HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
|
Thread Tools |
23rd August 2013, 09:54 |
#1091
|
|
Mania Member
|
Quote:
Ini hal yg indah dan menyentuh, Sebagai umat kristen saya sangat menghargai perhatian ini. Semoga mesir cepat mencapai sepakat damai....kasihan rakyat |
|
23rd August 2013, 10:50 |
#1092
|
Banned
|
|
23rd August 2013, 12:25 |
#1093
|
Addict Member
|
Mesir - Preseden Berbahaya bagi Borjuasi
Penggulingan Mubarak dan Morsi telah membuka periode baru dan penuh gejolak dalam revolusi Mesir. Ikhwanul Muslimin masih memiliki basis di masyarakat Mesir, di antara kaum borjuis kecil, di antara lapisan-lapisan yang paling abai dan terbelakang dari kaum tani dan lumpen proletar. Mereka bersikukuh untuk terus mempertahanan kekuasaan, namun berpuluh juta massa yang turun ke jalan untuk menggulingkan mereka juga sama bersikukuhnya agar Ikhwanul Muslimin tidak kembali berkuasa. Masa depan Revolusi Mesir akan ditentukan oleh hasil perjuangan ini. Kemarahan rakyat diekspresikan dengan tindakan-tindakan seperti pembakaran dan penggeledahan markas-markas Ikhwanul Muslimin. Namun tindakan ini merupakan balasan terhadap tindak kejahatan Ikhwanul Muslim yang mengerahkan preman-preman bersenjata untuk membunuh para demonstran dimana preman-preman tersebut juga menyiramkan air keras dan melemparkan bom ke kerumunan massa. Upaya-upaya media untuk menggambarkan Ikhwanul Muslimin sebagai martir-martir perdamaian malah bertentangan dengan fakta dan kenyataan. Kantor-kantor dan saluran-saluran berita utama berusaha memberi gambaran palsu mengenai situasi di Mesir. Arak-arakan kontrarevolusioner Ihwanul Muslimin terus diputar dan diulang-ulang. Namun demonstrasi balasan yang masif dan revolusioner tidak disebut-sebut sama sekali. Di satu sisi, Ikhwanul Muslimin telah berupaya memprovokasi bentrokan bersenjata sejak Morsi digulingkan. Pada hari Jumat, preman-preman Ikhwanul Muslimin telah membunuh dua anak kecil di Alexandria dengan melemparkan mereka dari atas atap gedung. Pada hari Minggu di Assiut tiga pemuda yang berpartisipasi dalam protes menentang Ikhwanul Muslimin tewas ditembak oleh anggota Ikhwanul Muslimin. Tindak kejahatan ini mengakibatkan ribuan orang membakar markas Ikhwanul Muslimin di kota. Namun semua ini tidak dibahas di media! Kenyataan di jalan-jalan Mesir jauh dari yang digambarkan media. Sejak Morsi digulingkan, massa rakyat yang menghadapi ancaman-ancaman balas dendam dari Ikhwanul Muslimin, seketika bergerak untuk mempertahankan kemenangan mereka. Selama akhir pekan, ratusan ribu bahkan jutaan massa turun ke jalan di seluruh penjuru Mesir. Demonstrasi-demonstrasi terbesar terjadi pada hari Minggu dimana ratusan ribu orang berkumpul di Alun-alun Tahrir. Arak-arakan demonstrasi berkumpul di Tahrir dari lingkungan kelas pekerja distrik Shubra, Sayeda Zeinab dan Darb Al-Ahmar serta dari Alun-alun Mustafa Mahmud di Giza. Dari Shubra, terdengar yel-yel bergema “Roti, Kebebasan, dan Keadilan Sosial” serta “Legitimasi datangnya dari rakyat bukan dari Rabaa”. Yel-yel tersebut mengacu pada Alun-alun Rabaa Al-Adawiya di Kota Nasr dimana para pendukung Morsi berdemonstrasi. Di Alexandria, kota Mesir kedua, massa rakyat beremu di seputar Stasiun Kereta Sidi Gaber untuk memprotes Ikhwanul Muslimin dan mempertahankan aksi revolusioner penggulingan Muhammad Morsi. Puluhan ribu rakyat Alexandria turun dalam tujuh demonstrasi pada sekitar