HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 12:03 WIB
Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Timah, Pakai Rompi Pink
-
Rabu, 2024/03/28 12:33 WIB
Penampilan Ammar Zoni Berjenggot Saat Tiba di Kejari Jakarta Barat
-
Rabu, 2024/03/28 12:52 WIB
Lolly Pulang ke Indonesia, Nikita Mirzani: Dia Dideportasi dari Inggris
-
Rabu, 2024/03/28 12:44 WIB
Pemain Sinetron Ojek Pengkolan, Sopyan Dado Meninggal Dunia
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 11:41 WIB
Megawati Ucap Salam Perpisahan untuk Red Sparks
|
Thread Tools |
14th April 2008, 15:45 |
#1
|
Mania Member
|
Grand Depok City-help!!
Teman-teman terutama yg tinggal di Depok..
sudikah kiranya memberitahu gw pendapat dan pengalamanmu tentang Grand Depok City? Masalahnya, gw udah dp 1 juta buat tanda ngeblok kavling di kawasan ALPINIA-GDC dan minggu ini akan menyerahkan sisa uang mukanya...cuma nih..gw iseng browsing tiba-tiba dapat info2 miring nan mengiris hati tentang GDC ini..bener nggak seeehhh..??... (momod..semoga gw nggak salah kamar ya bikin threadnya..) |
14th April 2008, 15:48 |
#2
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
Copyright �ybneb Sept 2007 www.bookofaccounting.com |
14th April 2008, 16:29 |
#3
|
|
Mania Member
|
Kutipan Gdc Dari Blog Orang
Quote:
Monday, March 17, 2008 Promosi Menyesatkan Grand Depok City Down Payment (DP) 0%. Tanpa Uang Muka. Kata-kata itu yang membuat aku (dan istriku) memberanikan diri membeli sebuah rumah tipe 45/105 di Cluster Jasmine, Grand Depok City (GDC), lewat proses kredit (KPR). Aku hanya perlu membayar biaya pemesanan (Booking Fee) sekitar 1,6 juta Rupiah. Tanpa harus membayar uang muka, maka aku hanya perlu memikirkan cicilan KPR per bulan. Walaupun nantinya harus memikirkan hal itu selama 180 bulan (15 tahun x 12 bulan), aku tidak menganggap itu sebagai beban. Seiring waktu, insya Allah, kemampuan membayar aku akan bertambah baik. Bukan tidak mungkin aku melunasi sisa hutang KPR tanpa harus menunggu 15 tahun. Apalagi harga rumah kemungkinan besar akan terus bertambah. Pada titik ini aku merasa sudah mengambil keputusan yang tepat. Fakta mengatakan manusia hanya bisa merencanakan; bukan menentukan. Manusia hanya bisa memilih di persimpangan jalan tanpa bisa tahu apa yang ada di ujung jalan yang dipilih. Keputusan yang tepat itu tersandung kenyataan bahwa aku harus menambah DP. Informasi yang mengatakan bahwa aku harus menambah DP itu datangnya dari pihak bank penanggung. Aku harus menambah DP 20 juta Rupiah. Aku benar-benar kaget. Bisa dikatakan aku tidak siap menerima kenyataan bahwa aku harus menambah DP. Sejak pertama kali aku mengunjungi GDC, lalu melakukan pemesanan, sampai akhirnya bank penanggung melakukan analisa, pihak GDC sama sekali tidak memberikan peringatan bahwa ada kemungkinan penambahan DP sesuai keputusan dari bank penanggung. Aku benar-benar kecewa. Semua uang, waktu, dan tenaga yang sudah aku keluarkan untuk mengurus pembelian rumah di GDC bisa jadi kandas di tengah jalan. Aku memang tidak bisa menambah DP. Perencanaan keuangan rumah tanggaku tidak memungkinkan aku untuk mengeluarkan uang sejumlah 20 juta Rupiah. Belum lagi biaya pengurusan KPR dengan jumlah sekitar 10 juta Rupiah. Aku terang-terangan menolak menambah DP yang diminta. Aku tetap pada keputusanku dengan mengatakan bahwa seharusnya kemungkinan penambahan DP ini disampaikan dari awal; bukan setelah pemesanan atau setelah penilaian dari bank penanggung. Setelah melewati diskusi alot yang terjadi berulang-ulang dengan pihak GDC, kekecewaanku menemui jalan buntu. Pihak GDC masih meminta aku menambah DP, sementara aku tetap tidak bisa menambah DP. Mereka menyatakan bahwa aku bukan satu-satunya orang yang harus menambah DP. Bahkan ada pembeli lain yang harus menambah DP lebih besar 20 juta Rupiah. Sepertinya pihak GDC tidak merasa bahwa mereka sudah menipu aku. Aku tidak mempermasalahkan besar DP yang harus aku tambahkan. Aku terima kalau keputusan menambah DP itu bukan dari GDC, tapi merupakan keputusan bank penanggung. Aku tidak peduli kalau pembeli yang lain memilih menambah DP; bahkan dengan jumlah yang lebih besar dari 20 juta Rupiah. Aku merasa ditipu karena aku sudah terlanjur percaya bahwa aku tidak perlu menambah DP. Aku merasa ditipu karena kemungkinan menambah DP itu tidak diingatkan dari awal. Booking Fee sekitar 1,6 juta Rupiah, akhir pekan yang habis untuk pulang-pergi Tangerang-Depok untuk mengurus pembelian rumah, dan berbagai kerugian lain akhirnya membebani pikiranku. Semua itu bisa jadi hilang tak berbekas. Kalau pihak GDC bersikeras meminta penambahan DP, aku tidak punya pilihan lain selain membatalkan pesananku. Saat itu terjadi, semua yang aku sebut di awal paragraf ini sudah pasti hilang tak berbekas. Untuk saat ini aku masih menunggu keputusan perihal penambahan DP itu dari pihak GDC. Jalan tengah yang ditawarkan pihak GDC adalah mencicil penambahan DP tersebut. Mereka menawarkan mekanisme cicilan selama 3 bulan. Itu berarti sekitar 6,5 juta Rupiah per bulan. Jumlah yang terlalu besar karena aku juga harus membayar cicilan KPR pada saat yang bersamaan. Aku meminta mekanisme cicilan selama 12 bulan. Pihak GDC sedang mempertimbangkan penawaranku itu. Saat ini aku masih menunggu. Aku menunggu seraya menegaskan pada hatiku untuk TIDAK LAGI MEMPERCAYAI PROMOSI APA PUN TANPA BERUSAHA MENCARI INFORMASI LEBIH DALAM. Alhamdulillah dalam setiap kejadian senantiasa ada hikmah yang bisa dipelajari. Paling tidak hal itu akan mencegah diriku jatuh ke dalam lubang yang sama. |
|
14th April 2008, 16:31 |
#4
|
Mania Member
|
Yg Ini Terusannya
Friday, April 04, 2008
Goodbye Grand Depok City Melanjutkan tulisanku di sini: Promosi Menyesatkan Grand Depok City. Aku tetap menolak menambah uang muka. Sementara Grand Depok City (GDC) hanya bisa menawarkan solusi pembayaran uang muka dalam bentuk cicilan sebulan sekali selama 3 bulan. Solusi tersebut pada akhirnya tidak bisa aku manfaatkan. Aku tetap akan kesulitan membayar uang muka 20 juta Rupiah dalam waktu 3 bulan. Apalagi pada saat yang bersamaan aku harus mulai mencicil KPR sekitar 2 juta Rupiah. Itu belum menghitung biaya hidup keluargaku sehari-hari yang meningkat karena kehadiran 2 calon anakku. Akhirnya aku memutuskan untuk membatalkan pemesanan rumah di GDC. Aku memang kecewa atas pembatalan ini. Setelah semua usaha yang aku sudah lakukan untuk membeli rumah di GDC, pembatalan ini cukup mengesalkan. Tapi Islam mengajarkan aku untuk senantiasa berpikir positif dan mencoba mencari hikmah di balik setiap "nasib buruk". Islam mengajarkan aku bahwa tidak ada yang namanya nasib buruk karena Sang Pencipta senantiasa menyayangi -paling tidak mengasihi- setiap manusia. Aku tidak pernah bisa tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi untuk saat ini, dalam kasus GDC ini, aku mencoba menerima fakta bahwa waktunya tidak tepat bagiku untuk mulai mencicil rumah. Kembali ke pokok pembicaraan. Seiring waktu saat aku dan pihak GDC bernegosiasi masalah penambahan uang muka tersebut, aku tidak melihat adanya niat baik yang menyeluruh dari pihak GDC. Salah satu hal yang perlu aku garis bawahi adalah bagian Marketing GDC dan bagian KPR GDC seperti dua pihak yang berbeda. Saat aku mencoba menjelaskan kesalahan bagian Marketing GDC saat menawarkan promosi uang muka 0%, bagian KPR GDC seperti menyalahkan bagian Marketing GDC tanpa mau peduli lebih jauh lagi. Bagian KPR GDC seperti tidak mendengarkan keluhanku perihal promosi uang muka 0% yang tidak sesuai kenyataan itu. Bagian KPR GDC itu hanya bisa menanyakan kapan aku siap dan mau melanjutkan ke akad kredit. Sementara bagian Marketing GDC merasa sudah menjelaskan masalah penambahan uang muka itu kepada diriku. Padahal aku (dan istriku) sama sekali tidak merasa topik penambahan uang muka itu dibahas selama bagian Marketing GDC itu mengajukan penawaran. Yang lebih parah lagi adalah bagian Marketing GDC itu justru malah mencoba membujuk aku untuk menambah uang muka dengan iming-iming harga rumah yang naik dua kali lipat dan berbagai kata-kata manis lainnya. Sigh. Semua yang aku ungkapkan di atas dan keluhan-keluhan lain yang tidak terungkap membuat aku ragu untuk bertahan. Penawaran cicilan uang muka dari pihak GDC pun aku abaikan. Sulit bagiku untuk kembali mempercayai pihak GDC. Ditambah lagi status rumah yang indent selama 12 (dua belas) bulan sejak pemesanan rumah. Hal itu hanya semakin membuat aku khawatir untuk meneruskan pemesanan rumah di GDC itu. Sigh (lagi). Aku rasa cukup sekian keluh-kesah yang bisa aku tuangkan tentang pengalamanku bersama GDC. Semoga saja tidak ada pelanggan GDC lain yang mengalami hal yang sama dengan yang aku alami bersama GDC. Tulisan ini sama sekali tidak bertujuan untuk menakut-nakuti pelanggan atau calon pelanggan GDC. Tulisan ini bertujuan untuk mengingatkan agar pelanggan atau calon pelanggan GDC bisa lebih berhati-hati dalam bernegosiasi dengan pihak GDC atau produsen perumahan mana pun yang suka neko-neko. |
14th April 2008, 16:36 |
#5
|
Mania Member
|
Tolong bagi bagi pengalamannya ya temans!
Masih buanyaakk sebenernya yg kkurang lebih mengeluh dengan nada kurang lebih sama dan malah ada yg lebih cerita cerita lebih serem lagi..katanya GDC ini tanahnya sengketa alias bermasalah dan ada penghuni2 yg udah tinggal disitu belum terima sertifikatnya walaupun udah lunas bayar...hiiyyyy.....
gw jadi maju mundur mo mo nerusin proses KPR di GDC ini. Oleh karena itu, gw perlu bantuan teman2 yg mungkin bisa kasih pencerahan sama share pengalamannya sama GDC.. Thanks sebelumnya. |
14th April 2008, 16:45 |
#8
|
Addict Member
|
Semoga kejadian diatas tak menimpa anda bro...
Tapi emang alangkah baik dan bijaksana apabila kita akan melakukan sesuatu investasi sekecil apapun harus mempertimbangkan faktor resiko. Menurut saya..anda sudah bagus sekali mencari informasi yg berkaitan dgn calon investasi yang akan anda lakukan. Kalo memang sudah mendapat informasi tersebut, sekiranya anda bisa berjaga-jaga..misalkan membawa print-out kejadian diatas ke bag marketing/pengembang. Dan yang penting..segala sesuatu harus ada Hitam putihnya. Jadi setidaknya kalo nanti terjadi apa2, kita punya sedikit bukti. Pokoke..minta surat pernyataan deh.... Kalo pengalaman pribadi sih, saya lebih memilih membeli rumah yang sudah jadi, bisa secara over kredit (sy pilih ini) ataupun cash.. |
- Ajining Dhiri ana ing Lathi, Ajining Saliro saka Busana -
Tansah Lembah Manah lan Andhap Asor.. |
14th April 2008, 17:12 |
#9
|
|
Medal Winner
|
Quote:
|
|
konsultasi tanpa solusi masup di [rOom^k0nSul^aNak2^P0Jok] belajar OOT di ...:::komunitas member OoT~eeRs:::... ketemu otoko n onna di۞ Hajuku to Akiba, tempat nongkrong anak2 Bunka ۞ Buku gratis di ★ | fun fact | ★
|
15th April 2008, 09:16 |
#10
|
|
Mania Member
|
Quote:
Gw bener2 mengharap temen2 di DF kl ada pengalaman sama developer GDC ini mau share info and pengalamannya sama gw sebelum gw memutuskan nyetor uang muka dan tanda tangan KPR di BTN. Nolongin orang biar nggak kejeblos "mulut harimau" kan pahalanya gede loh..he..he..he... Sorry bro cebongs gw bukan himawari yg di web gaul |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer