|
|
22nd May 2017, 15:02
|
|
Banned
Join Date: Jan 2017
Posts: 10,509
|
Quote:
Originally Posted by maconleary
Rupanya para jemaah dengkuliyah tidak mengerti bahwa tidak ada duit yang bertukar tangan disini. Yang ada benda-benda, dalam bentuk infrastruktur, rusun, RPTRA, dll, yang berpindah tangan setelah lewat appraisal nilai nominalnya oleh entitas yang berakreditas dari tangan pengembang/penerima izin ke tangan pemprov.
Contohnya, seperti yang diceritakan oleh Aguan yang sudah diberikan diskon besar-besaran oleh si Foke dalam mereklamasi Pulau C dan Pulau D:
===============
Cerita Aguan Soal Kontribusi Bagi Pengembang Reklamasi yang Berubah-ubah
...Aguan menjelaskan, para pengembang termasuk dirinya beberapa kali bertemu dengan Ahok yang kala itu masih menjabat sebagai Wagub. Ahok saat itu menyampaikan bahwa Pemprov berencana menarik kontribusi tambahan kepada para pengembang.
"2013 pertama datang untuk silaturahmi Pak Wagub, sebetulnya saya kenal dia sudah cukup lama. Kalau ketemu yang bukan resmi sudah sering. Waktu di Pantai Mutiara waktu Pak Ahok wagub minta ada tambahan kontribusi. Dari pihak Pemprov yang mengumpulkan di Pantai Mutiara, yang datang dari Intiland, Agung Podomoro, Ancol dan saya. Karena pemerintah daerah mau bangun rusun, jadi perlu banyak dana maupun tanah," kata Aguan saat memberikan kesaksian untuk terdakwa M Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Raya, Jakpus, Rabu (7/9/2016).
Dalam pertemuan saat itu, muncul ide agar pengembang memberikan kontribusi tambahan masing-masing USD 1 juta. Uang itu akan digunakan untuk membeli tanah dan membangun rusun bagi warga.
"Saya rasa itu pengembang itu waktu bicara 1 juta, itu pendapat saya. Saya tidak tolak, saya iyakan itu. Waktu itu tahun 2013, itu ada USD 1 juta, Pak Gub mau beli tanah 100 hektar di Cilincing-Marunda," jelasnya.
Berdasarkan Pepres tahun 1997, pengembang yang mendapatkan izin reklamasi di Pantai Utara Jakarta diwajibkan membayar kontribusi 5%. Aguan menyebut, 5% itu kira-kira senilai USD 2,5 juta per pengembang.
Setelah itu, Aguan mengaku beberapa kali bertemu dengan Ahok. Ahok pun selalu didampingi Sunny Tanuwidjaja saat bertemu dengan Aguan. Dalam beberapa kali pertemuan, Ahok menurut Aguan hanya membahas soal sosial dan politik, tidak membahas soal reklamasi.
Barulah pada sekitar tahun 2015, Ahok membahas ide tambahan kontribusi yang akan dibebankan kepada pengembang. Kala itu, Ahok ingin pengembang membangun tanggul laut di utara Jakarta senilai Rp 500 miliar.
"Kontribusi tambahan kita pernah bahas di rumah, minta kita bangun Rp 500 M bangun tanggul laut. Saya bilang oke kita bangunkan," ungkap Aguan.
Namun, menjelang akhir tahun 2015, akhirnya muncullah usulan angka 15% yang akan dibebankan ke pengembang sebagai kontribusi tambahan. Angka itu menurut Aguan cukup berat dari sisi bisnis.
"Itu belakangan baru dengar 15% dari NJOP. Kalau untuk bangun rusun saya tidak menolak, saya setuju, cuma cukup berat untuk investasi. Karena investasi cukup panjang. Kalau tanah kita naik 100% baru bisa," tuturnya.
Kontribusi tambahan 15% akan digunakan Pemprov DKI untuk membangun Rusun dan berbagai infrastruktur lain. Beberapa pengembang, termasuk Aguan sudah membangun ribuan rusun bagi Pemprov DKI. Namun, pembangunan rusun itu belum bisa masuk dalam hitungan kontribusi tambahan karena belum ada raperda terkait hal ini.
"Saya hitungan dagang (15%) cukup berat, tapi buat PT kita, kita komit kita bangun. Untuk pembangunan rusun, bukan pertama kali kita bangun. Ada 1700an unit yang sudah dibangun, yang bersebelahan dengan Podomoro, di Daan Mogot maupun Muara Baru. Podomoro bangun setengah, saya bangun setengah. Saya juga bangun jalan. Untuk yang rusun, itu dimasukkan kewajiban dan hitungannya belum selesai," kata Aguan... [ sumber]
===||===
Yang anehnya, jemaah dengkuliyah dan kaum undur-undur semuanya keberatan si Ahok memalak pengembang-pengembang super kaya sampai 15% dari NJOP [seperti yang tertulis di SEMUA surat keputusan pelaksanaan reklamasi yang ditanda-tangani ahok untuk masing-masing pengembang] dengan berbagai macam alasan... Padahal ahok TIDAK MEMERLUKAN PERDA untuk memalak mereka yang 15% tersebut.
PERDA itu dibuat UNTUK gubernur-gubernur selanjutnya [BACA: Anies dan seterusnya...] supaya tidak bermain-mata dan ber-kongkalingkong dengan pengembang-pengembang reklamasi dan memberikan diskon besar-besaran seperti yang dilakukan si foke untuk si aguan.
|
Ciba 1 per 1 dulu.
Lo jgn keburu muter2 kayak anjink buduk ngais2 bangke.
Sudah adakah data berapa total duit kontribusi tambahan yg telah dipungut pemprov dan berapa total telah digunakan untuk pembangunan di dki (taman x jodo, rusun dll ) ?
|
|
Last edited by goeloengkoming; 22nd May 2017 at 15:05..
|
22nd May 2017, 15:21
|
|
Banned
Join Date: Dec 2010
Posts: 15,195
|
Quote:
Originally Posted by goeloengkoming
Ciba 1 per 1 dulu.
Lo jgn keburu muter2 kayak anjink buduk ngais2 bangke.
Sudah adakah data berapa total duit kontribusi tambahan yg telah dipungut pemprov dan berapa total telah digunakan untuk pembangunan di dki (taman x jodo, rusun dll ) ?
|
Apakah penggantinya sedemikian bernapsunya untuk ikutan menikmati duit kontribusi tambahan ?
|
|
|
22nd May 2017, 15:43
|
|
Mania Member
Join Date: Jan 2017
Posts: 922
|
Quote:
Originally Posted by fOx-trOt
Apakah penggantinya sedemikian bernapsunya untuk ikutan menikmati duit kontribusi tambahan ?
|
emang nya gak boleh ya? mau di pake buat apa duit nya.
|
|
|
22nd May 2017, 16:10
|
|
Banned
Join Date: Jan 2017
Posts: 10,509
|
Quote:
Originally Posted by fOx-trOt
Apakah penggantinya sedemikian bernapsunya untuk ikutan menikmati duit kontribusi tambahan ?
|
Yg malak ahok yg nikmatin penggantinya ?
Bgmn bisa ?
Dasar f@ck crot !
|
|
|
22nd May 2017, 16:11
|
|
Banned
Join Date: Jan 2017
Posts: 10,509
|
Quote:
Originally Posted by goeloengkoming
Ciba 1 per 1 dulu.
Lo jgn keburu muter2 kayak anjink buduk ngais2 bangke.
Sudah adakah data berapa total duit kontribusi tambahan yg telah dipungut pemprov dan berapa total telah digunakan untuk pembangunan di dki (taman x jodo, rusun dll ) ?
|
Anjink buduk maconleary mana neh ?
|
|
|
22nd May 2017, 17:07
|
|
Mania Member
Join Date: Feb 2017
Posts: 9,821
|
Quote:
Originally Posted by maconleary
Izin Pelaksanaan oleh Foke, toh? Jadi menurut "teori" tanah yang sudah matang hasil reklamasi itu telah diberikan hak gunanya ke perusahaan nya si Aguan. Jadi ibaratnya, dia udah punya tanah. Resiko ya ada di tangan dia sendiri kalau dia mau bangun tanpa IMB.
Selama tanah nya memang diberikan hak pakainya ke dia, maka dia tidak membangun di tanah/lahan yang ilegal. Masalah bangunannya akan di segel/didenda/dibongkar oleh pihat terkait karena belum ada izinnya itu resiko dia sendiri.
Ada dua raperda yang selalu gagal dibahas oleh tikus-tikus DPRD sejak tahun 2015, yang satu Raperda Perubahan Atas Perda No 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detil Tata Ruang dan Peraturan Zonasi dan Raperda tentang Reklamasi Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil DKI Jakarta. Dua hal yang berbeda... Tetapi anggota-anggota dhewan masih butuh duit pelicin supaya dua-duanya bisa gol...
|
Itu kalo membangunnya di cina, karena mungkin saja negara tempat bermukim para babi seperti engkau itu gak kenal imb....
|
|
|
22nd May 2017, 17:11
|
|
Mania Member
Join Date: Feb 2017
Posts: 9,821
|
Quote:
Originally Posted by maconleary
Rupanya para jemaah dengkuliyah tidak mengerti bahwa tidak ada duit yang bertukar tangan disini. Yang ada benda-benda, dalam bentuk infrastruktur, rusun, RPTRA, dll, yang berpindah tangan setelah lewat appraisal nilai nominalnya oleh entitas yang berakreditas dari tangan pengembang/penerima izin ke tangan pemprov.
Contohnya, seperti yang diceritakan oleh Aguan yang sudah diberikan diskon besar-besaran oleh si Foke dalam mereklamasi Pulau C dan Pulau D:
===============
Cerita Aguan Soal Kontribusi Bagi Pengembang Reklamasi yang Berubah-ubah
...Aguan menjelaskan, para pengembang termasuk dirinya beberapa kali bertemu dengan Ahok yang kala itu masih menjabat sebagai Wagub. Ahok saat itu menyampaikan bahwa Pemprov berencana menarik kontribusi tambahan kepada para pengembang.
"2013 pertama datang untuk silaturahmi Pak Wagub, sebetulnya saya kenal dia sudah cukup lama. Kalau ketemu yang bukan resmi sudah sering. Waktu di Pantai Mutiara waktu Pak Ahok wagub minta ada tambahan kontribusi. Dari pihak Pemprov yang mengumpulkan di Pantai Mutiara, yang datang dari Intiland, Agung Podomoro, Ancol dan saya. Karena pemerintah daerah mau bangun rusun, jadi perlu banyak dana maupun tanah," kata Aguan saat memberikan kesaksian untuk terdakwa M Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Raya, Jakpus, Rabu (7/9/2016).
Dalam pertemuan saat itu, muncul ide agar pengembang memberikan kontribusi tambahan masing-masing USD 1 juta. Uang itu akan digunakan untuk membeli tanah dan membangun rusun bagi warga.
"Saya rasa itu pengembang itu waktu bicara 1 juta, itu pendapat saya. Saya tidak tolak, saya iyakan itu. Waktu itu tahun 2013, itu ada USD 1 juta, Pak Gub mau beli tanah 100 hektar di Cilincing-Marunda," jelasnya.
Berdasarkan Pepres tahun 1997, pengembang yang mendapatkan izin reklamasi di Pantai Utara Jakarta diwajibkan membayar kontribusi 5%. Aguan menyebut, 5% itu kira-kira senilai USD 2,5 juta per pengembang.
Setelah itu, Aguan mengaku beberapa kali bertemu dengan Ahok. Ahok pun selalu didampingi Sunny Tanuwidjaja saat bertemu dengan Aguan. Dalam beberapa kali pertemuan, Ahok menurut Aguan hanya membahas soal sosial dan politik, tidak membahas soal reklamasi.
Barulah pada sekitar tahun 2015, Ahok membahas ide tambahan kontribusi yang akan dibebankan kepada pengembang. Kala itu, Ahok ingin pengembang membangun tanggul laut di utara Jakarta senilai Rp 500 miliar.
"Kontribusi tambahan kita pernah bahas di rumah, minta kita bangun Rp 500 M bangun tanggul laut. Saya bilang oke kita bangunkan," ungkap Aguan.
Namun, menjelang akhir tahun 2015, akhirnya muncullah usulan angka 15% yang akan dibebankan ke pengembang sebagai kontribusi tambahan. Angka itu menurut Aguan cukup berat dari sisi bisnis.
"Itu belakangan baru dengar 15% dari NJOP. Kalau untuk bangun rusun saya tidak menolak, saya setuju, cuma cukup berat untuk investasi. Karena investasi cukup panjang. Kalau tanah kita naik 100% baru bisa," tuturnya.
Kontribusi tambahan 15% akan digunakan Pemprov DKI untuk membangun Rusun dan berbagai infrastruktur lain. Beberapa pengembang, termasuk Aguan sudah membangun ribuan rusun bagi Pemprov DKI. Namun, pembangunan rusun itu belum bisa masuk dalam hitungan kontribusi tambahan karena belum ada raperda terkait hal ini.
"Saya hitungan dagang (15%) cukup berat, tapi buat PT kita, kita komit kita bangun. Untuk pembangunan rusun, bukan pertama kali kita bangun. Ada 1700an unit yang sudah dibangun, yang bersebelahan dengan Podomoro, di Daan Mogot maupun Muara Baru. Podomoro bangun setengah, saya bangun setengah. Saya juga bangun jalan. Untuk yang rusun, itu dimasukkan kewajiban dan hitungannya belum selesai," kata Aguan... [ sumber]
===||===
Yang anehnya, jemaah dengkuliyah dan kaum undur-undur semuanya keberatan si Ahok memalak pengembang-pengembang super kaya sampai 15% dari NJOP [seperti yang tertulis di SEMUA surat keputusan pelaksanaan reklamasi yang ditanda-tangani ahok untuk masing-masing pengembang] dengan berbagai macam alasan... Padahal ahok TIDAK MEMERLUKAN PERDA untuk memalak mereka yang 15% tersebut.
PERDA itu dibuat UNTUK gubernur-gubernur selanjutnya [BACA: Anies dan seterusnya...] supaya tidak bermain-mata dan ber-kongkalingkong dengan pengembang-pengembang reklamasi dan memberikan diskon besar-besaran seperti yang dilakukan si foke untuk si aguan.
|
Lalu kemana duitnya?? Dipakai Ahok utk membayar partai yg nilainya 200 m perpartai itu ya, dan utk menyogok rakyat Jakarta dgn sembako dan sapi pada masa tenang???
Rakus ya babi....
|
|
|
22nd May 2017, 18:28
|
|
Groupie Member
Join Date: Aug 2010
Posts: 12,434
|
Quote:
Originally Posted by goeloengkoming
Anjink buduk maconleary mana neh ?
|
Dia lagi nyari kalkulator merek Zing Hok .......
....Soale kalo pake merek Casio..... sepeserpun nggak ketemu rincian proyek dana reklamasi itu....
|
|
|
22nd May 2017, 18:41
|
|
Banned
Join Date: Dec 2010
Posts: 15,195
|
Quote:
Originally Posted by FoeLung
Dia lagi nyari kalkulator merek Zing Hok .......
....Soale kalo pake merek Casio..... sepeserpun nggak ketemu rincian proyek dana reklamasi itu....
|
Gensetnya merk kedondong yang bunyinya dong dong dong
|
|
|
22nd May 2017, 21:42
|
|
Banned
Join Date: Jan 2017
Posts: 10,509
|
Quote:
Originally Posted by fOx-trOt
Gensetnya merk kedondong yang bunyinya dong dong dong
|
Lah lo yg bunyinya paling aneh : croott..croott...crooott.
F@ck crot !!!
|
|
|
detikNews
........
|