pukul enam petang, serta akhirnya berkumpul di Alun-alun Sidi Gaber, dimana ribuan lainnya juga tengah berunjuk rasa. Kaum demonstran meneriakkan yel-yel menentang anggapan bahwa penggulingan Morsi merupakan kudeta militer. Mereka juga diselimuti semangat tinggi menentang imperialisme Amerika Serikat (AS) yang dipandang sebagai pembeking utama Morsi dan pemerintahannya. Kejadian-kejadian yang sama juga terlihat di seluruh penjuru Mesir khususnya di jantung hati industri Delta dimana sejumlah demonstrasi yang berujung bentrokan-bentrokan terjadi di Tanta Mansoura, Mahalla, Port Said, dan Ismailia. Bahkan daerah-daerah terpencil di Mesir Utara yang dulunya merupakan benteng pertahanan Ikhwanul Muslimin kini berubah menjadi medan aksi ribuan massa melawan Ikhwanul Muslimin. Sementara itu Ikhwanul Muslimin tidak mampu memobilisasi massa secara signifikan di luar Kairo dan Alexandria. Di Kairo, arak-arakan mereka memang bisa sebesar puluhan ribu namun mereka terisolasi di lingkungan kelas menengah Kota Nasr, dimana kalangan tenaga profesional, dokter, dan pebisnis kecil hidup dalam kemapanan setinggi menara gading sementara mayoritas massa rakyat Mesir hidup di dasar jurang kesenjangan sosial. Inilah perimbangan kekuatan sejati antara Revolusi dan Kontra-Revolusi Islamis. Sementara massa yang turun ke jalan beribu dan beratus ribu banyaknya tersebar di seluruh penjuru Mesir, kekuatan Ikhwanul Muslimin terisolasi di dua kota besar bahkan mobilisasi mereka tidak mampu menandingi jumlah lawan-lawannya. Perang Saudara? Pada hari Senin dini hari, situasi berkembang lebih jauh. Ikhwanul Muslimin mengadakan aksi pendudukan di depan markas Garda Republik, dimana mereka meyakini Morsi ditawan disana. Aksi ini tiba-tiba pecah menjadi bentrokan bersenjata antara militer dan Ikhwanul Muslimin yang mengakibatkan 54 orang tewas dan ratusan luka-luka. Meskipun masih belum jelas apa penyebab bentrokan namun sudah jelas bahwa bentrokan ini disiapkan berhari-hari sebelumnya. Hari yang sama Ikhwanul Muslimin juga berusaha memprovokasi bentrokan dengan kaum demonstran anti-Ikhwanul Muslimin di Kairo dengan cara memblokir jalan-jalan utama menuju istana kepresidenan Ittihadiya, yang merupakan tujuan arak-arakan kaum demonstran. Diluar peristiwa ini juga sudah tak terhitung banyaknya serangan yang dilakukan terhadap arak-arakan demonstran anti-Morsi dimana total korban jiwa sudah mencapai 40 orang tewas. Apa yang menjadi sasaran Ikhwanul Muslimin adalah menciptakan bentrokan yang bisa membangkitkan dukungan terhadap Ikhwanul Muslimin. Hingar bingar kaum “demokrat” borjuis tentang adanya kudeta – yang dengan latah ditirukan juga oleh beberapa kaum kiri – bukanlah pembelaan terhadap demokrasi sama sekali namun merupakan fitnah menjijikkan dan serangan terhadap revolusi itu sendiri. Tindakan ini tidak lain merupakan upaya munafik untuk menyangkal hak-hak rakyat dalam menerapkan perubahan di masyarakat. Sudah merupakan hal yang masuk akal bahwa media-media yang melacurkan diri kepada kaum borjuis merasa perlu menggunakan argumen “kudeta” untuk mencoba mendiskreditkan gerakan revolusioner dan merendahkan rasa kepercayaan dirinya. Namun mereka yang mengaku sebagai kaum “Kiri” nyatanya malah juga latah membeokan kampanye borjuis yang menyedihkan tersebut sungguh merupakan tindakan yang menjijikkan. Dalam setiap kesempatan, kaum-kaum “Kiri” demikian telah menjerumuskan diri untuk ikut mengamini dan mengatakan bahwa revolusi telah mati. Sebelumnya mereka juga telah mengatakan hal yang sama saat Morsi berkuasa. Kini mereka juga mengatakan hal yang sama saat Morsi telah digulingkan. Bagi orang-orang demikian, apapun alasannya akan mereka pakai, asalkan bisa menggambarkan Revolusi Mesir secara negatif dan pesimistis. Legenda Kudeta Sejak penggulingan Muhammad Morsi, suatu kampanye yang dipimpin oleh media massa di seluruh dunia telah dijalankan untuk mendiskreditkan gelombang manusia revolusioner yang pada pokoknya berada di balik penggulingan ini. Mayoritas kantor berita media borjuis memproklamasikan bahwa peristiwa tersebut tidak lain merupakan kudeta militer melawan pemerintahan yang terpilih secara sah dan demokratis. Istilah ini mengandung kontradiksi. Kudeta mengandung definisi sebagai perebutan kekuasaan oleh minoritas kecil non-representatif yang bekerja memunggungi massa. Namun di mesir tenaga pendorong perubahan tidak lain dan tidak bukan adalah massa sendiri. Kaum Marxis memperjuangkan demokrasi dan tidak memperjuangkan mekanisme penyembahan demokrasi borjuis. Bentuk-bentuk pemberhalaan demokrasi demikian telah mengosongkan demokrasi dari kandungan aslinya. Adolf Hitler pun bisa memakai pembenaran bahwa dia meraih kekuasaan dengan restu mayoritas pemilih Jerman meskipun pada kenyataannya mayoritas pemilih tidak memilihnya maupun Partai Nazi-nya. Apa yang akan kita katakan pada orang yang berpendapat bahwa rakyat pekerja Jerman seharusnya menghormati demokrasi parlementer di tahun 1933; bahwa merupakan tindakan yang salah bagi rakyat pekerja yang ingin mengorganisir pemogokan massa untuk menggulingkam Hitler, bahwa satu-satunya cara adalah dengan menunjukkan kesabaran dan menunggu pemilu berikutnya (yang tak pernah datang)”? Argumen yang menyatakan bahwa Mesir tengah menempuh jalan menuju demokrasi di bawah rezim Morsi tidak lebih dari sekedar dusta belaka. Mereka yang terus-menerus mengulangi pernyataan ini, telah lalai untuk menyebutkan fakta bahwa ratusan orang telah dibunuh dan ribuan aktivis telah dijebloskan ke dalam penjara. Mereka lalai menyebutkan bahwa kesepakatan-kesepakatan yang dibuat Morsi dengan SCAF dan aparatus keamanan rezim lama, bahkan Morsi juga membebaskan serta membiarkan bebas para pembunuh dan para penyiksa yang sebelumnya bekerja di era Mubarak. Mereka juga lalai menyebutkan bahwa Morsi telah mengerahkan pasukan tentara untuk menyerang aksi mogok kerja para buruh di Port Said. Mereka juga lalai menyebutkan bahwa Morsi mencoba menghadiahi dirinya sendiri dengan kekuasaan semi kediktatoran melalui Dekrit Kepresidenan November.Selengkapnya..... |
23rd August 2013, 12:46 |
#1094
|
Addict Member
|
bener gan, di forum sebelah di tampilkan anggota ihwanul muslimin yg menembaki polisi pake ak47, menembaki demostran
di forum yg sama, keliahatan iring2an demonstran di lempar batu bata sama orang2 ihwanul muslimin, batu gede2 di lempar ke kepala demonstran dari belakang |
23rd August 2013, 13:11 |
#1095
|
|
Mania Member
|
Quote:
Dan Cepot merasa tahu siapa itu IM sebenarnya di Mesir. Saya yakin,IM pun ada tokoh yg ok, ada yg somplak. Makannya dari awal saya tidak setuju dengan cara2 kekerasan apalagi mengorbankan nyawa aktivis. |
|
23rd August 2013, 13:13 |
#1096
|
Mania Member
|
|
19th September 2013, 19:06 |
#1097
|
Banned
|
ternyata morsi masih bisa teriak dari dalam penjara yang ketat.
dan sama sekali tidak rela berada di istana cuma 1 tahu saja KAIRO – Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi dikabarkan baik-baik saja dalam tahanan militer Mesir. Tokoh Ikhwanul Muslimin itu ditahan militer sejak dikudeta Agustus lalu. Morsi mengabarkan kondisinya kepada keluarga melalui telepon. Morsi menyatakan akan terus berjuang dari sel tahanan. “Saya akan melawan hingga nafas terakhir saya,” ujar Morsi kepada keluarganya, seperti dikutip Kantor Berita Turki, Anatolia, Kamis (19/9/2013). |
25th September 2013, 13:55 |
#1099
|
Addict Member
|
Aset Pimpinan IM Dibekukan
KAIRO– Pemerintahan sementara Mesir mulai mengerdilkan para pendukung mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi yang digulingkan awal bulan ini. Jaksa publik Mesir kemarin membekukan aset milik 14 pemimpin Ikhwanul Muslimin (IM/Persaudaraan Muslim). Keputusan jaksa publik Hisham Barakat membekukan aset para pendukung Mursi itu mengemuka di tengah-tengah penyelidikan insiden mematikan yang berlangsung sejak kekuasaan Mursi digulingkan. Beberapa aset yang dibekukan itu milik Mohamed Badie, pemimpinIM, dan pemimpin sayap politik IM, Partai Keadilan dan Kebebasan, Mohammed Saad al-Katani. Selain itu, aset para tokoh IM lainnya juga telah dibekukan. Sementara itu, Badie dan sejumlah tokoh Ikhwanul Muslimin lainnya saat ini telah dibebaskan dengan jaminan. Namun, Mursi masih ditahan. Pembekuan aset itu hanya sehari setelah jaksa penuntut menerima laporan tentang Mursi, Badie, dan para pendukungnya. Laporan itu menjadi awal untuk penyidikan formal. Dalam perkembangan lain di lapangan, para pendukung Mursi yang kebanyakan anggota IM masih terus menggelar aksi massa di Kairo sejak pimpinan mereka digulingkan dari kekuasaan 3 Juli lalu. Pengadilan Mesir Ingin Ikhwanul Muslimin Dibubarkan REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Tim yudisial Mesir menyarankan pengadilan untuk membubarkan Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai organisasi non-pemerintah yang terdaftar secara hukum pada Senin (2/9). Para penentang IM ingin membawa kasus ini ke pengadilan dan menuntut pembubaran organisasi Islam besar di Mesir yang mulai terdaftar secara sah pada Maret 2013. Pada era rezim Husni Mubarak, IM sebelumnya dianggap sebagai organisasi ‘terlarang’. Pembubaran IM menyusul penangkapan para petingginya dengan tuduhan yang berbeda-beda. ''Pengadilan memutuskan jadwal persidangan sesi dengar selanjutnya ditetapkan pada 12 Nopember,'' kata sumber pengadilan seperti dilaporkan MEMO yang dikutip MINA. ''Pada hari yang sama, otoritas pemerintahan sementara Mesir meminta kantor pusat IM di Muqottam Kairo juga ditutup,'' sebut laporan Ahram. Tapi, rekomendasi yudisial itu bukan keputusan yang mengikat pengadilan sehingga masih dipertimbangkan. Mesir Bubarkan Ikhwanul Muslimin DUTAonline, KAIRO – Pemerintah Mesir akhirnya merealisasikan usulan Dewan Hakim yang meminta agar kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) dibubarkan. Sebuah laporan yang diturunkan harian Al-Akhbar pada Jumat (6/9) kemarin menyebut, pemerintah segera membubarkan kelompok pendukung mantan Presiden Muhammed Mursi itu. Laman Al Arabiya, Jumat (6/9), melansir kebenaran informasi itu dari Juru Bicara Menteri Solidaritas Sosial Hany Mahana. “Keputusan Menteri sebenarnya secara resmi sudah dikeluarkan, namun itu baru akan diumumkan awal pekan depan dalam sebuah jumpa wartawan,” kata Mahana. Menurut dia, kelompok IM gagal merespons tuduhan dari pemerintah bahwa mereka membentuk kelompok militer serta melakukan aktivitas ilegal. Padahal agar terhindar dari tuntutan hukum karena dianggap tidak memiliki status yang jelas, kelompok IM telah mendaftarkan diri secara resmi sebagai LSM pada Maret 2013. Kelompok itu didirikan pada 1928 silam oleh Hassan al-Banna. IM juga pernah dibubarkan secara resmi oleh Pemerintahan Mesir pada tahun 1954. Aksi serupa kembali terulang saat Mursi yang notabene berasal dari kelompok itu digulingkan oleh militer Mesir pada tanggal 3 Juli kemarin. Tidak terima, ribuan pendukung Mursi berunjuk rasa dan menuntut agar legitimasinya sebagai presiden dikembalikan. Aksi unjuk rasa ini berakhir bentrok dan mengakibatkan ribuan nyawa melayang. Sebagian besar korban tewas berasal dari kelompok IM. Pemerintah kemudian mulai menangkap dan menahan puluhan figur senior kelompok IM, termasuk pemimpin spritual mereka, Mohammed Badie. Dia ditahan akibat dituduh menghasut sehingga menyebabkan terjadinya tindakan anarkis dan pembunuhan. Kelompok IM diketahui juga memiliki partai politik bernama Keadilan dan Kebebasan yang dibentuk tahun 2011 silam. Belum lama ini, pengadilan Mesir menjatuhkan vonis penjara kepada 52 aktivis IM. Satu orang dihukum penjara seumur hidup, 3 orang dikenai penjara 15 tahun, serta 48 orang dihukum penjara antara 5 tahun dan 10 tahun. Ikhwanul Muslimin sering hanya disebut Al-Ikhwan adalah salah satu jamaah dari umat Islam, mengajak dan menuntut ditegakkannya syariat Allah. Organisasi ini memiliki kredo, Allah tujuan kami (Allahu ghayatuna), Rasulullah teladan kami (Ar-Rasul qudwatuna), Al-Qur’an landasan hukum kami (Al-Quran dusturuna), Jihad jalan kami (Al-Jihad sabiluna), mati syahid di jalan Allah cita-cita kami yang tertinggi (Syahid fiisabilillah asma amanina). Seorang penulis bernama Robert Lacey dalam catatan kaki bukunya yang berjudul “Kerajaan Pertrodolar Saudi Arabia” di halaman 180 mewanti-wanti bahwa kelompok Al-Ikhwan dari Nejd ini tidak ada kaitannya dengan Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dibentuk di Mesir tahun 1930-an dan masih aktif sampai saat ini. Secara pemikiran pun antara Ikhwanul Muslimin dengan Wahabi saling bertolak belakang. Ikhwanul Muslimin masuk ke dalam wilayah politik dalam perjuangannya (bahkan membentuk partai politik). Sedangkan Wahabi sebaliknya, yaitu antipati terhadap partai politik. (viv, afp, wkp) |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer