|
|
8th January 2019, 14:55
|
|
Groupie Member
Join Date: Jan 2008
Location: diantara
rumput-rumput
nan hijau
Posts: 15,176
|
Kronologi kisruh Bank Dunia yg plin plan dalam mengkritik infrastruktur rejim Jokowi
Quote:
ANALISIS
Bank Dunia Plin-plan Kritik Infrastruktur Jokowi
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepekan lalu, Bank Dunia mengeluarkan klarifikasi terhadap laporan terkait infrastruktur yang disebut telah kedaluwarsa dan disebut mal administrasi, sehingga sempat terunggah disitus mereka pada Juni 2018.
Bank Dunia menyebut laporan tersebut dibuat pada 2014, sehingga tak lagi dapat digunakan karena tak mencakup reformasi substansial yang telah dikerjakan setelah laporan tersebut ditulis.
"Kami ingin memberikan klarifikasi bahwa laporan ini selesai ditulis pada tahun 2014 sebelum Presiden Jokowi dilantik," ujar Senior Communications Bank Dunia Lestari Boediono dalam keterangan resmi.
Dalam waktu yang tak jauh berbeda, CNNIndonesia.com mendapatkan dokumen laporan Bank Dunia bertajuk Infrastructure Sector Assessment Program (InfraSAP). Dalam dokumen tersebut tertulis waktu laporan tersebut disusun pada Juni 2018.
Laporan setebal 344 halaman berbahasa inggris tersebut berisi pandangan Bank Dunia terharap proses perencanaan, pembiayaan, maupun pembangunan infrastruktruktur pada era Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Berbeda dengan laporan yang diklarifikasi Bank Dunia dan disebut disusun lima tahun lalu, laporan tersebut dengan gamblang membahas kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait infrastruktur mulai tahun 2015.
Bank Dunia dalam laporan tersebut, antara lain mengkritisi kualitas proyek infrastruktur yang rendah, pembangunan infrastruktur yang didomonasi BUMN, hingga tarif listrik yang dinilai terlampau murah.
CNNIndonesia.com telah meminta konfirmasi perihal laporan tersebut. Namun, hingga akhirnya beberapa berita dipublikasikan pada Jumat (4/1), Bank Dunia belum juga memberikan respons, meski membenarkan keberadaan laporan tersebut. Belakangan, Bank Dunia mengakui laporan tersebut, tetapi menyebut bahwa laporan itu belum final.
"Artikel-artikel ini mengutip sebuah laporan Bank Dunia yang saat ini tengah difinalisasi dalam kerja sama pemerintah Indonesia. Laporan ini berjudul Indonesia Infrastructure Financing Sector Assesment Program (InfraSAP)," tulis Bank Dunia.
Bank Dunia mengaku belum mempublikasikan laporan tersebut untuk umum. Lembaga internasional tersebut pun mengaku bekerja sama secara erat dan berdikusi dengan pihak yang relevan, termasuk Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Koordinator, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perdagangan, dan OJK.
"Diskusi tingkat tinggi terkait temuan kunci dan berbagai rekomendasi InfraSAP telah dilakukan pada 4 Desember 2018. Ketika konsultasi dengan pemerintah sudah selesai, kami mengharapkan untuk membagikan dan mendiskusikan laporan ini pada pemangku kepentingan," jelas Bank Dunia.
Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan lembaga internasional seperti Bank Dunia seharusnya punya lapisan persetujuan sebelum benar-benar mempublikasikan laporan tersebut. Untuk itu, menurut dia, bocornya laporan yang belum rampung tentu patut dicurigai.
Menurut dia, publikasi laporan dari lembaga penelitian tentu memiliki praktik umum tersendiri (best practices). Ditambah dengan sikap Bank Dunia yang tersirat plin-plan dengan merevisi konfirmasinya, ada indikasi bahwa Bank Dunia melakukan tindakan yang kurang profesional.
"Penerbitan publikasi itu tentu mengandung tahapan persetujuan yang berlapis-lapis. Ada masalah koordinasi yang dipertanyakan. Saya tidak mengerti koordinasinya seperti apa, ada apa laporan itu bisa muncul ke permukaan," ungkapnya.
Sebagai akademisi, Fithra mengatakan telah menulis beberapa karya ilmiah. Biasanya, antara pihak memiliki perjanjian untuk tidak mempublikasikan laporan (non-disclosure agreement) jika memang belum siap. Maka dari itu, tentu harus ada oknum yang dicurigai terkait 'kecolongan' laporan tersebut.
"Situasi ini akhirnya digambarkan bahwa Bank Dunia sepertinya takut-takut dalam mengeluarkan laporan. Ini ada sinyal untuk mengkritik, tapi di satu sisi mereka kerja sama dengan pemerintah jadi mereka masih punya konsideran," papar dia.
Sementara itu, Ekonom senior Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan setiap lembaga riset pasti memiliki disclaimer jika memang laporan yang disusun belum rampung. Adapun, praktik itu lazim dilakukan agar tidak dikutip baik untuk kepentingan akademisi maupun media.
Selain itu, sebagai lembaga internasional, Bank Dunia pasti tidak akan menyebarkan laporan setengah jadi. Menurut dia, publikasi atas hasil penelitian yang belum rampung fatal di dunia akademis. Apalagi, jika memang penelitiannya menggunakan data-data yang tidak bersifat publik. Ia hanya khawatir, kajian yang belum rampung ini bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
"Saya khawatirkan itu. Yang terjadi adalah tendensi ada pihak yang memanfaatkan riset itu dengan mengurangi informasi yang di dalamnya," pungkasnya. (agi)
|
bersambung ke postingan berikutnya
|
|
"Demokrasi yang baik adalah ketika setiap orang memiliki kemampuan untuk menyampaikan curah pikirannya secara bertanggungjawab" (celingak-celinguk, 2014)
|
8th January 2019, 14:57
|
|
Groupie Member
Join Date: Jan 2008
Location: diantara
rumput-rumput
nan hijau
Posts: 15,176
|
Quote:
Kronologi Kisruh Bank Dunia Kritik Infrastruktur Jokowi
CNN Indonesia | Selasa, 08/01/2019 07:47 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki awal tahun, Bank Dunia tiba-tiba mengeluarkan keterangan resmi pada Selasa (1/1) berupa klarifikasi atas laporan terkait proses perencanaan dan penganggaran infrastruktur di Indonesia. Bank Dunia menyebut laporan yang menjadi bahan diskusi di media sosial dan beberapa media itu sudah kedaluwarsa karena disusun pada 2014 lalu.
"Kami ingin memberikan klarifikasi bahwa laporan ini selesai ditulis pada tahun 2014 sebelum Presiden Jokowi dilantik," ujar Senior Communications Bank Dunia Lestari Boediono dalam keterangan resminya.
Laporan tersebut, menurut Bank Dunia, bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan perencanaan dan pembangunan infrastruktur pada saat itu. Penggunaannya pun disebut terbatas internal, hanya saja ada kesalahan administrasi saat diunggah pada salah satu situs mereka di Juni 2018.
"Dengan demikian, laporan ini sudah tidak terpakai karena tidak mencakup reformasi yang substansial yang telah dikerjakan sejak laporan ini selesai ditulis hampir lima tahun yang lalu, termasuk beberapa regulasi baru yang penting," jelas Bank Dunia.
Dalam waktu yang tak jauh berbeda, CNNIndonesia.com mendapatkan dokumen laporan Bank Dunia bertajuk Infrastructure Sector Assessment Program (InfraSAP). Dalam dokumen tersebut tertulis waktu laporan tersebut disusun pada Juni 2018.
Laporan Bank Dunia bertajuk Infrastructure Sector Assessment Program (InfraSAP) yang dirilis Juni 2018. (Dok. Istimewa).
Laporan setebal 344 halaman berbahasa Inggris ini berisi pandangan Bank Dunia terhadap proses perencanaan, pembiayaan, maupun pembangunan infrastruktruktur pada era Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berbeda dengan laporan yang diklarifikasi Bank Dunia dan disebut disusun lima tahun lalu, laporan tersebut dengan gamblang membahas kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait infrastruktur mulai Jokowi menjabat.
Bank Dunia dalam laporan tersebut, antara lain mengkritisi kualitas proyek infrastruktur yang rendah, pembangunan infrastruktur yang didomonasi BUMN, hingga tarif listrik yang dinilai terlampau murah.
CNNIndonesia.com pun telah meminta konfirmasi perihal laporan tersebut. Namun, hingga akhirnya beberapa berita dipublikasikan pada Jumat (4/1), Bank Dunia belum juga memberikan respons, meski membenarkan keberadaan laporan tersebut.
Pada Senin (7/1), akhirnya Bank Dunia mengeluarkan keterangan resmi merespons pemberitaan CNNINdonesia.com. Bank Dunia mengaku pihaknya memang menyusun laporan tersebut bekerja sama dengan pemerintah. Namun, laporan itu disebut belum final.
"Artikel-artikel ini (CNNIndonesia.com) mengutip sebuah laporan Bank Dunia yang saat ini tengah difinalisasi dalam kerja sama pemerintah Indonesia. Laporan ini berjudul Indonesia Infrastructure Financing Sector Assesment Program (InfraSAP)," tulis Bank Dunia.
Bank Dunia mengaku belum mempublikasikan laporan tersebut untuk umum. Lembaga internasional tersebut pun mengaku bekerja sama secara erat dan berdikusi dengan pihak yang relevan, termasuk Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Koordinator, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perdagangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Diskusi tingkat tinggi terkait temuan kunci dan berbagai rekomendasi InfraSAP telah dilakukan pada 4 Desember 2018. Ketika konsultasi dengan pemerintah sudah selesai, kami mengharapkan untuk membagikan dan mendiskusikan laporan ini pada pemangku kepentingan," jelas Bank Dunia.
Dikonfirmasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui laporan InfraSAP sudah dibahas Bank Dunia dengan pemerintah dan menteri-menteri terkait. Bahkan, ia mengaku menyambut baik laporan yang mengkritisi infrastruktur Pemerintahan Jokowi tersebut sebagai masukan.
"Saya rasa masukan baik saja. Karena itu sudah dibahas dengan pemerintah dan menteri terkait. Saat itu, dari PU (Kementerian PUPR), Kementerian Perhubungan, Menteri BUMN (Rini Soemarno) dan Bappenas," imbuhnya, Senin (7/1).
Menurut Sri Mulyani, Bank Dunia melakukan kajian atas permintaan pemerintah untuk melihat seluruh aspek pembangunan infrastruktur. Kajian dirasa penting karena Indonesia sebagai negara besar masih memiliki ketimpangan (gap) infrastruktur yang sangat tinggi.
"Sehingga, pembangunan infrastruktur itu penting. Tapi, bagaimana cara melaksanakan agar bisa sustainable (berkelanjutan) dan baik, jadi mereka melakukan assessment dari mulai kita merencanakan, kemudian issue-nya dari perencanaan BUMN dan pembiayaan. Jadi, baik-baik saja, kalau ada masukan menurut saya kan wajar," terang dia.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro juga mengakui telah membahas laporan Bank Dunia yang berisi kritik atas pembangunan infrastruktur era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Intinya, ia menyebut bahwa laporan memuat penguatan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) terkait penyediaan infrastruktur.
"Itu sudah dibahas dengan kami waktu itu laporannya. Jadi, yang kami dapatkan dari laporan World Bank (Bank Dunia) adalah kami perlu terus perkuat skema KPBU dan memberikan keyakinan kepada potential investor bahwa investasi di infrastruktur Indonesia itu sudah ada skemanya dan memberikan kepastian," tandas Bambang. (agi/bir)
|
Sekelas WB saja bisa melakukan kesalahan yg cukup fatal krn laporannya sudah sempat dikutip media dan digunakan oleh pihak2 tertentu untuk menyerang pemerintahan rejim Jokowi
|
|
"Demokrasi yang baik adalah ketika setiap orang memiliki kemampuan untuk menyampaikan curah pikirannya secara bertanggungjawab" (celingak-celinguk, 2014)
|
8th January 2019, 15:03
|
|
Mania Member
Join Date: Dec 2016
Posts: 3,629
|
Fakta fakta ini tidak bisa dipungkiri bahwa infrastruktur tol Jokowi memang rapuh :
Kecelakaan konstruksi berulang kali terjadi di proyek-proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Dalam catatan detikFinance, BUMN konstruksi yang telah berdiri sejak 1961 tersebut setidaknya sudah lebih dari lima kali mengalami kecelakaan konstruksi pada proyek-proyeknya.
Anehnya, kecelakaan konstruksi yang terjadi kejadian dalam rentang waktu yang tidak lama alias singkat. Untuk proyek jalan tol saja, jika dihitung sejak proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada tanggal 22 September 2017 lalu, Waskuta telah melakukan kecelakaan konstruksi sebanyak lima kali untuk pekerjaan proyek jalan tol.
Yang paling terbaru, pagi tadi tiang girder proyek Tol Becakayu di Jakarta Timur ambruk dan mengakibatkan tujuh orang luka parah.
Simak lima proyek tol milik Waskita Karya yang mengalami kecelakaan konstruksi berikut:
1. Tol Bocimi
Pada hari Minggu, tanggal 22 September 2017, pukul 17.30 WIB, badan jembatan tol Bocimi yang tengah dibangun runtuh dan mengakibatkan satu pekerja bangunan tewas akibat tertimpa runtuhan cor beton badan jembatan tersebut. Sedangkan eberapa korban lainnya mengalami luka parah.
Saat itu, para pekerja proyek tengah memasang jembatan penyeberangan orang dari beton berukuran sekitar 1,5x50 meter. Kemudian badan jembatan berupa cor beton runtuh dan menimpa tiga orang di bawahnya.
Penyebab runtuhnya jembatan diduga karena pada saat pelepasan selink crane, penguncinya belum sepenuhnya terpasang sehingga badan jembatan terjatuh dan menimpa tiga pekerja yang ada di bawah.
2.Tol Pasuruan-Probolinggo
Insiden kecelakaan proyek tol yang dikerjakan Waskita Karya selanjutnya adalah girder atau jembatan beton di proyek tol Pasuruan-Probolinggo, di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Konstruksi yang roboh lagi-lagi pada jembatan overpass yang terjadi pada hari Minggu, 29 Oktober 2017 sekitar pukul 09.30 WIB.
Kejadian itu bermula dari pengerjaan pemasangan tiga girder sepanjang 50,8 meter, yang dilakukan dengan menggunakan dua crane masing-masing berkapasitas 150 ton.
Pada saat dilanjutkan dengan pemasangan girder keempat, ketika girder berada pada posisi bearing pad dan akan direkatkan, girder tersebut tiba-tiba goyang karena mengenai tiga girder yang sudah terpasang. Akibatnya girder tersebut jatuh.
Insiden ini menimbulkan korban seorang meninggal dunia, sedangkan dua pekerja terluka.
3.Tol Pemalang-Batang
Kejadian selanjutnya terjadi pada hari Sabtu, tanggal 30 Desember 2017. Kontruksi girder proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang ambruk.
Saat itu salah satu girder yang sudah berhasil ditaruh di atas bearing pad gagal bersandar ketika ditaruh di sisi lainnya. Alhasil beton girder jatuh. Namun tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
4. Tol Desari
Kejadian ambruknya proyek tol yang dikerjakan oleh Waskita Karya terjadi pada Selasa, 2 Januari 2018. Lokasi kejadian berada di tol Depok-Antasari (Desari), di mana saat itu girder yang sudah terpasang terguling akibat benturan alat berat yang beroperasi di dekat jembatan tersebut.
Tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat kejadian tersebut.
5. Tol Becakayu
Kecelakaan konstruksi pamungkas yang dilakukan Waskita Karya terjadi pada tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Tiang pancang tol Bekayu ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Diduga, tiang tersebut roboh ketika pekerja tengah melakukan pengecoran di atas. Tiang pancang tersebut tidak kuat menahan beban kemudian ambruk dan menimpa pekerja di bawahnya dan membuat pekerja yang di atas terjatuh.
Korban luka akibat tiang girder proyek tol Becakayu yang ambruk sejauh ini tercatat sebanyak 7 orang dan mengalami luka yang cukup kritis.
https://m.detik.com/finance/infrastr...bruk/6/#search
LAGEEEE :
6. Proyek LRT di Palembang
Dua pekerja LRT saat itu berinisial TR dan AM terjatuh dari tiang penyangga LRT saat bekerja di Zona 3 LRT di kawasan Jalan Demang Lebar Daun Palembang.
Diduga, kedua pekerja ini berdiri di atas bangunan LRT untuk menyambut dinding parapet yang diangkat alat berat crane dari bawah.
Saat kedua korban memegang dinding parapet, tetiba diding itu langsung jatuh dan menimpa keduanya.
Kontruksi LRT Palembang ini dikerjakan sejak akhir 2016 untuk mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII/2018.
Sebelumnya, girder baja LRT dan derek menimpa rumah warga dan menyebabkan beberapa orang terluka di kawasan Jakabaring (1/8/2017).
http://jakarta.tribunnews.com/2018/0...-2017?page=all
LAGEEEE
7. Proyek Tol Manado-Bitung Tiba-tiba Ambruk, 3 Pekerja Tertimbun
Bangunan proyek Tol Manado-Bitung di Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, ambruk pada Selasa (17/4/2018) pukul 14.30 Wita. Tiga pekerja dilaporkan tertimbun material.
Data Basarnas Manado menunjukkan, ketiga korban adalah Sugeng asal Blitar, Dadi asal Bandung, dan Muktar asal Blitar.
"Saat ini yang sudah berhasil dievakuasi yakni Muktar asal Blitar. Saat ini ia sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Lembean dengan kondisi selamat," ujar Kepala Kantor SAR Manado Muhammad Arifin, Selasa.
Saat berita diturunkan, tim masih melakukan pencarian terhadap dua orang lainnya.
Sebelum kejadian, korban sedang bekerja di proyek jalan tol. Cuaca saat itu tengah mendung.
Tim Rescue Basarnas langsung melakukan tindakan evakuasi korban dengan menggunakan alat ekstrikasi berupa 2 unit truk personel, 1 unit rescue car, dan 1 unit rescue truck.
Adapun tim yang turun antara lain Basarnas, Polres Minut, dan masyarakat setempat.
Lokasi korban sempit yakni di dalam gorong-gorong.
"Kami akan mencari sampai dua korban ditemukan," ujar Arifin.
https://regional.kompas.com/read/201...erja-tertimbun
###########
Salah 2 penyebab tol ambruk :
Material KW 3 China Dinilai Penyebab Rontoknya Proyek
tenaga kerja asing (TKA) yang tidak tersertifikasi.
https://www.viva.co.id/berita/nasion...ntoknya-proyek
#######
Sementara Jakowi nya :
Banyak Proyek Infrastruktur Runtuh, Jokowi Pura-Pura Tidak Tahu
http://nusantara.rmol.co/read/2018/0...ra-Tidak-Tahu-
|
|
|
8th January 2019, 15:06
|
|
Groupie Member
Join Date: Dec 2008
Location: Planet Keron
Posts: 32,179
|
Bu Sri gagal melobi kolega2 bulenya di WB, integritas sulit dibeli.
|
|
|
8th January 2019, 15:06
|
|
Groupie Member
Join Date: Jan 2008
Location: diantara
rumput-rumput
nan hijau
Posts: 15,176
|
Quote:
Originally Posted by patrick.dempsey
Fakta fakta ini tidak bisa dipungkiri bahwa infrastruktur tol Jokowi memang rapuh :
Kecelakaan konstruksi berulang kali terjadi di proyek-proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Dalam catatan detikFinance, BUMN konstruksi yang telah berdiri sejak 1961 tersebut setidaknya sudah lebih dari lima kali mengalami kecelakaan konstruksi pada proyek-proyeknya.
Anehnya, kecelakaan konstruksi yang terjadi kejadian dalam rentang waktu yang tidak lama alias singkat. Untuk proyek jalan tol saja, jika dihitung sejak proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada tanggal 22 September 2017 lalu, Waskuta telah melakukan kecelakaan konstruksi sebanyak lima kali untuk pekerjaan proyek jalan tol.
Yang paling terbaru, pagi tadi tiang girder proyek Tol Becakayu di Jakarta Timur ambruk dan mengakibatkan tujuh orang luka parah.
Simak lima proyek tol milik Waskita Karya yang mengalami kecelakaan konstruksi berikut:
1. Tol Bocimi
Pada hari Minggu, tanggal 22 September 2017, pukul 17.30 WIB, badan jembatan tol Bocimi yang tengah dibangun runtuh dan mengakibatkan satu pekerja bangunan tewas akibat tertimpa runtuhan cor beton badan jembatan tersebut. Sedangkan eberapa korban lainnya mengalami luka parah.
Saat itu, para pekerja proyek tengah memasang jembatan penyeberangan orang dari beton berukuran sekitar 1,5x50 meter. Kemudian badan jembatan berupa cor beton runtuh dan menimpa tiga orang di bawahnya.
Penyebab runtuhnya jembatan diduga karena pada saat pelepasan selink crane, penguncinya belum sepenuhnya terpasang sehingga badan jembatan terjatuh dan menimpa tiga pekerja yang ada di bawah.
2.Tol Pasuruan-Probolinggo
Insiden kecelakaan proyek tol yang dikerjakan Waskita Karya selanjutnya adalah girder atau jembatan beton di proyek tol Pasuruan-Probolinggo, di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Konstruksi yang roboh lagi-lagi pada jembatan overpass yang terjadi pada hari Minggu, 29 Oktober 2017 sekitar pukul 09.30 WIB.
Kejadian itu bermula dari pengerjaan pemasangan tiga girder sepanjang 50,8 meter, yang dilakukan dengan menggunakan dua crane masing-masing berkapasitas 150 ton.
Pada saat dilanjutkan dengan pemasangan girder keempat, ketika girder berada pada posisi bearing pad dan akan direkatkan, girder tersebut tiba-tiba goyang karena mengenai tiga girder yang sudah terpasang. Akibatnya girder tersebut jatuh.
Insiden ini menimbulkan korban seorang meninggal dunia, sedangkan dua pekerja terluka.
3.Tol Pemalang-Batang
Kejadian selanjutnya terjadi pada hari Sabtu, tanggal 30 Desember 2017. Kontruksi girder proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang ambruk.
Saat itu salah satu girder yang sudah berhasil ditaruh di atas bearing pad gagal bersandar ketika ditaruh di sisi lainnya. Alhasil beton girder jatuh. Namun tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
4. Tol Desari
Kejadian ambruknya proyek tol yang dikerjakan oleh Waskita Karya terjadi pada Selasa, 2 Januari 2018. Lokasi kejadian berada di tol Depok-Antasari (Desari), di mana saat itu girder yang sudah terpasang terguling akibat benturan alat berat yang beroperasi di dekat jembatan tersebut.
Tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat kejadian tersebut.
5. Tol Becakayu
Kecelakaan konstruksi pamungkas yang dilakukan Waskita Karya terjadi pada tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Tiang pancang tol Bekayu ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Diduga, tiang tersebut roboh ketika pekerja tengah melakukan pengecoran di atas. Tiang pancang tersebut tidak kuat menahan beban kemudian ambruk dan menimpa pekerja di bawahnya dan membuat pekerja yang di atas terjatuh.
Korban luka akibat tiang girder proyek tol Becakayu yang ambruk sejauh ini tercatat sebanyak 7 orang dan mengalami luka yang cukup kritis.
https://m.detik.com/finance/infrastr...bruk/6/#search
LAGEEEE :
6. Proyek LRT di Palembang
Dua pekerja LRT saat itu berinisial TR dan AM terjatuh dari tiang penyangga LRT saat bekerja di Zona 3 LRT di kawasan Jalan Demang Lebar Daun Palembang.
Diduga, kedua pekerja ini berdiri di atas bangunan LRT untuk menyambut dinding parapet yang diangkat alat berat crane dari bawah.
Saat kedua korban memegang dinding parapet, tetiba diding itu langsung jatuh dan menimpa keduanya.
Kontruksi LRT Palembang ini dikerjakan sejak akhir 2016 untuk mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII/2018.
Sebelumnya, girder baja LRT dan derek menimpa rumah warga dan menyebabkan beberapa orang terluka di kawasan Jakabaring (1/8/2017).
http://jakarta.tribunnews.com/2018/0...-2017?page=all
LAGEEEE
7. Proyek Tol Manado-Bitung Tiba-tiba Ambruk, 3 Pekerja Tertimbun
Bangunan proyek Tol Manado-Bitung di Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, ambruk pada Selasa (17/4/2018) pukul 14.30 Wita. Tiga pekerja dilaporkan tertimbun material.
Data Basarnas Manado menunjukkan, ketiga korban adalah Sugeng asal Blitar, Dadi asal Bandung, dan Muktar asal Blitar.
"Saat ini yang sudah berhasil dievakuasi yakni Muktar asal Blitar. Saat ini ia sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Lembean dengan kondisi selamat," ujar Kepala Kantor SAR Manado Muhammad Arifin, Selasa.
Saat berita diturunkan, tim masih melakukan pencarian terhadap dua orang lainnya.
Sebelum kejadian, korban sedang bekerja di proyek jalan tol. Cuaca saat itu tengah mendung.
Tim Rescue Basarnas langsung melakukan tindakan evakuasi korban dengan menggunakan alat ekstrikasi berupa 2 unit truk personel, 1 unit rescue car, dan 1 unit rescue truck.
Adapun tim yang turun antara lain Basarnas, Polres Minut, dan masyarakat setempat.
Lokasi korban sempit yakni di dalam gorong-gorong.
"Kami akan mencari sampai dua korban ditemukan," ujar Arifin.
https://regional.kompas.com/read/201...erja-tertimbun
###########
Salah 2 penyebab tol ambruk :
Material KW 3 China Dinilai Penyebab Rontoknya Proyek
tenaga kerja asing (TKA) yang tidak tersertifikasi.
https://www.viva.co.id/berita/nasion...ntoknya-proyek
#######
Sementara Jakowi nya :
Banyak Proyek Infrastruktur Runtuh, Jokowi Pura-Pura Tidak Tahu
http://nusantara.rmol.co/read/2018/0...ra-Tidak-Tahu-
|
setiap proyek besar pasti ada saja hambatan, masalah, dan tantangannya tetapi semua itu tidak menyurutkan semangat kerja kerja kerja membangun negeri dan melayani masyarakat
dan terbukti kerja keras dan kesungguhan itu telah membuahkan hasil yang luar biasa fantastis...kini sebagian besar jalan tol itu sudah bisa difungsikan dan dioperasionalkan dengan baik sedangkan sebagian lainnya masih dalam progress pembangunan yang sangat signifikan
kerja keras pada akhirnya selalu menghasilkan yang terbaik bagi bangsa ini
|
|
"Demokrasi yang baik adalah ketika setiap orang memiliki kemampuan untuk menyampaikan curah pikirannya secara bertanggungjawab" (celingak-celinguk, 2014)
|
8th January 2019, 15:25
|
|
Mania Member
Join Date: Dec 2016
Posts: 3,629
|
Quote:
Originally Posted by celingak-celinguk
setiap proyek besar pasti ada saja hambatan, masalah, dan tantangannya tetapi semua itu tidak menyurutkan semangat kerja kerja kerja membangun negeri dan melayani masyarakat
dan terbukti kerja keras dan kesungguhan itu telah membuahkan hasil yang luar biasa fantastis...kini sebagian besar jalan tol itu sudah bisa difungsikan dan dioperasionalkan dengan baik sedangkan sebagian lainnya masih dalam progress pembangunan yang sangat signifikan
kerja keras pada akhirnya selalu menghasilkan yang terbaik bagi bangsa ini
|
Data terbaru world Bank tetap akan menggunakan record infrastruktur yg saya posting tadi. Mereka profesional.
|
|
|
8th January 2019, 15:57
|
|
Groupie Member
Join Date: Jan 2008
Location: diantara
rumput-rumput
nan hijau
Posts: 15,176
|
Quote:
Originally Posted by patrick.dempsey
Data terbaru world Bank tetap akan menggunakan record infrastruktur yg saya posting tadi. Mereka profesional.
|
Akan menjadi aneh klo tidak ada perbedaan signifikan dari laporannya krn yg ente sebut dalam list adalah proyek2 setelah 2014 sedangkan WB sudah mengakui kesalahannya bahwa yg mereka gunakan adalah laporan 2014 dan blm memasukkan progress yg telah dan sedang dikerjakan oleh rejim Jokowi.
Ane cuman bilang aneh loh ya..krn sah2 saja kalo nantinya laporan WB menyimpulkan tdk ada perubahan signifikan dari pengerjaan proyek2 infrastruktur di era SBY dan Jokowi..hanya saja bila sekedar copas2 doang ya integritas dan kredibilitas mereka yg akan dipertanyakan.
Publik yg melek data laporan WB pasti sudah maklum bahwa apapun laporan WB pada umumnya akan mengarahkan agar pemerintah melakukan ini dan itu yg dapat dibiayai melalui utang dari WB.
|
|
|
8th January 2019, 16:04
|
|
Mania Member
Join Date: Dec 2016
Posts: 3,629
|
Quote:
Originally Posted by celingak-celinguk
Akan menjadi aneh klo tidak ada perbedaan signifikan dari laporannya krn yg ente sebut dalam list adalah proyek2 setelah 2014 sedangkan WB sudah mengakui kesalahannya bahwa yg mereka gunakan adalah laporan 2014 dan blm memasukkan progress yg telah dan sedang dikerjakan oleh rejim Jokowi.
Ane cuman bilang aneh loh ya..krn sah2 saja kalo nantinya laporan WB menyimpulkan tdk ada perubahan signifikan dari pengerjaan proyek2 infrastruktur di era SBY dan Jokowi..hanya saja bila sekedar copas2 doang ya integritas dan kredibilitas mereka yg akan dipertanyakan.
Publik yg melek data laporan WB pasti sudah maklum bahwa apapun laporan WB pada umumnya akan mengarahkan agar pemerintah melakukan ini dan itu yg dapat dibiayai melalui utang dari WB.
|
Tentu ada update data jika world Bank release yg baru dan release yang baru tentu tahunnya bukan 2014.
Namanya juga update data. Release baru .
Rapuhnya infrastruktur tol yang saya sampaikan tadi justru paling parah selama dalam sejarah pembangunan infrastruktur tol di Indonesia.
WB tidak bakal menutup mata dengan adanya fakta tersebut di release update terbarunya.
|
|
Last edited by patrick.dempsey; 8th January 2019 at 16:07..
|
8th January 2019, 16:08
|
|
Groupie Member
Join Date: Jan 2008
Location: diantara
rumput-rumput
nan hijau
Posts: 15,176
|
Quote:
Originally Posted by patrick.dempsey
Tentu ada update data jika world Bank release yg baru dan release yang baru tentu tahunnya bukan 2014.
Namanya juga update data. Release baru .
Rapuhnya infrastruktur tol yang saya sampaikan tadi justru paling parah selama dalam sejarah pembangunan infrastruktur tol.
WB tidak bakal menutup mata dengan adanya fakta tersebut di release update terbarunya.
|
Padahal laporan yg disebut WB tahun 2014 itu kayaknya gak pernah dirilis ke publik
Mustinya merupakan evaluasi pembangunan infrastruktur di era SBY dan mjd masukan bagi rejim Jokowi.
Dan akan lebih relevan bila laporan terbarunya dirilis paska pilpres shg menjadi masukan bagi rejim terpilih baik periode 2 jokowi maupun prabowo
|
|
|
8th January 2019, 16:14
|
|
Mania Member
Join Date: Nov 2014
Posts: 9,909
|
Quote:
Originally Posted by celingak-celinguk
Padahal laporan yg disebut WB tahun 2014 itu kayaknya gak pernah dirilis ke publik
Mustinya merupakan evaluasi pembangunan infrastruktur di era SBY dan mjd masukan bagi rejim Jokowi.
Dan akan lebih relevan bila laporan terbarunya dirilis paska pilpres shg menjadi masukan bagi rejim terpilih baik periode 2 jokowi maupun prabowo
|
Semua pihak , terutama calon investor sih tidak akan menunggu release dari World Bank.
Semua hanya akan melihat fakta.
Kejadian berbagai kasus tol yg dibawa Patrick tadi jelas jelas menunjukkan betapa rapuhnya infrastruktur kita , baik dalam material maupun pengerjaannya.
Pantas saja jalan tol WASKITA belum laku dijual.
|
|
|
detikNews
........
|