HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
|
Thread Tools |
25th December 2012, 22:02 |
#31
|
Mania Member
|
|
26th December 2012, 11:03 |
#32
|
Groupie Member
|
yup, pengaruh sih memang masih, tp kekuasaan atas tentara NONE. Faktanya begitu Sukarno jatuh malah Suharto yg naik, pdhal Nasution saat itu adalah petinggi AD yg pangkatnya lebih tinggi dari Suharto
|
Join Us |
26th December 2012, 14:15 |
#33
|
|
Mania Member
|
Quote:
itu satu teori juga, Pak Nas dah gk punya kekuatan resmi lagi, but, why???? Pak Nas ikut dikait2kan dengan kudeta G30SPKI(kalo dalem pembahasan tret ini kudeta militer) secara logika, orang yg gak diperhitungkan mestinya g masuk dalam rencana kudeta militer itu walopun kesudahan selamet digantiin Ade irma |
|
26th December 2012, 17:26 |
#34
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
Join Us |
3rd January 2013, 23:23 |
#35
|
Registered Member
|
Menganalisa sejarah jangan sepotong-sepotong Mas Bro..
Ane baca dari bukunya AKBP (Purn) Mangil yg merupakan salah pengawal.terdekat Bung Karno.. Tanggal 1 OKtober 1965 Jendral Yani sudah mau di copot oleh Bung Karno sbagai Pangad.. Surat Keputusan telah di ketik oleh Iptu Sogol (Bagian Admin DKP) tinggal di tanda tangani oleh Bung Karno.. Ini di benarkan oleh Kol. Maulawi Saelan yang waktu itu merupakan Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa.. Sebagai pengganti di tunjuk Mayjen Mursyid yang merupakan De-Ops nya Pangad. Jendral Yani di coopot karena menentang dengan keras dan terang-terangan usul Presiden untuk membentuk Angkatan ke -5 Apakah mungkin, Presiden mencopot orang yg di calonkannya sebagai penggantinya?? Pada tahun 1965 itu, banyak rumor yg menyatakan siapa sebenar orang yg di persiapkan sebagai calon pengganti Panglima Besar Revolusi/Presiden.. Antara lain, Marsdya Omar Dhani, Dr Soebandrio, bahkan dari PKI Bung Karno lebih memilih Nyoto daripada Aidit.. Tapi itu semua cman rumor dan isu-isu di dalam perpolitikan Indonesia tahun tersebut.. |
Last edited by Rianto.A; 3rd January 2013 at 23:32.. |
27th January 2013, 04:08 |
#36
|
Registered Member
|
Menurut buku terbaru John Roosa, G30S/PKI itu dirancang oleh AIDIT dibantu SJAM, kepala Biro Chusus PKI yg sudah menginfiltrasi TNI dgn cukup dalam. Dikarenakan pucuk pimpinan TNI-AD sudah berkali2 melawan byk program komunis, seperti menyabotase proyek Konfrontasi Malaysia dan menolak gagasan Angkatan V.
Yg masih belum jelas, sebagaimana jauh keterlibatan Bung KARNO dlm G30S, menurut BRIGJEN SUGANDHI dan KOL BAMBANG WIDJANARKO, Bung KARNO sudah menyetujui adanya penangkapan thd jenderal2 karena beliau takut akan adanya kudeta militer dibeking CIA seperti tertera dalam GILCHRIST LETTER, dan juga karena pucuk pimpinan TNI-AD membangkang thd kebijakan2 Bung KARNO yg pro-komunis seperti Konfrontasi Malaysia dan Angakatan V. Mengenai SUHARTO, sebelum G30S beliau bukan jenderal yg ternama atau berpengaruh. Menurut kesaksikan salah satu pimpinan G30S, KOL LATIEF, gerakan ini berpendapat Suharto jenderal apolitis dan loyal thd Bung KARNO. Kol LATIEF sendiri menemui Suharto 2x (tgl 27 Sept & 30 Sept malam) utk memberitahu tentang adanya suatu gerakan utk menangkap jenderal yg tidak loyal thd Bung KARNO, dimana PAK HARTO menyatakan tak mau ikut campur. Kebetulan KOL LATIEF adalah teman pribadi PAK HARTO yg pernah ikut bertempur sama2 pd SERANGAN UMUM 1 MARET. Setelah terjadi penculikan, pimpinan G30S, Bung KARNO, dan AIDIT semuanya ada di LANUD HALIM. Pimpinan G30S, BRIGJEN SUPARDJO melaporkan kejadian penculikan kpd Bung KARNO. Diluar dugaan, Bung KARNO menyuruh kegiatan G30S DIHENTIKAN. Menurut Roosa, hal ini karena Bung KARNO kaget bhw semua jenderal sudah DIBUNUH, bukannya ditangkap saja. Selain itu Bung KARNO juga panik bhw Jenderal NASUTION lolos. SUHARTO, yg sdh tahu akan terjadinya gerakan ini dari KOL LATIEF, segera mengambil alih tongkat komando TNI-AD yg vakum dan berhasil menggalang kekuatan KOSTRAD, KODAM JAYA (Mayjen UMAR WIRAHADIKUSUMAH), dan RPKAD (Kol SARWO EDHIE WIBOWO). Beliau menunggu seharian sebelum bertindak thd pasukan G30s yg menguasai RRI dan Medan Merdeka, utk menunggu apakah Bung KARNO scr buka2an menyatakan dukungannya thd G30S apa tidak. Begitu tahu Bung KARNO menolak memback G30S, SUHARTO dgn lihai menghabisi gerakan ini dan menyerbu ke HALIM. Beliau mengutimatum Bung KARNO melalui ajudannya BAMBANG WIDJANARKO utk segera meninggalkan HALIM. Bung Karno pindah ke Istana Bogor, panglima TNI-AU terbang ke Madiun, lalu AIDIT terbang ke Jogja. Suharto lalu mengorganisir TNI-AD utk membasmi PKI di seluruh Indonesia dgn membunuh 500 ribu org dan menangkap 1,5 juta org dari Oktober 1965 - Januari 1966 (paling parah di JATENG, JATIM, SUMUT, dan BALI). AIDIT sendiri tewas ditembak mati di JATENG bulan Nov 1965. Ia lalu mulai koordinasi dgn kelompok mahasiswa ISLAM (dipimpin ketua HMI, SUBCHAN ZE) dan KATOLIK (dipimpin ketua PMKRI, HARRY TJAN TJOEN HOK) utk membentuk KAMI yg mendemo pemerintah Bung KARNO mulai Jan 1966 dgn TRITURA. Tgl 11 Maret 1966, pasukan pro-Suharto dibawah MAYJEN KEMAL IDRIS mengepung istana saat sidang Kabinet Dwikora, shg Bung KARNO diungsikan ke Istana Bogor. Tiga jenderal pro-Suharto, BASUKI RACHMAT, AMIRMACHMUD, dan M JUSUF menyusul ke Bogor menemui Bung KARNO yg sudah terintimidasi, shg mau menandatangani SUPERSEMAR yg memberi kuasa bagi Suharto utk memulihkan ketertiban. Berbekal SUPERSEMAR, Suharto membubarkan PKI tgl 12 Maret. Ia lalu menangkapi 15 menteri yg dianggap pro-PKI atau pro-Bung KARNO, lalu menangkapi semua anggauta MPRS yg pro-Sukarno. Suharto memaksa Bung KARNO menetapkan kabinet baru yg dipenuhi sekutu Suharto. Setelah membersihkan MPRS, majelis ini mengadakan SU MPRS bulan Juni 1966 yg meratifikasi SUPERSEMAR (artinya surat ini tak bisa dibatalkan oleh Bung Karno), melarang ajaran komunis, serta menolak pidato pertanggungjawaban Bung KARNO (NAWAKSARA). Sementara waktu, Suharto sibuk mencopot panglima TNI-AL, TNI-AU, dan POLRI dgn loyalisnya. Mereka ini lalu membersihkan masing2 angkatan dari pendukung Bung KARNO. Hal ini krn Bung KARNO masih punya byk supporter di berbagai angkatan shg Suharto berhati2 mencegah perang saudara. Per Januari 1967, seluruh angkatan sudah dibersihkan dari unsur pro-Sukarno. Maka dari itu, Suharto menyuruh MPRS mengadakan SU MPRS bulan Maret 1967. Tanggal 12 Maret 1967, Bung KARNO DICOPOT dari jabatannya (DIMAKZULKAN) oleh MPRS dan Suharto diangkat mjd pejabat presiden. |
28th January 2013, 21:14 |
#37
|
|
Mania Member
|
Quote:
masuk akal sich teorinya klo justru bung Karno langsung yg terlibat konspirasi ini apalagi teori penunjukkan Soeharto sbg eksekutor karena dianggep track recordnya masih bersih dari politik atas AD. tapi yg masih mengganjel dipikiran albi itu posisi kolonel Latief, aku jadi bingung dengan kesaksian ini jadi sebenernya dia pro PKI ato enggak? |
|
29th January 2013, 10:22 |
#38
|
|
Registered Member
|
Quote:
Tahun 1968, agen rahasia StB LADISLAV BITTMAN yg membelot ke Barat menulis bahwa dokumen GILCHRIST merupakan hasil pemalsuan oleh StB, sesuai pesan PKI melalui KGB Uni Soviet guna memfitnah lawan2 politik PKI di AD. Namun, jelas pucuk pimpinan G30S simpatisan PKI. Brigjen SUPARDJO jelas simpatisan PKI seperti ia tulis dalam DOKUMEN SUPARDJO. Belum lagi berdasar pengalaman beliau sewaktu mjd komandan KOLAGA anti-Malaysia di Kalimantan, beliau sadar benar adanya sabotase oleh pimpinan AD thd usaha Konfrontasi Bung KARNO dimana sedikit sekali sumberdaya yg disediakan dari Jawa utk pasukannya. Selain itu, pucuk pimpinan G30S bersedia diatur oleh SJAM dan PONO, dua tokoh BIRO CHUSUS PKI yg menyatakan diri sebagai wakil AIDIT, ketua umum PKI. Bagi pimpinan G30S, PKI dianggap sejalan dgn ideologi politik Bung KARNO. Shg sebagai partai yg selalu mendukung dan didukung oleh presiden, membantu PKI disamakan dgn mendukung BUNG KARNO. |
|
4th April 2013, 13:53 |
#39
|
Addict Member
|
A.Yani bisa jadi bukan calon presiden kedua. Siapa yg diusulkan jadi presien? Bung Karno ingin mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup. Bung Karno adalah tokoh gerakan non-blok, yang artinya Indonesia harus mandiri dan boleh menjalin kerjasama dengan blok timur maupun barat. Gerakan non-blok didukung oleh negara-negara bekas jajahan Eropa. Tapi Komunis di Sovyet dan Cina memanfaatkan ambisi Bung Karno. Poros Jakarta-Peking adalah hasil kerja PKI yang akhirnya membuat Bung Karno terlihat menghianati semangat non-blok itu.
Di lain sisi, tahun 1955, A. Yani disekolahkan pada Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA selama sembilan bulan. Pada tahun 1956, ia juga mengikuti pendidikan selama dua bulan pada Spesial Warfare Course di Inggris. Latar belakang pendidikan di US ini tentu membuat petinggi PKI panas telinganya. Pentolan PETA ini berhasil menumpas pemberontakan-pemberotakan yang merongrong kepentingan Bung Karno. Tapi ia adalah ganjalan utama bagi PKI terlebih setelah diangkat sebagai Menpagad, orang kepercayaan PBR. Terlebih lagi, usulan pembentukan angkatan ke-5 oleh PKI (yg berarti akan ada panglima tersendiri utk angkatan ini), ditolak A.Yani. |
5th April 2013, 01:16 |
#40
|
|
Mania Member
|
Halo, ikut nimbrung.
Kalau saya dapat dari sebuah rumor. Soeharto beraliansi dengan CIA utk merebut kekuasaan. Buku John Rossa saya rasa ada yang dilewatkan mengenai Soeharto. Quote:
Hanya saja Soeharto tidak mempunyai backing politik yang kuat dan tidak pro-siapapun. Makanya sebelum G30S Soeharto seakan2 hanya diam saja di dalam perseteruan di dalam tubuh ABRI. Pada saat itu Indonesia berafilasi ke Uni Soviet dan RRC yang komunis akibat kebaikan hati negara2 komunis dalam menyuplai persenjataan ABRI utk TRIKORA. Hal ini membuat PKI dan komunisme seperti di atas angin, karna Soekarno makin pro mereka. USA ketakutan menyadari hal ini. Tapi tak bisa mengkontak petinggi ABRI yang anti-komunis karena mereka pro-Soekarno yang anti-US juga. Maka dari itulah dipilih Soeharto sbg sekutu terpercaya utk menjungkalkan Soekarno. CIA menyadari pangkat dalam jabatan militer tidak memiliki arti, yang terpenting adalah siapa yang memiliki pengaruh terbesar utk menggerakkan pasukan. Selanjutnya, Soeharto selalu diberikan pendanaan dan informasi vital utk menjatuhkan Soekarno. Keterlibatan Soeharto sbg kubu yang pro-soekarno hanya karena baik kubu dia dan kubu pro-soekarno punya kepentingan yang sama, memusnahkan komunisme. Soeharto yang bisa mengetahui G30s pun dipercaya merupakan informasi dari CIA, karena kemampuan (dari segi tekonologi) RI pada zaman itu utk menerima informasi perlu 1 atau 2 hari. Sedangkan soeharto hanya perlu beberapa jam utk mengetahui aksi kudeta tersebut. Akan tetapi, setelah G30S Soeharto punya agenda tersendiri. Menyadari bahwa tentara yang dibawah komando dia(KOSTRAD, KODAM JAYA , dan RPKAD) lebih siap utk melakukan pergerakan militer ketimbang pasukan ABRI lainnya. Soeharto mengancam Soekarno utk mengungsi ke istana Bogor saat Soekarno sedang sidang Dwikora. Selanjutnya menekan Soekarno menandatangani SUPERSEMAR. Soekarno terpaksa menandatangani SUPERSEMAR karena ia takut Soeharto akan melancarkan kudeta berdarah yang bisa berlanjut ke perang sipil antara pro-soeharto dan pro-soekarno. Dengan SUPERSEMAR, para petinggi ABRI menyadari bahwa Soeharto sudah memiliki komando penuh terhadap ABRI dan siapa yang berani menentang akan celaka. Dengan SUPERSEMAR pula Soeharto menekan kembali Soekarno agar ia menjadi presiden RI. Agenda ini juga didukung CIA dengan jaminan bahwa RI tidak akan menjadi negara komunis atau negara yang melawan USA. |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer