HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
24th August 2018, 18:19 |
#1
|
Groupie Member
|
Sri Mulyani mingkem dikonfirmasi wartawan soal beban utang yang diungkit Zulkifli
Jakarta - Jumlah utang pemerintah masih menjadi bahan yang paling menarik untuk diperdebatkan oleh banyak kalangan. Salah satunya adalah Ketua MPR Zulkifli Hasan yang menyoroti soal beban utang yang harus ditanggung pemerintah.
Zulkifli sempat menyinggung beban utang pemerintah mencapai Rp 634 triliun yang merupakan pembayaran pokok utang sebesar Rp 396 triliun dan pembayaran bunga utang sebesar Rp 238 triliun. Hal itu pun langsung ditanggapi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui akun Facebook-nya. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun menyebutkan bahwa beban utang pemerintah hanya Rp 396 triliun yang berasal dari pembayaran pokok utang di 2018. Namun, Sri Mulyani pun memilih untuk tidak melanjutkan perdebatan tersebut usai dikonfirmasi kembali usai pertemuan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (24/8/2018). Usai pertemuan sejatinya bendahara negara ini langsung menggelar konferensi pers mengenai upaya pemerintah menjaga tingkat inflasi di level yang rendah. Konfrensi pers tersebut berjalan kurang lebih selama 45 menit. Usai itu, Sri Mulyani pun langsung diserbu oleh awak media untuk kembali menanyakan mengenai data beban utang yang ditanggung oleh pemerintah. Baca juga: Sri Mulyani Sebut Utang Warisan, Zulkifli: Lupa Pernah Jadi Menteri SBY Saat ditanyakan mengenai data beban utang pemerintah, Sri Mulyani pun dengan seksama mendengarkan bahwa data beban utang versi Zulkifli Hasan sebesar Rp 634 triliun. Setelah mendengarkan, Sri Mulyani pun nampak menolehkan perhatiannya langsung ke arah pintu mobil dinasnya dan langsung masuk tanpa sepatah kata yang diucapkan. Sebelumnya, Zulkifli beragumen pernyataan yang ia utarakan adalah berdasarkan Nota Keuangan 2018. Dia menjelaskan dalam dokumen Nota Keuangan 2018 tidak terdapat pos pembayaran pokok utang senilai Rp 396 triliun. "Kami hanya menemukan pos pembayaran bunga utang sebesar Rp 238 triliun dan pembiayaan utang Rp 399 triliun (mendekati Rp 400 triliun)," kata Zulkifli. Dia juga mensimulasikan jika pembayaran pokok utang yang disampaikan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 396 triliun benar, maka akan ditambah dengan pembayaran bunga utang sebesar Rp 238 triliun. "Ini artinya total beban utang yang sebenarnya adalah Rp 634 triliun. Karena kita tidak mungkin membayar utang hanya pokoknya, tapi pasti juga membayar bunga setiap tahun," ujar dia. ------------------------- Siapa yang menebar angin dia akan menuai badai Bu, kenapa juga nepis isu cicilan utang dengan menyalahkan utang masa lalu. Dimana-mana juga beban utang nambah ya karena utangnya bertambah besar, siapa yang bikin utang tambah besar Bu ?!....SBY ?!?!?. Mingkem aja Bu, melipir udah bagus ibu kagak ikut tim kampanye Jokodok. Ancur-ancuran belain ekonomi di era Jokowi, kalau tidak nyalahin orang lain ya palingan hanya bisa berbohong...ngibul ngibul...seperti yang dilakukan yang mulia Raja Kibul. |
24th August 2018, 20:46 |
#7
|
Mania Member
|
jangan hanya bisa bawa utang era jokowi lebih banyak utk membangun infrastruktur, coba tunjukkan infrastruktur apa saja yg telah dibangun, lalu bandingkan dgn infrastruktur yg telah dibangun SBY yg diklaim lebih banyak utk subsidi saja itu, kalo kau gak berani bawa, ya berati kau emang sederajat sama banci kaleng, hehehe....
|
24th August 2018, 21:18 |
#9
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
24th August 2018, 22:04 |
#10
|
|
Mania Member
|
Quote:
hebatkan jadi hutang Jokowi saat ini yang meroket tanpa bunga NB : walau cuma mimpi |
|
Ketika rembulan emas tenggelam di cakrawala angin mati dan laut pun terdiam. Hening di sekeliling bumi sunyi, sepi, mencekam menunggu keputusan sakral, arif, dan bijaksana
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer