HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Jumat, 2024/03/19 16:11 WIB
Licinnya Susanto, Hanya Lulusan SMA Berhasil Jadi Dokter Gadungan 2 Tahun
|
Thread Tools |
25th August 2017, 15:20 |
#1
|
|
Addict Member
|
Nasionalisme Dulu Sebuah Seruan, Kini? Seru-seruan!
Dapet ini dari Kolom, di detik.
Pertama tertarik sama penjelasan judulnya, "Kalau dulu, Nasionalisme sebuah seruan! kalau sekarang, nasionalisme adalah seru-seruan" Kegigit sih pas baca, agak kesel dan bertanya-tanya.. "kok gitu? maksudnya apa ni penulis?" Judul dan the meanings of nya cukup menarik sense ane yang kebetulan lagi gabut, baca agak pelan dan gak buru-buru tarik kesimpulan, OH.. pertama ini berkaitan soal berjalannya Sea games 2017 serta kesalahan-kesalahan yang dibuat sama Malaysia sbg tuan rumah. gak cuma itu sih, penulis juga mengangkat contoh kasus lainnya yang serupa, sama fatalnya. Selanjutnya, semakin kebawah ane lagi-lagi dibuat kesal.. tapi kali ini bukan kesal artian kontra, melainkan ane ngerasa apa yang penulis ucapkan di tulisannya itu sebuah kenyataan yang belakangan ini terjadi dan menjadi wajar di Indonesia. Iya! kalau sekarang, muda-mudi menyerukan nasionalisme sbg ajang sombong-sombongan dan bangga-banggaan tanpa bener-bener mencoba menjadi nasionalis. Teriak-teriak aku indonesia, aku pancasila, aku nasionalis, tapi gak nengokin kasus-kasus yang sebenernya bisa ngerusak indonesia sendiri, pokonya seruan nasionalisme mereka gak dibarengin aksi nyata deh. Ini miris tapi bener adanya, bahkan kaya udah terkesan wajar kan? Sila dibaca dulu, detikers. Quote:
Menurut kalian, gimana? |
|
28th August 2017, 10:06 |
#2
|
Mania Member
|
Sebenernya terminologi nasionalisme kan kebangsaan.. misal what is your nationalism? Berarti berasal dari bangsa/negara mana gitu kan ya? Mungkin sebenernya yg lbih pas itu istilah patriotisme, cuma di kita lebih sering pake istilah nasionalisme. Lama2 bs chauvinist nih orang indonesia kalau ga diingatkan. Menurut gw sih pelajaran sejarah kita ada benarnya jg menekankan pada perjuangan pahlwan indonesia merebut kemerdekaan, sayangnya kita juga lupa bahwa kemerdekaan di thn 1945 itu ga terlepas dr tren global yg ada waktu itu. Betul bangsa kita berjuang melalui pemberontakan2 ke belanda dan jepang, tp jg jgn lupa mereka pergi dr indonesia karena tekanan perang dlm negeri mereka dan tekanan dunia.
|
28th August 2017, 12:21 |
#3
|
Mania Member
|
Saya gak tau sejak kapan egoisme masyarakat Indonesia mulai muncul.
Seakan-akan ketika berhadapan dengan bangsa dan kelompok lain, kelompok lain itu selalu dianggap sebagai ancaman. Contohnya mental pebisnis Indonesia. Salah satu mental pebisnis Indonesia yang saya amati adalah tidak mau bekerjasama dengan pihak lain dan menganggap pihak lain sebagai saingan. Garuda Indonesia, maskapai nasional kita, bergabung dengan aliansi Skyteam tetapi tidak mau bekerjasama dengan member2 Skyteam dalam hal codesharing atau lainnya, seakan-akan yang ada di Skyteam itu adalah musuh yang tidak boleh diajak ngomong. Begitu juga dengan "nasionalisme" ini. Seakan-akan bagi banyak orang Indonesia, negara lain adalah ancaman. Disenggol dikit langsung minta perang dengan Malaysia, dengan China, dll. Bahkan dalam olahraga yang seharusnya menjunjung sportifitas, tetap saja negara lain dianggap bukan sebagai "lawan", tapi sebagai "musuh" yang harus dienyahkan. Itu sebabnya mereka gak bisa menghormati lagu kebangsaan negara lain. Apalagi dalam politik, setelah adanya pilkada & pilpres secara langsung. Ada kesan bahwa pilkada & pilpres adalah "perang", dan para calon menganggap calon2 lain sebagai musuh yang harus diterabas. Gak ada ampun. Segala cara dilakukan. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer