HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/04/18 16:29 WIB
Bahlil: Jangan Samakan Jokowi-Megawati dengan Pikiran Hasto PDIP
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
-
Minggu, 2024/04/18 16:32 WIB
Bikin Mual, Pria Ini Makan Nasi dengan Kuah Cappuccino
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
|
Thread Tools |
7th April 2012, 14:21 |
#1
|
Addict Member
|
Supaya Mobil Mewah Tak 'Minum' Premium, Dahlan Usul SPBU Disiarkan 'Live'
Supaya Mobil Mewah Tak 'Minum' Premium, Dahlan Usul SPBU Disiarkan 'Live' Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan punya ide baru lagi untuk membantu pemerintah mengatasi jebolnya konsumsi bahan bakar (BBM) subsidi alias premium. BUMN akan mengajukan usul kalau saja pemerintah memutuskan melakukan pembatasan BBM. "Caranya sangat modern, tepat guna dan sulit dimanupilasi oleh yang tidak berhak. Basisnya menggunakan teknologi informasi yang canggih," kata Dahlan dikutip dari situs resmi Kementerian BUMN, Jumat (6/4/2012). Salah satunya adalah dengan menyiarkan setiap SPBU secara langsung melalui pesawat televisi. Selama ini, kata Dahlan, kalau saja diumumkan secara terbuka dan menggunakan layar digital mengenai berapa subsidi yang diberikan kepada pemilik mobil, bisa-bisa akan jadi tontotan yang menarik. "Coba saja setiap mobil yang masuk SPBU ditayangkan secara live di TV. Setiap selesai isi bensin langsung ditayangkan mobil tersebut menerima subsidi berapa ratus ribu rupiah dari pemerintah," ujarnya. Dahlan memberi contoh, mobil sedan Toyota Altis (1.800 cc) masuk SPBU. Setelah mengisi bensin dengan penuh, langsung ditayangkan bahwa pemilik mobil tersebut baru saja menerima subsidi dari pemerintah sebesar Rp 120.000. "Pasti para pedagang bakso, mie dorong, dan para penganggur akan asyik menonton live TV. Mereka akan bergerombol di depan TV melihat dan menghitung deretan mobil yang masuk SPBU. Dengan asyiknya mereka menyaksikan para pemilik mobil tersebut masing-masing mendapat bantuan berapa ratus ribu rupiah dari pemerintah," imbuhnya. Mantan Dirut PLN ini mengatakan, masyarakat akan asyik bergerombol menonton live TV sambil membayangkan begitu mudah orang mendapat bantuan pemerintah sebesar Rp 120.000 hanya dengan syarat harus memiliki mobil Toyota Altis. Sedang dirinya yang hanya bisa berjualan bakso dan nasi goreng dorong, tidak bisa mendapat bantuan seperti itu hanya karena tidak memiliki sedan Toyota Altis. "Meski mereka itu penjual bakso, nasi goreng, mie dorong, pedagang sayur keliling, dan para penganggur tapi mereka bukan orang bodoh. Mereka bisa berhitung. Mereka juga akan menonton live TV sambil mengingat (niteni) berapa kali sebulan Toyota Altis tersebut masuk SPBU," tambahnya. Menurut Dahlan, mereka pun bisa berhitung bahwa pemilik sedan Toyota Altis atau pemilik mobil apa pun yang sejenis menerima bantuan pemerintah melalui subsidi BBM sebesar Rp 480.000/bulan. Alias menerima bantuan pemerintah Rp 5.000.000/tahun. "Kalau saja setiap mobil yang masuk SPBU disiarkan dan diperlihatkan nomor mobilnya lalu disebutkan bahwa mobil ini telah menerima bantuan pemerintah Rp 5 juta/tahun, maka rasanya tidak akan ada tontotan yang ratingnya lebih tinggi dari 'live show' ini. Orang-orang miskin akan asyik menonton untuk memimpikan sesuatu dan mimpi itu adalah hiburan satu-satunya bagi mereka," ujarnya. Maka setelah heboh-heboh BBM berlalu, kata Dahlan, masyarakat Indonesia punya waktu untuk memilih, akan menyelenggarakan program live TV, atau melakukan pembatasan, atau konversi ke gas, atau menaikkan harga BBM. "Atau cara yang lain lagi yang belum terpikirkan. Tentu bicara terus juga tidak ada hasil nyatanya. Sambil menunggu pilihan yang tepat, saya tetap akan meminta salah satu BUMN untuk menyiapkan diri," jelasnya. Dahlan mengatakan, meski DPR sudah memberikan izin dengan ketentuan tertentu untuk menaikkan harga BBM, pemerintah tidak akan begitu saja menaikkannya. Demikian juga, meski DPR sudah menaikkan plafon subsidi BBM dari Rp 123 triliun ke Rp 137 triliun, masih belum jelas apakah nilai tersebut cukup untuk pengadaan BBM bersubsidi sampai akhir Desember 2012. "Jangan-jangan pertengkaran antara Presiden Obama dan Iran terus meningkat, sehingga harga minyak mentah dunia terus membumbung. Akibatnya angka subsidi yang sudah sebesar 'gajah bengkak' itu masih belum cukup," katanya. Maka sambil memikirkan apakah harus menaikkan harga BBM atau melakukan konversi ke gas, atau melakukan pembatasan, tambah Dahlan, sebaiknya kita memperbanyak doa, semoga Obama segera mencium pipi Ayatullah Khamenei. Semoga AS segera rukun dengan Iran. "Semoga Obama segera mencabut ancamannya menyerang Iran. Dan Iran mencabut ancamannya menutup Selat Hormuz yang menjadi pintu keluar minyak mentah dari Arab Saudi, Kuwait, Emirat, Bahrain, Qatar, Irak, dan Iran sendiri itu," ujarnya. Sumber : http://finance.detik.com/read/2012/0...disiarkan-live |
7th April 2012, 16:14 |
#2
|
Banned
|
ternyata gara gara kejadian ini toh....? ckckck...
|
7th April 2012, 16:29 |
#3
|
Mania Member
|
sejauh ini kata2 subsidi hanya ajakan MORAL.
dan banyak yang bermain di kata2 MORAL ini. contohnya udah di lontarkan mentri bumn tadi, kata2 tukang bakso, tukang becak, dan tukang2 laennya.. kasian juga tukang2 tadi jadi kambing hitam baik dari yang dukung SUBSIDI atau yang tidak dukung SUBSIDI. lumrah setiap orang (baik tukang2 tadi, atau yang dianggap kaya) memilih yang murah ketimbang yang mahal. jadi bagi saya jangan melawan KODRAT, karena akan "kalah" dengan sendirinya. biarkan hukum ekonomi itu berjalan, jangan disambung2kan dengan MORAL. pertanyaan bagi pemerintah, apakah "rela" mensubsidi rakyatnya (kaya atau miskin) ?? |
7th April 2012, 22:27 |
#4
|
Mania Member
|
Walah Gampang koq sebenarnya.... buat Keppres Sepeda motor dengan kapasitas mesin 125cc dan mobil dibawah 1300 cc yg diperbolehkan beli bensin premium. untuk kapasitas keatas harus pertamax. Pelanggar akan dikenai sanksi sesuai pasal pencurian (mencuri hak rakyat kecil dan tidak mampu ).
|
Berbukalah dengan yang manis. |
9th April 2012, 05:42 |
#7
|
Groupie Member
|
|
9th April 2012, 23:43 |
#8
|
Mania Member
|
|
Berbukalah dengan yang manis. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer