagi RUU "aneh" yang mensyaratkan minimal peserta 15 orang dan izin dari Pemda Dati II untuk pendidikan non-formal. Gereja Katolik mengenal beberapa pendidikan non-formal seperti: 1) Katekumen - Calon Baptis (untuk orang dewasa non-Katolik yang ingin menjadi Katolik) - Calon Komuni Pertama - Calon Krisma 2) Bina Iman Anak / Sekolah Minggu 3) Bina Iman Remaja 4) Pembinaan bagi orang tua yang akan membaptis bayi 5) Kursus Persiapan Perkawinan Ditambah lagi dengan yang sifatnya kategorial (tidak wajib) seperti Kursus Evangelisasi Pribadi, Pembinaan Prodiakon, dll. Plus ada juga Pelajaran Agama Katolik bagi siswa2 yang sekolah di sekolah non-Katolik, yang nilainya akan disetor ke sekolah. Jumlah peserta pendidikan2 ini tidak ada batasnya menurut ketentuan Gereja Katolik. Bahkan 1 orang pun boleh. Apalagi di paroki2 pedesaan atau yang umat Katolik-nya sedikit banget. Mengapa kemudian negara mau sok ngatur2 dengan merencanakan undang-undang seperti ini? Hanya karena tidak dapat izin dari pemda, maka orang2 tidak bisa dibaptis, anak2 tidak bisa menerima komuni pertama dan krisma? Kalau kalian mau ngurusin pesantren, ya sudah fokus ke pesantren saja lah. Gak usah kami ikut-ikutan diatur. Kami sangat khawatir jika kami akan bernasib seperti Gereja Katolik di China, dimana uskup harus dipilih oleh pemerintah, tanpa melalui persetujuan Tahta Suci. Negara tidak boleh mengatur agama, dan agama tidak boleh mengatur negara. Quote:
|
|
26th October 2018, 12:10 |
#3809
|
||
Addict Member
|
Quote:
selidik ternyata http://mediaindonesia.com/read/detai...i-pilpres-2019 Quote:
|
||
26th October 2018, 14:06 |
#3810
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Baca lagi yg baik dan benar Bila masih gagal paham artinya harus ikut ujian persamaan tingkat sekolah dasar |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer